138 Sop Skabies
138 Sop Skabies
No.Dokumen
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Pemerintah
H. Heri Setyo Gunawan, SKM. MM Puskesmas
Kabupaten
NIP. 19630802 198302 1 001 Gegesik
Cirebon
1. Pengertian Penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh tungau
Sarcoptes scabiei dan produknya.
Penularan terjadi, karena:
a. Kontak langsung kulit dengan kulit penderita skabies, seperti
menjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama
b. Kontak tidak langsung (melalui benda), seperti penggunaan
perlengkapan tidur bersama dan saling meminjam pakaian,
handuk dan alat-alat pribadi lainnya miliki alat-alat pribadi
sendiri sehingga harus berbagi dengan temannya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan penderita skabies dengan baik dan
benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. A/I/SK/03/2016/010 tentang Jenis
Pelayanan yang Ada di UPT Puskesmas Gegesik
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat diagnosis yang diperlukan, seperti tensi
meter, stetoskop, senter, lup, thermometer, timbangan dan kertas
resep.
a. Pemeriksaan Fisik :
Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau
abu-abu dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan
terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi sekunder, maka
1/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2
b. Pemeriksaan Penunjang
c.
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan
tungau
4. Petugas menegakkan diagnosa
Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna
b. Menyerang manusia secara berkelompok
c. Adanya gambaran polimorfik pada daerah predileksi lesi di
stratum korneum yang tipis (sela jari, pergelangan volar tangan
dan kaki, dsb)
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.
Penatalaksanaan
a. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian
secara bersamaan
b. Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan, dengan:
Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-
sama dan alas tidur diganti bila ternyata pernah
digunakan oleh penderita skabies.
Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.
c. Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus
serentak dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang
ada di sekitar penderita skabies.
Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal (skabisid) di
bawah ini:
Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari
berturut-turut, dipakai setiap habis mandi.
Krim permetrin 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim
permetrin dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun.
penyebaran penyakit.
Kriteria Rujukan
Pasien skabies dirujuk apabila keluhan masih dirasakan setelah 1
bulan pasca terapi.
Penatalaksanaan
Ya
skabi
Rujuk RS
es
tidak
Petugas
Mengecek kembali mencatat
dalam rekam
medis
3/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2
4/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2
5/2