Disusun oleh :
Kelompok 5
D IV KEBIDANAN REGULER A
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia - Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Suntikan
dan Kontrasepsi pada Wanita Usia di Atas 35 Tahun” . Kami mengucapkan
terimasih kepada Ibu Mina Yumei Santi, SST., M.Kes sebagai dosen pengampu
mata kuliah Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
dan semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca
sebagai bahan evaluasi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Hormat kami
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................... 1
Kata pengantar .................................................................................................... 2
Daftar isi .............................................................................................................. 3
BAB I
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II ISI
A. Metode Suntikan........................................................................................ 7
B. Metode Kontrasepsi pada Wanita Usia di Atas 35 Tahun ........................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari program
kesehatan dan merupakan titik pusat sumber daya manusia mengingat
pengaruhnya terhadap setiap orang dan mencakup banyak aspek
kehidupan sejak dalam kandungan sampai pada kematian. Oleh karena
itu pelayanan kesehatan reproduksi harus mencakup empat komponen
esensial yang mampu memberikan hasil yang efektif dan efisien bila
dikemas dalam pelayanan yang terintegrasi. Salah satu dari empat
komponen esensial yaitu Keluarga Berencana.
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang palig dasar dan utama bagi wanita. Meskipun tidak selalu
diakui demikian, peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang sulit,
tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga
metode – metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan
dengan kebijakan nasional KB. Kesehatan individual, dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi
terlebih dahulu tentang cara – cara KB berdasarkan informasi yang
lengkap, benar dan akurat. Semua metode kontrasepsi mempunyai efek
samping yang harus diketahui akseptor sebelum memakainya. Ada
bermacam – macam jenis kontrasepsi yang ada sehingga ibu harus
menentukan pilihan kontrasepsi yang dianggap sesuai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik?
2. Apa saja jenis KB suntik?
3. Bagaimana cara penyuntikan pada KB suntik?
4. Apa saja contoh obat KB suntik?
4
5. Bagaimana mekanisme kerja KB suntik?
6. Bagaimana interaksi obat pada KB suntik?
7. Bagaimana cara pemberian KB suntik?
8. Apa saja indikasi dan kontraindikasi KB suntik?
9. Apa saja efek samping KB suntik?
10. Apa saja kelebihan dan kelemahan KB suntik?
11. Apa saja kontrasepsi pada perempuan usia lebih 35 tahun?
12. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi mantap?
13. Bagaimana cara kerja kontrasepsi mantap?
14. Apa saja keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap?
15. Apa saja syarat yang harus dipenuhi dalam kontrasepsi mantap?
16. Apa saja persiapan sebelum tindakan dan perawatan setelah tindakan
pada kontrasepsi mantap?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian KB suntik.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis KB suntik.
3. Untuk mengetahui cara penyuntikan pada KB suntik.
4. Untuk mengetahui contoh obat KB suntik.
5. Untuk mengetahui mekanisme kerja KB suntik.
6. Untuk mengetahui interaksi obat pada KB suntik.
7. Untuk mengetahui cara pemberian KB suntik.
8. Untuk mengetahui indikasi dan koontraindikasi KB suntik.
9. Untuk mengetahui efek samping KB suntik.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan KB suntik.
11. Untuk mengetahui kontrasepsi pada perempuan usia lebih 35 tahun.
12. Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi mantap.
13. Untuk mengetahui cara kerja kontrasepsi mantap.
14. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap.
15. Untuk mengetahui syarat yang harus dipenuhi dalam kontrasepsi
mantap.
16. Untuk mengetahui persiapan sebelum tindakan dan perawatan
setelah tindakan pada kontrasepsi mantap.
5
BAB II
ISI
6
Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) dan Depo Noretisteron Enantat
(Depo Noristerat)
5. Mekanisme Kerja
a. Mencegah ovulasi
7
b. Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
d. Menghambat transportasi gamet dan tuba.
e. Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi.
6. Interaksi Obat
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan
efektivitas medroxyprogesterone. Obat disimpan pada suhu 20-25°C.
7. Cara Pemberian
a. Waktu Pemberian
• Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
• Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari
setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
• Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus
• Daerah bokong/pantat
• Daerah otot lengan atas
Efektivitas : Keberhasilannya praktis 99.7 %.
8
Kontraindikasi:
a. Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 10000 kelahiran).
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. Terjadinya
kanker payudara diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor
genetika, lingkungan dan hormonal yaitu kadar hormon estrogen yang
berlebih dalah tubuh. Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitive
terhadap estrogen pada wanita yang terpapar estrogen dalam jangka
waktu yang lama akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker
payudara.
d. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
e. Diabetes mellitus disertai komplikasi, temuan sebuah studi terbaru
penggunaan kontrasepsi hormon tipe tertentu selama 5 tahun sebelum
hamil terkait denagan risiko berkembang menjadi diabetes mellitus. Risiko
ini bervariasi tergantung pada tipe progrestin dalam kontrasepsi hormonal.
9. Efek Samping
Rusaknya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan
sudah 3-12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan
bertambah sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal,
yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi
untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk
menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan
menurunnya gairah seksual.
Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan
KB 3 Bulan adalah:
Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian
Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan
pada awal penggunaan
Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi
dengan diet dan olahraga yang tepat
Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan – namun bisa lebih
9
cepat). Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini
terhenti haid nya
Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat
hormon yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk
dapat kembali normal (biasanya sampai 4 bulan)
Sedangkan untuk suntikan KB 1 bulan, efek samping yang terjadi
mirip dengan efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB..
Berbeda dengan Suntikan KB 3 Bulan, pengguna Suntikan KB 1 Bulan
dilaporkan tetap mendapatkan haidnya secara teratur. Kesuburan pun
lebih cepat kembali setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan
Suntikan KB 3 Bulan.
10
kepala, nervositas, dan jerawat.
11
bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh
wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita
atau MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria
MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita)
atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar
sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma sedangkan kontrasepsi mantap
pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi yaitu tindakan
pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari
buah zakar.
12
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
a. Sukarela
b. Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan
kontap artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih
kontap sebagai cara kontrasepsi
c. Bahagia
d. Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia artinya
calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan
telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani
dan jasmani bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang
terkecil paling sedikit umur sekitar 5 tahun dan umur isteri paling muda
sekitar 25 tahun
e. Kesehatan
f. Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan artinya
tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani
kontap. Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti
konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir
persetujuan tindakan medik (Informed Consent)
13
f. Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani
anggota keluarga sebaiknya suami.
o Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
a. Tidur dan istirahat cukup
b. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
c. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
d. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
e. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani
atau cap jempol
Perawatan Setelah Tindakan:
Tubektomi (MOW)
a. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
b. Kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai
terkena air selama 1 minggu (sampai benar-benar kering)
c. Makan obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
d. Senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi
kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakan setelah melahirkan atau
keguguran, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari
Vasektomi (MOP)
a. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
b. Menjaga kebersihan dengan membersihkan diri secara teratur dan jaga agar
luka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran
c. Makan obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
d. Pakai celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan lupa menggantinya
setiap hari
e. Jangan bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual
setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidak menggunakan alat
kontrasepsi, senggama dilakukan dengan memakai kondom sampai 3 bulan
setelah operasi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. KB suntik dibagi menjadi
dua jenis yaitu suntikan KB 1 bulan dan suntikan KB 3 bulan. Contoh obat
dari KB suntik yakni depo provera, noristeran, dan cyclofem. Mekanisme
kerja dari KB suntik diantaranya mencegah ovulasi, menjadikan selaput
lendir rahim tipis dan atropi, dan menghambat transportasi gamet dan
tuba.
KB suntik dapat diberikan pada saat setelah melahirkan, setelah
keguguran, dan dalam masa haid. Kontrasepsi ini diberikan pada klien
yang sedang masa menyusui dan yang mendekati masa menopause. KB
suntik tidak boleh dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang menderita
kanker payudara. Angka kegagalan pada kontrasepsi ini yaitu 0,1%
pertahun. Kelemahan dari KB suntik yaitu wanita akan mengalami
gangguan haid.
Beberapa kontrasepsi pa prempuan usia lebih dari 35 tahun yaitu
pil kombinasi atau suntik kombinasi, kontrasepsi progestin, AKDR,
kondom, dan kontrasepsi mantap. Kontrasepsi mantap (kontap) adalah
suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami istri
atas permintaan yang bersangkutan. Menurut cara kerjanya kontrasepsi
dibagi menjadi tubektomi (MOW) dan vasektomi (MOP). Kontap
mempunyai kelebihan diantaranya lebih aman, lebih praktis dan lebih
efektif. Namun kontap juga bisa menimbulkan rasa sakit atau
ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
B. Saran
Diharapkan untuk petugas kesehatan agar memberikan pelayanan
yang baik dan memberikan penyuluhan pada masyarhat tentang
keuntungan dan kerugian dari penggunaan suatu jenis alat kontrasepsi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16