Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh

Kelompok 1
Fadillah Jamil (16063043)
Ruri Intania (16063024)
Erikson Ronaldo (16063008)
Selfi Harowanti (16063025)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Pengertian, Tujuan, dan Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling” meskipun bentuknya sangat
jauh dari kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi
yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Bimbingan dan Konseling atas bimbingannya pada semester ini meskipun baru
memasuki awal perkuliahan. Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan
pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah
gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Padang , 23 februari 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3

BAB I............................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang...................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

C. Tujuan ................................................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 5

A. Defenisi bimbingan dan konseling ....................................................................................... 5

B. Prinsip dalam bimbingan dan konseling............................................................................... 6

C. Tujuan bimbingan dan konseling ......................................................................................... 8

D. Jenis-jenis pelayanan bimbingan dan konseling ................................................................... 8

E. Arah pelayan bimbingan dan konseling ............................................................................... 9

BAB III .......................................................................................................................................... 11

PENUTUP ..................................................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 11

B. SARAN ............................................................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling
memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal,
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-
peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hamba tan
serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang
atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka
masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya,
juga pengalaman yang menentukan arah kehidupannya. Di samping itu, terdapat suatu
keniscayaan bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus,
atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan
dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai yang dianut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu yang dimaksud dengan bimbingan konseling ?
b. Apa tujuan bimbingan dan konseling itu ?
c. Bagaimana arah pelayanan bimbingan dan konseling ?
d. Apa fungsi bimbingan dan konseling itu ?

C. Tujuan
Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta
pelayanan yang ada pada Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar
tidak terjadi kesalah pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang
sebenarnya
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi bimbingan dan konseling


1. Pengertian bimbingan
Bimbingan merupakan istilah yang sudah umum dalam dunia pendidikan
Menurut Mugiarso,dkk (2009: 4-5) meyebutkan bahwa: Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa orang individu, baik anak remaja , maupun dewasa agar orang yang di
bombing mendapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat di kembangkan norma-norma
yang berlaku.
Menurut Rochman Natawidjaja menjelaskan pengertian bimbingan sebagai
berikut: “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan keluarga, serta masyarakat” (dalam Winkel, 2006: 29).
Sedangkan Jowss (1963, dalam Aqib dan Elham Rohmanto, 2007: 117) “Guidance is
the help given by one person to another in making choice and adjustments and in
solving problems”.
2. Pengertian konseling
Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau
bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam
Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”. Menurut Tohirin (2007:25) “Konseling
bisa berarti kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien)
untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana
yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang
berguna bagi klien”. Sedangkan Willis menjelaskan pengertian konseling adalah
upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman,

5
terhadap individu- individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut dapat
berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. (2004:18).

B. Prinsip dalam bimbingan dan konseling


1. Prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-
individu, baik secara perseorangan maupun kelompok. Setiap individu
memiliki keunikannya sendiri. Secara lebih khusus sasaran pelayanan pada
umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara
lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan
keunikan tiap individu tersebut, adapun prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling yang berkenaan dengan sasaran pelayanan yaitu:
Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa
memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi;
bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku
individu yang unik dan dinamis; bimbingan dan konseling memperhatikan
sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu; bimbingan
dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanannya
2. Prinsip – prinsip berkenaan dengan masalah individu
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan
masalah individu adalah sebagai berikut: bimbingan dan konseling
berurusan dengan hal- hal yang menyangkut kondisi mental/fisik individu
terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya
dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan
terhadap kondisi mental dan fisik individu; kesenjangan sosial, ekonomi,
dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu dan
kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan.

6
3. Prinsip – prinsip berkenaan dengan program pelayanan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan
adalah sebagai berikut: bimbingan dan konseling merupakan bagian
integral dari pendidikan dan pengembangan individu, karena itu program
bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan
serta pengembangan peserta didik, program bimbingan dan konseling harus
fleksibel di sesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan kondisi
lembaga. Program bimbingan dan konseling di susun secar berkelanjutan
dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tinggi.
4. Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan
pelaksanaan layanan adalah sebagai berikut: bimbingan dan konseling
harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan; dalam proses
bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan
oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena
kemauan atas desakan dari pembimbing atau pihak lain; permasalahan
individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi; kerjasama antara pembimbing, guru,
dan orang tua amat menentukan hasil pelayanan bimbingan; pengembangan
program pelayanan bimbingan dan konseling ditemukan melalui
pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap
individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan
konseling itu sendiri.

7
C. Tujuan bimbingan dan konseling
Sejalan dengan perkembangan konsepsi bimbingan dan konseling maka tujuan
bimbingan dan konseling mengalami perubahan , berikut ini adalah tujuan bimbingan dan
konseling :
1. Untuk membantu individu dalam membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian
dan interprestasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentu ( menurut Hamrin
dan Chifford)
2. Untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan (menurut Bradshow)
3. Untuk membantu orang-orang menjadi insane yang berguna , bukan sekedar
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja ( menurut Tiedemen)
(Prayitno, dkk; 1999;112).

D. Jenis-jenis pelayanan bimbingan dan konseling


Adapun jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang di kemukakan
oleh Sofyan S. Willis (2004:32-35) adalah sebagai berikut:
1. Layanan orientasi
Yaitu memberikan pengenalan kepada siswa tentang kegiatan dan situasi pendidikan
yang akan di tempuhnya agar siswa memperoleh penyesuaian diri dalam situasi
pendidikn yang di hadapinya.
2. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan bimbingan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatan dan
penyaluran secara tepat (penempatan/penyaluran di dalam kelas,kelompok belajar,
jurusan/program khusus,kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat,dan
minat,serta kondisi pribadinya.
3. Layanan informasi
Layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak lain menerima dan
memahami informasi (seperti informasi pendidikan,jabatan,dan informasi social) yang
dapat di pergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan.
8
4. Layanan bimbingan belajar
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa mengembangkan diri
berkenaan dengan sikap dan kebiasan belajar yang baik, serta berbagai aspek tujuan
dan kegiatan belajar lainya.
5. Layanan konseling individual
Layanan yang di berikan oleh konselor sekolah kepada seorang siswa dengan tujuan
berkembanya potensi siswa, mampu mengatasi masalah sendiri, dan dapat
menyesuaikan diri secara positif.
6. Layanan bimbingan kelompok
Layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh
berbagai bahan dari narasumber tertentu ( terutama dari konsoler / guru pembimbing)
yang berguna untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

E. Arah pelayan bimbingan dan konseling


a. Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling
elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara
tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.

b. Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-
tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang
cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan
wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan
potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi

9
peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan
memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa.
Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu
diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
c. Pelayanan Teraputik
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan
terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan
peserta didik, Guru BK atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan
teraputik oleh Guru BK atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar,
pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan peminatan.
d. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang
ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang
bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat
(jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan BK. Pelayanan
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-
aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
e. Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti
personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya
itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya
dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi
pengembangan potensi siswa. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan,
dan pelayanan teraputik tersebut di atas (agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id).

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang
sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi
lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat
yang paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan.

B. SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing
siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan
Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing
mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lestari , mugi. 2013 . “Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di Smp Negeri Se-Kota Cilacap “.
Skripsi . SEMARANG : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Yusuf Gunawan.1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Gramedia.

12

Anda mungkin juga menyukai