Anda di halaman 1dari 29

LATAR BELAKANG

 Konsumsi energi yang besar menghasilkan CO2 serta gas rumah kaca lain
dalam jumlah besar yang menyebabkan terjadinya Global Warming
 Global Warming disebabkan oleh meningkatnya perkembangan
Infrastruktur di Indonesia
 Dibutuhkan suatu tatanan baru baik berupa pedoman maupun tata kelola di
tingkat proyek konstruksi yang dikenal sebagai Green Construction
 Proyek Apartemen Vida View Makassar merupakan proyek yang
dilaksanakan oleh PT. PP (Persero) Tbk. selaku pioneer Green
Construction di Indonesia
RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana penerapan Green Construction pada proyek Apartemen Vida

View Makassar oleh PT. PP (Persero) Tbk?

2) Berapa nilai yang didapatkan dari Rating Tools pada proyek Apartemen

Vida View Makassar?


TUJUAN PENELITIAN

1) Menggambarkan penerapan Green Construction oleh PT. PP pada proyek

Apartemen Vida View Makassar.

2) Untuk mengetahui besar nilai yang didapatkan proyek Apartemen Vida

View Makassar dalam menerapkan Green Construction berdasarkan Rating

Tools.
BATASAN MASALAH

a) Penelitian ini dilakukan pada proyek Apartemen Vida View Makassar oleh

PT. PP (PERSERO) Tbk.

b) Penelitian ini dilakukan hanya pada masa konstruksi, dimana indikator-

indikator penelitian hanya terbatas pada kegiatan-kegiatan di masa konstruksi

atau pembangunan gedung.

c) Penelitian ini menggunakan Model Assessment Green Construction oleh

Wulfram I. Ervianto.

d) Penelitian ini tidak mengevaluasi lebih dalam tentang Model Assessment

Green Construction.
LANDASAN TEORI

KONSTRUKSI BERKELANJUTAN

tujuan sustainable construction menurut Conseil International du

Batiment (1994) adalah menciptakan bangunan berdasarkan disain yang

memperhatikan ekologi, menggunakan sumberdaya alam secara efisien,

dan ramah lingkungan selama operasional bangunan.

Penghematan bahan

Pengurangan Limbah
GREEN CONSTRUCTION

Menurut Prof Glavinich, Suatu perencanaan dan pelaksanaan proses konstruksi

yang didasarkan pada kontrak untuk meminimalkan dampak negatif proses

konstruksi terhadap lingkungan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan

lingkungan dan kebutuhan hidup manusia untuk generasi sekarang dan

mendatang.
MAGC

Merupakan sebuah model untuk menguji seberapa besar penerapan green

construction pada sebuah proyek konstruksi yang dikembangkan oleh Bapak

Dr. Ir. Wulfram I. Ervianto, M.T.


Analisa Data

Model Assessment Green Construction


terdiri dari 142 indikator dalam 16 faktor yang diambil dari 7 aspek Green
Construction.
Nilai Indikator Green Construction (NIGC) dapat dihitung berdasarkan

notasi matematis sebagai berikut:

NIGC = (I𝑖=0 𝑎𝑡𝑎𝑢 1. BP𝑘=0,4 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,6)

Keterangan:

 NIGC adalah Nilai Indikator Green Construction

 I adalah jawaban responden (I bernilai 1 jika sudah diimplementasikan dan

0 jika belum diimplementasikan).

 BP adalah Bobot Prioritas, bernilai 0,56 untuk prioritas I dan 0,44 untuk

prioritas II

Total NIGC = ∑ NIGC𝑖

Keterangan:

 Total NIGC adalah Nilai Indikator Green Construction dalam setiap faktor

 i adalah banyaknya Nilai Indikator Green Construction


Nilai Faktor Green Construction (NFGC) dapat dihitung berdasarkan notasi

matematis sebagai berikut:

NFGC = ∑ (Total NIGC𝑖 . BFGC𝑖)

Keterangan:

 NFGC adalah Nilai Faktor Green Construction

 i adalah banyaknya faktor Green Construction

 Total NIGC adalah Nilai Indikator Green Construction dalam setiap faktor

 BFGC adalah Bobot Faktor Green Construction

Total NFGC = ∑ NFGC𝑖

Keterangan:

 Total NFGC adalah Nilai Faktor Green Construction setiap aspek

 i adalah banyaknya faktor Green Construction


Sedangkan Nilai Aspek Green Construction (NAGC) dapat dihitung

berdasarkan notasi matematis sebagai berikut:

NAGC = ∑ (Total NFGC 𝑖 . BAGC𝑖)

Total NAGC = ∑ NAGC𝑖


Keterangan:

 NAGC adalah Nilai setiap Aspek Green Construction

 Total NFGC adalah Nilai Faktor Green Construction setiap aspek

 BAGC adalah Bobot Aspek Green Construction

 i adalah banyaknya aspek Green Construction


Nilai Green Construction (NIGC):

NGC = ∑ NAGC𝑖

Keterangan:

 NGC adalah Nilai Green Construction.

 i adalah banyaknya nilai aspek dalam sebuah aspek Green Construction.

 NAGC adalah nilai Aspek Green Construction.


Penerapan Green Construction pada proyek Apartemen Vida View Makassar oleh

PT. PP (PERSERO) Tbk.


konservasi energi

Absorban pasir untuk bahan solar

Penampungan Air

Tata tertib penggunaan fasilitas kantor


Penyetelan suhu 25o pada Air Conditioner
konservasi air

Penggunaan stiker hemat air


tepat guna lahan

Filtrasi air limbah proyek

Penanaman pohon sekitar lokasi proyek

Area bongkar muat material


Pagar Proyek

Tanaman sekitar kontraktor keet


sumber dan siklus material

Penggunaan bekisting pabrikasi

Penyimpanan material pada area terlindungi

Penggunaan kayu sebagai pengalas material


manajemen lingkungan bangunan

Rencana alur pembuangan sampah

Tempat sampah konstruksi

Tempat sampah disekitar lokasi proyek


Penggunaan Galon dan makanan rantangan

Penggunaan kertas dua sisi

Cetakan kanstin untuk sisa agregat


kualitas udara.

Mengadakan pelatihan penggunaan alat

Gudang Material terpisah


kesehatan dan kenyamanan proyek konstruksi

Penggunaan rockwool untuk insulasi panas

Area Merokok

Penggunaan safety net


Perhatian khusus terhadap material B3 dan tanda peringatan bahaya

Tanda larangan merokok


KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

a. Proyek Apartemen Vida View Makassar oleh PT. PP (Persero) Tbk. telah

menerapkan Green Construction pada proses konstruksinya dimana hal ini

dibuktikan dengan dijalankannya 7 aspek Green Construction oleh Model

Assessment Green Construction (MAGC)

Namun dari hasil yang diperoleh PT. PP (Persero) Tbk. kurang

memperhatikan aspek Kualitas Udara sehingga perlu ditingkatkan lagi

kedepannya.

b. Dari hasil penelitian, didapatkan data Nilai Green Construction (NGC)

sebesar 15.83 dari nilai maksimum 21.92 yaitu 72.22% dari nilai maksimum.

Pencapaian NGC terbesar oleh Ervianto (2015) untuk Indonesia sebesar

15.47. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pencapaian yang di raih oleh PT.

PP (Persero) Tbk. dalam membangun Proyek Apartemen Vida View

Makassar sudah baik dalam mengimplementasikan Green Construction.

5.2. Saran

Dari kesimpulan yang didapatkan diatas maka saran yang dapat diberikan dari hasil

penelitian ini adalah:

1. Lebih memperbanyak narasumber serta dokumentasi untuk mendapatkan

hasil penelitian yang lebih akurat.


2. Perlu mengkaji lebih dalam mengenai indikator-indikator dalam Model

Assessment Green Construction agar mempermudah proses pengambilan

data.

3. Melakukan observasi berperan serta (participant observation) agar proses

pengambilan data dan hasil yang diperoleh lebih akurat untuk penelitian

selanjutnya.

4. Melakukan penelitian lanjutan untuk proyek-proyek lain yang ditangani

oleh PT. PP (Persero) Tbk. dan Kontraktor lain agar dapat dilihat

perkembangan dan seberapa besar nilai rata-rata Green Construction yang

mampu diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai