Anda di halaman 1dari 7

MEMO 1

RAW MATERIAL

Please indicate here what raw material will be used to manufactured product, where it will come
from the trend of its price, and how you ensure that its supply continuous.

Pada pabrik pembuatan karbon aktif ini akan menggunakan tongkol jagung sebagai bahan
baku utama. Tanaman jagung (Zea mays L.) (disajikan pada Gambar 2.1) merupakan salah
satu tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (graminae). Hampir 70%
dari produksinya digunakan untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk berbagai
kebutuhan, baik sebagai pakan ternak maupun bahan baku berbagai jenis industri. Tanaman
jagung merupakan tanaman berumpun, tegak, dan tingginya ±1,5 m. Spesifikasi lengkap
tanaman jagung adalah[16] :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Graminales
Suku : Graminae
Marga : Zea
Jenis : Zea mays L.

Gambar 2.1 Tanaman Jagung


Gambar 2.2 Tongkol Jagung
Salah satu bagian tanaman jagung yang jarang dimanfaatkan adalah tongkol jagung
(disajikan pada Gambar 2.2). Tongkol jagung merupakan tempat pembentukan lembaga dan
gudang penyimpanan makanan untuk pertumbuhan biji jagung. Tongkol jagung merupakan
modifikasi dari cabang dan mulai berkembang pada ruas – ruas batang dengan diameter 3 – 5
cm.[17] Tanaman jagung mengandung kurang lebih 30% tongkol jagung dimana setiap tongkol
jagung terdapat 10 – 14 deret biji jagung dan terdiri dari 200 – 400 butir biji jagung.[18]

PRODUCTION METHOD

Please state here which process route is selected as a production method. Details of the process
selection should be explained by analyzing possible production method.

Seleksi proses merupakan suatu tahap dalam perancangan pabrik untuk memilih beberapa
alternatif proses yang memungkinkan dari segi teknis dan segi ekonomis. Proses pembuatan
karbon aktif dalam skala industri terdiri dari tiga tahap, yaitu preparasi, aktivasi, dan
karbonisasi[11]. Tahapan aktivasi dalam proses pembuata karbon aktif terdiri dari aktivasi fisika
dan aktivasi kimia.

2.2.1 Preparasi
Preparasi merupakan tahapan persiapan bahan baku yang meliputi pengeringan, pengecilan
ukuran, dan aktivasi kimia. Tujuan pengeringan adalah menghilangkan kandungan air yang
terdapat dalam bahan baku agar energi dan panas yang dibutuhkan tidak terlalu besar sehingga
lebih ekonomis.

2.2.2 Karbonisasi
Karbonisasi atau pirolisis merupakan tahapan pemecahan senyawa organik kompleks
menjadi lebih sederhana, seperti karbon. Kondisi karbonisasi yang digunakan dapat
mempengaruhi jenis karbon aktif yang dihasilkan. Pada proses karbonisasi, bahan baku dipanaskan
hingga mencapai temperatur 170oC dan dihasilkan CO, CO2, dan asam asetat. Pada temperatur
275oC, dekomposisi bahan baku akan menghasilkan tar, metanol, dan produk samping lainnya.
Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 – 600oC.[21]

2.2.3 Aktivasi
Aktivasi merupakan tahapan memperbesar pori – pori karbon aktif dengan cara
memutuskan ikatan – ikatan senyawa hidrokarbon atau mengoksidasi molekul – molekul yang
terdapat pada permukaan karbon aktif sehingga luas permukaannya bertambah besar. Metode
aktivasi yang digunakan dalam pembuatan karbon aktif terdiri dari aktivasi fisika dan aktivasi
kimia.
Aktivasi fisika merupakan proses dekomposisi tar yang terbentuk selama proses
karbonisasi. Tar yang terbentuk dapat menutup pori – pori karbon aktif sehingga daya adsorpsinya
berkurang. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas CO2 dan uap air pada temperatur
tinggi. Aktivasi kimia merupakan proses memperbesar pori – pori karbon aktif dengan
menambahkan senyawa kimia seperti oksidator, impregnant, dan dehydrating agent. Beberapa
senyawa kimia yang biasanya digunakan pada proses ini adalah asam fosfat (H3PO4), asam sulfat
(H2SO4), asam nitrat (HNO3), hidrogen peroksida (H2O2), kalium permanganat (KMnO4),
ammonium perisulphate ((NH4)2S2O8), dan zink klorida (ZnCl2). Faktor – faktor yang
mempengaruhi proses aktivasi kimia adalah[6] :
1. Jenis senyawa kimia
Perbedaan jenis senyawa kimia yang digunakan akan menghasilkan daya adsorpsi yang
berbeda.
2. Konsentrasi senyawa kimia
Semakin tinggi konsentrasi senyawa kimia yang digunakan maka daya adsorpsi yang
dihasilkan semakin besar. Akan tetapi, konsentrasi senyawa kimia yang terlalu tinggi dapat
menurunkan daya adsorpsi karbon aktif tersebut.
3. Ukuran bahan baku
Semakin kecil ukuran bahan baku yang digunakan maka luas permukaan kontak antara
bahan baku dan senyawa kimia semakin besar sehingga proses aktivasi kimia berlangsung
lebih optimal.
Keunggulan dari aktivasi fisika adalah karbon aktif yang dihasilkan bebas dari pengotor
sedangkan kelemahan dari aktivasi fisika adalah tekanan dan temperatur operasi yang tinggi
sehingga tidak cocok digunakan dalam industri karbon aktif skala kecil, waktu aktivasi yang lama,
dan yield karbon yang dihasilkan rendah[23]. Berbeda dengan aktivasi fisika, keunggulan dari
aktivasi kimia adalah tekanan dan temperatur operasi relatif lebih rendah, waktu aktivasi yang
lebih singkat, dan yield karbon yang dihasilkan lebih tinggi sedangkan kelemahan dari aktivasi
kimia adalah karbon aktivasi yang dihasilkan tidak bebas dari pengotor, seperti Zn dan P yang
dapat mempengaruhi daya adsorpsi karbon aktif tersebut[23].

2.3 Deskripsi Proses


Secara umum proses pembuatan karbon aktif ini berlangsung secara kontinu dan terbagi
dalam lima tahapan proses, yaitu tahapan persiapan bahan baku, tahapan pre-karbonisasi, tahapan
aktivasi, tahapan karbonisasi, dan tahapan finishing. Diagram blok proses pembuatan karbon aktif
secara singkat pada pabrik ini disajikan pada Gambar 2.5 sedangkan Process Flow Diagram
pembuatan karbon aktif disajikan pada Gambar 2.6.

2.3.1 Tahapan Persiapan Bahan Baku


Tahapan persiapan bahan baku pada pembuatan karbon aktif terdiri dari pengecilan ukuran
tongkol jagung. Tahap ini bertujuan agar proses pre-karbonisasi berlangsung lebih optimal karena
luas permukaan kontak tongkol jagung dan udara kering semakin besar. Proses pengecilan ukuran
tongkol jagung dilakukan dengan menggunakan disk attrition mills hingga diperoleh produk
berukuran 15 mm.

2.3.2 Tahapan Pre-karbonisasi


Tahapan pre-karbonisasi bertujuan untuk mengubah tongkol jagung menjadi char atau
karbon melalui proses pembakaran. Pembakaran merupakan proses atau reaksi oksidasi yang
sangat cepat antara bahan bakar dan oksidator dengan menimbulkan panas. Proses pre-karbonisasi
dilakukan dengan menggunakan rotary kiln dan berlangsung pada tekanan 1 atm dan temperatur
400oC selama 1 jam. Bahan bakar yang digunakan pada proses ini adalah udara kering. Karbon
yang diperoleh kemudian didinginkan dengan menggunakan rotary cooler hingga temperaturnya
turun mencapai 25oC. Karbon yang telah didinginkan kemudian mengalami proses pengecilan
ukuran lebih lanjut dengan menggunakan disk attrition mills hingga diperoleh karbon berukuran
11,2 mm. Selanjutnya, karbon mengalami proses penyeragaman ukuran dengan menggunakan
vibrating screen. Proses pengecilan ukuran bertujuan agar luas permukaan kontak karbon dan
senyawa aktivator semakin besar sehingga proses aktivasi berlangsung lebih optimal sedangkan
proses penyeragaman ukuran bertujuan agar proses aktivasi dapat berlangsung lebih efektif.
Karbon yang ukurannya tidak memenuhi spesifikasi yang diiinginkan dikembalikan ke dalam disk
attrition mills sedangkan karbon yang ukurannya sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dapat
digunakan untuk proses produksi lebih lanjut.

2.3.3 Tahapan Aktivasi


Tahapan aktivasi bertujuan untuk membuka dan mengaktifkan pori – pori karbon sehingga
dapat berfungsi sebagai adsorben. Jenis aktivasi yang digunakan dalam pembuatan karbon aktif
pada pabrik ini adalah aktivasi kimia dengan menggunakan larutan KOH. Pada tahapan ini, karbon
yang ukurannya telah seragam dimasukkan ke dalam tangki aktivasi. Bersamaan dengan masuknya
karbon, larutan KOH 15%-w dialirkan ke dalam tangki aktivasi. Proses aktivasi berlangsung
selama 30 menit. Kemudian, campuran karbon aktif dan larutan KOH yang berupa slurry dialirkan
ke dalam rotary disc filter untuk dilakukan pemisahan dimana karbon aktif yang dipisahkan
mengandung KOH.

2.3.4 Tahapan Karbonisasi


Tahap karbonisasi bertujuan untuk memperbesar dan memperluas pori – pori karbon aktif
sehingga daya adsorpsinya meningkat. Proses karbonisasi dilakukan dengan menggunakan rotary
kiln dan terdiri dari dua tahap dimana pada tahap pertama proses karbonisasi berlangsung selama
1 jam dan tahap kedua berlangsung selama 1,5 jam. Proses karbonisasi pada tahap pertama
berlangsung pada tekanan 1 atm dan temperatur 350oC sedangkan proses karbonisasi pada tahap
kedua berlangsung pada tekanan 1 atm dan temperatur 800oC. Bahan bakar yang digunakan pada
proses karbonisasi adalah gas N2. Reaksi yang terjadi pada proses karbonisasi adalah :

2KOH  K2O + H2O


K2O + C  2K + CO
Karbon aktif hasil proses karbonisasi kemudian didinginkan dengan menggunakan rotary cooler
hingga temperaturnya turun mencapai 25oC. Karbon aktif yang telah didinginkan kemudian
dinetralisasi dengan menggunakan larutan HCl 10%-w. Tujuan proses ini adalah menetralisasi pH
karbon aktif yang diperoleh sehingga aman digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi,
dan lain-lain. Pada tahap ini, karbon aktif dan larutan HCl dimasukkan ke dalam tangki netralisasi.
Proses netralisasi berlangsung pada temperatur 25oC selama 1 jam. Reaksi yang terjadi pada proses
netralisasi adalah :
KOH + HCl  KCl + H2O
Kemudian, campuran karbon aktif dan larutan HCl yang berupa slurry dialirkan ke dalam rotary
disc filter untuk dilakukan pemisahan dimana karbon aktif yang dipisahkan kadar airnya cukup
tinggi sehingga harus dikeringkan.

2.3.5 Tahapan Finishing


Karbon aktif yang diperoleh kemudian dikeringkan dengan menggunakan rotary dryer.
Tujuannya adalah mengurangi kadar air yang terdapat dalam karbon aktif agar memenuhi standar
yang telah ditetapkan. Kemudian, karbon aktif keluaran rotary dryer mengalami pengecilan
ukuran dan penyeragaman ukuran. Proses pengecilan ukuran dilakukan dengan menggunakan disk
attrition mill sedangkan proses penyeragaman ukuran dilakukan dengan menggunakan vibrating
screen. Tahapan ini bertujuan agar ukuran karbon aktif yang diperoleh memenuhi spesifikasi yang
d2nginkan. Karbon aktif mengalami pengecilan ukuran hingga diperoleh karbon aktif granul
berukuran 1,651 mm. Karbon aktif yang ukurannya tidak memenuhi spesifikasi yang d2nginkan
dikembalikan ke dalam disk attrition mill sedangkan karbon aktif yang ukurannya memenuhi
spesifikasi yang d2nginkan disimpan di dalam silo sebelum dilakukan proses pengemasan
(packaging).
Larutan
Pengecilan Tongkol KOH
ukuran jagung
Ya
Pre- Pengecilan Sortasi Aktivasi Air
Pendinginan
karbonisasi ukuran kimia
Tidak

Larutan Larutan
Pencucian Pendinginan Karbonisasi Pemisahan
HCl KOH

HCl
KCl Pemisahan Gas N2

Pengecilan
Pengeringan Sortasi Karbon aktif
ukuran
Tidak Ya

Keterangan gambar :
Tahap persiapan bahan baku
Tahap pre-karbonisasi
Tahap aktivasi
Tahap karbonisasi
Tahap finishing
Gambar 1.5 Diagram Blok Proses Pembuatan Karbon Aktif

Anda mungkin juga menyukai