Dunia Ku
Dunia Ku
Dalam ilmu tasawuf yang membahas pendekatan diri manusia kepada Tuhan melaui
penyucian Roh ada sebuah tahapan dimana manusia dapat mencapai maghrifah bukan pada
tingkatan dapat bersatu dengan Tuhan. Seorang Sufi akan berusaha mendekatkan diri kepada
Tuhan dengan menempuh jalan penyucian hati. Ia melakukan berbagai latihan rohani dengan
berzikir dan berkontemplasi sehingga Tuhan memberi cahaya kepadanya apabila hatinya
telah suci. Tahapan demi tahapan ditempuh hingga sampai pada keadaan dimana seluruh
kesadarannya lebur dalam kesadaran tentang Tuhan.
Pembahasan makalah ini lebih kepada wahdatul wujud Ibnu ‘Arabi. Disini penulis
akan memaparkan beberapa dalil dari alquran dan hadits yang digunakan oleh para
Sufi tentang penyatuan manusia dengan Tuhan untuk memberi gambara yang jelas mengenai
munculnya paham-paham tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Persatuan dengan Tuhan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin terjadi atau hal yang
terlarang dalam Islam untuk mengupayakannya. Penyatuan dengan Tuhan adalah upaya
manusia untuk selalu dekat dengan Tuhan. Tentu saja mereka tidak bermaksud menentang
ajaran Tuhan. Tuhan juga tidak akan membiarkan hambanya yang sudah dekat denganNya
meninggalkan ajaran-ajaranNya.
Bila melihat uraian diatas dapat dinyatakan bahwa ajaran ittihad dan hulul serta wahdatul
wujud adalah sama yakni ketiganya menginginkan tercapainya penyatuan dua zat, makhluk
dan khalik meskipun terjadi sedikit perdepatan dalam penyatuan tersebut. Hulul
menempatkan zat Tuhan dalam zat makhluk, sedangkan ittihat yang asalnya beragam
kemudian menjadi satu baik dengan jalan bahwa salah satu teap sedangkat zat yang lain
hilang Atau tetapnya dua zat yang kemudian menyatu. Dan wahdatul wujudadalah penyatuan
Tuhan dan manusia. Tuhan menampakkan dirinya melalui penciptaan alam, teori yang ketiga
ini identik dengan konsep Ibnu ‘Arabi.
DAFTAR PUSTAKA