TAHUN AJARAN 2017 1. Ketentuan Khutbah Jumat Khutbah ini mempunyai tujuan mengingatkan kepada kaum muslimin agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah.swt, serta meningkatkan ibadah dan amal salehnya. Ketentuan menjadi khatib jumat antara lain: a) Telah balig dan berakhlak mulia. b) Mengetahua syarat, rukun dan sunah khutbah. c) Fasih dalam melafalkan ayat Al-Quran maupun hadis d) Suaranya jelas, keras, dan menggunakan bahasa yang dapat di pahami oleh jamaah. e) Berpakaian bersih, rapi, sopan, dan berpenampilan baik.
2. Syarat Khutbah Jumat
Hadis Nabi saw:
Artinya: “Rasulullah saw berkhutbah dengan berdiri dan beliau
duduk diantara dua khutbah.” (HR. Turmudzi) Syarat dua khutbah jumat adalah: a) Khutbah dimulai sesudah masuk waktu zuhur b) Khatib hendaknya berdiri nika mampu c) Khatib hendaknya duduk (sebentar) diantara khutbah pertama dengan khutbah kedua. d) Suara khatib hendaknya bisa didengar jelas oleh jamaah jumat. e) Khatib harus suci dari hadas dan najis. f) Khatib harus menutup auratnya. g) Berturut turut (tertib) baik dalam rukunnya maupun antara khutbah pertama dan khutbah kedua. 3. Rukun Khutbah Jumat Rukun khutbh jumat sebagai berikut: a) Mengucapkan puji-pujian kepada Allah swt. b) Mengucapkan dua kalimat syahadat. c) Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw. d) Berwasiat, menasehati dengan iman dan taqwa, ibadah, amal- amal salih dan hal-hal yang bermanfaat bagi jamaah dan kehidupan manusia. e) Membaca ayat Al-Quran pada salah satu khutbah f) Mendoakan kaum muslimin pada khutbah kedua agar diampuni segala dosa mereka dan diselamatkan perjalanan hidup mereka.
4. Sunah Khutbah Jumat
a) Khutbah di lakukan di atas mimbar. b) Khutbah di sampaikan dengan kalimat fasih, jelas, mudah di pahami, sederhana tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek. c) Khatib selalu menghadap kepada jamaah. d) Khatib memberi salam pada awal khutbah pertama. e) Khatib hendaklah duduk di kursi mimbar sesudah mengucapkan salam dan pada waktu azan di kumandangkan. f) Khatib membaca surah Al-ikhlas ketika duduk antara dua khutbah. g) Khatib menertibkan tiga rukun khutbah, yaitu puji-pujian, shalawat Nabi Muhammad saw, dan berwasiat taqwa terhadap jamaah. 5. Ketentuan Khutbah Hari Raya Khutbah hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, dilakukan ssetelah selesai shalat hari raya. Ketentuan ini berbeda dengan khutbah jumat yang dilakukan sebelum shalat jumat. Perbedaannya hanya terletak pada beberapa hal, yakni khatib pada khutbah hari raya tidak disyaratkan berdiri, duduk diantara dua khutbah, menutup aurat, dan bertaharah. Keempat hal ini adalah sunah.