Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

KECAMATAN SONGGON
DESA BALAK
Jalan Jendral Sudirman Nomor 02 Telp. 633114

PERATURAN DESA
NOMOR 5 TAHUN 2016
SALINAN
TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN,
BADAN USAHA MILIK DESA
SAYU SUTO
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA BALAK

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menggali sumber pendapatan asli


desa, dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa,
Pemerintah Desa membentuk Badan Usaha Milik
Desa,Bahwa tujuan pembentukan Badan Usaha Milik
Desa adalah untuk menggerakkan roda perekonomian
masyarakat Desa melalui peningkatan pendapatan serta
memberikan kontribusi ekonomis kepada Pemerintah
Desa;
b. Bahwa untuk menumbuhkembangkan perekonomian,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa yang
berazaskan pada nilai-nilai demokrasi ekonomi,
pengayoman, pemberdayaan dan keterbukaan, dapat
dibentuk Badan Usaha Milik Desa;
c. Bahwa berdasarkan ketentuan Permendes No 4 Tahun
2015 pasal 2 tentang Pendirian Badan Usaha Milik
Desa;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, dan c perlu membentuk
Peraturan Desa tentang Pendirian, Pengurusan
danPengelolaan,sertaPembubaran Badan Usaha Milik
Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4443);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5394);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5394);
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4443);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5394);
7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5394);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara,
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
12.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
13.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
14.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015
tentang Pendampingan Desa;
15.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
16.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2015;
17.Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13
Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Cara Pembentukan
danPengelolaanBadan Usaha Milik Desa

Dengan Kesepakatan bersama


KEPALA DESA BALAK
DAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, BADAN USAHA
MILIK DESA SAYU SUTO .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai kewenangan,
tugas, dan kewajibanuntuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas pemerintahan dari Pemerintah pusat dan Pemerintah
Kabupaten.
5. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
6. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan
Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh
Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
7. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari
Musyawarah Desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam Berita
Acara kesepakatan Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh Ketua Badan
Musyawarah Desa dan Kepala Desa.
8. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa yang
dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa.
11. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau
perolehan hak lainnya yang sah.
12. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

BAB II
PENDIRIAN BUMDESA
Pasal 2
(1) Badan Usah Milik Desa ini bernama BUMDes Sayu suto yang berkedudukan
di Desa Balak Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi;
(2) BUMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah milik Pemerintah
Desa Balak Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa
Timur;
(3) Wilayah kerja BUMDes Sayu suto ini adalah wilayah Desa Balak, Antar Desa
dalam Kecamatan Songgon, Desa dalam Kabupaten Banyuwangi, Desa dalam
Provinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 3
(1) Pendirian BUM Desa Sayu Suto dimaksudkan sebagai upaya menampung
seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang
dikelola oleh Desa Balakdan/atau kerja sama antar Desa.
(2) Pendirian BUMDesa Sayu Suto bertujuan:
a. Meningkatkan perekonomian Desa Balak ;
b. Mengoptimalkan aset Desa Balak agar bermanfaat untuk kesejahteraan
masyarakat Desa Balak ;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi
masyarakat Desa Balak ;
d. Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar Desa dan/atau dengan
pihak ketiga;
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan
layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan
umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat Desa Balak ;
dan
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Balakdan Pendapatan Asli
Desa Balak .

BAB III
AZAS, FUNGSI & BENTUK ORGANISASI
Pasal 4

(1) BUMDes Sayu suto dalam usaha nya berazaskan Pancasila dengan prinsip
kehati-hatian, pengayoman, pemberdayaan dan keterbukaan.
(2) Fungsi BUMDes Sayu suto adalah:
a. Sebagai wadah segala jenis kegiatan usaha perekonomian masyarakat
Desa Balak yang bersumber dari APBDesa,kerjasama antar Desa atau
pihak ketiga, bantuan dari Pemerintah/non Pemerintah;
b. Membantu Pemerintah Desa dalam upaya men sejahterakan masyarakat
danPemerintahan Desa;
c. Membantu Pemerintah Desa dalam upaya mengembangkan sumber-
sumber potensi alam dan manusia di Desa untuk dikembangkan menjadi
sumber-sumber ekonomi; dan
d. Menjadi media Pemerintah Desa untuk mewujudkan agenda
pembangunan khususnya di bidang perekonomian.
(3) Tugas BUMDes Sayu suto adalah:
a. Merumuskan kegiatan usaha ekonomi Desa, khususnya pada bidang yang
telah diserahkan kewenangannya oleh Pemerintah Desa;
b. Menggali, mengembangkan dan menata potensi-potensi perekonomian
baik secara internal maupun eksternal untuk kepentingan Desa;
c. Mengelola kegiatan usaha ekonomi Desa guna meningkatkan Pendapatan
Asli Desa;
d. Membuat laporan tertulis tentang keuangan dan perkembangan
BUM Desa per bulan, triwulan dan tahunan kepada Pemerintah Desa.
(4) BUMDes Sayu suto berbentuk Badan Usaha Milik Desa.
Pasal 5

(1) BUM Desa Sayu Suto berbentuk lembaga Badan Usaha Milik Desa yang
memiliki unit-unit usaha.
(2) Unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa lembaga bisnis
yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa, masyarakatdan pihak
ke tiga, sebagaimana yang diatur dalam peraturan per Undang-undangan
yang berlaku serta AD ART.

Pasal 6

BUM Desa Sayu Suto dapat membentuk unit usaha meliputi:


a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan
perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian
besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan tentang Perseroan Terbatas; dan
b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam
puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang
lembaga keuangan mikro.

BAB IV
ORGANISASI PENGELOLA,TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN
PENGELOLA/PENGURUS BUM Desa

Pasal 6

Organisasi pengelola BUM Desa Sayu Suto terpisah dari organisasi Pemerintahan
Desa Balak.

Pasal 7

Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa Sayu Suto terdiri dari:
a. Penasihat;
b. Pelaksana Operasional;
c. Pengawas.
Pasal 8
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dijabat secara
ex officio oleh Kepala Desa Balak;
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM Desa;
c. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM
Desa; dan
d. Melindungi kinerja BUM Desa terhadap hal-hal yang dapat merusak
keberlangsungan dan citra BUM Desa dan/atau Pemerintahan Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang
menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja
BUM Desa.

Pasal 9

(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri


dari:
a. Direktur;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Staf.
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas mengurus dan mengelola BUM Desa Sayu Suto sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa Suyu Suto.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa Suyu Suto agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum
masyarakat Desa Balak ;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya;
d. Menyusun perencanaan dan mengelola keuangan BUM Desa sesuai
standar satuan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dan punya standart secara transparan dan akuntabel;
e. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa Sayu
Suto dan peraturan perundang-undangan yang terkait serta wajib
melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,
akuntabilitas, kemandirian, dan kewajaran.
(4) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa Sayu
Suto setiap bulan;
b. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa Sayu
Suto setiap bulan;
c. Laporan keuangan dan perkembangan BUM Desa dilaporkan secara
tertulis kepada Pemerintah Desa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
d. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa Sayu Suto
kepada masyarakat Desa Balak melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 10

(1) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat


(3), Pelaksana Operasional dapat menunjuk staf sesuai dengan kapasitas
bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dan administrasi
usaha dan fungsi operasional unit-unit usaha.
(2) Pelaksana Operasional atas persetujuan Penasihat dapat mengangkat
karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai dengan uraian tugas
berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian
kerja lainnya.
(3) Dalam hal melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) Pelaksana Operasional berkewajiban menyusun SOP (Standard
Operasional Procedures).
(4) Pelaksana Operasional dapat mengusulkan pembentukan unit usaha dan
penambahan staf melalui Musyawarah Desa.

Pasal 11

(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:


a. Masyarakat Desa Balak yang mempunyai kesanggupan dan kemauan dan
mempunyai jiwa wira usaha ;
b. Berdomisili dan menetap di Desa Balak sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
berturut-turut terhitung mundur dari tanggal penetapannya sebagai
pengelola dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha
ekonomi Desa;
d. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
e. Sehat jasmani rohani;
f. Saat dilantik berusia minimal 20 tahun dan maksimal 57 tahun;
g. Tidak merangkap jabatan sebagai Kepala Desa, BPD, Perangkat Desa, dan
pengurus harian lembaga kemasyarakatan desa;
h. Syarat-syarat lain yang diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa Sayu Suto.
(2) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bhakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BUM DesaSayu Suto ;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
perkembangan kinerja BUM Desa Sayu Suto selama 3 bulan berturut-
turut;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka;
f. Melakukan perbuatan tercela yang mempengaruhi nama baik BUM Desa
dan Desa Balak;
g. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) BUM
Desa Suyu Suto.

Pasal 12

(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat huruf c mewakili


kepentingan masyarakat Desa Balak.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota;
b. Wakil Ketua merangkap anggota ;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota ;
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa Sayu
Suto sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk:
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat
(2);
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa Sayu
Suto ; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana
Operasional.
(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa Sayu Suto .

Pasal 13

Susunan kepengurusan BUM Desa Sayu Suto sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 dipilih oleh masyarakat Desa Balak melalui Musyawarah Desa sesuai
peraturan per undang-undangan yang berlaku.

BAB V
MASA BHAKTI PENGURUS

Pasal 14

(1) Masa bhakti kepengurusan organisasi BUM Desa adalah masa bhakti dalam
menjalankan seluruh tugas pokok dan fungsi seluruh komponen organisasi
BUM Desa yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa atas nama
masyarakat dengan melalui hasil Musyawarah Desa;
(2) Masa bhakti kepengurusan organisasi BUM Desa selama 5 (lima) tahun;
(3) Masa bhakti sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terhitung sejak tanggal
penetapan Keputusan Kepala Desa/pelantikan ;
(4) Pengurus yang telah habis masa bhaktinya dapat diangkat kembali dengan
cara dimusyawarahkan sebagaimana yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan terkait yang berlaku dan sesuai dengan AD ART.

BAB VI
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN BUM DESA

Pasal 15

Permodalan pada seluruh usaha BUM Desa Sayu Suto diperoleh dari:
(1) Penanaman atau penyertaan modal yang diinvestasikan oleh Pemerintah
Desa Balak melalui mekanisme APBDes;
(2) Aset Desa dalam bentuk modal bergerak atau tidak bergerak yang
diinvestasikan kepada BUM Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa;
(3) Bantuan atau program yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, serta dari pihak lain yang
tidak mengikat;
(4) Tabungan atau penyertaan modal masyarakat;
(5) Pinjaman dari perbankan, lembaga-lembaga keuangan atau lembaga lain dari
masyarakat secara kelompok maupun program;
(6) Kerjasama antar usaha yang saling menguntungkan atau penyertaan modal
dari pihak ketiga, setelah mendapatkan persetujuan dari Pemerintahan Desa;

Pasal 16

(1) Sistem pembagian sisa hasil usaha yang dikelola BUM Desa Sayu Suto
adalah:
a. Untuk Pemerintah Desa paling banyak 40%
b. Untuk BUM Desa paling sedikit 60%.
(2) Alokasi pembagian sisa hasil usaha untuk Pemerintah Desa sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (1) huruf sebagai Pendapatan Asli Desa melalui
mekanisme APBDes;
(3) Alokasi pembagian sisa hasil usaha untuk BUM Desa sebagaimana
dimaksud pada huruf b peruntukannya antara lain terdiri dari:
a. Penambahan modal BUM Desa;
b. Penghasilan pengurus BUM Desa;
c. Biaya operasional BUM Desa;
d. Peningkatan kapasitas pengurus dan kebutuhan terkait kepentingan
pengembangan BUM Desa lainnya;
e. Besaran prosentase pembagian sisa hasil usaha untuk BUM Desa diatur
dalam AD ART BUM Desa Suyu Suto.
(4) Dalam hal BUM Desa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, maka
pembagian hasil keuntungan bersih dihitung oleh kedua belah pihak melalui
musyawarah mufakat atas sepengetahuan Pemerintahan Desa.
(5) Penentuan besarnya bagi hasil keuntungan antara BUM Desa dengan pihak
ketiga sebagaimana dimaksud ayat di atas harus bersifat saling
menguntungkan kedua belah pihak.

BAB VII
HUBUNGAN KERJA SAMA/ KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA

Pasal 17

BUMDesa dapat mengadakan hubungan kerja sama/kemitraan dengan pihak


ketiga dengan ketentuan :
(1) Untuk pembentukan unit-unit usaha BUMDesa baik yang dilaksanakan atas
inisiatif internal manajemen BUMDesa maupun yang dilaksanakan atas
landasan kerjasama dengan pihak ketiga, maka pihak manajemen BUMDesa
harus mendapat persetujuan tertulis dari Pemerintah Desa dan BPD dalam
Musyawarah Desa.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling
menguntungkan dan dituangkan dalam Peraturan Desa dengan jangka
waktu kerja sama paling lama 5 (lima) tahun, setelah perjanjian kerja sama
selesai baik karena alasan tepat waktu maupun tidak tepat waktu maka
Pemerintahan Desa berhak meninjau ulang seluruh isi perjanjian.
(3) Untuk unit-unit yang dapat di laksanakan dalam bentuk kerjasama harus
mengacu pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan upaya
mengembangkan sumber-sumber potensi ekonomi yang berbasis sumber
potensi alam dan sumber daya manusia yang berada di wilayah Desa Balak

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Dalam hal pelaksanaan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sayu
Suto , mengenai segala ketentuan teknis pelaksanaan yang belum diatur
oleh Peraturan Desa ini, diatur lebih lanjut dalam AD/ART.

Pasal 18
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan
desa ini dengan penempatannya dalam lembaran Desa Balak

Ditetapkan di : Balak
Tanggal : 08 Agustus 2016

KEPALA DESA BALAK

ttd

RIBUD SANTOSO,S.Pd
Diundangkan di
Pada tanggal 08 Agustus 2016
SEKRETARIS DESA BALAK

EDY SUYANTO
NIP.
LEMBARAN DESA BALAKTAHUN 2016 NOMOR 5

Anda mungkin juga menyukai