Anda di halaman 1dari 2

1.

Periode I : Masa sebelum Pergerakan Nasional


Pada periode ini beberapa agama yang tersebar seperti: agama Budha, Hindu, Islam dan
Kristen yang kemudian dianut oleh penduduk setempat dengan penuh kerukunan. Jiwa,
semangat dan nilai – nilai kejuangan sudah mulai timbul yaitu dengan kesadaran harga
diri, jiwa yang merdeka, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan hidup
umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
b. Periode II : Masa Pergerakan Nasional
Rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat dan perlawanan
seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan
kehormatan bangsa. Sejak itu timbulah jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan, nilai
harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah
atau penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.
Pada akhir penjajahan Jepang pada tanggal 1 Juni 1945, IR. Soekarno menyampaikan
pokok – pokok pikirannya tentang falsafah bangsa dan Negara yang dinamakan
PANCASILA dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia). Perlu diketahui bahwa tahap perjuangan antara Kebangkitan Nasional dan
akhir masa penjajahan Jepang merupakan persiapan kemerdekaan. Jiwa, semangat dan
nilai-nilai kejuangan semakin menggelora.
c. Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan
Titik kulminasi perjuangan kemerdekaan tercapai dengan Proklamasi Kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945. Lahirnya Negara Republik Indonesia menimbulkan reaksi dari
pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali. Hal tersebut menyebabkan bangsa
Indonesia kembali mengalami perjuangan yang dahsyat dalam segala bidang baik melalui
perjuangan senjata, bidang politik maupun diplomasi. Perjuangan ini melahirkan nilai -
nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan yang telah
ada sebelumnya terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk
berkorban demi tanah air, bangsa dan negara.
d. Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.
Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai
tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini jiwa,
semangat dan nilai - nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu
nilai - nilai dasar yang terdapat pada Pancasila, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945.

2. Tujuannya adalah: untuk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan menjadi


permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan bagu seluruh warga indonesia
yang luhur dan suci dalam lindungan tuhan yang maha esa, untuk menetapkan cita-cita
bangsa indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan, dan untuk kemakmuran
bersama yang berkeadilan

1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik


Pasal 37 ayat (1) yang berbunyi, “Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan
dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.”

3. Politik. Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa
Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai,
pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih
menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai
masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang
akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.
 Ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang
dapat pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk
kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini
dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan
masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata
pencaharian yang layak.
 Sosial Budaya. Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang
tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung
berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang
terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing
mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.
 Pertahanan dan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang
terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun
dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam
pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari
permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya

Anda mungkin juga menyukai