RAW MATERIAL
Please indicate here what raw material will be used to manufactured product, where it will come
from the trend of its price, and how you ensure that its supply continuous.
Pada pabrik pembuatan karbon aktif ini akan menggunakan tongkol jagung sebagai bahan
baku utama. Tanaman jagung (Zea mays L.) (disajikan pada Gambar 2.1) merupakan salah
satu tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (graminae). Hampir 70%
dari produksinya digunakan untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk berbagai
kebutuhan, baik sebagai pakan ternak maupun bahan baku berbagai jenis industri. Tanaman
jagung merupakan tanaman berumpun, tegak, dan tingginya ±1,5 m. Spesifikasi lengkap
tanaman jagung adalah[16] :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Graminales
Suku : Graminae
Marga : Zea
Jenis : Zea mays L.
PRODUCTION METHOD
Please state here which process route is selected as a production method. Details of the process
selection should be explained by analyzing possible production method.
Seleksi proses merupakan suatu tahap dalam perancangan pabrik untuk memilih beberapa
alternatif proses yang memungkinkan dari segi teknis dan segi ekonomis. Proses pembuatan
karbon aktif dalam skala industri terdiri dari tiga tahap, yaitu preparasi, aktivasi, dan
karbonisasi[11]. Tahapan aktivasi dalam proses pembuata karbon aktif terdiri dari aktivasi fisika
dan aktivasi kimia.
2.2.1 Preparasi
Preparasi merupakan tahapan persiapan bahan baku yang meliputi pengeringan, pengecilan
ukuran, dan aktivasi kimia. Tujuan pengeringan adalah menghilangkan kandungan air yang
terdapat dalam bahan baku agar energi dan panas yang dibutuhkan tidak terlalu besar sehingga
lebih ekonomis.
2.2.2 Karbonisasi
Karbonisasi atau pirolisis merupakan tahapan pemecahan senyawa organik kompleks
menjadi lebih sederhana, seperti karbon. Kondisi karbonisasi yang digunakan dapat
mempengaruhi jenis karbon aktif yang dihasilkan. Pada proses karbonisasi, bahan baku dipanaskan
hingga mencapai temperatur 170oC dan dihasilkan CO, CO2, dan asam asetat. Pada temperatur
275oC, dekomposisi bahan baku akan menghasilkan tar, metanol, dan produk samping lainnya.
Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400 – 600oC.[21]
2.2.3 Aktivasi
Aktivasi merupakan tahapan memperbesar pori – pori karbon aktif dengan cara
memutuskan ikatan – ikatan senyawa hidrokarbon atau mengoksidasi molekul – molekul yang
terdapat pada permukaan karbon aktif sehingga luas permukaannya bertambah besar. Metode
aktivasi yang digunakan dalam pembuatan karbon aktif terdiri dari aktivasi fisika dan aktivasi
kimia.
Aktivasi fisika merupakan proses dekomposisi tar yang terbentuk selama proses
karbonisasi. Tar yang terbentuk dapat menutup pori – pori karbon aktif sehingga daya adsorpsinya
berkurang. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas CO2 dan uap air pada temperatur
tinggi. Aktivasi kimia merupakan proses memperbesar pori – pori karbon aktif dengan
menambahkan senyawa kimia seperti oksidator, impregnant, dan dehydrating agent. Beberapa
senyawa kimia yang biasanya digunakan pada proses ini adalah asam fosfat (H3PO4), asam sulfat
(H2SO4), asam nitrat (HNO3), hidrogen peroksida (H2O2), kalium permanganat (KMnO4),
ammonium perisulphate ((NH4)2S2O8), dan zink klorida (ZnCl2). Faktor – faktor yang
mempengaruhi proses aktivasi kimia adalah[6] :
1. Jenis senyawa kimia
Perbedaan jenis senyawa kimia yang digunakan akan menghasilkan daya adsorpsi yang
berbeda.
2. Konsentrasi senyawa kimia
Semakin tinggi konsentrasi senyawa kimia yang digunakan maka daya adsorpsi yang
dihasilkan semakin besar. Akan tetapi, konsentrasi senyawa kimia yang terlalu tinggi dapat
menurunkan daya adsorpsi karbon aktif tersebut.
3. Ukuran bahan baku
Semakin kecil ukuran bahan baku yang digunakan maka luas permukaan kontak antara
bahan baku dan senyawa kimia semakin besar sehingga proses aktivasi kimia berlangsung
lebih optimal.
Keunggulan dari aktivasi fisika adalah karbon aktif yang dihasilkan bebas dari pengotor
sedangkan kelemahan dari aktivasi fisika adalah tekanan dan temperatur operasi yang tinggi
sehingga tidak cocok digunakan dalam industri karbon aktif skala kecil, waktu aktivasi yang lama,
dan yield karbon yang dihasilkan rendah[23]. Berbeda dengan aktivasi fisika, keunggulan dari
aktivasi kimia adalah tekanan dan temperatur operasi relatif lebih rendah, waktu aktivasi yang
lebih singkat, dan yield karbon yang dihasilkan lebih tinggi sedangkan kelemahan dari aktivasi
kimia adalah karbon aktivasi yang dihasilkan tidak bebas dari pengotor, seperti Zn dan P yang
dapat mempengaruhi daya adsorpsi karbon aktif tersebut[23].
Larutan Larutan
Pencucian Pendinginan Karbonisasi Pemisahan
HCl KOH
HCl
KCl Pemisahan Gas N2
Pengecilan
Pengeringan Sortasi Karbon aktif
ukuran
Tidak Ya
Keterangan gambar :
Tahap persiapan bahan baku
Tahap pre-karbonisasi
Tahap aktivasi
Tahap karbonisasi
Tahap finishing
Gambar 1.5 Diagram Blok Proses Pembuatan Karbon Aktif