Case Ipd Ilham
Case Ipd Ilham
Abstrak
Pendahuluan: Gagal jantung/heart failure adalah suatu sindroma dengan
gejala dan tanda yang khas yang disebabkan oleh ketidak normalan struktur dan
fungsi jantung. Etiologi gagal jantung terbanyak adalah penyakit arteri koroner.
Gagal jantung yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner mencapai angka
kejadian sebesar 60 – 70%. Hipertensi juga merupakan faktor resiko yang cukup
signifikan dalam menyebabkan gagal jantung yaitu dengan angka kejadian sebesar
1.4 – 1.6%. Laporan kasus: Kami melaporkan pasien laki-laki berusia 45 tahun
datang ke IGD RSUD Arifin Achmad dengan keluhan sesak nafas yang semakin
memberat sejak 1 hari SMRS, Sesak nafas dirasakan memberat jika pasien
melakukan aktifitas ringan dan berbaring lama. Sesak nafas diikuti batuk pada
malam hari yang membuat pasien sering terbangun. Sesak berkurang dengan posisi
duduk dan tidur dengan bantal yang ditinggikan.. Pasien juga mengeluhkan kedua
kakinya sembab serta BAK yang sedikit. 5 bulan SMRS, pasien pernah mengeluhkan
nyeri dada seperti ditimpa beban berat dan menjalar ke bahu. Riwayat hipertensi
tidak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik TD 140/90 mmHg,
RR: 26x/i, JVP 5+4 cmH2O, ronkhi basal simteris pada kedua paru, kardiomegali,
refluk hepatojugular, asites, edem tungkai, pitting edem. Pada pemeriksaan lab
Ureum 75mg/dL, Creatinin 2,84 mg/dL, AST 529 U/L dan ALTI 615 U/L. Pada EKG
didapatkan Old infark anteroseptal + LVH. Rontgen toraks, kardiomegali, LVH,
peningkatan corakan vaskularisasi paru. Pemeriksaan Echocardiografi, hipokinetik
daerah anteroseptal, LVH eksentrik serta Ejection Fraction 37%. Pasien diterapi
gagal jantung yaitu dengan diuretik loop dikombinasikan dengan diuretik antagonis
aldosteron, antihipertensi golongan ARB, venodilator golongan Nitrat, dan
antiplatelet golongan aspirin. Pasien dipulangkan pada hari ke empat perjalanan
penyakit dengan pertimbangan sesak napas dan edema berkurang.
dirasakan seperti ditimpa beban berat pada malam hari (+). Pasien juga
dan menjalar ke bahu. Nyeri dada mengeluhkan kedua kakinya sembab.
disertai sesak (+), mual (+), muntah Demam (-), nyeri dada (-), nyeri ulu
(+), keringat dingin (+) hati (-), pasien mengeluhkan BAK
1 bulan SMRS, pasien sedikit perhari hanya sebanyak 2 aqua
mengeluhkan sesak nafas, Sesak nafas gelas dan berwa kuning pekat dan
tidak dipengaruhi oleh makanan, debu BAB tidak ada keluhan.
maupun perubahan cuaca. Sesak nafas Riwayat hipertensi sejak 2 tahun
juga tidak disertai dengan suara yang lalu tidak rutin kontrol dan
“ngik”. sesak nafas dirasakan ketika minum obat, riwayat stroke disangkal,
beraktifitas ringan, seperti ke kamar riwayat diabetes mellitus disangkal,
mandi, sesak nafas mulai berkurang riwayat asma disangkal, riwayat
dengan istirahat. Demam (-), batuk (-), penyakit ginjal disangkal, riwayat
nyeri dada (-), Nyeri ulu hati (-), batuk lama dan minum obat paru 6
pasien mengeluhkan BAK yang sedikit bulan disangkal. Tidak ada keluhan
sekitar 3 gelas aqua 1 hari berwarna yang sama di keluarga, riwayat
kuning pekat dan BAB tidak ada hipertensi di keluarga disangkal,
keluhan. riwayat diabetes melitus disangkal.
1 hari SMRS, pasien mengeluhkan Riwayat penyakit jantung rematik
sesak nafas yang semakin memberat. disangkal. Pasien seorang petani suka
Sesak nafas yang dirasakan pasien makan makanan yang asin dan
sama dengan sebelumnya namun berlemak. Kebiasaan merokok 1
semakin memberat. Sesak dirasakan bungkus per hari selama 20 tahun
ketika tidak sedang beraktifitas. Sesak dengan IB: 400 (perokok sedang)
dirasakan memberat jika pasien Kebiasaan minum alkohol disangkal.
berbaring lama ditempat tidur, Berdasarkan pemeriksaan fisik
berkurang dengan posisi duduk dan yang dilakukan di IGD tanggal 19
tidur dengan bantal yang ditinggikan, Februari 2018 didapatkan, kesadaran
sesak nafas sering membuat pasien Composmentis, tampak sakit sedang,
terbangun pada malam hari. Batuk TD 160/100 mmHg, HR 84 x/menit,
regular, isi dan tegangan cukup, pinggang jantung SIK II. Bunyi
pernapasan 26 x/menit, Suhu 36,7oC, jantung S1 dan S2 normal , murmur
TB 160 cm, BB 58 kg, BMI 22,3 (-). gallop S3 (-).
Pada pemeriksaan abdomen
(Normoweight).
didapatkan tampak cembung, tidak ada
Pemeriksaan fisik yang
venektasi, bising usus 10 x/menit.
dilakukan di bangsal
Palpasi supel, teraba hepatomegali,
Flamboyan tanggal 20 Februari
lunak, ujung tumpul, tidak ada nyeri
2018 didapatkan kesadaran
tekan. Pada pemeriksaan lien tidak
Composmentis, tampak sakit
teraba, hepatojugular reflux positif,
sedang, TD 140/80 mmHg, HR
adanya undulasi. Pada perkusi
72 x/menit, regular, isi dan
ditemukan shifting dullness.
tegangan cukup, pernapasan
Pemeriksaan Ektremitas
24 x/menit, Suhu : 36,5oC, TB
didapatkan edem tungkai bawah,
160 cm, BB 58 kg, BMI 22,3
pitting edem tungkai bawah.
(normoweight). Pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang saat di
mata dalam batas normal, bibir
IGD tanggal 19 februari 2018
tidak pucat, JVP 5+4 cmH2O
didapatkan (Darah rutin) Hb 9,3 g/dl,
(meningkat), tidak ada
MCV 77,3 fl, MCH 25,7 pg, MCHC
pembesaran KGB dan tiroid.
Pada pemeriksaan paru didapatkan 33,5 g/dL. (Kimia Darah) Glukosa :
suara nafas bronkovesikuler dikedua 115 mg/dL, Ureum : 75 g/dL,
lapangan paru dengan suara tambahan Creatinin : 2,84 mg/dL, AST : 529
ronkhi basal simetris pada kedua paru. U/L, ALT : 615 U/L (Elektrolit)
Pada pemeriksaan Jantung, iktus Na 136 mmol/L, K 4,6 mmol/L, Cl
kordis tidak terlihat, iktus kordis teraba 106 mmol/L.
di SIK VI linea axilaris anterior Pemeriksaan EKG (19
sinistra lebar seukuran jempol, kuat Februari 2018) kesan: LVH + old
angkat. Batas jantung kanan linea infark anteroseptal. Foto Toraks (19
sternalis dextra. Batas jantung kiri Februari 2018) Tampak kardiomegali
linea axilaris anterior sinistra, Batas serta peningkatan corakan
batuk pada malam hari maka pilihan Medical Center: AHA Journal.