Anda di halaman 1dari 23

www.themegallery.

com

KELAINAN VULVA
Hymen Imperforata
Hymen : membran tipis yang menutupi liang
vagina dan umumnya paten di bagian tengah
Lubang pada hymen memungkinkan keluarnya
darah dan lendir (mukus) yang dihasilkan dari
uterus dan vagina
Hymen terdiri atas jaringan ikat dengan sedikit
pembuluh darah
Hymen imperforata adalah hymen yang tidak
paten (tidak memiliki lubang)
Variasi Bentuk dan Struktur Hymen
Hymen Imperforata yang menonjol oleh karena
hematocolpos
Pemeriksaan Hymen
Hymen harus diperiksa patensi dan adanya
karunkula
Hymen normal akan berubah dengan
perubahan posisi pasien
 Pada posisi knee chest dapat dilihat kelainan pada
hymen ataupun adanya tanda-tanda kekerasan
seksual
 Knee chest  jarak horizontal hymen terlihat paling
besar
Dengan meregangkan labia dapat dilihat
ada/tidak dan ukuran lubang hymen
Tanda & Gejala

Hematokolpos  pengumpulan darah di vagina


 Nyeri di daerah vagina
 Penonjolan/bulging di vagina
Hematometra  pengumpulan darah di dalam
uterus :
 Nyeri perut periodik setiap bulan
Amenorrhea primer 
 Belum haid hingga usia 14 tahun tanpa tanda
seks sekunder
 Atau belum haid higga 16 tahun dengan tanda
seks sekunder
Tatalaksana
Operatif
Insisi pada daerah hymen  memungkinkan
pengeluaran darah dan mukus
Adhesi Labia
Dapat berhubungan dengan kadar estrogen pra
pubertas yang rendah
Pada umumnya asimptomatik
Pada umumnya akan sembuh spontan setelah
pubertas
Kekhawatiran orang tua akibat dikira tidak ada
vagina
Adhesi Labia
Tindakan koreksi diperlukan bila timbul :
 Gangguan berkemih
 Gangguan pengeluaran sekret/produk yang
melewati vagina  menarche
Therapi  hormon estrogen
SEBELUM TERAPI SESUDAH TERAPI
Benjolan Non Neoplastik
KISTA BARTHOLIN
KISTA SEBASEA
VARISES VULVA
HEMATOMA VULVA
ENDOMETRIOSIS VULVA

Diakibatkan tersumbatnya saluran kelenjar,


kelainan kongenital, atau trauma
Kista Bartholin
Kelainan vulva yang sering ditemukan
Akibat tersumbatnya saluran keluar kelenjar
duktus bartholin  penumpukan mukus
Biasanya asimptomatik
Infeksi oleh bakteri  penumpukan cairan
purulen  pembengkakan  reaksi
peradangan  nyeri  abses Bartholin
Abses Bartholin
Tatalaksana
Insisi
Marsupialisasi
Ekstirpasi
Antibiotika
Analgetika
Kista Sebasea
Ditemukan pada labia mayor yang memiliki
rambut dan kelenjar sebasea
Dapat terinfeksi dan menyebabkan nyeri
Pada pemeriksaan ditemukan kista multipel
Berisi produk kelenjar sebasea  menyerupai
keju
Kista Sebasea
Varises Vulva
Akibat bendungan vena :
 Obesitas
 Multparitas
 Peningkatan tekanan intra abdomen
Dapat menimbulkan benjolan menyerupai tumor
Terapi :
 Eksisi
 Sklerosing agent
Hematoma Vulva
Diakibatkan trauma atau perlukaan langsung
pada vulva  pecahnya pembuluh darah vulva
(sering terjadi pada persalinan)
Hematoma dapat meluas karena struktur
jaringan vulva yang longgar
Terapi insisi dan evakuasi hematoma
Benjolan Neoplastik
LIPOMA
FIBROMA
Lipoma
Jarang ditemukan
Berasal dari jaringan
subkutis (lemak) vulva
Dapat bertangkai
Terapi dengan eksisi
Fibroma
Jarang ditemukan
Berasal dari jaringan
fibrosa (jaringan ikat)
Dapat memiliki tangkai
seperti lipoma tapi lebih
kenyal/padat
Terapi dengan eksisi

Anda mungkin juga menyukai