Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftahul Jannah

NIM : A31115501
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB 1 PENGANTAR PENELITIAN

Penelitian (research) adalah proses menemukan solusi untuk suatu


masalah setelah melakukan studi yang menyeluruh dan menganalisis faktor
situasi. Penelitian bisnis terdiri atas rangkaian langkah yang direncanakan dan
dilakuakn dengan tujuan untuk menemukan jawaban bagi persoalan yang
menjadi perhatian manajer dalam lingkungan kerja. Hal ini berarti langkah
pertama dalam penelitian adalah mengetahui di mana letak masalah yang
muncul dalam organisasi, dan mengidentifikasi sejelas dan serinci mungkin
masalah yang perlu dipelajari dan dipecahkan. Sehingga dapat didefinisikan
penelitian bisnis sebagai penyelidikan atau pertanyaan yang terorganisasi,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif untuk suatu masalah tertentu, yang
dilakukan dengan tujuan untuk menemukan jawaban atau solusi untuk masalah
tersebut.

Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Tujuan pertama


adalah untuk memecahkan masalah saat ini yang dihadapi oleh manajer dalam
konteks pekerjaan yang menuntut solusi tepat waktu. Penelitian semacam ini
disebut penelitian terapan (applied research), misalnya penelitian mengenali
alasan suatu produk tertentuk mungkin tidak terjual dengan baik. Tujuan kedua
adalah untuk menghasilkan produk pengetahuan dengan berusaha memahami
sepenuhnya bagaimana masalah tertentu terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan, biasa disebut penelitian dasar (basic, fundamental, atau pure
research).

Ada beberapa alasan mengapa manajer harus memahami penelitian dan


metode-metode dalam penelitian, yaitu : (1) mengenali dan secara efektif
memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan, (2) mengetahui
bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk, (3)
menggabungkan pengalam dan pengetahuan ilmiah ketika mengambil
keputusan, dsb.

Para manajer sering kali perlu menyewa konsultan untuk meneliti


beberapa masalah yang lebih rumit dan memakan waktu yang mereka hadapi.
Untuk itu menjadi penting mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan
konsultan secara efektif. Ketika menyewa peneliti atau konsultan, manajer harus
memastikan : (1) peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara
eksplisit, (2) filosofi dan sistem nilai organisasi yang relevan disampaikan dengan
jelas, serta masalah keterbatasan jika ada, dan (3) hubungan baik dibangun
dengan peneliti, serta antara peneliti dan karyawan dalam organisasi, sehingga
membuat kerjasama dapat berjalan.

Sejumlah organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian


sendiri di mana departemen tersebut berperan sebagai konsultan internal bagi
sub-unit dalam organisasi yang menghadapi masalah tertentu dan memerlukan
bantuan. Manajer sering kali harus memutuskan apakah akan menggunakan
peneliti internal atau eksternal. Untuk membuat keputusan, manajer harus
mengetahui kekuatan dan kelemahan keduanya, dan mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian menggunakan salah satunya berdasarkan kebutuhan
dari situasi tertentu.

BAB 2 PENDEKATAN ILMIAH DAN ALTERNATIF UNTUK INVESTIGASI

Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti


metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi, dan teliti untuk
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik
kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Investigasi ilmiah (scientific investigation)
cendering lebih objektif daripada subjektif, dan membantu manajer untuk
menyoroti faktor yang paling penting di tempat kerja yang memerlukan perhatian
khusus untuk menghindari, memperkecil, atau menyelesaikan masalah. Terdapat
beberapa ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah, yaitu : (1) tujuan yang
jelas, (2) teliti, (3) dapat diuji, (4) tepat dan yakin, (5) objektivitas, (6) dapat
digeneralisasi, dan (7) hemat.

Metode hipotesis-deduktif (hypothetico-deductive method) merupakan


bentuk khusus dari merode ilmiah. Metode hipotesis-deduktif memberikan
pendekatan sistematis yang berguna untuk menciptakan wawasan dalam
menyelesaikan masalah dasar. Metode hipotesis-deduktif ini meliputi tujuh
langkah berikut :

1. mengidentifikasi bidang masalah yang luas


2. menentukan rumusan masalah
3. membuat hipotesis
4. menentukan ukuran
5. pengumpulan data
6. analisis data
7. interpretasi data

Ada beberapa hambatan untuk melakukan penelitian ilmiah dalam bidang


manajemen misalnya, kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan
pengumpulan data pada area subjektif seperti perasaan, emosi, sikap, dan
persepsi.

Istilah-istilah yang sering kali muncul ketika membahas mengenail


pendekatan alternatif untuk penelitian yaitu posotivisme (positivism), konstruksi
(constructionism), realisme kritis (critical realism), dan pragmatisme
(pragmatism).

Dalam pandangan positivst (penganut aliran positivisme), dunia, ilmu


pengetahuan, dan penelitian ilmiah dipandang sebagai cara untuk mendapatkan
kebenaran—positivist percaya bahwa tidak ada kebenaran objektif—untuk
memahami dunia dengan baik sehingga kita dapat memprediksikan dan
mengendalikannya.

Constructionism menolak keyakinan positivist bahwa ada kebenaran


objektif. Constructionist memegang pandangan yang berlawanan, yaitu bahwa
dunia (seperti yang kita ketahui) pada dasarnya adalah mental dan dibangun
dengan mental. Constructionism menekankan bagaimana orang-orang
membangun pengetahuan, mempelajari alasan yang orang-orang berikan untuk
permasalahan dan topik, serta bagaimana orang-orang mendapatkan alasan
tersebut.

Menurut penganut paham realisme kritis, ukuran fenomena seperti emosi,


perasaan, dan sikap sering kali bersifat sunjektif, dan pada umumnya
mengatakan bahwa pengumpulam data bersifat tidak sempurna serta memiliki
kesalahan. Penganut realisme kritis juga percaya bahwa peneliti tidak terlepas
dari bias.

Penganut paham pragmatisme tidak menerima pendapat tertentu tentang


apa yang membuat penelitian itu bagus. Mereka merasa bahwa baik penelitan
pada fenomena objektif yang dapat diobservasi dan makna subjektif dapat
menghasilkan pengetahuan yang berguna, tergantung pada pertanyaan studi.

Anda mungkin juga menyukai