Hubungan Karakteristik Pembimbing Klinik Dengan Keterampilan Klinik PDF
Hubungan Karakteristik Pembimbing Klinik Dengan Keterampilan Klinik PDF
Abstrak
Keterampilan klinik mahasiswa merupakan elemen penting dalam membangun kompetensi lulusan
pendidikan bidan. Pencapaian keterampilan klinik mahasiswa di lahan praktik sangat bergantung
pada pembimbing klinik. Karakteristik pembimbing klinik yang efektif akan menghasilkan
pembelajaran klinik yang efektif. Pembelajaran klinik yang efektif akan mendukung pencapaian
keterampilan klinik mahasiswa di lahan praktik.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik
pembimbing klinik yang berhubungan dengan keterampilan klinik mahasiswa dalam asuhan
persalinan normal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian
observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa
DIII Kebidanan yang sedang praktik PKK III di ruang bersalin RSUD Banjar dan RSUD Tasikmalaya
sampai dengan Juni 2013 yang berjumlah 70 orang, dan 28 orang pembimbing klinik. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara total sampling.Analisis univariabel dengan distribusi frekuensi,
analisis bivariabel dengan uji chi-kuadrat, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan karakteristik demografi dengan keterampilan
klinik mahasiswa dalam asuhan persalinan normal(p=0,022). Terdapat hubungan karakteristik
kualitas pembimbing klinik dengan keterampilan klinik asuhan persalinan normal(p=0,022). Variabel
pelatihan merupakan faktor paling berperan terhadap keterampilan klinik asuhan persalinan normal
(POR= 15; IK 95%= 1.629-138.156). Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat
hubungan karakteristik pembimbing klinik dengan keterampilan klinik mahasiswa dalam asuhan
persalinan normal. Dengan demikian dalam menentukan lahan praktik harus memperhatikan
karakteristik pembimbing klinik yang ada pada lahan praktik.
Korespondensi : Cimenyan 2 RT 02 RW 06 Kelurahan Mekarsari Kota Banjar, mobile /HP 085223043644, e-mail
bundania22980@gmail.com
Abstract
Tabel 2 Hubungan Karakteristik Demografi dan Kualitas Pembimbing Klinik dengan Keterampilan
Klinik Asuhan Persalinan Normal
Keterampilan Klinik Asuhan Persalinan Normal
Karakteristik Nilaip*
demografi Kurang Baik Baik
N % N %
Kurang baik 11 68,8 5 31,3
Baik 3 25,0 9 75,0 0,022
Pada tabel 2 dilakukan analisis bivariat dengan Dari empat variabel karakteristik demografi
menggunakan analisis chi-kuadrat. Berdasarkan terdapat tiga variabel karakteristik yang memiliki
hasil analisis bivariat dimana keterampilan klinik hubungan dengan keterampilan klinik asuhan
asuhan persalinan normal mahasiswa dalam persalinan normal, kemudian dilakukan analisis
kategori baik, yaitu 66,7% dibimbing oleh bivariat pada tabel dengan menggunakan chi-
pembimbing klinik dengan umur ≥ 30 tahun. kuadrat.
3. Faktor pembimbing klinik yang paling berperan terhadap keterampilan klinik mahasiswa
dalam asuhan persalinan normal
Hasil uji statistik menunjukkan variabel yang dengan teori yang dikemukakan oleh Siagian
paling berperan dalam keterampilan klinik (dalam Adji 2002) menyatakan bahwa semakin
mahasiswa adalah pelatihan, dengan nilai POR lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi
variabel pelatihan sebesar 15 yang berarti pem- semakin tinggi pula produktifitasnya, karena
bimbing klinik yang tidak mengikuti pelatihan, semakin berpengalaman serta memiliki
memiliki resiko 15x menjadikan keterampilan keterampilan tinggi dalam menyelesaikan tugas.6
klinik asuhan persalinan normal mahasiswa Pembimbing klinik yang sudah lama bekerja
yang dibimbingnya menjadi kurang baik. akan memiliki keterampilan dalam membimbing
dan mengarahkan mahasiswa untuk mencapai
Pembahasan keterampilan kliniknya. Menurut Anderson
dalam Yuliza, pada umumnya seseorang yang
Siagian mengatakan bahwa semakin sudah lama bekerja pada bidang tugasnya, makin
meningkatnya usia seseorang maka kedewasaan mudah memahami tugasnya tersebut, sehingga
teknis dan psikologinya semakin meningkat. Ia memberi peluang orang tersebut untuk
akan semakin mampu mengambil keputusan, meningkatkan prestasi serta beradaptasi dengan
semakin bijaksana, mampu berpikir secara lingkungan dimana ia berada. Lama kerja dapat
rasional, mengendalikan emosi dan toleran meningkatkan motivasi untuk mencapai kinerja
terhadap pendapat orang lain.6 Hasil penelitian tinggi.9 Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
ini didukung dari hasil wawancara mahasiswa pendapat Samsul Alam lama kerja seseorang
mengenai karakteristik pembimbing klinik yang tidak memengaruhi keterampilan klinik
dapat meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa yang dibimbingnya dikarenakan lama
mahasiswa yaitu bahwa mereka membutuhkan kerja yang masih baru atau segar belum
pembimbing yang bijaksana dan dapat mengalami kejenuhan dalam dirinya, sementara
mengendalikan emosi sehingga mahasiswa semakin senior seseorang perawat semakin jauh
merasa nyaman dalam melaksanakan tindakan. dari pasien dan lingkup pekerjaannya lebih
Sementara hasil yang berbeda terlihat dari berkaitan dengan manajemen.10
penelitian Bambang yang menunjukan ada Dari hasil penelitian terlihat lama kerja
hubungan negatif usia guru dengan motivasi pembimbing klinik di ruang bersalin minimal 2
kerja guru dalam melaksanakan tugas. Semakin tahun dan paling lama adalah 25 tahun.
tinggi usia,semakin menurun motivasi kerjanya Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada,
dalam melaksanakan tugas dan secara tidak peneliti berpendapat bahwa ada hubungan antara
langsung berpengaruh terhadap keefektifan lama kerja pembimbing klinik dengan keteram-
kerjanya.7 Penelitian dari Yuyun Tafwidah juga pilan klinik asuhan persalinan normal pada
menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan mahasiswa DIII Kebidanan.Hal ini dikarenakan
antara umur perawat dengan tingkat keterlak- lama kerja seseorang semakin berpengalaman
sanaan kegiatan perkesmas.8 Dalam penelitian- dan memiliki keterampilan yang tinggi dalam
nya menyertakan pendapat dari Robbins (2001) menyelesaikan tugasnya. Diantara tugas pem-
yang menyatakan kinerja akan menurun seiring bimbing klinik salah satunya adalah mem-
dengan bertambahnya usia. bimbing mahasiswa mendapatkan keterampilan
Hasil penelitian ini terlihat bahwa umur kliniknya bisa tercapai.
pembimbing klinik di RSUD Kota Banjar dan Tingkat pendidikan diartikan sebagai
RSUD Kota Tasikmalaya dengan kisaran umur pendidikan formal yang dicapai atau diperoleh di
25 hingga 54 tahun dan paling banyak bangku sekolah. Pendidikan formal yang
pembimbing klinik berusia ≥ 30 tahun. Rentang ditempuh merupakan modal penting karena
umur pembimbing klinik termasuk pada usia dengan pendidikan seseorang mempunyai
produktif sehingga adanya semangat dan produk- kemampuan dan dapat mudah mengembangkan
tifitasnya baik, termasuk dalam bimbingan diri dalam bidang kerjanya.7 Hasil analisis
terhadap mahasiswa. bivariat pada penelitian ini variabel pendidikan
Hasil analisis bivariat menunjukkan pembimbing klinik tidak berpengaruh terhadap
keterampilan klinik asuhan persalinan normal keterampilan klinik asuhan persalinan normal
mahasiswa dalam kategori baik, yaitu 70,6% pada mahasiswa DIII Kebidanan. Hasil
dibimbing oleh pembimbing klinik dengan lama penelitian ini dapat terjadi dimungkinkan karena
kerja ≥ 5 tahun. Hasil penelitian ini sesuai proporsi tingkat pendidikan yang dimiliki
IJEMC, Volume 1 No. 1, Desember 2014 | 27
Kurniawati : Hubungan Karakteristik Pembimbing Klinik Dengan Keterampilan Klinik Asuhan Persalinan Normal Pada
Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan
pembimbing klinik tidak seimbang atau dapat dan kemampuan/ability. Sehingga diharapkan
dikatakan homogen 96,42 % pembimbing klinik semakin sering seseorang pelatihan, semakin
berpendidikan DIII Kebidanan. Pada saat tinggi pula pengetahuan, keterampilan dan
penelitian dilaksanakan, telah terjadi rotasi dan kemampuan/abilitynya.
promosi di ruang bersalin RSUD Tasikmalaya, Kompetensi profesional adalah kemampuan
bidan yang bertugas di ruang bersalin dengan yang harus dimiliki dalam perencanaan dan
latar belakang pendidikan DIV Kebidanan, pelaksanaan proses pembelajaran mengarahkan
dirotasi ke ruang nifas dan ruang ginekologi kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan
menjadi kepala ruangan dan wakil kepala pembelajaran. Kompetensi profesional yang
ruangan, dan beberapa orang menjadi pejabat harus dimiliki seorang pembimbing klinik
struktural. RSUD Kota Banjar juga terjadi rotasi diantaranya tertarik dalam perawatan pasien,
dan promosi bidan yang bertugas di ruang berlaku teori dalam praktik klinik, panutan bagi
bersalin dengan latar belakang pendidikan DIV siswa, terampil dalam teknik keperawatan,
Kebidanan, di rotasi ke ruang nifas menjadi memiliki pengetahuan profesional, menjelaskan
kepala ruangan dan wakil kepala ruangan. dan menunjukkan teknik-teknik baru. Hasil
Tingkat pendidikan pembimbing klinik meru- analisis bivariat yaitu menunjukkan keterampilan
pakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi klinik asuhan persalinan normal mahasiswa
keterampilan klinik mahasiswa sesuai dengan dalam kategori baik 73,3% dibimbing oleh
pendapat Limisran yang menyatakan bahwa pembimbing klinik yang memiliki karakteristik
pendidikan formal dapat meningkatkan pola fikir kompetensi profesional dengan kategori baik.
dan pola tindak pembimbing klinik, dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
melakukan pekerjaan bimbingan.11 penelitian Yeti Resnayati tentang Faktor
Pelatihan merupakan suatu kegiatan determinan pengalaman belajar klinik
pembelajaran dalam upaya meningkatkan keperawatan medikal bedah pada mahasiswa
pengetahuan, ketrampilan dan memperbaiki DIII Keperawatan, menyatakan bahwa faktor
kinerja pekerja pada pekerjaan tertentu yang yang paling berhubungan erat dengan
menjadi tanggung jawabnya atau berkaitan pengalaman belajar klinik adalah ketersediaan
dengan pekerjaan menjadi lebih baik dan efektif. perawat profesional yang dapat dijadikan model
Hasil analisis bivariat menunjukkan peran atau panutan untuk ditiru oleh mahasiswa
keterampilan klinik asuhan persalinan normal (p Wald=0,01 dan OR23,64).13
mahasiswa yang dibimbing oleh pembimbing Hasil penelitian ini mendukung teori WHO
klinik yang telah mengikuti pelatihan 68,8% (dalam Notoatmodjo,1997) yang menyatakan
memiliki keterampilan klinik yang baik. bahwa salah satu faktor penting dalam
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian pembentukan perilaku seseorang adalah adanya
Limisan yang menunjukkan adanya pengaruh panutan (personal references) dalam melakukan
pelatihan terhadap kinerja pembimbing klinik.11 tindakan-tindakan profesional yang dilandasi
Teori yang ditulis Samsudin (2006) yang kultur,dan nilai yang berakar pada komunitas
menyatakan bahwa pelatihan merupakan profesinya.13
serangkaian aktivitas yang dirancang mening- Karakteristik hubungan interpersonal
katkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, diantaranya tidak mengintervensi kerja siswa,
sikap dan kinerja sumber daya manusia. Akti- memberikan umpan balik untuk perbaikan siswa,
vitas ini mengajarkan keahlian baru, memper- memecahkan masalah dengan siswa,
baiki keahlian yang ada, dan memengaruhi sikap memperlakukan mahasiswa sebagai orang
dan tanggung jawab para karyawan.12 dewasa, memberikan kritik konstruktif,
Dari hasil penelitian dan teori yang ada, menghindari sikap otoriter dan mendominasi,
peneliti berpendapat bahwa ada hubungan antara tidak mengecam siswa di depan orang lain,
pelatihan dengan keterampilan klinik asuhan memberikan siswa kesempatan untuk
persalinan normal.Pelatihan lebih berkaitan menjelaskan, memiliki hubungan yang baik
dengan peningkatan keterampilan pada suatu dengan anggota tim kesehatan lainnya. Hasil uji
pekerjaan atau tanggung jawab tertentu. statistik chi square didapatkan nila p=0,002
Pelatihan merupakan cara terpadu dan sistematis sehingga Hipotesis nol (Ho) ditolak, Hipotesis
pada tuntutan kerja aktual, dengan penekanan alternatif (Ha) diterima. Ada hubungan
pada pengembangan pengetahuan, keterampilan karakteristik kualitas pembimbing klinik yang