Anda di halaman 1dari 4

SEKILAS TENTANG BATUBARA

1. Batubara itu apa sih? Adanya dimana?


Diambil dari wikipedia: Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

2. Gimana cara nyari batubara? Apa perlu ahli khusus? Berapa biayanya?
Mencari batubara itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Disebut gampang kalo
kebetulan batubara itu muncul ke permukaan (disebut juga singkapan), disebut sulit kalau
batubaranya tertimbun tanah. “Nyari” itu istilahnya kerennya adalah eksplorasi.
Untuk eksplorasi batubara melibatkan berbagai disiplin ilmu , namun idealnya pihak yang
menjadi ujung tombak eksplorasi adalah geologist. Nah dari rekomendasi geologist ini bisa
dilanjutkan oleh ahli lainnya seperti geophysist, misalnya.

Untuk ekegiatan eksplorasi sampai bener-bener tahu batubara itu seberapa banyak, seberapa

1
dalam, dan seberapa prospek memerlukan dana yang besar. Tergantung juga kepada
seberapa besar wilayah survey, dan seberapa detail data yang diinginkan. Sebagai gambaran,
untuk eksplorasi seluas 500 Ha saja, dengan kontraktor kecil, minimalnya harus keluar 2 Milliar
yang hanya mencakup pemetaan geologi, pengeboran, geophysical loggging, survey
topography dan analisa lab. Belum termasuk biaya analisa2 lain, seperti analisa geoteknik,
AMDAL, laporan studi kelayakan, dan banyak lagi laporan yang harus dipenuhi (baik dalam
rangka memenuhi peraturan pemerintah atau pemenuhan kebutuhan teknis sebelum
tambang)

3. Saya boleh gak cek batubara di lahan saya sendiri?


Kalau hanya sekedar cek keliling-keliling, ngetok2 batubara sih boleh-boleh saja. Tapi kita
harus ingat, semua hal yang ada di muka bumi Indonesia ini ada aturannya. Nah termasuk
kegiatan pengecekan ini, bisa diartikan sebagai eksplorasi, harus ada izinnya. Karena ini terkait
dengan lingkungan, keselamatan, kesehatan kerja, data negara, dll.

4. Batubara untuk apa?


Pemanfaatan batubara itu bergantung dari kualitasnya. Pada prinsipnya batubara itu
penghasil panas. Jadi bisa untuk pembangkit listrik, pemangggang baja, atau untuk keperluan
rumah tangga seperti briket batubara.

5. Cara nambang batubara gimana?


Prinsipnya nambang batubara itu mudah, tinggal kupas lapisan tanah penutupnya, kemudian
ambil batubaranya. Namun tentu saja tidak sesimpel itu, banyak hal-hal yang harus
diperhatikan, dan melibatkan berbagai macam ahli, seperti ahli tambang, ahli geologi, ahli
geoteknik, ahli hidrologi, ahli lingkungan, ahli kimia, dll.

6. Sampe kedalaman berapa batubara bisa diambil?


Dalam penambangan batubara ada istilah, nsibah pengupasan (stripping ratio) , yaitu
perbandingan antara lapisan penutup batubara dan lapisan batubara itu sendiri, dengan
mempertimbangkan aspek fisik batubara itu sendiri.
Prinsip stripping ratio itu adalah “volume penutup batubara : tonase batubara”. Untuk lebih
mudahnya (meskipun tidak bisa dijadikan referensi), SR adalah perbandingan tebal penutup
dan tebal batubara. Misalkan lapisan tanahnya adalah 1 meter meudian diketemukan
batubara setebal 3 meter, maka SR nya adalah 1 : 3. Nah SR inilah yang saat ini menjadi acuan

2
dasar.

Selama teknologi, tingkat ekonomis, keterdapatan batubara, lingkungan mendukung, tidak


ada batasan kedalaman batubara bisa diambil.

7. Setelah ditambang, dibawa kemana? Jualnya gimana? Berapa harganya?


Kembali kepada kualitas beserta pemanfaatannya. Beberapa tambang batubara tidak perlu
repot-repot mengangkutnya, tetapi langsung ‘dibakar’ dimulut tambang, lewat pembangkit
listrik yang berada di mulut tambang, seperti yang dimiliki PT. Bukit Asam.
Pada prinsipnya pihak penambang akan berusaha menjual batubara yang ditambangnya, ini
tergantung kesepakatan dengan pembeli. Beberapa pembeli membelinya langsung di mulut
tambang, atau pembelian di atas tongkang, pembelian di atas Mother Vessel, atau pembelian
di pelabuhan negara pembeli.
Harga batubara pada intinya tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli, namun
sebagai referensi, pemerintah Indonesia menerbitkan HBA (Harga Batubara Acuan) dan HPB
(Harga Patokan Batubara) yang dirilis resmi setiap bulannya.

8. Kalau lahan punya saya ada batubaranya bisa saya tambang gak?
Bisa. Selama kita mengikuti aturan main yang telah ditetapkan oleh pemerintah, da rentetan
izin dan birokrai yang harus ditempuh; ada undang-undang dan pertauran pemerintah lain
yang mengaturnya.

9. Apakah pertambangan batubara ada Undang-undang nya?


Tentu, dinegeri ini ada undang-undang untuk setiap hal.Saat ini Undang-undang yang
mengatur pertambangan adalah UU No.4 Tahun 2009 tentang pertambangan, termasuk
Peraturan Pemerintah lain yang terkait.

10. Siapa yang bisa miliki konsesi batubara? Caranya gimana?


Konsesi batubara atau izin pengusahaan batubara, atau dulunya disebut KP (Kuasa
Pertambangan), yang setelah UU No, 4 tahun 2009 ini menjadi IUP (Izin Usaha
Pertambangan). Nah, IUP ini boleh dimiliki oleh siapa saja yang mempunyai badan hukum,
bisa asing ataupun WNI. Tata cara perolehan IUP ini diaturUndang-undang dan peraturan
pemerintah lainnya. Disana diatur berapa luas minimal/maksimal yang bisa kita peroleh,
durasi, dll.

3
11. Kewajiban-kewajiban apa aja yang harus dipenuhi pemegang IUP?
Banyak sekali kewajiban yang harus dipenuhi, meliputi kewajiban di bidang pajak, non pajak,
kewajiban pelaporan berkala ke berbagai instansi, kewajiban bidang ketenagakerjaan, dll.

12. Apakah IUP bisa diperjual belikan?


Bisa. Malah ada masa nya pjual – beli IUP lebih marak daripada proses pertambangan
batubara.

13. Bagaimana cara jual lahan yang ada batubaranya?


Gampang, tiggal menghubungi pemilik IUP yang bersangkutan, dan negoisasikan harganya,
bisa dalam bentuk jual beli, pinjam pakai, ataupun sistem royalti (bagi hasil).

14. Apakah tambang batubara ada batasan waktu nya?


Ada. Ini tergantung kepada berapa besar cadangan yang dimiliki dan juga seberapa lama izin
yang dikantongi. Batubara ini energi yang tidak terbarukan, ketika habis ya tidak menyisakan
apa-apa selain perubahan rona muka bumi.

15. Kalau perusahaan tertarik beli satu konsesi, prosesnya gimana?


Ada rangkaian proses yang harus dijalanai, mulai dari pengecekan aspek legal (legal due
dilligence), pengecekan aspek teknis (technical due dilligence), kemudia kelayakan usahanya,
sampai kepada aspek bisnis dengan pemilik konsesi0

16. Ahli apa saja yang diperlukan di pertambangan?


Di bidang pertambangan sangat memerlukan berbagai macam ahli dari berbagai bidang
ilmu, mulai dari geologist, ahli tambang, ahli sipil, ahli biologi, ahli kesehatan, dokter, ahli
kimia, ahli lingkungan, ahli fisika, akuntan, ahli logistik, ahli kelautan, kehutanan dan banyak
lagi.(SUNGLASSES)

Sumber: Kaskus.2011.Batubara Itu Apa?.www.kaskus.co.id

Anda mungkin juga menyukai