Pengamatan hasil praktikum Pithfall pada plot 1 ditemukan spesies Calosoma
scrutator dengan jumlah 4, ditemukan pula spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 1, dan spesies Gryllus dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Archipsocus nomas dengan jumlah 1, dan spesies Gompus Quadricolor Walsh, ditemukan pula spesies Instar 4 Epicauta pennsylvanica dengan jumlah 1, dan spesies Isotomarus tricolor dengan jumlah 1. Selanjutnya, pada plot 2 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 11, dan spesies Planococcus citri dengan jumlah 1, dan spesies Allocoris pulicaria dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Capophillus lugubris sebanyak 11, dan spesies Cimez lectulariuz L, dengan jumlah 1, dan ditemukan spesies Epicauta pada tahap Instar 4 dengan jumlah 2, dan spesies A. vlavipes le conte pada tahap larva dengan jumlah 1, terakhir ditemukan spesies Makrotermes sp. dengan jumlah 1. Pada plot 3 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 20, dan spesies Diaperis maculate dengan jumlah 1, dan spesies Capophilus lugubris dengan jumlah 20, dan spesies Ponerinae dengan jumlah 1. Pada plot 4 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 4, dan spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 3, ditemukan pula spesies Coloembola sp dengan jumlah 2, ditemukan pula spesies Epicauta pada tahap Instar 4 dengan jumlah 1. Pada plot 5 ditemukan pula Forficula auricularia dengan jumlah 6, dan spesies Araneus dengan jumlah 1, ditemukan pula Myirmisinae degan jumlah 2 dan Makrotermes sp dengan jumlah 5. Spesies Forficula auricularia dengan jumlah 13, ditemukan pula spesies Cyclisticus convexus dengan jumlah 1, dan spesies Araneus sp dengan jumlah 1, dan Solenopsis invicta dengan jumlah 1, Paraponera clavata dengan jumlah 8, dan spesies Archipsocus nomas dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Cimez lectularius L, dengan jumlah 1, kesemuanya ditemukan pada plot 6. Sedangkan pada plot 7 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 1, dan spesies Coloembola dengan jumlah 3. Pada plot 8 ditemukan spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Diaperesis maculate dengan jumlah 1, dan spesies Clinidium sculptilis dengan jumlah 1, dan ditemukan pula spesies Capophilus lugubris dengan jumlah 3. Pada plot 9 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 10, ditemukan pula spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 1, pada plot 9 ditemukan 7 spesies Capophillus lugubris. Ditemukan pula 8 spesies Makrotermes sp, dan spesies Isotomorus sp dengan jumlah 8. Pada plot 10 ditemukan spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Gryllus dengan jumlah 2, dan 1 spesies Archipsocus nomas dengan jumlah 1, dan spesies Ponerinae dengan jumlah 1, dan 5 makrotermes sp. Pada plot 11 ditemukan spesies Forficula invicta dengan jumlah 3, sedangkan pada plot 12 ditemukan spesies Forficula invicta dengan jumlah 4, dan spesies Araneus sp. dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Paraponera clavata dengan jumlah 5, dan spesies Paederus littoralis dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Cimez lecturalis L dengan jumlah 1, ditemukan pula spesies Coloembola sp dengan jumlah 2. Pada plot 13 ditemukan spesies Forficula auricularia dengan jumlah 5, ditemukan pula spesies Cylisticus convexus dengan jumlah 1, pada spesies Paraponera clavata dengan jumlah 3, dan spesies Clinidium sculptilis dengan jumlah 2, dan spesies Gomphus quadricolor walsh dengan jumlah 1. Pada plot 14 ditemukan spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 5, dan ditemukan spesies Paraponera clavata dengan jumlah 4, ditemukan pula spesies Coloembola sp dengan jumlah 5. Plot 15 ditemukan spesies Forficula paniculata dengan jumlah 3, dan ditemukan pula spesies Solenopsis invicta dengan jumlah 3, dan spesies Paraponera clavata dengan jumlah 2, spesies Archipsocus nomas dengan jumlah 1, dan spesies Capophillus lugubris dengan jumlah 8, dan spesies Ponerinae dengan jumlah 1, dan spesies Makrotermes sp dengan jumlah 8. Melalui analisis data hasil pengamatan diketahui bahwa indeks H’ untuk indeks keanekaragaman pada transek 22 sebesar 2,211924174, sedangkan indeks E untuk indeks kemerataan pada transek 22 sebesar 0,70544674, dan indek R untuk kekayaan sebesar 3,961851273. Nilai indeks kemerataan berkisar antara 0 H’ < 1 menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang rendah1 < H’ < 3 menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang sedang H’ > 3 menunjukkan tingkat keanekaragaman jenis yang tingg Apabila nilai E < 0,20 dapat dikatakan kondisi penyebaran jenis tidak stabil, sedangkan apabila nilai E 0,21 <E <1 dapat dikatakan kondisi penyebaran jenis stabil (Krebs, 1986).