Anda di halaman 1dari 5

5.

1 Data Hasil Pengamatan


Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Neraca Energi Pada Stasiun Perebusan (Sterilizing Station)
Input (kJ/jam) Ouput (kJ/jam)
Komposisi
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
TBS 1.458.245,3 - - - 18.915.833
Minyak - - 6.666,5001 - -
Air - 17.122.546 2.554.674 - 134.295,19
Kotoran - - 13.039,306 - -
Panas
dibutuhkan - 2.805,07 - - -
Ex. Steam - - - 3.053.384,4 -
Jumlah 1.458.245,3 17125352 22.260,48 3.053.384,4 19.050.128
Total 22.125.773 22.125.773

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Neraca Energi Pada Stasiun Penebah (Threshing Station)
Input (kJ/jam) Ouput (kJ/jam)
Komposisi
Q5 Q6 Q7
TBS 18.915.833 - -
Minyak - 196,69942 -
Air 134.295,19 - 71.312,766
Tandan Kosong - 841.748,33 -
Berondolan - 36.845,039 11.102.209
Q loss 6.997.816,07
Total 19.050.128 19.050.128
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Neraca Energi Pada Stasiun Kempa (Pressing Station)
Input (kJ/jam) Ouput (kJ/jam)
Komposisi
Q9 Q10 Q11 Q12
Berondolan 11.140.151 - - -
Air 360.841,68 340.315,97 9.268,4573 1.525.514,4
Biji - - 194.188,61 -
Serat - - 157.110,86 -
Minyak - - - 638.005,19
Kotoran - - - 59.479,273
FFA - - - 41.424,446
Qloss - - 9.216.317,66
Total 11.841.308,9 11.841.308,9

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Neraca Energi Pada Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification
Station)
Input (kJ/jam) Ouput (kJ/jam)
Komposisi
Q19 Q21 Q22
Minyak 622.767,3 - 622.445,39
Kotoran 519,8013 - 454,33691
Air 6.633,7584 13.267,517 27,963409
FFA 13.380,868 - 11.893,288
Panas penguapan - 154.232,57 -
Panas dibutuhkan 145.751,82 - -
Jumlah 797.534,3023 167.500,0882 634.820,98
Total 797.534,3023 797.534,3023

5.2 Pembahasan
Proses produksi kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm
Oil) melalui beberapa tahapan, proses produksi ini dimulai dari penimbangan kelapa sawit
pada jembatan penimbangan, penerimaan buah di stasiun penerimaan buah, Stasiun
perebusan, Stasiun penebahan, Stasiun pengepressan, Stasiun pemurnian hingga ke
penyimpanan minyak.
5.2.1 Stasiun rebusan (Sterilizing Station)
Tandan buah segar (TBS) dari lori dimasukkan ke dalam rebusan atau sterilizer.
Dalam sterilizer TBS direbus untuk proses sterilisasi sebelum diproses menjadi minyak. Pada
PKS tg. Seumentoh, temperatur perebusan 130oC dan lama perebusan 90 – 100 menit.
Kebutuhan steam 27,26%, exause steam 4,75% dan kondensat yang dibuang 34,51%
sedangkan TBS yang masak 88% dari jumlah umpan yang direbus.
Pengolahan TBS pada bulan Januari 2018 jika dirata-ratakan adalah sebesar 27.996,07
kg. Pada stasiun perebusan, dibutuhkan steam sebanyak 2.805,07 kg/jam. Pada proses ini,
panas/energi yang masuk pada aliran 1 dan aliran 2 berturut-turut sebesar 1.458.245,3 dan
17125352, sehingga jika diakumulasikan total energi yang masuk pada stasiun ini sebesar
22.125.773. Untuk total energi yang keluar dapat dihitung dari aliran ketiga, keempat
dan kelima yang nilainya diperoleh masing-masing sebesar 22.260,48; 3.053.384,4; dan
19.050.128.

5.2.2 Stasiun Penebah (Threshing Station)


Lori-lori yang keluar dari stasiun perebusan berisi tandan buah rebus (TBR)
diumpankan ke stasiun penebah untuk memisahkan buah (brondolan) dari tandannya dengan
cara bantingan akibat dari putaran drum. Drum bunch thresher berputar dengan kecepatan
23-25 rpm. Persentase tandan kosong 22% dan brondolan buah kelapa sawit 65%. Pada
stasiun ini energi yang masuk berupa tandan buah segar (TBS) jika diakumulasikan sebesar
19.050.128. Untuk total energi yang keluar pada aliran 6 dan aliran 7 masing-masing
sebesar 36.845,039 dan 11.102.209. Pada stasiun ini terjadi kehilangan panas sebesar
6.997.816,07. Besar kehilangan panas pada suatu stasiun dapat dihitung dengan melihat
selisih antara jumlah energi/panas yang masuk dan jumlah energi/panas yang keluar.

5.2.3 Stasiun Pengepresan (Pressing Station)


Pada stasiun pengepresan terdapat alat pelumat (digester) untuk melepas daging buah
dari bijinya dengan cara di dalam alat pengaduk brondolan diremas dengan pisau pengaduk
berputar sambil dipanaskan pada temperatur 90-950C. Kebutuhan steam sekitar 5% dari
jumlah umpan. Selain steam, diumpankan air panas sebanyak 7%. Pada PKS Tg. Seumentoh
terdapat 8 unti digester dengan masing-masing kapasitas 2,5 ton. Pada digester harus terisi
minimal ¾ tangki, sehingga waktu proses pelumatan 15 sampai 20 menit.
Pada stasiun pengepresan, total energi/panas yang masuk jika aliran 9 dan aliran 10
dijumlahkan, totalnya sebesar 11.841.308,9. Energi tersebut diperoleh dari berondolan
dan air yang masuk pada aliran 9 dan air yang masuk pada aliran 10. Untuk jumlah
energi/panas yang keluar pada stasiun ini adalah 2624991,2 dengan penjabaran pada aliran
11, energi berasal dari air, biji dan serat. Sedangkan untuk aliran 12, energi/panas dihasilkan dari air,
minyak, kotoran, dan FFA. Sama seperti stasiun penebah, stasiun ini juga mengalami kehilangan
panas yang cukup tinggi yaitu sebesar 9.216.317,66.

5.2.4 Stasiun Pemurnian (Clarification Station)


Minyak kelapa sawit kasar dari stasiun pengepresan masih banyak mengandung
kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah. Sehingga minyak perlu dimurnikan pada
stasiun pemurnian. Minyak dimasukkan ke dalam Continuous Settling Tank (CST) untuk
mengendapkan lumpur dalam CPO berdasarkan berat jenisnya. Minyak pada bagian atas
tangki dikutip sedangkan lumpurnya masuk ke dalam Sludge Oil Tank untuk dimurnikan
kembali. Setelah melewati berbagai peralatan pemurnian minyak seperti oil purifier, vacum
drayer, dan sludge oil tank, diperoleh rendemen CPO sebanyak 19-21%. Sedangkan lumpur
yang dihasilkan berkisar 41-43%.
Pada stasiun ini, energi/panas dihasilkan oleh minyak, kotoran, air dan FFA. Jika
diakumulasikan, jumlah energi/panas yang masuk sebesar 797.534,3023. Steam yang
dibutuhkan pada stasiun ini sebesar 63,1288 kg. Untuk energi/panas yang keluar terdapat
pada aliran kedua belas dan ketiga belas yaitu masing-masing sebesar 167.500,0882 dan
634.820,98.

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa:

6.2 Saran
Dari hasil pengamatan Kerja Praktek, penulis memberikan saran terhadap semua
kegiatan pengolahan yang berlangsung selama di Pabrik Kelapa Sawit Tanjung Seumantoh
PTPN I , Aceh Tamiang, yaitu:
1. Melakukan perawatan dan mengawasi secara rutin penggunaan seluruh peralatan
pabrik agar proses pengolahan berjalan dengan baik dan lancar.
2. Pengontrolan alat saat dalam proses harus terus dilakukan untuk meminimalisasikan
kehilangan minyak.
3. Semua karyawan dihimbau untuk menggunakan perlengkapan APD (Alat Pelindung
Diri) seperti sepatu, helm, ear muff atau ear plug.
4. Kebersihan di lingkungan pabrik lebih diperhatikan dan bersama-sama dijaga untuk
keindahan dan juga untuk kenyamanan semua pihak yang berada di kawasan pabrik.

Anda mungkin juga menyukai