Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan


kualitas sistim informasi kesehatan di tingkat kabupaten sangat di tentukan oleh
sistim informasi yang berkualitas di tingkat Kecamatan/Puskesmas oleh karena itu
kami membuat profil Puskesmas Kota Tais yang menyajikan informasi kesehatan
secara menyeluruh di wilayah puskesmas Kota Tais tahun 2015 khususnya cakupan
pelayanan Kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dan pemantauan kinerja bagi
petugas kesehatan di wilayah Puskesmas Kota Tais.

Upaya pelayanan kesehatan dititik beratkan pada pelayanan dasar sebagai


upaya terpadu yang diselenggarakan melalui kegiatan pokok, karena puskesmas
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat di samping memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok (Departemen Kesehatan 1991).

Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya


kecamatan sehat 2015 yang merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan
perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, puskesmas juga melaksanakan upaya-


upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan upaya
tersebut diharapkan terwujud tujuan pembangunan kesehatan dengan tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang demi
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas Kota Tais sebagai salah satu ujung tombak dalam upaya
pembangunan kesehatan tersebut khususnya di wilayah Puskesmas Kota Tais,
dalam mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan melalui beberapa program
yang dilaksanakan akan menggunakan beberapa indikator mengacu kepada

1 1
penggabungan Indikator Indonesia Sehat 2015 dan indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Untuk mengukur keberhasilan dari program tersebut
akan menggunakan indikator sebagai berikut :

a) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang meliputi indikator


mortalitas, morbiditas dan status gizi.
b) Indikator Hasil Antara, yang meliputi indikator untuk keadaan lingkungan,
perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan.
c) Indikator Proses dan Masukan yang meliputi, indikator pelayanan
kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi
sektor terkait.

Profil Kesehatan Puskesmas Kota Tais ini merupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Seluma
dan merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah tersebut berdasarkan indikator-indikator yang
tercantum di atas.

1.2 Identitas Puskesmas


 Nama : Puskesmas Kota Tais
 No Kode : 17P05040201
 Almat : Jl. Merdeka No.109 Kec. Seluma, Kab. Seluma
 Berdiri : 2008
 Tipe : Non Perawatan

2
1.3 Visi dan Misi
1.3.1 VISI
“Mewujudkan Masyarakat Sehat dan berdaya Guna Melalui Pelayanan Prima”
1.3.2 MISI

a) Mengembangkan pelayanan berkualitas yang terjangkau oleh masyarakat.

b) Meningkatkan kualitas SDM.

c) Mengembangkan dan melengkapi sarana dan prasarana baik kuantitas


maupun kualitas.

d) Mengembangkan manajemen profesional.

Kebijakan Mutu :

“ Menjadi Puskesmas yang unggul dalam penanganan dan pelayanan kesehatan di


Kecamatan Seluma.

1.4 Bentuk Kegiatan


1.4.1 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral
a) Mengoptimalkan koordinasi dan jejaring lintas sektoral dan lintas program
di tingkat kecamatan
b) Membuat jejaring dengan lembaga di tingkat desa dalam rangka
implementasi program kesehatan.
c) Membuat jejaring dengan kader sebagai pelaksana program kesehatan di
masyarakat
d) Membina posyandu, desa siaga yang telah ada di masyarakat
e) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan di sekolah ataupun pondok
pesantren

1.4.2 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan


berkeadilan, serta berbasis bukti, menyeluruh dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
a) Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas yang
tersedia

3
b) Mengoptimalkan peran SDM sesuai tupoksi pelayanan yang ada
c) Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap sesuai
perkembangan jaman
d) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
e) Melaksanakan rujukan horizontal dalam rangka meningkatkan peran klinik
sehat, dengan tetap memberikan pelayanan rujukan vertikal sesuai
standar.
f) Meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan

1.4.3 Meningkatkan cakupan pembangunan kesehatan, melalui pendanaan yang


ada di puskesmas dan masyarakat
a) Mendorong masyarakat untuk mendukung pendanaan kesehatan yang
bersumber dari masyarakat
b) Merencanakan anggaran kegiatan kesehatan yang sesuai dengan
permasalahan yang ada di masyarakat
c) Mendukung pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) melalui dana
yang ada.

1.4.4 Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang


merata dan bermutu.
a) Melaksanakan transfer ilmu (kalakarya) dari SDM yang mengikuti pelatihan
kepada rekan-rekan lainnya.
b) Membuat peta jabatan sesuai dengan kompetensi yang ada
c) Melaksanakan analisis beban kerja dan mutasi internal

1.4.5 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat


kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
a) Mengoptimalkan peran apotek dan gudang obat dalam pelayanan
kesehatan
b) Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi penggunaan obat pelayanan
kesehatan
c) Mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan obat dan alkes

4
d) Merencanakan kebutuhan obat dan alkes secara rutin

1.4.6 Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan


berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan pelayanan kesehatan
yang bertanggung jawab
a) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu setiap bulan
b) Menanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen yang disampaikan
c) Melaksanakan lokmin bulanan dan tribulanan secara rutin.

1.5 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Profil Puskesmas Kota Tais adalah untuk


memberikan gambaran masyarakat Seluma melalui hasil pencapaian program dan
indikator kesehatan yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur
atau dasar pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya di Puskesmas Kota Tais.

1.5.1 Tujuan Khusus


a) Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang pencapaian program
kesehatan di Puskesmas Kota Tais.
b) Tersedianya informasi tentang bagaimana akses masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kota Tais terhadap pemeliharaan kesehatan.
c) Diperolehnya informasi mengenai cakupan program sehingga dapat
memotivasi pengelolah program untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
d) Mekanisme Kerja Pengelolaan Data

1.5.2 Mekanisme Pengelolaan Data


a) Pengumpulan data

Dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kota Tais, data dikumpulkan


secara aktif oleh petugas pengelolah data dengan cara melakukan pengambilan
data secara langsung dari masing-masing pemegang program di Puskesmas
selanjutnya data tersebut diolah dan dituangkan dalam bentuk tabel yang kemudian
dianalisa sebelum disajikan dalam bentuk profil.

5
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara rutin melalui
pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas yang dilakukan setiap hari dan berkala baik di kelurahan/desa maupun
di Puskesmas.

b) Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan tersebut dimasukkan ke dalam format tabel


yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma kemudian
dilakukan analisis. Jenis analisis data yang dilakukan pada penyajian profil ini adalah
jenis Analisis Deskriptif, yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang
terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka
rata-rata, angka maksimum dan minimum.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM
Puskesmas Kota Tais berdiri pada tahun 1982 dengan luas wilayah :83,3 km2
dan wilayah kerja 7 Kelurahan yaitu Kelurahan Talang dantuk, Kelurahan Dusun
baru, kelurahan Talang saling, Kelurahan lubuk Lintang, Kelurahan Pasar Tais,
Kelurahan lubuk Kebur, dan Kelurahan Napal.

2.1 Keadaan Geografis

Puskesmas Kota Tais terletak di Kecamatan Seluma yaitu di Kelurahan Pasar


Tais dengan luas wilayah Secara geografis Kecamatan Seluma dibatasi oleh :83,3
km2 denagan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan wilayah kerja Puskesmas Puguk


b) Sebelah Selatan berbatasan Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Kedui
c) Sebelah Timur berbatasan wilayah kerja Puskesmas Seluma Timur
d) Sebelah Barat berbatasan wilayah kerja Puskesmas Talang Tinggi

2.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk Kecamatan Seluma berdasarkan data statistik pada tahun


2015 berjumlah 8.635 jiwa.

a) jumlah Rumah Tangga 4.307 KK


b) Jumlah Bayi < 1 Tahun : 161 Orang
c) Jumla Balita 1-4 Tahun : 457 Orang
d) Jumlah Ibu Hamil : 215 Orang
e) Jumlah Ibu Nifas : 180
f) Jumlah Ibu menyusui : 180
g) Jumlah Ibu Bersalin : 180

7 7
TABEL 1

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PUSKESMAS KOTA TAIS
TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK RASIO


LAKI-LAKI+
NO Kelurhan JENIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUAN
KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1135
1 Talang Dantuk 1135
2 Dusun Baru 1071
3 Talang saling 825
4 Lubuk Lintang 1257
5 Pasar Tais 2276
6 Lubuk kebur 923
7 Lubuk Lintang 1148
Jumlah 8635
Sumber : Promokes

2.3 Keadaan Sosial Ekonomi


2.3.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Di wilayah Kecamatan seluma jumlah sarana pendidikan yang
ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 3 sekolah, Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ada 7 sekolah, Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah ada 3 sekolah sedangkan SMU/MAN 2 sekolah

Tabel 2. Jumlah Sarana Pendidikan

Di Puskesmas Kota Tais Tahun 2015


Jenis Sarana Pendidikan

No Kelurahan TK/PAUD
SD SLTP SLTA
1 Talang Dantuk 0 1 0 0
2 Dusun Baru 0 1 1 0
3 Talang Saling 0 1 1 0
4 Lubuk Lintang 1 0 0 0
5 Pasar Tais 2 2 1 1

8
6 Lubuk Kebur 0 1 0 1
7 Napal 0 1 0 0
Jumlah 3 7 3 2

2.3.2 Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistic
tahun 2015 penduduk Kecamatan Seluma , sebagian besar menganut Agama
Islam.

Tabel 3. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah


Diwilayah Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Jenis Sarana Ibadah


No Kelurahan Masjid Gereja
1 Talang dantuk 1 0
2 Dusun Baru 1 0
3 Talang saling 1 0
4 Lubuk Lintang 2 0
5 Pasa Tais 5 0
6 Lubuk Kebur 1 0
7 Napal 2 0
Total 13 0

9
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Mortalitas (Angka Kematian)


3.1.1 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Pada Tahun 2015, di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais jumlah kematian
bayi sebanyak 2 orang

3.1.2 Angka Kematian Balita


Di tahun 2015 ini jumlah kematian balita di wilayah Puskesmas Kota Tais
tidak ada

3.1.3 Angka Kecelakaan Lalu Lintas


Wilayah Kecamatan Seluma belum termasuk wilayah rawan terhadap
kejadian kecelakaan lalu lintas, karena kondisi jalannya yang merupakan
jalan utama di kelurahan Pasar Tais yang jumlah pengendara cukup padat
dan sebagian desa masih ada jalanan rusak terutama didaerah pedesaan
yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas terutama pada jalan yang belum
diaspal sehingga memerlukan kehati-hatian dalam berkendara.
3.2 Morbiditas (Angka Kesakitan)
3.2.1 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Pada tahun 2015 jumlah suspek yang diperiksa sputum BTA sebanyak 94
orang dan yang dinyatakan positif menderita (TB Paru BTA (+) sebanyak 5
orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut maka dilakukan
pemberian pengobatan anti tuberkulosis secara rutin selama 6 bulan kepada
semua penderita yang dinyatakan positif ditambah 2 orang penderita di obati
dengan hasil Rontgen positif. Penderita yang dinyatakan sembuh setelah
pemeriksaan kembali sputum BTA dan memperlihatkan sputum BTA (-)
sebanyak 2 orang.
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA (+) yang ditangani Puskesmas Kota Tais belum dapat dilihat
karena sebagian masih dalam program pengobatan selama 6 (enam) bulan lamanya

10 10
3.2.2 Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani
Jumlah penderita pneumonia yang berobat ke Puskesmas Kota Tais
sebanyak 1 orang yang diobati dan penderita yang dirujuk ke Rumah Sakit
pada tahun 2015 tidak ada.
3.2.3 Angka Kesakitan Diare
Diare merupakan penyakit endemis khususnya di negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Penyakit ini senantiasa ada dan sering terjadi peningkatan
jumlah penderita khususnya pada musim-musim hujan. Di Kecamatan
Seluma berdasarkan hasil rekapan tahunan STP (Surveilans Terpadu
Penyakit) Puskesmas Kota Tais tahun 2015, penyakit diare sebanyak 23
penderita yang kesemuanya mendapatkan penanganan pengobatan dan
pemberian oralit dan tablet zinc bagi penderita bayi dan balita dibandingkan
tahun 2015 jumlah penderita diare tahun ini mengalami penurunan.

3.2.4 Angka Kesakitan Malaria


Pada tahun 2015, Jumlah pemeriksaan sediaan darah sebanyak 57 orang,
sebanyak 15 orang dinyatakan positif malaria Vivax.
3.2.5 Angka penyakit Kusta
Pada tahun 2015 jumlah penderita kusta tidak ditemukan selengkap seperti
tabel berikut:

Tabel 4. Cakupan penderita Kusta Tahun 2015

Kasus Baru
Pausi Basiler (PB) Multi Basiler (MB)/
No Kelurahan PB+MB
/Kusta Kering Kusta Basah

L P L+P L P L+P L P L+P

1 Talang dantuk - - - - - - - - -

2 Dusun Baru - - - - - - - - -

3 Talang Saling - - - - - - - - -

4 Lubuk Lintang - - - - - - - - -

5 Pasar Tais - - - - - - - - -

6 Lubuk Kebur - - - - - - - - -

7 Napal - - - - - - - - -

11
Jumlah - - - - - - - - -

3.2.6 Angka penyakit Filariasis


Dari hasil survey sample darah jari Filariasis terhadap murid SD kelas I dan II
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus baru.
3.2.7 Angka penyakit Rabies
Pada tahun 2015 tidak ditemukan adanya kasus positif rabies.
3.2.8 Angka penyakit Campak
Kasus campak tidak di temukan pada tahun 2015.
3.2.9 Angka penyakit DBD
Kasus penyakit Demam berdarah tidak ditemukan pada tahun 2015.
3.2.10 Angka penyakit Typhoid
Kasus Penyakit Typhoid Tidak ditemukan Pada Tahun 2015.

3.3 Situasi Gizi

Tabel 5. Cakupan Kunjungan Neonatus,Bayi,Dan Bayi BBLR yang di tangani


di Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Neonatus Bayi Bayi Lahir

No Kelurahan Jmlh KN3 % JML KU % Bayi BB % BBLR

H NJ Lahir LR BBL DITAN

Bayi Hidup R GANI

1 TL. Dantuk 16 23 143,75 16 33 206,25 23 0 0 0

2 Dusun Baru 22 28 12,27 22 28 127,27 28 0 0 0

3 TL.Saling 18 14 77,77 18 29 161,1 14 0 0 0

4 LB. Lintang 22 31 140,90 22 25 113,63 31 2 9,0 2

5 Pasar Tais 54 38 84,44 54 38 84,44 38 0 0 0

6 LB. Kebur 20 18 90 20 21 105 18 0 0 0

7 Napal 53 25 47,16 53 30 56,60 25 0 0 0

Jumlah 196 177 90,30 196 204 104,08 196 2 1,02 2

12
3.3.1 Persentase Kunjungan Neonatus dan Bayi
Kunjungan neonatus di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais Tahun 2015 yaitu
196 dengan KN3 sebanyak 177 (90,30 %) sesuai standard pelayanan
minimal. Kunjungan bayi baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas
(posyandu) sebanyak 196 dengan kunjungan 204 (104,08 %). Hal ini dapat
menggambarkan bahwa masyarakat sudah mulai memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.

3.3.2 Persentase BBLR Ditangani


Dari 196 bayi yang lahir, 2 bayi dengan BBLR, di tangani 2 bayi (1,02 %).
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
di bawah 2500 gram antara lain umur dan paritas ibu serta umur kehamilan
yang kurang dari batas normal, ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya
serta faktor gizi yang tidak mencukupi.

3.3.3 Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita

Tabel 6. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita


Puskesmas Kota Tais Tahun 2015
Pencapaian Rata-rata
Rata-rata Komulatif Balita Komulatif (%)
No Kelurahan
S K D N BGM K/S D/S N/D BGM/D

1 TL. dantuk 118 118 112 110 2 100 94,9 93,2 1,7

2 Dusun Baru 112 112 103 99 0 100 92,0 88,4 0

3 Tl. Saling 103 103 95 91 2 100 92,2 88,3 1,9

4 Lb. Lintang 107 107 97 96 1 100 91 89,7 0,9

5 Pasar Tais 130 130 119 117 0 100 91,5 90 0

6 Lb. Kebur 104 104 100 97 1 100 96,2 93,3 1,0

7 Napal 102 102 96 95 0 100 94,1 93,1 0

Jumlah 397 397 722 705 6 100 93,0 45,6 0,8

Data Gizi Puskesmas Kota Tais 2015

13
Pada tahun 2015, pemantauan status gizi di Puskesmas Kota Tais
dilaksanakan setiap bulannya di Posyandu melalui penimbangan bayi dan balita,
yang dilaporkan pada setiap akhir bulan setelah semua kegiatan posyandu selesai
dilaksanakan dalam bulan berjalan.

Jumlah sasaran bayi dan balita yang tersebar di 7 Kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Kota Tais pada tahun 2015 menurut data dari program gizi adalah 397
bayi dan balita. Dari jumlah tersebut yang aktif mengikuti penimbangan setiap bulan
di posyandu 722 bayi dan balita (93,0 %) Sedangkan Bayi dan balita dengan berat
badan naik sebanyak 705 bayi dan balita (45,6 %) dari seluruh bayi dan balita yang
rutin mengikuti penimbangan setiap bulannya, hal itu disebabkan masih kurangnya
kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya posyandu.

Kurangnya cakupan D/S menggambarkan kurangnya partisipasi masyarakat


dan pemerintah Kelurahan dalam kegiatan posyandu ,Hal ini disebabkan
diantaranya karena kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mayoritas
pekerjaannya adalah petani sehingga sering kali pada saat jadwal posyandu mereka
tidak bisa datang karena alasan yang berbeda-beda, di samping itu kurangnya
kepedulian masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak setelah
berusia 12 bulan ke atas.

Masalah gizi bukan hanya masalah sektor kesehatan, dan keberhasilan


penanggulangannya tidak akan maksimal jika sektor kesehatan berjalan sendiri
tanpa adanya dukungan sektor terkait serta dukungan politik dari kebijakan
pemerintah setempat.

Masih terdapatnya balita BGM di Kecamatan Seluma yaitu 6 balita (0,8 %),
sedangkan gizi buruk sebanyak tidak ditemukan. Balita BGM ini semuanya telah
mendapat makanan pendamping ASI. Sepanjang tahun 2015 Gizi buruk tidak
ditemukan dan 6 orang mengalami anemia itupun sudah ditangani oleh dokter ahli
anak.

14
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1 Pelayanan Kesehatan


4.1.1 Tabel 7, Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 dan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan

Ibu Hamil Ibu Bersalin

No Kecamatan Puskesmas JML K1 % K4 % JML Di Tlg %

Nakes

1 Seluma Kota Tais 215 268 124,7 219 101,8 179 179 90,8

Dari 215 ibu hamil, cakupan K-1 268 (124,7 %) dan K-4 sebanyak 219
(101,8%). Dari persentase cakupan K1 dan K-4 menggambarkan bahwa kesadaran
ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sedini mungkin ke Puskesmas, Pustu
dan Poskesdes sudah mulai meningkat, Namun demikian masih ada sebagian ibu
hamil memeriksakan kehamilannya setelah usia di atas triwulan pertama, sehingga
kunjungannya tetap tercatat sebagai K1 padahal jika berdasarkan usia
kehamilannya mestinya sudah tercatat sebagai K2, K3 ataupun K4.

Jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah 179 (90,8 % ) persalinan dari 179 (90,8 %)
persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais pada tahun 2015.

Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun ini


menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap
persalinan semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya, didukung adanya
kebijakan pemerintah yaitu JAMPERSAL.

4.1.2 Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita (Pra Sekolah)

Anak balita ( Anak prasekolah ) yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya
sesuai standar paling sedikit 4 kali per tahun di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais

15 15
tahun 2015 adalah 230 balita (90,86%). Hal ini terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya yang tidak lepas dari proaktif pengelolah program

4.1.3 Persentase Siswa SD, SMP dan SMA sederajat yang Diperiksa
Kesehatannya

Cakupan pemeriksaan kesehatan pada anak SD/MI kelas 1 oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di SD/MI
di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais Tahun 2015 sebanyak 8 sekolah.

4.1.4 Tabel 8 Persentase Peserta KB Baru dan Aktif

No Kelurahan Jumlah Peserta KB Baru Peserta KB Aktif


PUS Jumlah % Jumlah %
1 Tl. Dantuk 140 16 11,43 137 97,86
2 Dusun Baru 197 19 9,64 169 85,79
3 TL. Saling 158 8 5,06 139 87,97
4 LB. Lintang 199 15 7,54 171 85,93
5 Pasar Tais 403 26 6,45 346 85,86
6 LB. Kebur 177 9 5,08 152 85,88
7 Napal 473 19 4,02 369 78,01

Jumlah 1747 112 6,41 1483 84,89

Sumber : KIA Puskesmas Kota Tais

Berdasarkan data Pengelola KB Kecamatan Seluma tahun 2015, Peserta KB


Baru 112 ( 6,41 % ) dan peserta KB Aktif sebanyak 1483 (84,89%) orang dari 1747
pasangan usia subur. Angka ini menunjukan tingkat partisipasi masyarakat tentang
KB cukup baik.

Berdasarkan jenis kontrasepsi peserta KB lebih banyak menggunakan Suntik


sebanyak 755, dibandingkan jenis kontrasepsi lain yaitu Pil 273, kondom 214, implan
207 ,IUD 33 ,MOP/MOW 0.

16
4.1.5 Persentase Desa yang mencapai UCI
Tabel 9 pemantauan desa menuju UCI
Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Sasaran % Pencapaian Desa


No Kelurahan Tahunan BCG DPT/HB POLIO 4 Campak UCI
Bayi (3) atauNon
UCI
1 Talang dantuk 16 168,8 106,3 106,3 62,5 1
2 Dusun baru 22 159,1 95,5 95,5 54,5 1
3 Talang saling 18 77,8 105,6 105,6 72,2 1
4 Lubuk Lintang 22 63,6 31,8 31,8 36,4 1
5 Pasar Tais 45 73,3 66,7 66,7 15,6 1
6 Lubuk Kebur 20 95 55 55 50 1
7 Napal 53 37,7 35,8 35,8 32,1 1
Jumlah 196 82,7 63,3 63,3 39,3 7
Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Kota Tais semua Desa UCI .
( Universal child immunization)

Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Imunisasi merupakan salah satu jalan untuk menurunkan angka kesakitan


dan angka kematian khususnya pada bayi dan balita melalui pemberian
perlindungan / kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat di cegah
dengan imunisasi (PD3I).

Imunisasi bayi terdiri atas :

a) Imunisasi BCG untuk memberi perlindungan terhadap penyakit TBC

b) Imunisasi DPT/HB 1 sampai 3, memberi perlindungan terhadap penyakit


hepatitis, diftheri, pertusis dan tetanus.

c) Imunisasi Polio 1 sampai Polio 4, untuk memberikan perlindungan terhadap


penyakit polio.

d) Imunisasi campak, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit


campak.

17
Pada tahun 2015 cakupan imunisasi Puskesmas Kota Tais dari 196 sasaran bayi
sebagai berikut :

a) Cakupan imunisasi BCG mencapai 196 bayi atau 82,7 %

b) Cakupan imunisasi DPT/HB1 mencapai 196 bayi atau 82,1 %

c) Cakupan imunisasi DPT/HB 3 mencapai 196 bayi atau 63,3 %

d) Cakupan imunisasi P0LIO 4 mencapai 196 bayi atau 63,3 %

e) Cakupan imunisasi Campak mencapai 196 bayi atau 39,3 %

Pencapaian ini memberi gambaran proporsi bayi yang telah mendapat


perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (khususnya
bagi yang telah mendapat DPT3 + HB3, Polio4, BCG dan campak. Yang berarti
tingkat pengelolaan program imunisasi harus lebih ditingkatkan serta pemanfaatan
pelayanan imunisasi di posyandu oleh masyarakat, hal ini sangat erat kaitannya
dengan kesadaran dari ibu untuk membawa anaknya ke posyandu yang sering kali
diabaikan karena faktor pekerjaan rumah tangga, faktor anak yang sakit, dll.

Tingginya cakupan imunisasi tahun 2015 sebagaimana terlihat pada data


tersebut di atas di sebabkan karena tingginya partisipasi masyarakat tentang
pentingnya imunisasi dan tak lepas dari proaktifnya pengelolah program imunisasi
dan teman-teman didesa melakukan kegiatan swipping imunisasi.

4.1.6 Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali


Tabel 10 Cakupan Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Bayi (6-11 Bulan), Balita (1-5
Tahun)
Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Kelurahan Sasaran JML yang diberikan Pencapaian %

1 Talang Dantuk 26 23 88,46

2 Dusun Baru 23 19 82,61

3 Talang Saling 24 19 79,17

4 Lubuk Lintang 22 19 86,36

5 Pasar Tais 27 25 92,59

18
6 Lubuk Kebur 21 17 80,95

7 Napal 18 15 83,33

JUMLAH 161 137 85,09

Data Gizi Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Persentase bayi/balita di wilayah Puskesmas Kota Tais Tahun 2015 yang


mendapatkan vitamin A dosis tinggi sebanyak 161 Balita (85,09 %) dari jumlah
sasaran 137 Balita.

4.1.7 Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe3


Tabel 11 Cakupan Fe3 pada ibu hamil
Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Kelurahan Sasaran Jumlah Bumil Yang dapat FE3 %

1 Talang Dantuk 17 12 70,59

2 Dusun Baru 24 16 66,67

3 Talang Saling 19 14 73,68

4 Lubuk Lintang 25 24 96

5 Pasar Tais 50 35 70

6 Lubuk Kebur 22 18 81,82

7 Napal 58 31 53,45

Jumlah 215 150 69,77

Data Gizi Puskesmas Kota Tais 2015

Dari 215 sasaran Bumil di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais Tahun 2015
yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya sebanyak 150 Bumil atau
69,77 %. Angka cakupan ini sangat dipengaruhi oleh kunjungan Ibu hamil ke sarana
pelayanan kesehatan.

19
4.1.8 Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Imunisasi TT
Tabel 12 Kumulatif Hasil Imunisasi TT Ibu Hamil
Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Kelurahan Sasaran Cakupan Kumulatif Ibu Hamil di Imunisasi TT (%)


BUMIL T1 T2 T3 T4 T5
1 Talang Dantuk 409 0 0 0 29,4 41,2
2 Dusun Baru 378 0 25 4,2 58,3 58,3
3 Talang Saling 291 0 0 5,3 15,8 36,8
4 Lubuk Lintang 447 8 0 4,0 48,0 24
5 Pasar Tais 804 0 0 4,0 26,0 28
6 Lubuk Kebur 325 0 0 9,1 27,3 9,1
7 Napal 372 0 0 0 12,1 19

Jumlah 3026 0,9 2,8 3,3 27,9 28,4


Data Imunisasi Puskesmas Kota Tais 2015

Persentase Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais yang


mendapatkan imunisasi TT1 sampai TT5 pun sangat dipengaruhi oleh kunjungan Ibu
ke sarana pelayanan kesehatan dalam hal ini ke Puskesmas atau ke posyandu.
Pada Tahun 2015 cakupan imunisasi TT bumil harus di sesuaikan dengan
pemberian imunisasi TT sebelumnya.

4.1.9 Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

Tabel 13 Cakupan ASI Ekslusif

Di Wilayah Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Kelurahan Sasaran Bayi dpat ASI Ekslusif %


1 Talang dantuk 15 8 53,3
2 Dusun Baru 17 9 52,9
3 Talang Saling 17 10 58,8
4 Lubuk Lintang 15 7 46,6
5 Pasar Tais 21 11 52,3
6 Lubuk Kebur 16 7 43,75

20
7 Napal 16 7 43,75
Jumlah 117 59 50,42
Data Gizi Puskesmas Kota Tais 2015

Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan
di wilayah Puskesmas Kota Tais pada Tahun 2015 adalah 59 Bayi (50,42 %) angka
tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesibukan Ibu yang ikut mencari nafkah untuk
kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pada usia sekitar 4 bulan bayi mereka sudah
diberi makanan pendamping ASI seperti bubur saring atau makanan tambahan
lainnya seperti biskuit.

4.1.10 Persentase Kelurahan/Desa dengan Garam Beryodium yang Baik

Berdasarkan hasil pemeriksaan disetiap rumah di wilayah puskesmas Kota


Tais semua Kelurahan dinyatakan kategori menggunakan garam beryodium yang
masih banyak rumah tangga yang menggunakan garam yang tidak beryodium
dengan alasan sudah lama memakai dan lebih murah harganya dan sebagian
rumah tangga memang tidak mengetahui manfaat garam beryodium.

4.1.11 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap

Di Puskesmas Kota Tais pada Tahun 2015 Pelayanan dalam gedung yang
dilaksanakan adalah pencabutan gigi tetap sebanyak 36 orang, Sedangkan
tumpatan gigi tetap tidak ada dikarenakan alat mengalami kerusakan dan bahan
tumpatan tersebut kosong. Selain kegiatan pelayanan di Puskesmas juga
dilaksanakan kegiatan di luar gedung seperti UKGS (Promotif dan Preventif).

4.1.12 Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi mulut

Kegiatan UKGS di Puskesmas Kota Tais adalah pemeriksaan gigi dan mulut
khususnya pada anak SD/MI, pada Tahun 2015 sebanyak 8 sekolah.

21
4.1.13 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Proporsi penduduk yang terlindung jaminan pemeliharaan kesehatan di


wilayah Kecamatan Seluma Tahun 2015 belum dapat diketahui dengan pasti karena
tidak ada data yang mendukung dan Askes pegawai negeri merupakan tenaga PNS
dari luar kecamatan Seluma dan kode kapitasinya berdasarkan tempat tinggal
masing-masing. Jumlah kunjungan poliklinik Tahun 2015 berdasarkan jenis
kepesertaan :

Tabel 15 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Puskesmas Jumlah Jumlah peserta jaminan Kesehatan Prabayar


BPJS BPJS BPJS BPJS BPJS
Penduduk ASKES/PNS TNI/POLRI MANDIRI JAMKESMAS JAMKESDA

1 Kota Tais 8635 2076 1074 1077 506 572

4.1.14 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Gakin dan Masyarakat


Rentan

Di Kecamatan Seluma, pada Tahun 2015 jumlah masyarakat yang memiliki kartu
Jamkesmas sebanyak 506 jiwa dan yang menggunakan kartu Jamkesmasnya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 380 jiwa. Namun demikian, masih
banyak pula masyarakat yang tidak menggunakan kartunya disebabkan karena
seluruh pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Seluma digratiskan, baik terhadap
pasien dengan status umum terlebih yang memiliki Jaminan Kesehatan Masyarakat.

22
Tabel 16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Di Wilayah Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Pelayanan Bayi Gakin

Puskesmas
Jml bayi GAKIN
Jml bayi GAKIN BGM yang dapat MP- %
ASI

Kota Tais 5 59 50,42

4.1.15 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Jumlah kelompok Usila Di wilayah Puskesmas Kota Tais sebanyak 6


Kelompok dan anggotanya sebanyak 348 orang. Jumlah Usila yang dilayani selama
tahun 2015 sebanyak 348 orang atau 100 % dari jumlah usila yang ada.

4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


4.2.1 Cakupan Rawat Jalan

Jumlah kunjungan rawat jalan di dalam ataupun di luar gedung Puskesmas


Kota Tais adalah 757 kunjungan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di
wilayah Puskesmas Kota Tais, termasuk yang mendapat pelayanan di Poli Umum,
Poli Gigi, KIA, pelayanan di Puskesmas keliling, dsb.

Dari sejumlah penduduk yang berkunjung ke Puskesmas tersebut mayoritas


mereka datang dengan tujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, hal ini
kurang sejalan dengan fungsi Puskesmas yaitu bukan hanya kuratif tetapi juga
promotif, preventif. Sehingga diharapkan bukan hanya mereka yang sakit saja yang
datang untuk berobat tetapi sebagian mereka diharapkan datang berkonsultasi
tentang bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Namun

23
kenyataannya hal tersebut masih jauh dari yang diharapkan karena persepsi
masyarakat bahwa Puskesmas adalah tempat bagi orang-orang yang sedang sakit,
sehingga masyarakat yang datang dengan tujuan konsultasi masalah kesehatan
sangat minim.

Tabel 17 Berikut Gambaran 10 Penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas Kota


Tais selama Tahun 2014 :

No DIAGNOSA JUMLAH

1. Essential (Primary) Hypertension 283

2. ISPA 218

3. Dyspepsia 66

4. Chronic Periodontitis 24

5. Unspecified Malaria 23

6. Diarrhoea and Gastroenteritis 23

7. Acute Bronchitis, Unspecified 10

8. Diabetes Mellitus 42

9. Dermatitis 30

10. Hypercholesterolaemia 10

Dari grafik diatas, menunjukkan bahwa kunjungan tertinggi masih di dominasi


penyakit menular basis lingkungan, hal ini menggambarkan bahwa kesehatan
lingkungan di wilayah Puskesmas Kota Tais masih perlu mendapat perhatian
sehingga kedepannya dapat menurunkan penularan penyakit yang berbasis
lingkungan.

24
4.2.2 Ketersediaan Obat Esensial dan Generik Kebutuhan

Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Kota Tais adalah obat yang


tergolong obat generik yang pengadaannya langsung melalui Gudang Farmasi
Kabupaten Seluma.

4.3 Perilaku Hidup Masyarakat


4.3.1 Persentase Rumah Tangga Ber PHBS

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, faktor perilaku


merupakan faktor terbesar yang berpengaruh sehingga diharapkan masyarakat
mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Tahun 2015, dari 2287 rumah tangga yang dipantau 2287 rumah
tangga yang dinyatakan berperilaku hidup bersih dan sehat 2042 rumah tangga.
Dalam pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS digunakan sepuluh indikator
perilaku, di tahun 2015 ini jumlah rumah tangga yang ber-PHBS mengalami
peningkatan yang mana setiap rumah tangga mayoritas hanya memenuhi beberapa
kriteria saja. Hal ini disebabkan karena tingkat pengetahuan, kesadaran dan
kepedulian masyarakat masih sangat kurang, seperti masih adanya masyarakat
yang lebih suka mengkonsumsi air yang tidak dimasak dengan alasan lebih nikmat
sebagai pelepas dahaga, masih banyaknya bapak-bapak yang merokok tidak pada
tempatnya sehingga anak-anak sekolah pun sudah ada yang mulai belajar merokok,
masih ada masyarakat yang tidak mencuci tangan atau sekedar membilas dengan
air tanpa memakai sabun sebelum makan sehingga kebiasaan-kebiasaan seperti itu
dapat mempermudah masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Dan masih banyak
lagi kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dianggap sepele namun mereka kurang
menyadari bahwa perilaku tersebutlah yang menyebabkan mereka sakit. Terlebih
dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan, yang mana penyebabkan juga
karena kondisi lingkungan yang tidak sehat/bersih oleh kekurang pedulian
masyarakat atau perilaku mereka yang kurang bersih.

4.3.2 Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang ada di wilayah Kecamatan Seluma berjumlah 7 posyandu tersebar


pada setiap Kelurahan yang ada. Dalam pelaksanaannya posyandu terkait dengan
beberapa program Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan

25
Anak, KB dan Promosi Kesehatan. Sehingga dalam pengklasifikasiannya juga
didasarkan pada kriteria hasil pencapaian cakupan program tersebut disamping
berdasarkan frekuensi penimbangan setiap tahun dan jumlah kader 14 aktif.

Berdasarkan kriteria penilaiannya maka posyandu yang ada di wilayah kerja


Puskesmas Kota Tais dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Posyandu Pratama : 0

b) Posyandu Madya :7

c) Posyandu Purnama : 0

d) Posyandu Mandiri : 0

Di wilayah Puskesmas Kota Tais belum ditemukan adanya posyandu mandiri.


Yang paling mempengaruhi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam
memanfaatkan posyandu secara maksimal, tetapi dalam hal ini kesalahan bukan
hanya berasal dari masyarakat saja tetapi juga karena kurangnya perhatian
pemerintah setempat, serta kurangnya kerjasama lintas sektor.

Tabel 18 Jumlah Posyandu dan Kader

Di Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Jumlah Posyandu Jumlah kader


No Kelurahan
Ada Aktif Ada Aktif

1 Talang Dantuk 1 1 2 2

2 Dusun Baru 1 1 2 2

3 Talang Saling 1 1 2 2

4 Lubuk Lintang 1 1 2 2

5 Pasar Tais 1 1 2 2

26
6 Lubuk Kebur 1 1 2 2

7 Napal 1 1 2 2

Jumlah 7 7 14 14

Data Pkm Kota Tais 2015

4.4. Keadaan Lingkungan


4.4.1 Persentase Rumah Sehat

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Dari
jaman dulu hingga sekarang manusia mendesain rumahnya (tempat tinggal)
sedemikian rupa agar penghuninya merasa aman dan nyaman. Namun kadang
dalam membangun sebuah rumah kurang memperhatikan unsur kesehatan/ sanitasi
lingkungan. seperti ventilasi, pencahayaan, sarana pembuangan air limbah,
pembuangan sampah, jamban keluarga dan sarana air bersih.

Pada Tahun 2015, jumlah rumah yang diperiksa kesehatan lingkungannya


sebanyak 2587 rumah dari 2587 rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kota
Tais. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut yang dinyatakan rumah sehat dengan
berbagai kriteria penilaian hanya 1347 rumah atau Berarti masih banyak rumah yang
belum memenuhi syarat dari segi kesehatan lingkungan.

Dapat dilihat dari cakupan pemanfaatan jamban keluarga yang sangat rendah
utamanya di daerah pinggir sungai yang kebanyakan masyarakatnya membuang
hajat di sungai, di kebun, atau di sawah. Di samping itu rumah yang memiliki SPAL
juga masih sedikit, umumnya mereka membuang limbahnya/comberan dikolong
rumah jika rumah panggung atau di samping rumah jika rumah permanen/semi
permanen, sehingga air limbah tersebut menjadi genangan air yang menimbulkan
bau dan menjadi sarang vektor penyakit.

Dari kondisi lingkungan fisik yang kurang memadai seperti di atas akan
memberikan kontribusi jelek terhadap lingkungan biologis. Kepemilikan sarana

27
sanitasi yang kurang seperti saluran pembuangan air limbah dan jamban keluarga
mengakibatkan masyarakat membuang limbah rumah tangga dan tinja di sembarang
tempat, hal ini jelas akan menunjang terjadinya penularan penyakit. Di samping itu
tingkat pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir
masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

4.4.2 Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih

Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air
sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
sebagainya. Di antara kegunaan-kegunaan tersebut yang paling penting adalah
kebutuhan untuk minum. Untuk itu air harus mempunyai persyaratan khusus agar
tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Di antaranya tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen serta tidak mengandung
zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang terbatas.

Untuk memenuhi kebutuhannya akan air bersih tersebut, maka masyarakat di


wilayah kerja Puskesmas Kota Tais mengakses air dari berbagai sumber, jumlah
rumah yang menggunakan sumber air bersih sebanyak 8.191 yang mereka gunakan
diantaranya :

Tabel 19 Jumlah Dan Akses Sarana Air Bersih (SAB) Menurut Jenisnya

Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

JML Kondisi Air Bersih Jenis sasarannya Total


RMH
No Kelurahan Sumur PDAM SPT PAH Kemasan Lainnya Jiwa %
Gali

1. TL. Dantuk 279 183 1003

2. Ds. Baru 321 270 1071

3. TL. Saling 295 287 825

4. Lb. Lintang 313 302 1257

5. Pasar Tais 620 535 2276

6. Lb. Kebur 259 214 923

28
7. Napal 500 495 1148

JUMLAH 2.587 2.286 8.503

Sumber :Data Laporan Kesling PKM Tais

4.4.3 Persentase Keluarga yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar

Dikatakan rumah sehat jika memiliki sarana sanitasi dasar yang memenuhi
syarat kesehatan seperti jamban kelurga, tempat sampah dan pengelolaan air
limbah rumah tangga.

Pada Tahun 2015, dari 2.587 rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kota
Tais, yang memiliki jamban keluarga (jaga) hanya 2.449 rumah (106 %), dan 2.134
jaga yang dinyatakan/memenuhi syarat, hal ini disebabkan karena sebagian besar
masyarakat menganggap jamban belum merupakan suatu kebutuhan sehingga
kesadaran untuk membangun jamban masih sangat kurang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut cakupan sarana sanitasi lingkungan


di wilayah Puskesmas Kota Tais masih sangat rendah, hal ini pula yang menjadi
salah satu penyebab masih banyaknya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang
ditemukan di masyarakat.

Tabel 20 Jumlah Akses Jamban Keluarga


Di Wilayah Puskesmas Kota Tais
Tahun 2015

Jumlah
No Kecamatan
Rumah memiliki Yg sehat % Sehat

Seluma 2.587 2449 2134 106

Sumber :Data Laporan Kesling PKM Tais

29
Data diatas menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang membuang
limbahnya sesuai dengan syarat kesehatan sehingga dapat menimbulkan bau dan
tempat berkembang biaknya vektor penyebab penyakit.

4.4.4 Persentase Tempat-tempat Umum Sehat

Tempat pengelolaan makananpun dilakukan pemeriksaan berdasarkan


beberapa kriteria penilaian. Di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais dari TTU & TPM
yang ada dari 25, sebanyak diperiksa 9 TPM, hasil pemeriksaan belum ada yang
memenuhi syarat.

30
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1 Sarana Kesehatan


1) Data Dasar Puskesmas

Puskesmas Kota Tais diresmikan pada Bulan Mei Tahun 2008 sesuai SK Bupati Mei
2008,Yang terletak di Jl. Merdeka Raya No.109 Kel. Pasar Tais, Kec. Seluma Kota,
Kab. Seluma. Puskesmas Kota Tais dilengkapi dengan 1 buah bangunan untuk
perumahan dokter umum, 1 bangunan untuk perumahan perawat/paramedis.

2) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Di wilayah kerja Puskesmas Kota Tais Tahun 2015 memiliki upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 1 Pustu, 0 Poskesdes dan 7
Posyandu.

Tabel 21 Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan

1 Gedung Puskesmas 1 Bh

2 Pustu 1 Bh

3 Poskesdes 0 Bh

4 Posyandu 7 Bh

5 Kendaraan Dinas Roda 4 1 Bh

6 Kendaraan Dinas Roda 2 4 Bh

Sumber : Data Laporan Logistik PKM Kota Tais 2015

31
31
5.2 Tenaga Kesehatan
1) Persentase Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja

Tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas termasuk yang ada di


pustu dan polindes yaitu 36 orang terdiri dari 1 orang dokter umum,1 orang Dokter
Gigi, 12 orang bidan (Bidan PNS & Bidan PTT), 1 orang sanitarian, 1 orang petugas
Gizi,

2) Jumlah Pegawai di Puskesmas Menurut Pendidikan dan Jenis


Kepegawaian

Khususnya di Puskesmas Kota Tais jumlah tenaga sebanyak 36 orang.

Tabel 22 Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan dan Jenis Kepegawaian

Puskesmas Kota Tais Tahun 2015

Jumlah/Jenis Kepegawaian
No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah
PNS Honor PTT

1 Dokter Umum S1 Kedokteran 1 1 0 0

2 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi 1 1 0 0

S1 Kep 2 2 0 0
3 Sarjana Kes
S1.Kes-Mas 5 5 0 0

D3 Keperawatan, 3 3 0 0
4 Perawat
SPK 3 3 0 0

5 Perawat Gigi SPRG 1 1 0 0

DIV Kebidanan 2 2 0 0
6 Bidan
D3 Kebidanan 9 7 0 2

32
DI Bidan 1 1 0 0

Apoteker 1 1 0 0

7 Farmasi

SMF 1 1 0 0

8 Analis D3 Analis 1 1 0 0

9 Sanitarian D3 Kesling 1 1 0 0

10 Ka.TU SPK 1 1 0 0

Supir/Penjaga
11 S1 Pendidikan 1 0 1 0
Malam

Cleaning
12 SMP 1 0 1 0
Servis

JUMLAH 38 34 2 2

Sumber : Data Kepegawaian PKM Tais Tahun 2015

5.3 Pembiayaan Kesehatan

Biaya operasional yang digunakan, baik didalam gedung puskesmas maupun


di luar gedung puskesmas bersumber dari :

1) BOK
2) APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Tahun Anggaran 2015
3) JKN

33
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data kegiatan program kesehatan yang dicapai Puskesmas Kota Tais,
maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :

6.1.1 Dari Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 (124,7 %) dan K-4 (101,8 %) di
wilayah Puskesmas Kota Tais menunjukkan bahwa kesadaran ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya ke sarana kesehatan pada trimester I
cukup tinggi namun pada akhir kehamilan menurun.
6.1.2 Jumlah persalinan oleh Nakes di wilayah Puskesmas Kota Tais sebanyak 38
(88 %) persalinan, hal ini menggambarkan tingkat pengetahuan, sikap dan
prilaku masyarakat beranjak makin naik dibandingkan tahun sebelumnya.
6.1.3 Pencapaian cakupan imunisasi diwilayah Puskesmas Kota Tais pada tahun
2015 sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini semua
desa mencapai UCI ( Desa yang cakupan imunisasi dasarnya 100 % )
6.1.4 Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya (50,42 %), hal ini
dipengaruhi oleh tingkat kesibukan ibu yang ikut mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari sehingga pada usia 6 bulan bayi mereka sudah diberi
makanan pendamping ASI, disamping itu Faktor pengetahuan ibu yang
kurang sehingga sebagian bayi kadang diberi susu formula, air tajin, teh
manis jika ASI ibunya terasa kurang.
6.1.5 Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu, hal ini
terlihat dari masih rendahnya cakupan penimbangan balita, sehingga
pemantauan status gizi balita yang dilakukan setiap bulannya melalui
posyandu tidak dapat digunakan dalam menentukan status gizi masyarakat.
Khususnya N/D, dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
pemberian makanan tambahan masih rendah.
6.1.6 Masih terdapatnya balita BGM di wilayah Puskesmas Kota Tais yaitu 5 balita
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sosial budaya dan ekonomi
keluarga, tingkat pengetahuan dan kekurang pedulian masyarakat terhadap
tumbuh kembang Balitanya.

34 34
6.1.7 Masih rendahnya cakupan kepemilikan sarana sanitasi yang memenuhi
syarat kesehatan seperti Jamban keluarga, pengelolaan limbah, dan tempat
sampah disebabkan karena sebagian besar masyarakat menganggap hal
tersebut tidak begitu penting dan bukan merupakan suatu kebutuhan
sehingga hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab masih banyaknya
penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan di masyarakat seperti
ISPA, diare dan Penyakit kulit allergi maupun infeksi.
6.1.8 Persentase Cakupan rumah tangga ber PHBS di wilayah Puskesmas Kota
Tais masih sangat rendah, hal ini disebabkan karena masih kurangnya tingkat
pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk ber-Perilaku
Hidup bersih dan Sehat.

6.2 Saran
6.2.1 Perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang Pelayanan Kesehatan ibu
dan anak, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang cakupan
kunjungan ibu hamil K – 1 dan K – 4, cakupan pemberian ASI Eksklusif, serta
angka persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat dan menurunnya angka
kesakitan khususnya penyakit menular berbasis lingkungan.
6.2.2 Perlunya kerjasama dengan semua sektor terkait dalam upaya meningkatkan
cakupan penimbangan bayi di posyandu, utamanya kerjasama dengan tim
penggerak PKK desa.
6.2.3 Perlunya kerjasama lintas sektor utamanya dalam memicu masyarakat dalam
upaya meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi
6.2.4 Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan diperlukan kerja keras oleh petugas kesehatan untuk melakukan
penyuluhan tentang pentingnya sanitasi dan PHBS.
6.2.5 Mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang
banyak bersentuhan langsung ke masyarakat terutama Puskesmas Kota Tais
masih memerlukan peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas – fasilitas
kesehatan lainya yang dapat mendukung terlaksananya program kegiatan
yang dilaksanakan di Puskesmas.

35

Anda mungkin juga menyukai