Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pada akhir – akhir ini kita melihat minat belajar siwa menurun, seperti sering bermain
HP, tidak mengerjakan PR, dan sering keluar saat guru menerangkan sehingga prestasi akademik
siswa menurun. Faktor utama penyebab minat belajar siswa rendah yaitu siswa sangat malas
untuk belajar dan siswa tidak mau mengulangi pelajaran yang diberi oleh gurunya di rumah .
Dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap ilmu teknologi, diperlukan
adanya kemampuan atau kompetensi profesional yang menjadi prasyarat keberhasilan dari siswa
itu sendiri. Kemampuan profesional ini , terutama bertalian dengan bagaimana menciptakan
lingkungan untuk terjadinya proses pembelajaraan yaitu dengan menerapkan metode
pembelajaraan yang efektif dan efisien. Hal ini sangat penting dikuasai oleh guru karena tuntutan
pokok yang dihadapi sehari-hari dalam tugas propesionalnya, maka dari itu saya mengangkat
topik ini.

1.2 Rumusan Masalah


Mengapa minat belajar siswa rendah ?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis membatasi masalah hanya pada minat belajar
siswa terhadap ilmu teknologi

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan yang akan penulis sampaikan dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah :
1.4.1 Agar dapat mengetahui minat belajar siswa terhadap ilmu teknologi
1.4.2 Agar dapat meningkatkan dan menumbuhkan minat belajar siswa terhadap ilmu teknologi

1.5 Metode Penelitian


Penulis mengunakan metode observasi yaitu dengan cara mengamati siswa, serta metode
kepustakaan dari berbagai seumber buku dan internet.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Minat Belajar Peserta Didik


Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (dikutip
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal 583), sedangkan pengertian belajar adalah berusaha
(berlatih) supaya mendapat sesuatu kepandaian . Maka penulis berpendapat dari batasan masalah
di atas minat belajar siswa merupakan dorongan jiwa yang timbul untuk memdapatkan ilmu yang
semestinya.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Dalam hal ini, besar kecilnya minat sangat
tergantung pada penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
dirinya. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu tentu akan lebih memperhatikan dengan
perasaan senang tanpa ada tekanan.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dan dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap objek tertentu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut (Slameto, 2010:180).
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu
kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan
informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman
Begitu juga yang dikutip dari situs ( http://suhartini-spd.blogspot.com) pendapat yang
dikemukakan oleh The Liang Gie menyatakan minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan
demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan
pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman
tentang pengetahuan ilmiah yang dipelajari di sekolah. Guru perlu membangkitkan minat siswa
agar pelajaran yang diberikan mudah dimengerti. Kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan

2
kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap
penolakan kepada guru.
Jika seorang siswa memiliki minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya.
Namun sebaliknya, jika siswa tidak berminat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan
biasanya dia malas untuk belajar. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian
yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar
dengan baik. Hal ini tentu berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa
minat berhubungan erat dengan hasil belajar yang selanjutnya dapat digunakan sebagai
pendorong untuk meningkatkan hasil belajar.
Besar kecilnya minat sangat tergantung pada penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu tentu akan
lebih memperhatikan dengan perasaan senang tanpa ada tekanan.Suatu minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya. Siswa yang memiliki minat terhadap objek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Karena itu minat belajar adalah
kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan melalui usaha,
pengajaran atau pengalaman
Jadi minat bukan hanya berarti memiliki ketertarikan/rasa suka melainkan guru juga perlu
membangkitkan minat belajar siswa pada bidang tertentu. Misalnya ada siswa yang menyukai
pelajaran PKN tetapi ia tidak menyukai pelajaran MATEMATIKA maka kita mesti memberikan
dorongan kepadanya .
Menurut The Ling Gie, arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah :

1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta.


2. Minat memudahnya terciptanya konsentrasi.
3. Minat mencegah gangguan dari luar
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5. Minat memperkecil kebosanan belajar belajar dalam diri sendiri.

Maka menurut penulis, Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan
untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan
mencapai tujuan yang diharapkan apabila di dalam diri orang tersebut tidak adanya minat atau

3
keinginan untuk mencapai tujuan yang diharapkan itu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi
motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa adanya minat tujuan
belajar tidak akan tercapai.
Dalam lingkungan sekolah, membangkitkan minat belajar siswa merupakan tugas guru. Guru
harus benar-benar menguasai semua keterampilan yang dibutuhkan dalam pengajaran antara lain:
menguasai materi, memiliki media pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Jikaguru tidak
menggunakan variasi dalam proses pembelajaran, siswa akan cepat bosan dan jenuh terhadap
materi pelajaran. Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru hendaklah menggunakan variasi dalam
mengajar, agar semangat dan minat siswa dalam belajar meningkat sehingga hasil belajar sesuai
dengan yang diharapkan.
Guru harus benar-benar menguasai semua keterampilan yang dibutuhkan dalam pengajaran
antara lain: menguasai materi, memiliki media pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Jika
guru tidak menggunakan variasi dalam proses pembelajaran, siswa akan cepat bosan dan jenuh
terhadap materi pelajaran. Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru hendaklah menggunakan
variasi dalam mengajar, agar semangat dan minat siswa dalam belajar meningkat sehingga hasil
belajar sesuai dengan yang diharapkan. Jadi minat belajar bukan hanya diusahakan oleh siswa itu
sendiri melainkan guru juga perlu membangkitkan minat belajar siswa .

2.2 Faktor yang Menyebabkan Turunnya Minat Belajar Peserta Didik


Kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu
bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru.Jika seorang siswa
memiliki minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya, jika
siswa tidak berminat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk
belajar. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran
yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa minat berhubungan erat
dengan hasil belajar yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pendorong untuk meningkatkan
hasil belajar.

4
Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar . Dilihat dari dalam
diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, keinginan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan.
Sedangkan bila dilihat dari faktor luar, minat dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi
lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan
dengan orang tua, dan anggpan masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial
budaya. Penulis dapat berpendapat bahwa sperti batasan masalah diatas minat belajar siswa dapat
mempegaruhi beberapa faktor dari dalam maupun dari luar .
Secara umum faktor-faktor yag mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal . kedua faktor tersebut saling memengaruhi
dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dapat memengaruhi
hasil belajar siswa. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a. Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.Panca indra yang berfunsi dengan
baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Panca indra yang memiliki
peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru
maupun siswa perlu menjaga panca indra dengan baik. Beberapa penyakit ringan yang
diderita dapat berupa pilek, sakit gigi, batuk, dan lain sejenisnya. Semua itu tentu akan
mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Faktor psikologis
Faktor – faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.

5
2. Faktor-faktor eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor internal, faktor-faktor eksternal juga dapat
memengaruhi proses belajar siswa.dalam hal ini, menjelaskan bahwa faktaor-faktor eksternal
yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan
social dan faktor lingkungan non sosial.
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa.
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa.
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.

b. Lingkungan non sosial.


Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah;
· Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya.
Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa.

2.3 Membangkitkan Minat Belajar Peserta Didik Terhadap Teknologi


Membangkitkan atau menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap teknologi pada
dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan
untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada
siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya dalam upaya
mencapai kebutuhan-kebutuhannya. Apabila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu
alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa

6
dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan
besar siswa akan berminat dan termotivasi untuk mempelajarinya.
Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan
solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa terhadap teknologi. Minat sebagai aspek
kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Minat belajar peserta didik terhadap teknologi dapat dibangkitkan melalui latihan
konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara
mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada
suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi
yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang
dipelajari.
Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari
dalam maupun dari luar. Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita,
keinginan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luar, minat dapat
berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan
sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua, dan anggapan masyarakat terhadap suatu
objek serta latar belakang sosial budaya. Penulis dapat berpendapat bahwa sperti batasan
masalah diatas minat belajar siswa dapat mempegaruhi beberapa faktor dari dalam maupun dari
luar .
Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru di
sekolah dengan cara:
1. Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya lebih
terstruktur.
2. Memberikan rangsangan kepada peserta didik agar lebih menaruh perhatian yang tinggi
terhadap bidang studi yang sedang diajarkan, terutama terhadap ilmu teknologi.
3. Mengembangkan kebiasaan yang teratur
4. Meningkatkan kondisi fisik siswa.
5. Mempertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.
6. Menyediakan sarana penunjang yang memadai.

7
Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai dalam
aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar lulus ujian,
menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu mendapatkan gelar atau
memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu berangkat dari nilai atau
motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada gilirannya akan menumbuhkan
konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar.
Beberapa hal penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar
dalam diri seorang siswa/peserta didik yaitu :

1. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3. Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi.
4. Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5. Gambaran diri di masa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus
tertentu

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar
peserta didik terhadap teknologi itu lebih mengarah dan mengacu pada kemauan setiap masing-
masing siswa untuk belajar dan untuk maju di masa depan. Minat belajar peserta didik minat
terhadap teknologi itu dapat dilakukan dengan beberapa hal atau solusi yang dapat membuat
siswa menjadi tertarik untuk belajar. Seperti beberapa strategi belajar tuntas, artinya untuk
belajar sebagai penguasaan (hasil belajar siswa secara penuh) terhadap pembelajaran yang
diperbaharui. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu suatu hasrat
untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik, Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin
tahu dalam ilmu teknologi pada khususnya.

3.2 Saran
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar. Sebagai seorang pendidik guru harus
selalu berusaha untuk membangkitkan minat belajar untuk tujuan membentuk pribadi yang
berkarakter. Tanpa adanya minat hasil pembelajaran yang diharapkan tidak akan maksimal.
Pentingnya peranan minat dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat
melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa
1. Sebaiknya,siswa dan siswi mempunyai minat yang tinggi dalam belajar demi masa depan
kita.
2. Hendaknya ada usaha dari diri kita sendiri untuk berkonsentrasi dalam belajar.
3. Hendaknya siswa dan siswi selalu memperhatikan guru saat guru menerangkan di sekolah.
4. Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode belajar yang bervariasi sehingga
menimbulkan rasa ketertarikan pada diri siswa. Dengan adanya rasa ketertarikan ini siswa
akan berminat untuk mengikuti pembelajaran. Siswa tidak merasa jenuh,sehingga ada
semangat untuk belajar. Dan diharapkan ke depannya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hassan, fuat .1988 . kamus besar bahasa indonesia. jakarta : pustaka abadi

Santoso, ananda.1996.kamus pintar bahasa indonesia. Jakarta :fajar mulia

Tambunan, Janwar.2008. Belajar dan Pembelajaran. Medan : Universitas HKBP Nomensen

http://suhartini-spd.blogspot.com/2011/09/membangkitkan-minat-belajar-sebagai.html

http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/

http://rezky93.blogspot.com/2013/01/masalah-masalah-belajar-internal.html

http://juprimalino.blogspot.com/2013/05/definisi-pengertian-minat-menurut-para.html

10

Anda mungkin juga menyukai