Tugas Teori 2
Tugas Teori 2
A31115501
Teori Akuntansi
2. Why does the author call leasing standards 'silly accounting rules'?
A:
Berdasarkan pernyataan penulis dalam artikel silly accounting rules dapat
berarti bahwa sebagian besar aset dan kewajiban perusahaan tidak muncul di neraca
mereka. Sehingga menyebabkan beberapa perusahaan melaporkan return on
investment yang meningkat tajam dan memberikan perhitungan risiko finansial yang
tidak sesuai dengan aktualisasi yang ada di lingkungan perusahaan tersebut. Misalnya
terdapat perusahaan yang tidak memasukkan semua kewajiban dalam neraca sehingga
terlihat bahwa terdapat penurunan kewajiban dari tahun sebelumnya padahal dalam
kenyataannya tidak demikian.
3. The article refers to a view circulating at the time, that fair value accounting
contributed to the 'global financial crisis' (frorn October 2008, the near collapse of
many banks caused capital flows to dry up and share prices to fall dramatically). How
could fair value accounting exacerbate the financial crisis?
A:
Berdasarkan pemahaman saya terhadap artikel tersebut, fair value accounting
tidak dinyatakan menjadi salah satu faktor yang memperburuk krisis keuangan pada
saat itu. Permasalahan yang berkaitan dengan fair value accounting muncul karena
tidak diadopsi secara sempurna dan belum diterapkan pada semua instrumen
keuangan.
Bank investasi utama menerapkan metode ini hanya 60 persen sampai 80
persen instrumen keuangan di neraca mereka, dan bank ritel utama menerapkannya
hanya 10 persen sampai 20 persen.
4. Why does the IASB member refuse to accept responsibility for the financial crisis?
A:
Karena IASB menganggap bahwa tanggungjawab untuk menjaga stabilitas
keuangan bukannlah tugas mereka. Terdapat kebijakan yang disebut prudential
regulators (peraturan kehati-hatian), yang dimana peraturan kehati-hatian adalah
merupakan jenis peraturan keuangan yang mewajibkan perusahaan keuangan untuk
mengendalikan risiko dan memiliki modal yang memadai sebagaimana didefinisikan
oleh persyaratan modal. Dalam artikel juga terdapat pernyataan perwakilan anggota
IASB, "Regulator harus fokus pada tidak membiarkan bank membayar dividen dan
melakukan buyback saham jika itu akan menempatkan bank dalam bahaya, daripada
mencoba mengubah keuntungan yang dilaporkan."