Anda di halaman 1dari 5

SKABIES

No.Dokumen
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/2
Pemerintah
H. Heri Setyo Gunawan, SKM. MM Puskesmas
Kabupaten
NIP. 19630802 198302 1 001 Gegesik
Cirebon
1. Pengertian Penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh tungau
Sarcoptes scabiei dan produknya.
Penularan terjadi, karena:
a. Kontak langsung kulit dengan kulit penderita skabies, seperti
menjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama
b. Kontak tidak langsung (melalui benda), seperti penggunaan
perlengkapan tidur bersama dan saling meminjam pakaian,
handuk dan alat-alat pribadi lainnya miliki alat-alat pribadi
sendiri sehingga harus berbagi dengan temannya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan penderita skabies dengan baik dan
benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. A/I/SK/03/2016/010 tentang Jenis
Pelayanan yang Ada di UPT Puskesmas Gegesik
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat diagnosis yang diperlukan, seperti tensi
meter, stetoskop, senter, lup, thermometer, timbangan dan kertas
resep.

2. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :


a. Menanyakan Identitas pasien
b. Menanyakan keluhan pasien :
a) Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada
malam hari atau saat penderita berkeringat.
b) Ada lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di
sela jari, pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus,
areola mammae dan di bawah payudara (pada wanita)
serta genital eksterna (pria).
Faktor Risiko:
a) Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat
seperti tinggal di asrama atau pesantren.
b) Higiene yang buruk.
c) Sosial ekonomi rendahseperti di panti asuhan, dll.
c. Menggali riwayat penyakit terdahulu
d. Menggali riwayat penyakit keluarga
e. Menggali riwayat alergi obat

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik & pemeriksaan penunjang :

a. Pemeriksaan Fisik :
Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau
abu-abu dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan
terdapat papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi sekunder, maka

1/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2

akan terbentuk pustul, ekskoriasi, dsb. Pada anak-anak, lesi


lebih sering berupa vesikel disertai infeksi sekunder akibat
garukan sehingga lesi menjadi bernanah.

b. Pemeriksaan Penunjang
c.
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan
tungau
4. Petugas menegakkan diagnosa
Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna
b. Menyerang manusia secara berkelompok
c. Adanya gambaran polimorfik pada daerah predileksi lesi di
stratum korneum yang tipis (sela jari, pergelangan volar tangan
dan kaki, dsb)
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut.

5. Petugas melakukan penatalaksanaan sesuai diagnosa dan merujuk


jika perlu.

Penatalaksanaan
a. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian
secara bersamaan
b. Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan, dengan:
 Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-
sama dan alas tidur diganti bila ternyata pernah
digunakan oleh penderita skabies.
 Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.
c. Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus
serentak dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang
ada di sekitar penderita skabies.
Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal (skabisid) di
bawah ini:
 Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari
berturut-turut, dipakai setiap habis mandi.
 Krim permetrin 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim
permetrin dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun.

Konseling dan Edukasi


Dibutuhkan pemahaman bersama agar upaya eradikasi skabies
bisa melibatkan semua pihak. Bila infeksi menyebar di kalangan
santri di sebuah pesantren, diperlukan keterbukaan dan kerjasama
dari pengelola pesantren. Bila sebuah barak militer tersebar infeksi,
mulai dari prajurit sampai komandan barak harus bahu membahu
membersihkan semua benda yang berpotensi menjadi tempat
2/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2

penyebaran penyakit.

Kriteria Rujukan
Pasien skabies dirujuk apabila keluhan masih dirasakan setelah 1
bulan pasca terapi.

6. Petugas mengecek kembali kesesuaian antara hasil pemeriksaan


dengan diagnosa dan penatalaksanaan

7. Petugas mencatat ke dalam rekam medis


6. Diagram Alir
Petugas
Anamnesa
menyiapkan
alat diagnostik

Penegakan diagnostik Pemeriksaan fisik

Penatalaksanaan

Ya
skabi
Rujuk RS
es

tidak
Petugas
Mengecek kembali mencatat
dalam rekam
medis

7. Unit Terkait Poli Umum, Ruang Tindakan

8. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

3/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2

4/2
SKABIES
No.Dokumen H. Heri Setyo
Puskesmas
No. Revisi 00 Gunawan,
Gegesik
SOP Tanggal Terbit SKM. MM
Halaman 2/2

5/2

Anda mungkin juga menyukai