Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH TENTANG MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR

PESERTA DIDIK TERHADAP ILMU TEKNOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minat belajar adalah aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri dalam
beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, semangat, perasaan, suka untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain minat belajar itu adalah perhatian, rasa
suka, ketertarikan seseorang (warga belajar) terhadap proses belajar yang dijalaninya dan
yang kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam
mengikuti proses belajar yang ada.
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan
prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat
seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan
motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi
kekuatan motivasi.Prestasi seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas
minatnya.Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang
didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama hidupnya.
Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan
mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit
guru yang menemukan kendala dalam mengajar dikelas karena kurangnya minat siswa
terhadap materi yang disampaikan.Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun
akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep minat belajar itu?
2. Apa fungsi dari minat belajar?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat belajar?
4. Faktor apa saja yang dapat menumbuhkan minat belajar?

C. Tujuan
1. Menjelaskan konsep minat belajar.
2. Menjeaskan fungsi dari minat belajar.
3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi minat belajar.
4. Menjelaskan faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Minat Belajar


1. Pengertian Minat
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang
datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar.The Liang Gie (1994:28)
mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu
kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.Menurut Slameto (Djaali 2006:121)
minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (Djaali 2006:121) mengatakan
bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan rasa suka atau tertarik terhadap suatu hal atau aktivitas seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu kegiatan.Minat dapat juga dikatakan sebagai
suatu keinginan atau kemauan yang merupakan dorongan seseorang untuk melakukan
suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan dari luar dirinya.Minat bisa juga diartikan
sebagai kecenderungan jiwa yang relatif menetap kepada diri seseorang dan biasanya
dengan perasaan senang.Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir seperti bakat,melainkan
diperoleh kemudian.
2. Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya
mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman.Menurut
Witherington (Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.Crow and Crow
(Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962:252)
menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau
berubah karena adanya respon terhadap situasi tertentu.
Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli,
antara lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and
Berliner (1970:256) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630),
mengemukakan bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relatif
permanen yang terjadi karena pengalaman.
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai pengertian minat dan
pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah aspek psikologi
seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala,seperti: gairah, keinginan,
perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan
yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan kata lain, minat belajar itu
adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap aktivitas belajar yang
ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan dalam belajar serta menyadari
pentingnya kegiatan itu. Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri siswa yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman belajar. Minat
siswa untuk belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar, karena
minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena itu, untuk
mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha bagaimana
menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Minat
belajar sangat mendukung dan mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di
sekolah yang akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Fungsi Minat Belajar
Fungsi minat dalam belajar The Liang Gie (1998:28) mengemukakan bahwa minat
merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Secara lebih terinci arti
dan peranan penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah:
1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta
Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
perhatian yang serta merta, dan perhatian yang dipaksakan.Perhatian yang serta merta
secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang tumbuh tanpa pemaksaan dan
kemauan dalam diri seseorang. Sedang perhatian yang dipaksakan harus menggunakan
daya untuk berkembang dan kelangsungannya.
Menurut Jhon Adams yang dikutip The Liang Gie (1998:29) mengatakan bahwa jika
seseorang telah memiliki minat studi, maka saat itulah perhatiannya tidak lagi dipaksakan
dan beralih menjadi spontan. Semakin besar minat seseorang, maka akan semakin besar
derajat spontanitas perhatiannya. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ahmad Tafsir
(1992:24) bahwa minat telah muncul maka perhatian akan mengikutinya. Tetapi sama
dengan minat perhatian mudah sekali hilang.
Pendapat di atas memberikan gambaran tentang eratnya kaitan antara minat dan
perhatian.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perhatian
seseorang dalam hal ini siswa terhadap sesuatu, maka terlebih dahulu harus ditingkatkan
minatnya.
2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang.Perhatian serta merta
yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaam tenaga kemampuan seseorang
memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu
pelajaran.Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan (The
Liang Gie, 1998:29).Pendapat senada dikemukakan oleh Winkel (1996:183) bahwa
konsentrasi merupakan pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu objek,
dalam hal ini peristiwa belajar mengajar di kelas.Konsentrasi dalam belajar berkaitan
dengan kemauan dan hasrat untuk belajar, namun konsentrasi dalam belajar dipengaruhi
oleh perasaan siswa dan minat dalam belajar.
Pendapat-pendapat di atas, memberi gambaran bahwa tanpa minat konsentrasi terhadap
pelajaran sulit dipertahankan.
3. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang
berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan
perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. Dalam
hubungan ini Donald Leired (The Liang Gie, 1998:30) menjelaskan bahwa gangguan-
gangguan perhatian seringkali disebabkan oleh sikap batin karena sumber-sumber
gangguan itu sendiri.
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah daya mengingat bahan
pelajaran.Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap
pelajarannya.Seseorang kiranya pernah mengalami bahwa bacaan atau isi ceramah sangat
mencekam perhatiannya atau membangkitkan minat seantiasa teringat walaupun hanya
dibaca atau disimak sekali.Sebaliknya, sesuatu bahan pelajaran yang berulang-ulang
dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat (The Liang Gie, 1998:30).Anak yang
mempunyai minat dapat menyebut bunyi huruf, dapat mengingat kata-kata, memiliki
kemampuan membedakan dan memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang
memadai.
Penadapat di atas, menunjukkan terhadap belajar memiliki peranan memudahkan dan
menguatkan melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.
Segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele, dan terus menerus berlangsung
secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian (Kartini Kartono, 1996:31). Pendapat
senada dikemukakan oleh The Liang Gie (1998:31) bahwa kejemuan melakukan sesuatu
atau terhadap sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada
bersumber pada hal-hal di luar dirinya.Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam
belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan pertama-tama
menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

C. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar


Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses
belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar, antara lain sebagai
berikut:
1. Faktor dalam diri siswa (Internal)
Faktor dalam diri siswa (internal) merupakan faktor yang mempengaruhi minat belajar
peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri.Faktor dari dalam diri siswa terdiri
dari:
a) Aspek Jasmaniah
Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu
siswa.Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat
mempengaruhi minat belajar.Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama
indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat
belajar pada dirinya.

b) Aspek Psikologis (kejiwaan)


Aspek psikologis (kejiwaan)menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis
meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif.Pada
pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja
yang sangat berhubungan dengan minat belajar.
Perhatian merupakan pemusatan energi psikologi yang tertuju kepada suatu objek
pelajaran atau kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. Tanpa adanya perhatian dalam
aktivitas belajar akan berdampak terhadap kurangnya penguasaan materi pelajaran,
sehingga hasil yang dicapai dalam belajar kurang memuaskan. Kurangnya perhatian
terhadap materi yang dipelajari juga mengakibatkan kurangnya minat belajar pada diri
siswa.
Ingatan, secara teoritis akan berfugsi untuk mencamkan atau menerima kesan-kesan
dari luar, menyimpan kesan, dan memproduksi kesan. Oleh karena itu ingatan merupakan
kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan di dalam
belajar.Siswa yang mempunyai daya ingat yang kurang sangat berpengaruh terhadap
minatnya untuk belajar.
Bakat adalah kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud.Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan
struktur mental yang melahirkan kemampuan untuk memahami sesuatu. Bakat yang
dimiliki seseorang akan menunjang keberhasilannya dalam belajar. Jika seseorang tidak
mempunyai bakat, akan berpengaruh terhadap minatnya dalam belajar. Misalnya saja pada
pembelajaran seni rupa, banyak ditemukan anak yang kurang berminat untuk belajar
karena tidak “berbakat”. Oleh karena itu bakat berpengaruh terhadap minat belajar.

2. Faktor dari luar siswa (Eksternal)


Faktor dari luar diri siswa meliputi:
a) Keluarga
Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat belajar bagi anak.
Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama bagi anak.
Cara orang tua dalam mengajar dapat mempengaruhi minat belajar anak. Orang tua harus
selalu siap sedia saat anak membutuhkan bantuan terlebih terhadap materi pelajaran yang
sulit ditangkap oleh anak. Peralatan belajar yang dibutuhkan anak, jugaperlu diperhatikan
oleh orang tua. Dengan kata lain, oran tua harus terus mengetahui perkembangan belajar
anak pada setiap hari.Suasana rumah juga harus mendukung anak dalam belajar, kerapian
dan ketenangan di dalam rumah perlu dijaga. Hal tersebut bertujuan agar anak merasa
nyaman dan mudah membentuk konsentrasinya terhadapa materi yang dihadapi.
Jadi faktor dari dalam keluarga meliputi hubungan antar keluarga, suasana
lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Sekolah
Faktor dari dalam sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan
prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan
temannya, guru-gurunya dan staf sekolah serta berbagai kegiatan kokurikuler.
Pengetahuan dan pengalaman yang diberikan melalui sekolahharus dilakukan
dengan proses mengajar yang baik. Pendidik menyelenggarakan pendidikan dengan tetap
memperhatikan kondisi anak didiknya. Dengan demikian, anak tercipta situasi yang
menyenangkan dan tidak membosankan dalam proses pembelajaran.
Minat belajar peserta didik, dapat tumbuh dalam lingkungan sekolah dengan baik,
apabila guru memegang perannya sesuai ketentuan. Guru dapat menimbulkan minat belajar
dengan memotivasi mereka, seperti memberikan hadiah pada anak yang mendapat nilai
seratus. Guru juga harus pandai dalam memilih pekerjaan rumah yang akan diberikan pada
peserta didik. Pekerjaan rumah tersebut jangan sampai membuat peserta didik merasa
bosan didepan soal-soal tersebut.

c) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam
masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.
Kegiatan akademik, akan lebih baik apabila diimbangi dengan kegiatan di luar
sekolah. Banyak kegiatan di dalam masyarakat yang dapat menumbuhkan minat belajar
anak. Seperti kegiatan karang taruna, anak dapat belajar berorganisasi di dalamnya. Tapi,
orang tua perlu memperhatikan kegiatan anaknya di luar rumah dan sekolah. Sebab
kegiatan yang berlebih akan menurunkan semangatnya dalam mengikuti pelajaran di
sekolah.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan darI luar siswa
saling berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar. Jika faktor-faktor tersebut tidak
mendukungakan mengakibatkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa. Kurang atau
hilangnya minat belajar siswa disebabkan oleh banyak hal yang secara tidak langsung
dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut JT. Loekmono (1985:97), faktor-
faktor yang menyebabkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa adalah sebagai
berikut :
1) Kelainan jasmaniah pada mata, telinga, kelenjar-kelenjar, yang sangat mempersukar anak
di dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas di kelas.
2) Pelajaran di kelas kurang merangsang anak. Tingkat kemampuan anak jauh di atas yang
diminta di dalam mengikuti pelajaran di kelas, akibatnya anak merasa bosan.
3) Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia mundur atau lari dari
kenyataan. Dalam hal ini anak akan menunjukkan gejala yang sama dimana-mana, yaitu
tidak menunjukkan minat atau memberi perhatian kepada segala sesuatu di luar kelas.
4) Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti: olah
raga, kegiatan di dalam kelas, bekerja yang membutuhkan keterampilan mekanis, atau
melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.
5) Sikapnya yang seakan-akan tidak mempunyai perhatian atau minat ini sebenarnya hanya
suatu sikap pura-pura. Keadaan yang sebenarnya ialah bahwa ia ingin memberi kesan
demikian, supaya orang dapat menerima kenyataan bahwa ia tidak berkompetisi/atau tidak
mampu berkompetisi dengan orang lain, yang dipandangnya jauh lebih mampu dari dirinya
sendiri.
6) Ada konflik pribadi dengan guru, atau dengan orang tua. Dengan menunjukkan sikap ini
sebenarnya ia hendak menunjukkan sikap melawan mereka; jadi sikap ini merupakan satu
jenis senjata untuk melawan.

D. Faktor yang dapat Menumbuhkan Minat Belajar


Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-
minat siswa yang telah ada. Menurut Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para
pengajar berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui
jalan memberi informasi pada siswa tentang bahan yang akan disampaikan dengan
menghubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa
yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini bisa dicapai dengan cara
menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional, yang sudah
diketahui siswa.
Harry Kitson (The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah
tentang minat (the laws of interest),yang berbunyi:
1. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh
keterangan tentang hal itu
2. Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang
menyangkut hal itu.
Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan
selengkap mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya
dan segi-segi lainnya yang mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku
pegangan.ensiklopedi, guru dan siswa senior yang tertarik atau berminat pada mata
pelajaran itu. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata
pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan mengikuti apa yang harus
dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan langkah-langkah itu minat
siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan
minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut :
1. Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.
2. Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat
merangsang anak untuk belajar
3. Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.
4. Cek pada orang atau guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya
terdapat pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh guru-
guru lain.
5. Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal
ini orang-orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak.
6. Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak
minatnya. Apabila minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada
kegiatan-kegiatan lain di sekolah.
Pendapat lain yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan atau meningkatkan
minat belajar, dikemukakan oleh Crow and Crow (The Liang Gie 1995:132) yang
menyatakan bahwa untuk mendukung tumbuhnya minat belajar yang besar, perlu dibangun
oleh motif-motif tertentu dalam batin seseorang siswa. Ada lima motif penting yang dapat
mendorong siswa untuk melakukan studi sebaik-baiknya, yaitu :
1. Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam sekolah.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat untuk menerima pujian dari orang tua, guru, atau teman.
5. Cita-cita untuk sukses di masa depan dalam suatu bidang khusus.
Disamping itu penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga
dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh
Hamalik (Arsyad Azhar 2007:15) yang mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak
sekali faktor yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar bagi
siswa.Tinggal bagaimana upaya yang harus kita lakukan sebagai seorang guru dalam
memecahkan masalah ini, sehingga siswa terbantu untuk menemukan minatnya dalam
mengikuti pembelajaran.Siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda memerlukan
penanganan yang berbeda pula, termasuk dalam hal menumbuhkan minat belajarnya.
Dengan adanya upaya dari guru dan pihak lain dalam menumbuhkan minat belajar bagi
siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya tertuju pada
keberhasilan belajar siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa)
terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan
dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu.Dengan minat tersebut, belajar
bukan lagi hal yang membosankan atau bahkan menjadi beban, melainkan suatu hal yang
menyenangkan karena mengetahui hal yang baru.Dengan kata lain, memperkecil
kebosanan peserta didik terhadap pelajaran. Hal ini, menunjukkan bahwa minat sangat erat
hubungannya dengan belajar.
Dalam Menciptakan minat belajar seorang pendidik harus memahami faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan minat peserta didik dalam belajar.
Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri sendiri dan dari luar.Faktor yang berasal
dari dalam diri sendiri misalnya saja faktor jasmaniah dan faktor kejiwaan dari peserta
didik. Sedangkan faktor dari luar misalnya keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Untuk Menumbuhkan minat belajar pada peserta didik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai karakter
peserta didik atau mencari tahu tentang peserta didik untuk bisa mengetahui bagaimana
menumbuhkan minat belajar yang tepat pada peserta didik.

B. Saran
Setelah dicermati faktor yang mempengaruhi minat belajar pada siswa, penulis
memberi saran kepada pembaca khususnya calon guru atau guru agar lebih memperhatikan
siswanya dalam hal minat belajar. Karena minat belajar adalah salah satu hal yang penting
dalam menentukan keberhasilan dalam pembelajaran.
REFERENSI

http://mahfudin.guru-indonesia.net/artikel_detail-23663.html

http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/02/minat-belajar/

http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/6006/download-proposal-ppm.doc

http://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/minat-dalam-belajar-siswa/

Anda mungkin juga menyukai