Anda di halaman 1dari 8

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/309544425

Modifikasi Analytic Network Process Untuk


Rekomendasi Pemilihan Handphone

Article · December 2014


DOI: 10.20961/its.v3i2.702

CITATIONS READS

0 441

3 authors, including:

Ristu Saptono Rini Anggrainingsih


Universitas Sebelas Maret Universitas Sebelas Maret
45 PUBLICATIONS 13 CITATIONS 21 PUBLICATIONS 9 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Public Health View project

Information Management System for Universitas Sebelas Maret View project

All content following this page was uploaded by Ristu Saptono on 01 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi
Pemilihan Handphone
Fery Dwi Hermawan Ristu Saptono Rini Anggrainingsih
Jurusan Informatika Jurusan Informatika Jurusan Informatika
Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Fakultas MIPA, Universitas Sebelas
Maret Surakarta Maret Surakarta Maret Surakarta
ferydh@yahoo.com r_saptono@uns.ac.id rinianggra@gmail.com

ABSTRAK Pemanfaatan sistem rekomendasi sebagai sarana untuk


Kebutuhan penggunaan handphone yang berbeda-beda pada membantu konsumen dalam memilih barang saat ini telah
setiap orang akan mempengaruhi keputusan orang yang semakin banyak digunakan, hal ini tidak terlepas dari pengaruh
bersangkutan dalam memilih handphone, dimana ketika akan pesatnya perkembangan internet dan e-commerce, selain itu juga
memilih handphone mereka harus menentukan prioritas untuk adanya kebutuhan dari pihak konsumen untuk adanya suatu
setiap fitur yang mereka butuhkan. Hal ini akan semakin sulit, rekomendasi yang bersifat personal yang dapat menyajikan
karena dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya.
handphone, yang mengakibatkan semakin banyaknya pilihan Kebanyakan toko online saat ini telah menerapkan sistem
handphone yang ada dengan kelebihan masing-masing. Dengan rekomendasi untuk untuk membantu konsumennya. Pemberian
semakin bertambahnya pilihan handphone yang ada rekomendasi yang digunakan pada umumnya dilakukan dengan
mengakibatkan proses pemilihan handphone bagi konsumen mempertimbangkan riwayat pembelian sebelumnya atau kriteria
menjadi semakin kompleks. barang yang dibeli olehnya. Akan tetapi ada juga pendekatan
Metode Analytic Network Process (ANP) sebagai metode yang lain, yaitu dengan menggunakan masukan dari pengguna
penentuan keputusan dengan pertimbangan hubungan saling sebagai bahan pertimbangan dimana pemberian rekomendasi
ketergantungan antar komponen, dapat digunakan untuk dilakukan melalui masukan dari konsumen yang berupa kriteria
membantu menyeleksi pilihan handphone agar dapat diperoleh atau atribut yang dipilih oleh konsumen. Pada kasus sistem
handphone dengan fitur yang sesuai dengan keinginan rekomendasi handphone ini akan menggunakan cara yang kedua,
konsumen. Akan tetapi, penerapan metode ANP pada pemilihan yaitu dengan menggunakan masukan dari konsumen. Masukan
handphone, memiliki kelemahan, yaitu pada lamanya waktu dari konsumen yang digunakan disini berupa pilihan fitur yang
pemrosesan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dilakukan diinginkan dan prioritas kepentingan fitur tersebut bagi
percobaan dengan cara memodifikasi penerapan metode ANP konsumen.
pada sistem. Modifikasi yang dilakukan yaitu mengubah Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode Analytic
penggunaan metode ANP, dimana ANP digunakan untuk Network Process (ANP) untuk menyediakan rekomendasi
mencari perbandingan prioritas fitur saja, dan menggunakan handphone yang berdasarkan prioritas fitur yang diinginkan
AHP untuk memperoleh nilai akhir. calon konsumen, dimana penerapan metode ANP pada sistem
Dari hasil percobaan didapatkan waktu pemrosesan untuk akan dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, yaitu dengan
metode ANP yang dimodifikasi lebih singkat. Waktu pemrosesan penerapan metode ANP secara penuh dimana akan langsung
metode ANP yang dimodifikasi stabil tidak terpengaruh jumlah diperoleh hasil yang berupa urutan rekomendasi. Yang kedua,
sampel, sedangkan metode ANP akan semakin lambat dengan yaitu dengan ANP yang dimodifkasi, ANP disini digunakan
semaking banyak sampel yang diproses. Sedang berdasarkan untuk mencari prioritas global dari setiap fitur untuk kemudian
perbandingan hasil urutan rekomendasi yang diberikan kedua dikalikan dengan nilai fitur handphone untuk memperoleh nilai
metode tersebut relatif sama, persamaan pada urutan yang akan digunakan untuk perangkingan.
rekomendasi ditemukan terutama pada saat alternatif yang
dibandingkan memiliki nilai pembeda yang jelas, yaitu pada 2. ANALYTIC NETWORK PROCESS
saat fitur-fitur diprioritaskan memiliki nilai kualitatif
Analytic Network Process (ANP) merupakan perkembangan
Kata Kunci dari metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang merupakan
salah satu teori pengukuran melalui perbandingan berpasangan
Analytic Network Process, sistem rekomendasi, prioritas fitur
[1]. Metode ANP dikembangkan sebagai bentuk umum dari
1. PENDAHULUAN teori AHP yang didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara beberapa komponen, dimana selanjutnya
Teknologi handphone telah mengalami perkembangan yang AHP menjadi bentuk khusus dari ANP. Kelebihan metode ANP
pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal ini terlihat jika dibandingkan dengan metode AHP yaitu kemampuannya
dari banyaknya fitur-fitur tambahan yang disertakan pada dalam membentuk dependensi yang lebih bebas. Bahkan, ANP
handphone keluaran terbaru, yang disebabkan adanya tuntutan merupakan teori matematika pertama yang memungkinkan
pasar untuk tersedianya handphone yang dapat memenuhi untuk secara sistematis menangani semua jenis dependensi dan
kebutuhan konsumen yang berbeda-beda. feedback [2]. Proses pemodelan ANP meyediakan cara untuk
Dengan semakin bertambahnya fitur yang ada, berakibat pada mewujudkan semua hubungan antar variabel,yang pada
semakin rumitnya proses pemilihan handphone, apalagi akhirnya dapat membantu mengurangi jarak antara model dan
penambahan fitur ini juga diimbangi dengan semakin kenyataan. Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan
bertambahnya merk handphone yang beredar di pasaran. metode AHP yaitu kemampuannya untuk mengakomodasi
Banyaknya jenis handphone yang dijual di pasaran keterkaitan antar kriteria dan alternatif. Keterkaitan yang ada
menyebabkan calon pembeli menjadi semakin sulit dalam pada metode ANP terdiri dari 2 jenis yaitu keterkaitan dalam
memilih handphone (yaitu untuk mendapatkan handphone yang satu set elemen (inner dependence) dan keterkaitan antar elemen
berkualitas yang dapat memenuhi keinginan konsumen).

1
yang ada pada cluster yang berbeda (outer dependence). Dengan a. Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi bila dibandingkan Bj,
adanya penambahan tersebut metode ANP menjadi lebih atau
kompleks daripada metode AHP. b. Seberapa besar kontribusi Bi terhadap kriteria A bila
Secara umum langkah-langkah penerapan metode ANP adalah dibandingkan dengan Bj, atau
sebagai berikut [3]: c. Seberapa jauh dominasi Bi terhadap Bj, atau
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria yang d. Seberapa banyak sifat kriteria A terdapat pada Bi
berpengaruh dan solusi yang diinginkan, dibandingan Bj.
b. Membuat matrix perbandingan berpasangan yang Nilai numerik yang digunakan untuk perbandingan diatas
mengambarkan kontribusi atau pengaruh setiap elemen diperoleh dari skala perbandingan Satty yang diperlihatkan pada
atas setiap kriteria, Tabel 2.
c. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan
berpasangan dan memasukan nilai kebalikanya serta nilai Tabel 2. Skala banding secara berpasangan [6]
satu di sepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing Tingkat
Definisi Penjelasan
kriteria dicari, kepentingan
d. Menentukan eigenvector dari matrix yang telah dibuat Kedua elemen sama Dua elemen mempunyai
pada langkah b, 1 penting pengaruh yang sama besar
e. Mengulangi langkah b,c,dan d untuk setiap dependensi terhadap tujuan
yang ada, Elemen yang satu Pengalaman dan penilaian
sedikit lebih penting sedikit mendukung satu
f. Membuat unweighted supermatrix dengan cara 3
dari elemen yang lain elemen dibanding elemen
memasukan semua eigenvector yang telah dihitung pada lainya
langkah d kedalam supermatrix, Elemen yang satu Pengalaman dan penilaian
g. Membuat cluster matrix dengan cara melakukan lebih penting dari sangat kuat mendukung satu
5
perbandingan berpasangan untuk setiap dependensi yang elemen yang lain elemen dibanding elemen
ada antar cluster. yang lainya
h. Membuat weighted supermatrix dengan cara melakukan Satu elemen jelas lebih Satu elemen dengan kuat
perkalian setiap isi unweighted supermatrix terhadap 7 penting daripada didukung dan dominan
matrix perbandingan kriteria (cluster matrix), elemen lainya terlihat dalam praktek
Satu elemen mutlak Bukti yang mendukung
i. Mencari limit supermatrix dengan cara memangkatkan
lebih penting daripada elemen satu terhadap elemen
weighted supermatrix secara terus-menerus hinga angka 9 elemen yang lainya yang lain memiliki tingkat
pada setiap kolom yang ada pada satu baris relatif sama penegasan tertinggi yang
besar, setelah itu lakukan normalisasi pada limit mungkin menguatkan
supermatrix. Nilai-nilai antara dua Nilai ini digunakan bila ada
j. Mengambil nilai yang terdapat pada baris yang termasuk 2,4,6,8 nilai pertimbangan dua kompromi diantara dua
ke dalam cluster alternatives dari supermatrix dan yang berdekatan pilihan
dinormalisasi sebagai nilai akhir. Jika untuk aktivitas i
mendapat suatu nilai
bila dibandingkan
Penyusunan prioritas merupakan salah satu bagian yang penting Kebalikan aktivitas j, maka j
dan perlu ketelitian didalamnya. Pada bagian ini akan mempunyai nilai
ditentukan skala kepentingan suatu elemen terhadap elemen kebalikanya jika
dibandingkan dengan i
lainya. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyusun
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk
pasangan untuk setiap sub-sistem hirarki. Perbandingan tersebut Pembobotan dengan ANP membutuhkan model yang
kemudian ditransformasikan dalam bentuk matrix untuk tujuan merepresentasikan saling keterkaitan antara kriteria dan
analisis numerik, yaitu dalam bentuk matrix nxn. sub-kriteria yang dimilikinya. Ada 2 kontrol yang perlu
Misalkan terdapat sub-sistem hirarki dengan suatu kriteria A dan diperhatikan didalam memodelkan sistem yang hendak
sejumlah elemen B1 sampai Bn. Perbandingan antar elemen diketahui bobotnya. Kontrol pertama adalah kontrol hirarki yang
untuk sub-sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matrix menunjukan keterkaitan kriteria dan sub-kriterianya. Kontrol
nxn. Matrix ini disebut matrix perbandingan berpasangan. kedua yaitu kontrol kriteria yang menunjukan adanya saling
Tabel 1. Matrix Perbandingan Berpasangan [4] keterkaitan antar kriteria atau cluster [5]. Jika diasumsikan suatu
memiliki N cluster dimana elemen-elemen dalam tiap cluster
saling berinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap beberapa
A B1 B2 B3 ... Bn
atau seluruh cluster yang ada. Jika cluster dinotasikan dengan
B1 B11 b12 b13 ... b1n
Ch dimana h = 1,2,3,...,n., dengan elemen sebanyak nh
dinotasikan dengan eh1,eh2,eh3,...,ehnh. Pengaruh dari satu set
B2 B21 b22 b23 ... b2n elemen dalam suatu cluster pada elemen yang lain dalam suatu
sistem dapat direpresentasikan melalui eigenvector. Eigenvector
B3 B31 b32 b33 ... b3n merupakan vector priroritas, yaitu suatu vector yang
menampilkan prioritas relatif dari suatu kriteria yang diukur
... ... ... ... ... ... berdasarkan sutu skala ratio. Dimana, nilai piroritas ini
merupakan nilai yang unik dan selalu bernilai positif. Dengan
Bn Bn1 Bn2 Bn3 ... Bnn kata lain, jika dapat dipastikan bahwa jumlah dari nilai-nilai
prioritas tersebut adalah satu maka akan diperoleh suatu nilai
Bila diketahui bij maka secara teoritis bji=1/bij, sedangkan bij yang unik dan akan termasuk dalam skala angka absolut[7].
dalam situasi i = j adalah mutlak 1. Konsep jaringan yang digunakan pada metode ini memiliki
Nilai bij pada Tabel 1 adalah nilai perbandingan antara elemen kompleksitas yang tinggi dibandingkan dengan jenis lain,
Bi dan Bj yang menyatakan hubungan [5] : karena adanya fenomena feedback dari cluster satu ke cluster

2
yang lain, bahkan dengan cluster-nya sendiri. Pada Gambar 1.b alur penggunaan proses ANP dalam mencari nilai akhir. Pada
diperlihatkan model jaringan feedback dan dependence antara umumnya proses perhitungan ANP (proses mencari limiting
cluster satu dengan cluster lainya, disini terlihat jelas supermatrix) mengikutsertakan seluruh elemen yang ada pada
perbedaanya dengan model hirarki yang digunakan pada cluster yang berisi alternatif pilihan dan juga cluster-cluster lain
AHP(Gambar 1.a). yang berisi kriteria-kriteris yang nantinya berpengaruh dalam
pengambilan keputusan. Dimana nantinya setelah diperoleh
nilai kimit supermatrix kemudian akan diambil kelompok nilai
yang ada pada baris yang termasuk dalam cluster alternatif
untuk dinormalisasi dan kemudian dijadikan sebagai nilai akhir.
Dengan memanfaatkan sifat ANP dimana setiap cluster adalah
sama, yang berarti cluster alternatif memiliki nilai dan sifat
yang sama dengan cluster lainya. Oleh karena itu, nilai-nilai
yang ada pada kelompok cluster lainya dapat diambil sebagai
perbandingan prioritas antara elemen-elemen yang ada pada
cluster tersebut.
Jadi, dalam konsep modifikasi ini, metode ANP akan digunakan
untuk memperoleh prioritas global dari fitur dimana nilai
Gambar 1. Model Hierarchy dan Network[4] prioritas ini akan dikalikan dengan nilai fitur yang ada pada
Setelah model jaringan ANP dibuat, maka dilakukan alternatif.
pembentukan tabel dari hasil data eigenvector yang diperoleh Contohnya adalah sebagai berikut, setelah dilakukan proses
dari perbandingan berpasangan ke dalam tabel supermatrix pemangkatan pada weighted supermatrix, maka akan
seperti yang terlihat pada gambar 2. diperoleh limited supermatrix, dimana nilai pada setiap kolom
yang ada pada satu baris relatif sama, contoh penerapat
supermatrix dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai pada weighted
..
C1 C2 CN supermatrix ini merepresantasikan pengaruh secara langsung
.
dari elemen yang ada pada baris terhadap elemen pada kolom,
..
e
11e12...e1n1 e
21e22...e2n2 e
N1eN2...eNnN dimana setelah dicari limit supermatrix akan diperoleh nilai
.
priroritas pengaruh dari elemen yang ada pada baris 1,2,..,n
e
11 dengan pertimbangan baik pengaruh secara langsung maupun
... ..
C1 W11 W12 W1N tidak langsung dari elemen tersebut [4]. Pada Tabel 3 terlihat
e .
1n1
W bahwa setiap baris dan kolom yang ada dapat dikelompokan
e
= 21 kedalam cluster alternatif dan kriteria. Pada penerapan ANP,
... ..
C2 W21 W22 W2N umumnya setelah diperoleh limit supermatrix, maka proses
e .
2n2 selanjuntya adalah mengambil nilai-nilai yang ada pada baris
.. yang termasuk cluster alternatif(yang dalam hal ini berarti baris
... ... ... ... ...
. A1, A2, dan A3). Nilai- nilai inilah yang mengambarkan
e
N1 prioritas untuk setiap alternatif yang ada
C ... ..
WN1 WN2 WNN
N e . Tabel 3. Supermatrix
NnN

Gambar 2. Format dasar supermatrix Alternatif Kriteria

Supermatrix merepresentasikan pengaruh dari suatu elemen A1 A2 A3 K1 K2 K3


Alternatif

yang ada pada jaringan terhadapt elemen lain pada jaringan. A1


Setiap kolom Wij pada supermatrix merupakan nilai eigenvector
yang mengambarkan pengaruh(tingkat kepentingan) dari elemen A2
yang ada pada baris ke-i dari jaringan terhadap element pada A5
kolom ke-j. Nilai nol pada elemen tertentu yang ada pada
Kriteria

K1
supermatrix menandakan bahwa tidak ditemukan pengaruh[4].
Limit supermatrix diperoleh dengan cara memangatkan K2
supermatrix. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan penyebaran
K3
pengaruh untuk setiap langkah yang ada pada supermatrix. Nilai
yang ada pada weighted supermtrix itu sendiri
merepresantasikan secara langasung pengaruh dari suat elemen Dengan berdasarkan prinsip yang ada dimana setiap cluster
terhadap elemen yang lain. Akan tetapi suatu elemen bisa juga yang ada pada ANP adalah sama dan sederajat, maka nilai-nilai
berpengaruh terhadap elemen lain secara tidak langsng, yaitu yang ada pada baris yang termasuk cluster kriteria diambil dan
apabila elemen tersebut memiliki pengaruh pada suatu elemen dinormalisasi dapat digunakan untuk mengambarkan prioritas
yang memiliki pengaruh pada elemen lain. Semua pengaruh setiap fitur bagi alternatif yang bersangkutan[4]. Setelah
tidak langsung ini diperoelh dengan memangkatkan diperoleh nilai prirotias fitur global ini maka hubungan yang ada
supermatrix[4]. antara fitur dan alternatif handphone yang ada dapat disusun
Selanjutnya untuk memperloleh hasil akhir dari proses kedalam bentuk hirarki seperti yang terlihat pada gambar 3.
perhitungan ANP, maka supermatrix akan dipangkatkan secara
terus-menerus hingga nilai pada setiap kolom yang ada dalam Bentuk diagram pada gambar 3 tersebut merupakan diagram
satu baris relatif sama (selisihnya sangat kecil). Analytic Hierarchy Process sederhana, dimana hanya terdiri dari
. 2 level, level 1 adalah fitur handphone dan level 2 adalah
alternatif handphone.
3. MODIFIKASI PROSES ANP
Yang dimaksud dengan memodifikasi disini adalah perubahan

3
Tabel 4. Daftar Fitur Yang Digunakan.

No Cluster Fitur Penilaian


Memory Internal Besar memory dalam GB
1 Memory
Memory External Besar memory dalam GB
Standby Daya tahan dalam hitungan jam
2 Battery TalkTime Daya tahan dalam hitungan jam
Gambar 3. Diagram Perkalian Nilai Prioritas dan Fitur MusicTime Daya tahan dalam hitungan jam
Handphone
GPRS Ada atau tidaknya

Langkah-langkah penerapan metode ANP yang dimodifikasi EDGE Ada atau tidaknya
adalah sebagai berikut : HSDPA Ada atau tidaknya

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan kriteria yang HSUPA Ada atau tidaknya
berpengaruh dan solusi yang diinginkan, LTE Ada atau tidaknya
b. Membuat matrix perbandingan berpasangan yang 3 Connectivity
RevA Ada atau tidaknya
mengambarkan kontribusi atau pengaruh setiap elemen
atas setiap kontrol, WLan Ada atau tidaknya
c. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan Bluetooth Ada atau tidaknya
berpasangan dan memasukan nilai kebalikanya serta nilai
satu disepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing NFC Ada atau tidaknya
kriteria dicari, USB Ada atau tidaknya
d. Menentukan eigenvector dari matrix yang telah dibuat
pada langkah b, MainCamera Ukuran pixel kamera dalam MP
e. Mengulangi langkah b,c,dan d untuk setiap FrontCamera Ukuran pixel kamera dalam MP
ketergantungan yang ada,
Flash Ada atau tidaknya
f. Membuat unweighted supermatrix dengan cara
memasukan semua eigenvector dari pengaruh setiap fitur AutoFocus Ada atau tidaknya
terhadap alternatif yang telah diperoleh dari langkah d 4 Camera FixedFocus Ada atau tidaknya
kedalam supermatrix,
g. Membuat cluster matrix dengan cara melakukan GeoTagging Ada atau tidaknya
perbandingan berpasangan untuk setiap hubungan FaceDetection Ada atau tidaknya
ketergantungan yang ada antar cluster.
h. Membuat weighted supermatrix dengan cara melakukan ImageStabilization Ada atau tidaknya
perkalian setiap isi unweighted supermatrix terhadap VideoRecorder Ada atau tidaknya
matrix perbandingan kriteria (cluster matrix),
CPU Nilai dalam GHz
i. Mencari limiting supermatrix dengan cara memangkatkan
weighted supermatrix secara terus-menerus hinga angka 5 CPU & RAM Cores Jumhlah core dari CPU
pada setiap kolom yang ada pada satu baris relatif sama RAM Ukuran dalam MB
besar, setelah itu lakukan normalisasi pada limiting
supermatrix, Radio Ada atau tidaknya
j. Mengambil nilai yang terdapat pada baris yang yang MusicPlayer Ada atau tidaknya
mewakili fitur handphone kemudian dinormalisasi dan
dijadikan sebagai prioritas akhir, nilai ini dimasukan pada 6 Other VideoPlayer Ada atau tidaknya
hirarki level 1 yang merupakan niali prirortas fitur, GPS Ada atau tidaknya
k. Mengalikan prioritas akhir dengan nilai bobot handphone
Java Ada atau tidaknya
untuk memperoleh nilai akhir.

4. METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah
penerapan metode ANP pada kasus pemilihan handphone.
Penerapan ANP pada sistem akan dilakukan dengan dua cara,
ANP murni dan ANP yang dimodifikasi. Dimana, kedua metode
tersebut akan diuji dan dibandingkan hasil urutan rekomendasi
yang diberikan dan juga lama permrosesan yang diperlukan.

Penyusunan Model ANP Untuk Sistem


Rekomendasi Pemilihan Handphone
Untuk menerapakan metode ANP pada sistem rekomendasi
handphone, maka diperlukan model jaringan yang
mengambarkan hubungan yang ada antar elemen-elemen yang
nantinya akan mempengaruhi dalam pemberian rekomendasi,
elemen yang dimaksud disini adalah fitur-fitur yang ada pada
handphone. Fitur yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4. Gambar 4. Hubungan Ketergantungan Antar Fitur

4
Keterangan: Alternatif 1,2,...,N pada cluster ALTERNATIF c. Menentukan eigenvector dari matrix yang telah dibuat
mengambarkan type handphone yang ada. pada langkah a,
Gambar 4 menunjukan hubungan ketergantngan yang ada antar d. Mengulangi langkah a,b,dan c untuk setiap
fitur. Tanda panah yang ada pada Gambar 4 mengambarkan arah ketergantungan yang ada,
dependensi antar fitur yang ada, dimana mata panah e. Membuat unweighted supermatrix dengan cara
menunjukan objek yang dipengaruhi (Contoh: tanda panah dari memasukan semua eigenvector dari pengaruh setiap fitur
cluster battery yang menuju cluster other, hal ini menjukan terhadap alternatif yang telah diperoleh dari langkah 4
adanya pengaruh dari fitur-fitur yang ada pada cluster battery kedalam supermatrix,
terhadap fitur yang ada pada cluster other). f. Membuat cluster matrix dengan cara melakukan
perbandingan berpasangan untuk setiap hubungan
Penerapan ANP Pada Sistem Rekomendasi ketergantungan yang ada antar cluster fitur handphone.
Pemilihan Handphone g. Membuat weighted supermatrix dengan cara melakukan
perkalian setiap isi unweighted supermatrix terhadap
Berdasarkan model jaringan yang ada pada Gambar 4, matrix perbandingan kriteria (cluster matrix),
penerapan ANP pada sistem rekomendasi piliha handphone h. Mencari limiting supermatrix dengan cara memangkatkan
akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: weighted supermatrix secara terus-menerus hinga angka
pada setiap kolom yang ada pada satu baris relatif sama
a. Membuat matrix perbandingan berpasangan yang besar, setelah itu lakukan normalisasi pada limiting
mengambarkan kontribusi atau pengaruh antar fitur, supermatrix,
b. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan i. Mengambil nilai yang terdapat pada baris yang yang
berpasangan dan memasukan nilai kebalikanya serta nilai mewakili fitur handphone kemudian dinormalisasi dan
satu disepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing dijadikan sebagai prioritas akhir,
kriteria dicari,
c. Menentukan eigenvector dari matrix yang telah dibuat Pada tahap pertama ini terlihat ada perbedaan dengan penerapan
pada langkah a, ANP secara murni. Nilai priroritas global yang diperoleh
d. Mengulangi langkah a,b,dan c untuk setiap selanjutnya akan digunakan untuk pemrosesan tahap 2.
ketergantungan yang ada, Tahap 2 yaitu penerapan metode AHP untuk mencari prioritas
e. Membuat unweighted supermatrix dengan cara akhir dari alternatif. Dimana model AHP yang digunakan dapat
memasukan semua eigenvector yang telah dihitung pada dilihat pada Gambar 3. Langkah-langkah penerapan AHP adalah
langkah 4 kedalam supermatrix, sebagai berikut:
f. Membuat cluster matrix dengan cara melakukan
perbandingan berpasangan untuk setiap hubungan a. Menyusun struktur hirarki dari permasalahan. Hirarki
ketergantungan yang ada antar cluster fitur handphone. permasalahan dapat dilihat pada Gambar 3. Bentuk
g. Membuat weighted supermatrix dengan cara melakukan diagram pada Gambar 3 tersebut merupakan diagram
perkalian setiap isi unweighted supermatrix terhadap Analytic Hierarchy Process sederhana, dimana hanya
matrix perbandingan kriteria (cluster matrix), terdiri dari 2 level, level 1 adalah fitur handphone dan
h. Mencari limiting supermatrix dengan cara memangkatkan level 2 adalah alternatif handphone.
weighted supermatrix secara terus-menerus hingga b. Memasukan hasil nilai yang diperoleh dari proses ANP ke
angka pada setiap kolom yang ada pada satu baris relatif dalam hirarki AHP sebagai nilai prioritas alternatif fitur.
sama besar, setelah itu lakukan normalisasi pada limiting c. Menggunakan hubungan pembobotan yang ada untuk
supermatrix. mengevaluasi setiap alternatif yang ada. Hal ini dilakukan
i. Mengambil nilai yang terdapat pada baris yang termasuk dengan cara mengkalikan setiap bobot yang ada pada
ke dalam cluster alternatives dari supermatrix dan setiap cluster dan sub-cluster yang ada pada pohon hirarki.
dinormalisasi sebagai nilai akhir.

Penerapan ANP Yang Dimodifikasi Pada 5. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem Rekomendasi Pemilihan Handphone Persiapan Pengujian
Pada penerapan ANP setelah dilakukan pemrosesan pada Untuk melaksanakan percobaan diperlukan data handphone
supermatrix akan diperoleh nilai prioritas alternatif. Sedangkan yang nantinya akan digunakan sebagai alternatif. Untuk itu
pada penerapan metode ANP yang dimodifikasi ini proses ANP dikumpulkan sampel data handphone sejumlah 100 sampel yang
digunakan untuk mencari nilai prioritas global. Dimana, nilai terdiri dari 6 merk. Dari 100 sampel data tersebut proses
prioritas global ini akan dikalikan dengan nilai bobot fitur pada pengujian dilakukan untuk setiap kelipatan 10 dengan
handphone untuk mencari prioritas akhir dari handphone yang percobaan pertama dilakukan pada 10 sampel. Pengujian akan
bersangkutan. Model jaringan yang digunakan untuk proses dilakukan dengan 5 skenario, skenario yang digunakan adalah
ANP yang dimodikasi ini sama dengan model jaringan yang sebagai berikut :
digunakan pada metode ANP. Langkah-langkah penerapan a. Skenario 1 : percobaan dilakukan dengan menggunakan
metode ANP yang dimodifikasi terdiri dari 2 tahap. Tahap prioritas dasar, yaitu prioritas yang digunakan jika tidak
pertama adalah penerapan proses ANP untuk mencari prioritas ada fitur yang dipilih.
global, langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: b. Skenario 2 : percobaan dilkukan dengan pencarian
dimana fitur yang dipilih adalah : external memory, main
a. Membuat matrix perbandingan berpasangan yang camera, standby time, dan talk time.
mengambarkan kontribusi atau pengaruh antar fitur, c. Skenario 3 : percobaan dilakukan dengan pencarian
b. Setelah mengumpulkan semua data perbandingan dimana fitur yang dipilih adalah : face detection, image
berpasangan dan memasukan nilai kebalikannya serta nilai stabilization, HSDPA, dan WLan.
satu disepanjang diagonal utama, prioritas masing-masing d. Skenario 4 : percobaan dilkukan dengan pencarian
kriteria dicari, dimana fitur yang dipilih adalah : CPU, RAM, internal

5
memory, external memory, main camera, front camera, ditarik kesimpulan sebagai berikut:
standby time, dan talk time. a. Urutan rekomendasi yang diberikan dari kedua metode
e. Skenario 5 : percobaan dilakukan dengan pencarian yang diuji relatif sama, persamaan pada urutan
dimana fitur yang dipilih adalah : flash, auto focus, geo rekomendasi ditemukan terutama pada saat alternatif yang
tagging, radio, music player, dan video player. dibandingkan memiliki nilai pembeda yang jelas, yaitu
pada saat fitur-fitur yang diprioritaskan memiliki nilai
Perbandingan Waktu Pemrosesan kualitatif.
b. Pada saat dilakukan pencarian dengan prioritas pada
Pengujian yang pertama yaitu membandingkan lamanya waktu
fitur-fitur yang memiliki nilai kualitatif, urutan
pemrosesan yang dibutuhkan. Percobaan ini dilakukan dengan
rekomendasi yang diberikan relatif sama untuk setiap
cara melakukan pemrosesan pada sampel dengan jumlah
pengujian yang dilakukan.
kelipatan 10.
c. Pada saat dilakukan pencarian dengan prioritas pada
Data perbandingan peningkatan waktu pemrosesan yang dapat
fitur-fitur yang dinilai berdasarkan keberadaanya pada
dilihat grafik peningkatan waktu pmerosesan untuk setiap
alternatif yang bersangkutan, urutan rekomenadasi yang
skenario pengujian yang ada pada Gambar 5.
diperloeh relatif sama pada saat menggunakan sampel
Dari data yang ada pada Lampiran 2 dapat ditarik kesimpulan
yang sedikit, dan semakin banya perbedaan yang ada pada
sebagai berikut :
percobaan dengan banyak sampel.
a. Waktu pemrosesan untuk metode ANP murni akan
Perbedaan urutan rekomendasi ditemukan terutama pada
mengalami peningkatan seiring dengan semakin
alternatif yang memiliki fitur yang hampir sama. Perbedaan ini
banyaknya jumlah alternatif, hal ini karena alternatif akan
terutama ditemukan pada saat dilakukan pemrosesan dengan
diikutsertakan pada supermatrix akan meningkatkan
jumlah sampel yang banyak. Perubahan urutan yang terjadi pada
waktu yang dibutuhkan untuk setiap iterasi karena
rekomendasi yang diberikan disebabkan karena adanya proses
semakin banyaknya proses perkalian yang harus dilakukan.
pembulatan angka. Pembulatan pada angka yang diproses sejak
Sedangkan pada penerapan ANP yang dimodifikasi, lama
proses awal sampai dengan diperoleh supermatrix sangat kecil
waktu pemrosesan relatif tetap karena yang diikutsertakan
nilainya, tetapi setelah dilakukan proses iterasi pada supermatrix
pada pemrosesan supermatrix hanyalah fitur-fitur yang
dimana matrix yang ada dipangkatkan maka selisih yang kecil
terdapat pada handphone.
tersebut akan menjadi semakin besar. Hal inilah yang
b. Waktu pemrosesan akan semakin lama untuk pencarian
mengakibatkan selisih nilai yang ada.
dimana perbandingan nilai prioritas dari elemen yang ada
pada supermatrix memiliki perbedaan yang semakin
Tabel 5. Perbandingan Hasil Rekomendasi Untuk Skenario 1
banyak, yang diakibatkan karena semakin banyaknya
Jumlah Sampel Urutan Yang Sama Urutan Yang Berbeda
iterasi yang dibutuhkan untuk memperoleh limit 10 1,4,5,6,7,8,9,10 2, 3
supermatrix. 20 1,2,3,4,9,10 5,6,78
30 1,2,5,6,7,8,910 3,4
40 1,2,3,4,5,6,9 7,8,10
50 1,2,3,4,5,6,10 7,8,9
60 1,2,3,4,5,8,9,10 6,7
70 1,2,3,4,5,6 7,,910
80 1,2,3,4,5,6,7,9 8,10
90 3,6,7 1,2,4,5,8,9,10
100 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10

Tabel 6. Perbandingan Hasil Rekomendasi Skenario 2


Jumlah Sampel Urutan Yang Sama Urutan Yang Berbeda
10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
20 1,2,3,4,5,6,9 7,8,10
30 1,2,3,4,5,6,7,8,9 10
40 1,2,5,6,7,8,9,10 3,4
50 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
60 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
70 1,2,3,4,7,8,9,10 5,6
80 1,2,3,4,9,10 5,6,7,8
90 1,2,3,4,9,10 5,6,7,8
100 1,2,3,4,9,10 5,6,7,8

Tabel 7. Perbandingan Hasil Rekomendasi Skenario 3


Jumlah Sampel Urutan Yang Sama Urutan Yang Berbeda
10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
20 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Gambar 5. Grafik Peningkatan Waktu Pemrosesan 30 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10
40 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Perbandingan Hasil Urutan Rekomendasi 50 3,4,5,6,10 1,2,7,8,9
60 3,5,6,8 1,2,4,7,9,10
Pengujian yang kedua adalah pengujian untuk membandingkan 70 3,6,7,8,9,10 1,2,4,5
hasil pemberian urutan rekomendasi, berikut ini merupakan 80 3,8,9,10 1,2,4,5,6,7
hasil analisa pemberian urutan rekomendasi handphone yang 90 1,9 2,3,4,5,6,7,8,10
diperoleh dari percobaan. Perbandingan urutan dilakukan pada 100 10 1,2,3,4,5,6,7,8,9
10 rekomendasi pertama.
Dari data yang ada pada Tabel 5 sampai dengan Tabel 9 dapat

6
Tabel 8. Perbandingan Hasil Rekomendasi Skenario 4 rekomendasi yang diberikan relatif sama, persamaan pada
Jumlah Sampel Urutan Yang Sama Urutan Yang Berbeda urutan rekomendasi ditemukan terutama pada saat alternatif
10 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 yang dibandingkan memiliki nilai pembeda yang jelas, yaitu
20 1,2,9,10 3,4,5,6,7,8 pada saat fitur-fitur yang diprioritaskan memiliki nilai kualitatif.
30 1,2,3,4,8 5,6,7,9,10 Berdasarkan dua kriteria penilaian tersebut dapat disimpulkan
40 1,4,5,10 2,3,6,7,8,9 bahwa penggunaan metode ANP yang dimodifikasi lebih efektif
50 1,2,3,4,5,9,10 6,7,8 terutama untuk jumlah alternatif pilihan yang banyak, karena
60 1,2,3,4,5,9,10 6,7,8
dengan hasil rekomendasi yang relatif sama, waktu pemrosesan
70 1,2,3,4,5,9,10 6,7,8
yang dibutuhkan dapat jauh lebih singkat.
80 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10
90 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, untuk penerapan pada
100 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 sistem rekomendasi pemilihan handphone penulis
merekomendasikan untuk menggunakan metode ANP yang
dimodifikasi, karena pada penggunaanya selanjutnya jumlah
Tabel 9. Perbandingan Hasil Rekomendasi Skenario 5 alternatif handphone yang diproses akan berjumlah sangat
Jumlah Sampel Urutan Yang Sama Urutan Yang Berbeda banyak dengan menggunakan metode ANP yang dimodifikasi
10 1,2,3,4,5,6,9,10 7,8
waktu pemrosesan yang dibutuhkan jauh lebih singkat.
20 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
30 3,4,5,6,7,8,9,10 1,2
40 4,5,6,7,10 1,2,3,8,9
50 1,2,3,4,7,8,9,10 5,6
7. DAFTAR PUSTAKA
60 1,2,4,5,6,9,10 3,7,8 [1] Saaty, T. L. 2008. Relative measurement and its
70 1,2,4,5 3,67,8,9,10 generalization in decision making why pairwise
80 1,2,4,9,10 3,5,6,7,8 comparisons are central in mathematics for the
90 1,2,3,4 5,6,7,8,9,10 measurement of intangible factors the analytic
100 1,2,3 4,5,6,7,8,9,10 hierarchy/network process. Pittsburgh : RWS
Publications.
6. KESIMPULAN [2] Saaty, R.W. 2002. Decision Making In Complex
Environments The Analytic Hierarchy Process (AHP) For
Decision Making And The Analytic Network Process (ANP)
Dengan memanfaatkan metode ANP dalam studi kasus For Decision Making With Dependence And Feedback.
rekomendasi handphone ini, hubungan yang ada antara [3] Santoso, L.W., Setiawan, A., & Handojo, A. 2010.
fitur-fitur yang ada pada handphone dapat lebih dioptimalkan. Pembuatan Aplikasi Sistem Seleksi Calon Pegawai dan
Karena dengan semakin banyaknya fitur yang ada akan semakin Pemilihan Supplier dengan Metode Analytic Network
kompleks pula hubungan yang ada antar fitur, sehingga Process (ANP) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) di
meskipun fitur-fitur yang dapat dikelompokan ke dalam cluster, PT X. Universitas Kristen Petra. Proceedings of
akan tetapi hubungan yang ada tidak dapak ditampilkan secara SNTI 2010.
hirarki (hubungan atas ke bawah). Dengan memanfaatkan model [4] Saaty, T.L. & Vargas, L.G. 2006. Decision Making with the
jaringan yang digunakan pada ANP, hubungan yang dapat Analytic Network Process. Economic, Political, Social
ditampilkan dengan lebih baik, karena pada model jaringan and Technological Applications with Benefits,
yang digunakan pada ANP semua cluster berada pada level yang Opportunities, Costs and Risks. New York: Springer
sama. Science+Business Media, LLC.
Dari hasil pengujian metode Analytic Network Process (ANP) [5] Saaty, T.L. 2004. Fundamentals of the analytic network
dalam kasus penelitian handphone. Dari segi waktu pemrosesan, process dependence and feedback in decision-making with
terbukti bahwa dengan menggunakan metode ANP yang a single Network. Pittsburgh : RWS Publications.
dimodifikasi lamanya waktu pemrosesan lebih singkat dan [6] Saaty, T.L. 1994. Fundamentals of Decision Making and
relatif stabil tidak terpengaruh dengan banyaknya alternatif yang Priority Theory with the Analytic Hierarchy Process. RWS
ada, dimana jika dengan menggunakan metode ANP yang biasa Publications, Pittsburgh, PA, p 161-176.
maka lama pemrosesan akan bertambah lama dengan semakin [7] Saaty, T.L. 2008. The Analytic Network Process. University
semakin banyaknya alternatif. of Pittsburgh.
Dari segi hasil pemberian rekomendasi, terlihat bahwa hasil

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai