Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Ibu Iya
 Umur : 30 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 TB : 158 cm
 BB : 65 kg
 Alamat :Dusun kramat RT1 RW1
 Pekerjaan : Pedagang Ikan
 Agama : Islam
 Pendidikan : SD
 Status Perkawinan :Menikah
 Tgl/ MRS : 4 April 2013
 Diagnosa MRS : G4, P4002, AB000, UK 36-37 mgg, ag gemeli
 Dokter yg merawat : dr. Aminuddin Sp.OG
 Tempat dirawat : Melati / III
 No. Register : 479196

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste

makanan Rumah Sakit

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 8 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 2047,5 kkal 77,3 kkal 53,8 kkal 287,7 kkal

Kebutuhan 2502,61 93,84 kkal 55,61 kkal 406,61 kkal


kkal
Tingkat Asupan 81,84 82,37 96,74 70,86
(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai

kebiasaan makan yang kurang teratur 1 - 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering

di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk

hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi

adalah tempe dan tahu. Pasien jarang memakan ayam, telur, dan Daging. Cemilan

yang sering dikonsumsi seperti gorengan, manisan mangga dan rujak petis. Pada

malam hari suka makan sebelum tidur dan mengkonsumsi camilan yang gurih seperti

gorengan, dan Pasien lebih suka minum kopi. Tidak ada alergi dalam hal makanan

tertentu.

3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 4 April 2013.

Melahirkan anak kembar dengan cara operasi sesar Dengan Diagnosa medis G4,

P4002, AB000, UK 36-37 mgg, ag gemeli


4. RPK (-)
5. RPD (-)
6. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan teratur 1 -2x sehari.


 Nasi ± 4 entong setiap kali makan
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut.
 Tahu dan tempe setiap kali makan.
 Sayur yang sering di konsumsi adalah sayur bening asam.
 Suka makan makanan yang asam dan pedas

7. SOSEK
- Suami : Pekerjaan Serabutan

- Istri : Pedagang ikan

C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

BB : 65 kg Lila : 29 cm BBI : 52,2 kg

TB : 158 cm IMT : 26,1

 IMT : BB = 65 = 65 = 28,5

(TB)2 (158)2 (1,58)2

Status Gizi : Over weight

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Ny. Iya

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 120/70 mmHg

- Suhu 36,5 0 c
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. Iya

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Cukup

- Keluhan utama Pusing, pucat, mual, dan nyeri operasi.

- Kesadaran Baik

Sumber : Medical Record Pasien Ny. Iya

1. Hasil Pemeriksaan Lab

Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1.
Hb 10,5 g/dl 12 – 16 g/dl Rendah

2.
Leukosit 5.190 cmm 4.000 – 11.000 cmm Normal

3.
Trombosit 238.000 150.000 – 450.000 cmm Normal

4.
HBSAG - + Negatif

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis

- G4, P4002, AB000, UK 36-37 mgg, AG GEMELI

 Diagnosa Nutrisi
NB. 1.5 Gangguan pola makan yang berkaitan dengan Kebiasaan makan yang kurang

benar yang ditandai dengan Senang makan gorengan, makanan yg asam dan gurih.
NC 3.3 Kelebihan berat badan yang berkaitan dengan intake asupan makanan yang

berlebih yang ditandai dengan BB 65 kg dari BBI 45,9 kg

NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan asupan zat besi yang

kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 9,7 g/dl dari kadar normal Hb 12 – 16 g/dl

E. PLANNING
1. Perhitungan

 Harris Benedict

- RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)

= 655 + 9,6 (52,2) + 1,7 (158) – 4,7 (30)

= 1283, 73 kal

- AEE = RME x 1,3 = 1283, 73 x 1,3

= 1668, 84 kal

- F. Stress = AEE x 1,2 = 1668, 84 x 1,2

= 2002, 61 kal

Penambahan kalori ibu menyusui 6 bln pertama

= 2002, 61 kal + 500 kal

= 2502, 61 kal

E = 2502, 61 kal
P = 15% x 2502, 61 = 93, 84

L = 20 % x 2502, 61 = 55, 61

KH = 65 % x 2502,61 = 406, 67

Diet TKTP (Nasi)


2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

3. Prinsip Diit

- Diet TKTP

4. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 2502, 61 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 93,84 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 55,61 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 406,67 kal

- Vitamin dan mineral cukup


- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Ibu Yuniar
 Umur : 21 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 TB : 151 cm
 BB : 65 kg
 Alamat :KH. HASAN ANWAR
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Status Perkawinan :Menikah
 Tgl/ MRS : 2 April 2013
 Diagnosa MRS : P1001 Post Sc hr XII
 Dokter yg merawat : dr. Hydriawan Sp..OG
 Tempat dirawat : Melati / III
 No. Register : 473193

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien sudah bisa

menghabiskan makanan Rumah Sakit

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 10 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 2311,5 kkal 95,5 kkal 60,1 kkal 323,2 kkal

Kebutuhan 2763,62 103,63 kkal 61,41 kkal 449,08 kkal


kkal

Tingkat Asupan 83,64 92,15 97,86 76,4


(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai

kebiasaan makan yang teratur 3x sehari. Sumber karbohidrat yang sering di konsumsi

adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk hewani yang

sering dikonsumsi adalah daging ayam. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah

tempe dan tahu. Pasien tidak suka makan telur, dan ikan laut. Cemilan yang sering

dikonsumsi seperti tape, manisan kedondong dan rujak. Tidak ada alergi dalam hal

makanan tertentu.
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 2 April 2013. Melahirkan

anak pertama dengan cara operasi sesar Dengan Diagnosa medis P1001 Post Sc hr

XII
4. RPK (-)
5. RPD (-)
6. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan teratur 3x sehari.


 Nasi ± 2 - 3 entong setiap kali makan
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ayam.
 Tahu dan tempe setiap kali makan.
 Sayur yang sering di konsumsi adalah sayur bening bayam.
 Suka makan makanan yang asam
7. SOSEK

- Suami : PNS dengan gaji Rp. 1.500.000,-

- Istri : Ibu rumah tangga


C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

BB : 65 kg LILA : 31 cm BBI : 45,9 kg

TB : 151 cm IMT : 28,5

 IMT : BB = 65 = 65 = 28,5

(TB)2 (151)2 (1,51)2

Status Gizi : Obesitas ringan

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Ny. Yuniar

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 110/90 mmHg

- Suhu 36,5 0 c

Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. Yuniar

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Lemah

- Keluhan utama Pusing, pucat, mual, lemas, dan nyeri


operasi.

- Kesadaran Baik

Sumber : Medical Record Pasien Ny. Yuniar

3. Hasil Pemeriksaan Lab

Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 9,7 g/dl 12 – 16 g/dl Rendah

2. Leukosit 15.000 cmm 4.000 – 11.000 cmm Tinggi

3. Albumin 3 g/dl 4 – 5,2 g/dl Rendah

4. Bun 11,1 mg/dl 10-20 mg/dl Normal

5. GDA 98 mg/dl <140 mg/dl Normal

6. Uri acid 5,4 3-7 Normal

7. Kreatinin 0,9 mg/dl 0.5 – 1.7 mg/dl Normal

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis
- P1001 Post Sc hr XII
 Diagnosa Nutrisi

- Kelebihan berat badan yang berkaitan dengan intake asupan makanan

yang berlebih yang ditandai dengan BB 65 kg dari BBI 45,9 kg


- Perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan asupan zat

besi yang kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 9,7 g/dl dari kadar

normal Hb 12 – 16 g/dl

E. PLANNING
1. Perhitungan

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)

= 655 + 9,6 (45,9) + 1,7 (151) – 4,7 (221)

= 1451, 04 kal

AEE = RME x 1,3 = 1451,04 x 1,3

= 1886,35 kal

- F. Stress = AEE x 1,2 = 1886, 35 x 1,2

= 2263,62 kal

Penambahan kalori ibu menyusui 6 bln pertama

= 2263, 62 kal + 500 kal

= 2763,62 kal

E = 2763,62 kal

P = 15% x 2763, 62 = 103, 63


4

L = 20 % x 2763, 62 = 61,41

KH = 65 % x 2763, 62 = 449, 08

Diet TKTP (Nasi)


2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

3. Prinsip Diit

- Diet TKTP

4. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 2763,62 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 103,63 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 61,41 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 449,08 kal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Ibu Asri
 Umur : 23 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 TB : 158 cm
 BB : 60 kg
 Alamat : Banyu anyar kidul
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Status Perkawinan :Menikah
 Tgl/ MRS : 9 April 2013
 Diagnosa MRS : G1 P0-0, ABO, ATH, HnP, TRPD, SSTP
 Dokter yg merawat : dr. Slamet Sp.OG
 Tempat dirawat : Melati / III
 No. Register : 473359

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Recall
E : 80,05% P : 87,6% L : 137,26% KH : 60,81%

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien dapat dilihat dari tabel

dibawah ini.

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 10 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 2044,6 kkal 83,9 kkal 77,9 kkal 260,7 kkal
Kebutuhan 2257,08 84,6 kkal 50,15 kkal 366,7 kkal
kkal

Tingkat Asupan 80,05 87,6 137,26 60,81


(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai

kebiasaan makan yang teratur 3x sehari. Sumber karbohidrat yang sering di konsumsi

adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk hewani yang

sering dikonsumsi adalah ikan laut (jarang). Lauk nabati yang sering dikonsumsi

adalah tempe dan tahu. Pasien tidak suka makan telur, ayam, daging, susu dan buah

pisang. cemilan yang sering dikonsumsi manis seperti permen, gorengan, dan

manisan kedondong. Tidak ada alergi dalam hal makanan tertentu.

3. RPS
 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 9 April 2013. Dengan

Diagnosa medis G1 P0-0, ABO, ATH, HnP, TRPD, SSTP


 Melahirkan dengan cara operasi sesar.
4. RPD (-)
5. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan teratur 3x sehari.


 Nasi ± 1 - 2 entong setiap kali makan
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut.
 Tahu dan tempe setiap kali makan.
 Sayur yang sering di konsumsi adalah sayur sop.
 Suka makan makanan yang pedas dan asam
6. RPK (-)
7. SOSEK
 Istri : Ibu Rumah Tangga
 Suami : Pegawai Swasta (Buruh Pabrik)
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
BB : 60 kg LILA : 27 cm BBI : 52,2 kg

TB : 158 cm IMT :24,09

 IMT : BB = 60 = 60 = 24,09

(TB)2 (158)2 (1,58)2

Status Gizi : Baik

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Ny. Asri

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 110/90 mmHg

- Suhu 370 c

Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. Asri

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Lemah

- Keluhan utama Pusing, pucat, mual, lemes, dan nyeri

operasi.

Baik
- Kesadaran

Sumber : Medical Record Pasien Ny. Asri


3. Hasil Pemeriksaan Lab

Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 8,7 g/dl 12 – 16 g/dl Rendah

2. Leukosit 11.300 cmm 4.000 – 11.000 cmm Tinggi

3. Trombosit 224.000 150.000 – 450.000 cmm Normal

4. HBSAG - + Negatif

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis

G1 P0-0, ABO, ATH, HnP, TRPD, SSTP

 Diagnosa Nutrisi

- NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan

asupan zat besi yang kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 8,7 g/dl

dari kadar normal Hb 12 – 14 g/dl

E. PLANNING
1. Perhitungan

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)


= 655 + 9,6 (52,2) + 1,7 (158) – 4,7 (23)

= 1316, 63 kkal

AEE = RME x 1,3 = 1316, 63 x 1,3

= 1711,6 kkal

- F. Stress = AEE x 1,2 = 1711, 63 x 1,2

= 2053, 92 kkal

Penambahan kalori ibu menyusui 6 bln pertama

= 2053, 92 kkal + 500 kkal

= 2553, 92 kkal

E = 2553,92 kkal

P = 15% x 2553, 92 = 95, 77 gr

L = 20 % x 2553, 92 = 56, 75 gr

KH = 65 % x 2553, 92 = 415, 01 gr

4
Diet TKTP (Nasi)
2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

3. Prinsip Diit

- Diet TKTP

4. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 2553,92 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 95,77 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 56,75 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 415, 01 kal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup

5. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


Tabel 1.5 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Karbohidrat Nasi, roti, mie,
makaroni, hasil olahan
Sumber protein hewani tepung – tepungan, dll. Dimasak dengan
Daging sapi, daging banyak minyak atau
ayam, ikan, telur, susu dan santan kental.
Sumber protein nabati hasil olahannya. Dimasak dengan
Semua jenis kacang – banyak minyak atau
Sayuran kacangan dan hasil olhannya santan kental.
seperti tempe dan tahu. Dimasak dengan
Semua jenis sayuran, banyak minyak atau
terutama jenis B, seperti santan kental.
Buah – buahan bayam, buncis, daun
singkong.
Lemak dan minyak Semua jenis buah
segar.
Minuman Minyak goreng, Santan kental.
mentega, margarin, santan Minuman rendah
Bumbu encer, salad dressing. energi.
Soft drink, madu, Bumbu yang
sirup, teh, dan kopi encer. tajam, seperti cabe dan
Bumbu tidak tajam, merica.
seperti bawang merah,
bawang putih, laos, salam,
dan kecap.

Sumber : Penuntun Diet

6. Merencanakan Menu Sehari

Pasien diberikan diit TKTP dalam bentuk makanan biasa.

7. Rencana Penyuluhan dan Konsultasi

a. Topik : Diet TKTP


b. Sasaran : Pasien ibu Asri
c. Tujuan :

- Umum :
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan diet

TKTP pada pasien sehabis melahirkan. Dan melaksanakan diet yang diberikan, serta

mengubah perilaku guna mempercepat proses penyembuhan.


- Khusus :
1. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan tujuan dan prinsip diit TKTP
2. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan minimal 3 bahan makanan yang

dilarang dan yang dianjurkan.


d. Materi
Pengertian ASI Eksklusif
Tujuan, prinsip, dan syarat diit TKTP

e. Metode : Konsultasi dan Tanya Jawab

f. Media : Leaflet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)

g. Pelaksana : Yasmin Nadhia Addaba

h. Waktu : ± 15 menit

i. Tempat : Di ruang melati (di kamar pasien)

j. Evaluasi :

1. Jelaskan pengertian diet TKTP ?

2. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan!


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi

 Pengertian menyusui
Menyusui adalah kegiatan memberikan ASI kepada si bayi.

 Keuntungan dari menyusui

Bagi ibu, kegiatan menyusui dapat membantu mengurangi perdarahan setelah

persalinan, bahkan proses penyusutan rahim. Dengan demikian, proses

kembalinya tubuh ke bentuk semula pun akan lebih cepat. Selain itu, dengan

menyusui, dari segi ekonomi juga menguntungkan, sebab ASI dihasilkan

sendiri oleh si ibu. Bahkan dengan menyusui bayinya, seorang ibu akan

terhindar dari kerepotan akibat harus selalu menyiapkan botol setiap kali

bayinya ingin minum, entah ketika dirumah maupun saat berpergian.

Satu manfaat yang tidak bisa dilupakan dari kegiatan menyusui adalah adanya

kesempatan ibu untuk mendekap bayinya sesering mungkin. Hal ini jelas akan

membantu terbentuknya ikatan kasih saying yang kuat, erat dan mesra antara

ibu dan bayinya.

Manfaat yang lain, kegiatan menyusui dapat membantu menunda masa subur ibu,

meskipun tidak bisa dikatakan sebagai alat kontrasepsi setelah persalinan. Perlu

diingat, menyusui tidak menjamin si ibu tidak hamil. Karena itu, 40 hari setelah

melahirkan biasanya Anda atau pasangan dianjurkan untk menggunakan

kontrasepsi.
 Cara bagaimana agar kegiatan menyusui tetap berjalan jika ibu sedang

bekerja
1. Susilah bayi pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor, dan pada sore hari

setelah kembali ke rumah.


2. Selama di kantor, kelurkan ASI setiap 2 atau 3 jam, atau setiap saat payudara

terasa penuh. Masukkan ASI kedalam botol atau wadah steril khusus untuk

menyimpan ASI
3. Bila diletakkan dan disimpan di tempat yang baik (suhu kamar), kualitas ASI

dapat bertahan dengan baik dan tidak berubah selama 6-8 jam. Karena itu bila

keadaan dikantor memungkinkan, simpanlah ASI yang sebelumnya sudah

dimasukkan dalam wadah khusus tadi, kedalam freezer. Di sini ASI bisa

bertahan selama 2-3 bulan. Seandainya tidak bisa di freezer, ASI bisa

dimasukkan dalam lemari es, dan disini ASI bisa bertahan selama 48 jam.

Tetapi, bila ASI tidak dimasukkan dalam wadah khusus, jadi hanya di dalam

botol susu biasa (namun tetap dalam kondisi steril) ASI sanggup bertahan

selama 24 jam.
4. Sebelum mengeluarkan ASI, hendaknya kedua tangan dalam keadaan bersih.

Cucilah kedua tangan dengan air hangat dan sabun. Bersihkan juga putting susu

dengan handuk lembut.


5. Apabila ASI dimasukkan ke dalam lemari pendingin, sebelum ASI di berikan

paa bayi di rumah, hangatkan dulu ASI dengan cara merendam wadah

penyimpanan ASI tadi kedalam panci yang berisi air hangat. Jangan merebus

atau mendidihkan ASI, karena dapat merusak komponen yang terkandung

didalamnya.
 Bahan makanan yang baik untuk ibu menyusui
Ibu yang menyusui harus memilih makanan yang bisa memperlancar ASI keluar

dengan lancar, jadi ibu harus mengatur makanan yang sesuai antara lain :

1. Susunan hidangan sehari-hari harus seimbang, yang terdiri dari makanan

pokok, lauk pauk, sayuran dan buah serta susu.

2. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah beraneka bahan makanan

pengganti seperti mie, jagung, kentang, ubi, roti dan sebagainya.

3. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan jenis nabati, seperti telur,

daging, ayam, ikan segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan

sebagainya.

4. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk,

wortel, buncis dan sebagainya, karena sayuran tersebut dapat membantu

merangsang pengeluaran/produksi ASI.

5. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya, jeruk, apel, tomat dan

sebagainya yang banyak mengandung vitamin dan mineral.

6. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak + 6 gelas dalam satu hari, akan lebih

bermanfaat bila ibu menyusui minum cairan "bergizi" seperti : susu, air kacang-

kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun hijau dan sebagainya.

7. Tidak disarankan minum jamu setelah melahirkan

8. Yang terpenting tidak ada pantangan makanan untuk ibu menyusui.

Manfaat bahan makanan yang baik untuk ibu menyusui misalnya :

 Hati ayam
Hati ayam sangat kaya vitamin, baik vitamin yang larut lemak maupun yang larut air.

Vitamin larut lemak yang banyak terdapat pada hati ayam adalah vitamin A, D,

E, dan K, sedangkan vitamin larut air berupa thiamin (B1), riboflavin (B2),

niasin (B3), vitamin B6, asam folat, vitamin B12, serta asam pantotenat.

Asam folat antara lain berperan untuk mencegah anemia, infeksi, dan radang sendi.

Vitamin B12 sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan

mencegah timbulnya anemia (lesu darah). Kandungan mineral yang sangat

berarti dari hati ayam adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, zinc,

serta selenium.

Hati memiliki kandungan natrium rendah dan kalium yang cukup tinggi. Hal ini

sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kadar natrium yang rendah dapat

mencegah timbulnya berbagai penyakit, khususnya hipertensi (tekanan darah

tinggi).

 Daun katuk

Daun katuk mempunyai manfaat mempelancar ASI. Dilihat dari nilai gizinya, daun

katuk punya nilai gizi yang cukup baik, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor,

besi, vitamin A, B, dan C.

 Pengertian diit TETP ( Tinggi Energi Tinggi Protein )


adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal. Diet dapat

diberikan dalam bentuk makanan biasa atau makanan lunak ditambah bahan

makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging atau dalam bentuk
diit enteral tinggi energi tinggi protein. Diit ini diberikan bila pasien telah

mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap

(Almatsier, 2005).
1. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

2. Prinsip Diit

- Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

3. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 2553,92 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 95,77 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 56,75 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 415, 01 kal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup

 Pengertian Anemia
adalah keadaan dimana tubuh tidak mampu mempertahankan kadar hemoglobin (zat

merah darah) dalam batas-batas normal.

b. Etiologi
1. Sebab-sebab Anemia
a. Konsumsi zat besi yang rendah
b. Penyerapan zat besi yang rendah
c. HCL lambung rendah
d. Pendarahan akut
e. Kerusakan sumsum
f. Terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dalam tubuh

c. Gejala dan Tanda dari Anemia


a. Mudah lelah
b. Lemah, lesu
c. Pucat sering berkunang-kunang
d. Produktivitas kerja menurun
e. Daya konsentrasi rendah
f. Bila berat dapat mengakibatkan kegagalan faal jantung, bengkak, dan

sesak napas
d. Hasil Lab Kadar Hb
Tabel 1 Kadar Hb Normal

Normal
Kadar Hb
Laki-laki 13-16 g/dl
Perempuan 12-14 g/dl
BAB III

PELAKSANAAN PELAYANAN GIZI

EVALUASI MAKANAN

1.Waste makanan

Waste Makanan merupakan sisa dari makanan atau diit yang telah diberikan

kepada pasien. Sisa tersebut ditimbang yang kemudian dihitung dan dibandingkan

dengan jumlah total penyajian lalu dikalikan 100% sehingga didapatkan nilai waste

dibawah ini.

Hari I Hari II Hari III


Makanan Pokok 20,6% 24,4% 46,6%

Lauk Hewani 0% 20,9% 0%

Lauk Nabati 0% 21,2% 0%

Sayur 8,3% 0% 5,1%

Buah 0% 16,6% 0%

Susu / Teh 0% 0% 0%

Snack 0% 0% 0%

2.Intake zat gizi


Evaluasi intake makanan dilakukan selama 3 hari yaitu mulai tanggal 11 – 13

April 2013. Evaluasi makanan dilakukan dengan cara menghitung intake makanan

baik makanan dari rumah sakit maupun makanan dari luar rumah sakit. Intake

makanan dari rumah sakit dihitung dengan cara menimbang sisa makanan dari

penyajian yang diberikan.

Energi Protein Lemak KH


Tanggal Keterangan
(Kal) (gr) (gr) (gr)

11 April 2013 Intake RS 2379,2 89,6 54,8 379,4


(Hari ke-I) Intake LRS - - - -

Total Intake 2379,1 89,6 54,8 379,4

12 April 2013 Intake RS 2388,6 85,9 60,6 378,6


(Hari ke-II) Intake LRS - - - -

Total Intake 2388,6 85,9 60,6 378,6

13 April 2013 Intake RS 2292,8 89,4 61,9 345,5


(Hari ke-III) Intake LRS - - - -

Total Intake 2292,8 88,4 61,9 345,5

Rata-rata intake 2353,53 88,3 55,1 367,83

Kebutuhan 2553,92 95,77 56,75 415,01

% Intake 92,15 92,2 97,09 88,63

Perkembangan Diit

Perkembangan diit merupakan tingkatan pemberian eksistensi makanan

disesuaikan dengan keadaan fisik maupun klinis pasien.

Tabel III.3 Data Perkembangan diit tanggal 11 April –13 April 2013
Tanggal Diit Bentuk Makanan

11 April 2013 TKTP Nasi

12 April 2013 TKTP Nasi

13 April 2013 TKTP Nasi

3.2 Evaluasi Status Gizi

1. Perkembangan Antropometri

Karena pasien dalam keadaan bedrest, maka tidak dilakukan control berat

badan selama study kasus.

2. Perkembangan Fisik dan Klinis

Jenis
11 April 2011 12 April 2011 13 April 2011
Pemeriksaan

Keadaan Umum Nyeri Operasi Nyeri Operasi Nyeri Operasi


Berkurang
Lemas Lemas
lemas

Kesadaran Cukup Cukup Cukup

Tensi 120/90 mmHg 110/90 mmHg ---

Tabel III.4 Data Perkembangan Fisik dan Klinis tanggal 11 April – 13 April
2012

3. Perkembangan Laboraturium
Pada saat melakukan study kasus (11 April – 13 April), ada perkembangan hasil lab

kadar Hb pada tanggal 11-12 yaitu 8,7 ke 10,1 g/dl perkembangan hasil laboraturium

pasien. Yaitu dikarenakan mendapat 2 kantong tranfusi darah @200cc dan oleh

karena itu bisa meningkatkan kadar Hb ibu Asri


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pasien masuk rumah sakit dengan Diagnosa medis G1 P0-0, ABO, ATH, HnP,

TRPD, SSTP yaitu melahirkan anak pertama dengan cara operasi sesar. Diit yang

diberikan adalah diit TKTP. Tujuan diberikan diit ini adalah Memberikan makanan

untuk mengoptimalkan status gizi, Untuk mempercepat proses penyembuhan dan

Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

4.1 Evaluasi Makanan

4.1.1 Perkembangan Intake Makan

Pada hari pertama (11 April 2013), intake makan pasien untuk energi

mencapai 86,08%%, protein 93,55%, lemak 96,56%, karbohidrat 89,97%.

Pada hari kedua (12 April 2013), intake makan pasien untuk energi mencapai

93,52%, protein 89,96%, lemak 98,68%, karbohidrat 93,52%.

Pada hari ketiga (13 April 2013), intake makan pasien untuk energi mencapai

89,77%, protein 93,34%, lemak 100,7%, karbohidrat 87,94%.

Menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 bahwa tingkat konsumsi

dapat digolongkan baik mencapai kriteria 80 - 100%, sedang bila mencapai 70-79%,

kurang bila 60 – 69%, defisit bila <60%. Dari intake pasien dapat dilihat pada hari
pertama penanganan tingkat konsumsi lemak tergolong baik. Sedangkan untuk intake

energi, protein dan KH tergolong baik

Pada hari kedua penanganan tingkat konsumsi energy dan protein tergolong

baik. Untuk lemak tergolong baik.. Tetapi untuk tingkat konsumsi KH juga baik.

Pada hari terakhir penanganan tingkat konsumsi energy, protein dan lemak

meningkat, dari hasil prosentase tingkat konsumsi naik menjadi baik hal ini

dikarenakan pasien semakin hari kondisinya semakin membaik sehingga nafsu

makan pasien meningkat.

4.1.2 Perkembangan Waste Makanan

Dari hasil recall dan pengamatan waste makanan pasien hari pertama

penanganan (11 April 2013) waste makanan untuk makanan pokok 20,63%, lauk

hewani 0%, lauk nabati 0%, sayur 8,3%, dan untuk buah 0%, susu 0%, dan snack 0%

%.

Pada hari kedua waste makanan pokok 24,4%, lauk hewani 20,9%, lauk nabati

21%, sayur 0%, buah dan susu tetap 0%, snack 0%.

Pada hari ketiga waste terdapat pada makanan pokok 11,3%, lauk hewani

33,3%, lauk nabati 0%, buah 16,6%, susu, snack 0%, sayuran 0% .
4.1.3 Perkembangan Diit

Bentuk makanan pasien selama studi kasus tanggal 11 April – 13 April 2013

tidak mengalami perubahan karena pasien tidak ada keluhan atau perubahanan fisik

dan klinis yang mengharuskan perubahan jenis diit. Pasien tetap diberikan bentuk

makanan nasi diit TKTP.

4.2 Evaluasi Status Gizi

4.2.1 Perkembangan data Antropometri

Pasien dalam keadaan bedrest, tetapi masih bisa diajak turun oleh karena itu

dilakukan control berat badan selama study kasus yaitu perubahan dari 60kg ke 58kg.

Perhitungan tinggi badan menggunakan metlen.

4.2.2 Perkembangan data Fisik dan Klinis

Selama penanganan keadaan fisik dan klinis pasien secara umum baik.

Keadaan umum pasien mengalami peningkatan dari hari pertama sampai ketiga. Hari

pertama keadaan umum pasien masih lemah. Hari kedua dan ketiga keadaan umum

pasien baik. Keluhan utama pasien dari hari pertama pengamatan sampai hari ketiga

pengamatan juga mengalami peningkatan. Hari pertama keluhannya adalah pasien

merasa nyeri pada bekas operasi sesar. Hari kedua merasa nyeri pada bekas operasi

sesar dan BAB lancar. Pengamatan hari terakhir pasien mengatakan nyeri pada bekas

operasi sesar sudah berkurang.


4.2.3 Perkembangan Data Laboraturium

Pada saat melakukan study kasus ( 11 April – 13 April), ada perkembangan

hasil lab kadar Hb pada tanggal 11-12 yaitu 8,7 ke 10,1 g/dl perkembangan hasil

laboraturium pasien. Yaitu dikarenakan mendapat 2 kantong tranfusi darah @250cc

dan oleh karena itu bisa meningkatkan kadar Hb ibu Asri

4.3 Perkembangan Penyuluhan dan Konsultasi

Penyuluhan pada pasien dilakukan setiap hari disertai dengan pengamatan

waste makanan, pasien dan keluarga memiliki respon yang baik pada setiap

penyuluhan yang dilakukan dilihat dari keaktifan dalam bertanya mengenai makanan

yang baik untuk mempercepat penyembuhan dan juga tentang bagaimana pola

makan.

Setiap penyuluhan pasien disarankan untuk mengonsumsi habis makanan

yang disajikan dari pihak rumah sakit karena demi kesembuhan pasien sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data subyektif dan obyektif disimpulkan bahwa pasien :
Yang bernama Asri Anita
Status Gizi Pasien dihitung dengan menggunakan rumus IMT dan

perhitungan kebutuhan nilai gizi pasien menggunakan rumus Harris Benedict

yakni :
Energi : 2553, 92 kal
Protein : 95,77 gr
Lemak : 56,75 gr
Karbohidrat : 415,01 gr
2. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi yang dilakukan selama study kasus,

pasien mempunyai respon / tanggapan yang cukup baik, pasien dan

keluarga bertanya tentang makanan yang dapat membantu proses

penyembuhan.
3. Penanganan kasus selama 3 hari penanganan mulai 11–13 April 2013:
 Perkembangan diit tidak mengalami perubahan mulai hari pertama sampai hari

ketiga diberikan makanan dalam bentuk nasi .


 Intake makanan yang disajikan di rumah sakit mempunyai tingkat konsumsi yang

baik, konsumsi pasien meningkat tiap hari nya walaupun masih tetap ada waste

setiap harinya (tidak dapat terkonsumsi habis).


 Untuk Intake makanan dari luar rumah sakit tidak ada karena pasien maupun

keluarga pasien tidak berani memberikan makanan selain yang disajikan oleh

rumah sakit.
5.2 Saran
1. Seharusnya pasien menjaga pola makan untuk membantu proses

penyembuhan dan pemulihan.


2. Asupan zat gizi lebih ditingkatkan sesuai dengan diit dan total

kebutuhan sehari.
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Ibu Sakdiyah
 Umur : 53 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 TB : 156 cm
 TL : 46 cm
 Alamat : Krajan Baru no 4
 Pekerjaan : Pedagang Ikan
 Agama : Islam
 Pendidikan : SD
 Status Perkawinan :Menikah
 Tgl/ MRS : 14 April 2013
 Diagnosa MRS : GGK + HT
 Dokter yg merawat : Dr. Utoyo, Sp.S
 Tempat dirawat : Flamboyan / III bed 3
 No. Register : 472631

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste

makanan Rumah Sakit

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 15 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 1804,5 kkal 43,1 gr 19,4 gr 359,9 gr

Kebutuhan 1806,19 30,42 gr 20,06 gr 376 gr


kkal

Tingkat Asupan 99,9 141,68 96,7 95,71


(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien

mempunyai kebiasaan makan yang teratur 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering

di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk

hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi

adalah tempe dan tahu. Pasien sangat suka cemilan yang manis seperti permen,

gorengan, dan dodol suka minum sirup dan terutama teh manis setiap pagi dan

sebelum tidur. Pada malam hari suka mengkonsumsi camilan yang gurih seperti

gorengan, biskuit dan tak lupa minum teh manis.Tidak ada alergi dalam hal makanan

tertentu

3. RPS

 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 14 April 2013. Dengan

keluhan pusing, mual, kembung dengan Ginjal yang sakit dan Darah Tinggi

4. RPD

- Pasien mempunyai mempunyai riwayat penyakit dahulu seperti Diabetes melitus,

Kolesterol dan Tensi yang Tinggi lebih dari 5 Tahun. Dan GGK
5. RPK (-)
6. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan teratur 2x sehari.


 Nasi ± 1 - 2 entong setiap kali makan 100gr
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut.@50 gr tiap kali makan
 Tahu dan tempe setiap kali makan. @20 gr tempe tiap kali makan,makan tahu /

tempe 2ssehari
 Sayur di konsumsi adalah sayur asam.
7. SOSEK
- Istri : Pedagang Ikan
- Suami : Nelayan
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

TL : 46 cm LILA : 27 cm BBI : 50,7 kg TB : 156 cm

Status Gizi :

NHANES I (1971-1974)

% deviasi dari standart : LILA x 100%

Nilai standart

: 27 x 100%

30,3

: 89,1 % ( gizi baik)

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Ny. Sakdiyah

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 170/90 mmHg


- Suhu 370 c
- R/R 20
- Nadi 100
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. Sakdiyah

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Lemah


- Keluhan utama Pusing, pucat, mual, lemes, dan kembung
- Kesadaran Baik

Sumber : Medical Record Pasien Ny. Sakdiyah


3. Hasil Pemeriksaan Lab

Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 9,2 g/dl 12 – 16 g/dl Rendah


2. Leukosit 5.700 cmm 4.000 – 11.000 cmm Normal
3. Trombosit 177.000 150.000 – 450.000 cmm Normal
4. Hematokrit 27 35 – 47 % Rendah
5. GDA 113 <140 mg/dl Normal

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis
Gagal Ginjal & Hipertensi
 Diagnosa Nutrisi
- NC.2.2 perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan

Riwayat penyakit sekarang yang ditandai dengan kadar Hb 9,2 gr/dl

- NI.5.10.2 kelebihan asupan mineral (natrium) berkaitan dengan asupan

natrium yang tinggi yang ditandai dengan tensi 170/90 mmHg

E. PLANNING
1. Perhitungan
 TL : 47 cm
 TB : 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL )
: 84,88 – (0,24 x 53 ) + (1,83 x 46)
: 84,88 – 11,04 + 84,18
: 156 cm
 BBI : 90% x (156 -100)
: 90% x 56
: 50,7 kg

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)

= 655 + 9,6 (50,7) + 1,7 (156) – 4,7 (53)

= 1157, 82 kkal

AEE = RME x 1,3 = 1157,82 x 1,3

= 1505,16 kkal

F. Stress = AEE x 1,2 = 1505,16 x 1,2


= 1806,19 kkal
E = 1806,19 kkal

P = 0,6 gr x 50,7 kg= 30,42 gr

% Protein = 30,42 x 4 x 100 % = 6,73 %


1806,19

L = 10 % x 1806, 19 = 20,06 gr
9

KH = 83, 27 % x 1806, 19 = 376 gr


4

Diet RPRL (Tim)


2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi dengan

memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja

ginjal

- Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

- Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

3. Prinsip Diit

- RPRL

4. Syarat Diit
- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 1806,19 kkal

- Protein diberikan tinggi, 6,73% dari total kalori yaitu 30,42 gr

- Lemak diberikan cukup, 10% dari total kalori yaitu 20,06 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 376 kkal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Nn. Desi
 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 TB : 150 cm
 BB : 40 kg
 Alamat : Cokroaminoto gg II
 Pekerjaan : Pelajar
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMK
 Status Perkawinan :Belum Menikah
 Tgl/ MRS : 16 April 2013
 Diagnosa MRS : DHF
 Dokter yg merawat : dr. Rizkie Habibie, Sp.PD
 Tempat dirawat : Flamboyan / II Baru bed 1
 No. Register : 473581

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien sudah mulai mau makan

dan nafsu makannya membaik. Sudah tidak mual dan muntah.

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 15 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 1761,7 kkal 70,2gr 43,1gr 272,4 gr

Kebutuhan 1968,87 73, 83 gr 43, 75 gr 319, 94 gr


kkal

Tingkat Asupan 89,47 95,08 98,51 85,14


(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai

kebiasaan makan yang kurang teratur yaitu 1-2x sehari. Sumber karbohidrat yang

sering di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.

Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering

dikonsumsi adalah tempe dan tahu. Pasien jarang sekali mengkonsumsi lauk hewani

seperti daging dan ayam. Cemilan yang sering dikonsumsi manis seperti permen,

gorengan, kue basah dan chiki. Tidak ada alergi dalam hal makanan tertentu.
3. RPS
 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 16 April 2013. Dengan

Diagnosa medis DHF


4. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan kurang teratur 1 - 2x sehari.


 Nasi ± 1 - 2 entong setiap kali makan
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut.
 Tahu dan tempe setiap kali makan.
 Sayur yang sering di konsumsi adalah sayur sop.
 Suka makan makanan yang pedas dan asam
5. RPK
Tidak ada Riwayat Penyakit Keluarga
6. RPD
Tidak ada Riwayat Penyakit Dahulu
7. SOSEK
 Ibu : Ibu Rumah Tangga
 Bapak : Supir
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

BB : 40 kg LILA : 23 cm BBI : 45 kg
TB : 150 cm IMT :17,7 cm

 IMT : BB = 40 = 40 = 17,7

(TB)2 (150)2 (1,5)2

Status Gizi : Kurus tingkat ringan

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Nn. Desi

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 110/80 mmHg


- Suhu 37,10 c
- R/R 22
- Nadi 100

Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Nn. Desi

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Lemah


- Keluhan utama Pusing, pucat, mual, lemes, dan nyeri di ulu
hati, muntah 2x, diare.
Baik
- Kesadaran

Sumber : Medical Record Pasien Nn. Desi


3. Hasil Pemeriksaan Lab
Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 14,9 g/dl 12 – 16 g/dl Normal

2. Leukosit 4.510 cmm 4.000 – 11.000 cmm Normal

3. Trombosit 126.000 150.000 – 450.000 cmm Rendah

4. Hematokrit 40 35 – 47 % Normal

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis

DHF

 Diagnosa Nutrisi

NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah yang berkaitan dengan kebiasaan makan yang

salah yang ditandai dengan kebiasaan makan makanan yang asam & pedas

NI 1.2 Peningkatan energi ekspenditur yang berkaitan dengan peningkatan suhu yang

ditandai dengan suhu 37,10c

NC 3.1 BB Kurang yang berkaitan dengan intake makanan yang kurang yang ditandai

dengan status gizi kurang

E. PLANNING
1. Perhitungan

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)


= 655 + 9,6 (45) + 1,7 (150) – 4,7 (17)

= 1262, 1 kal

AEE = RME x 1,3 = 1316, 63 x 1,3

= 1640,73 kal

- F. Stress = AEE x 1,2 = 1640, 73 x 1,2

= 1968,87 kal

E = 1968,87 kal

P = 15% x 1968, 87 = 73, 83 gr

L = 20 % x 1968, 87 = 43, 75 gr

KH = 65 % x 1968, 87 = 319, 94 gr

Diet TKTP (Nasi)


2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien


3. Prinsip Diit

Energi Tinggi

- Protein tinggi

4. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 1968, 87 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 73,83 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 43,75 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 319, 94 kal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : An.rofik
 Umur : 3 bulan
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 PB : 52 cm
 BB : 3,5 kg
 Alamat : Dusun Gili
 Pekerjaan : ---
 Agama : Islam
 Pendidikan : ---
 Status Perkawinan :Belum Menikah
 Tgl/ MRS : 11 April 2013
 Diagnosa MRS : Gizi buruk
 Dokter yg merawat : dr endah
 Tempat dirawat : Mawar / III Isolasi
 No. Register : 473581

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga pasien. Yaitu tentang makanan

yang dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih rewel untuk

minum susu.

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 12 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 541,1 kkal 12,2 gr 12,3 gr 96,5 gr

Kebutuhan 600 kkal 12 gr 13,3 gr 108 gr

Tingkat Asupan 90,1 100 92,48 89,35


(%)
2. RND
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien. Dapat diketahui bahwa pasien Sudah

diberi makanan pisang kerok, sudah diberikan susu formula 40ml tiap kali minum,

Susu diberikan ±10 kali perhari, setiap anak rewel


3. RPS
 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 11 April 2013. Dengan

Diagnosa medis Gizi buruk


4. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sudah diberi makanan pisang kerok


 Diberikan susu formula 40ml tiap kali minum
 Susu diberikan ±10 kali perhari, setiap anak rewel
5. RPK (-)
6. RPD (-)
7. SOSEK
 Ibu : Meninggal
 Bapak : Supir
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

BB : 3,5 kg BBI : 6 kg

PB : 52 cm LILA : 10 cm

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis An. Rofiq

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 110/80 mmHg


- Suhu 360 c
- R/R 42
- Nadi 100
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik An. Rofik

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Lemah


- Keluhan utama Batuk, pilek, susah nafas lemes, diare 2x,
- Kesadaran Baik

Sumber : Medical Record Pasien An Rofiq


3. Hasil Pemeriksaan Lab
Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 11 g/dl 13 – 18 g/dl Rendah

2. Leukosit 17.000 cmm 4.000 – 11.000 cmm Tinggi

3. Trombosit 600.000 cmm 150.000 – 450.000 cmm Tinggi

4. Hematokrit 31% 35 – 47 % Rendah

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis

- Gizi buruk

 Diagnosa Nutrisi
- NI 5.2 Adanya KEP berkaitan dengan intake energi yang kurang yang

ditandai dengan BB 3,5kg, BBI 6kg


- ND 2.2 Perubahan nilai lab terkait dengan zat gizi Fe berkaitan dengan

asupan zat besi yang ditandai dengan hasil lab 9gr/dl


E. PLANNING
1. Perhitungan
Status Gizi (NCHS)
= BB Rill x 100%
BBI
= 3,5 kg x 100%
6kg
= 58% (Severel)
 Nelson

Umur <1 tahun = 100 kkal x 6

= 600 Kkal

P : 2 gr x 6 = 12 gr

12 gr x 4 x 100% = 8%

600

L : 20% x 600 = 13,3 gr

KH = 75% x 600 = 108 gr

2. Tujuan Diit
 Mencapai status gizi normal
 Mencapai berat badan ideal ± 10%.
 Mencapai kadar hemoglobin normal
 Mencegah komplikasi akut dan kronik.
 Meningkatkan kualitas hidup.
3. Prinsip Diit
 Tinggi Kalori
 Tinggi Protein
 Tinggi mineral Fe
 Cukup Cairan
4. Syarat Diit
 Kalori diberikan yaitu 100 x 6 = 600 Kkal
 Protein diberikan yaitu 2,0 gr x BBI = 12 gr
 Lemak diberikan 20% x kebutuhan energi yaitu 13,3 gr
 KH diberikan 72% x kebutuhan energi yaitu 108 gr
 Cairan cukup yaitu 1 ml/kalori BB
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Nur Yasin
 Umur : 30 tahun
 Jenis kelamin : Laki - laki
 TB : 160 cm
 TL : 48 cm
 Alamat : Jambi sari, Jember
 Pekerjaan : Tukang Kayu
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Tgl/ MRS : 18 April 2013
 Diagnosa MRS : Of. Femur
 Dokter yg merawat : Dr. Bambang Sp.An
 Tempat dirawat : Bougenville / III bed 2
 No. Register : 473654

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien belum bisa menghabiskan

makanan Rumah Sakit.yang masih menyisakan waste makanan Rumah Sakit.

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 19 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 1950,6 kkal 74,8 gr 43,4 gr 316,4gr

Kebutuhan 1974,82 74,05 gr 43,88 gr 320,9 gr


kkal
Tingkat Asupan 98,77 101,01 98,9 98,59
(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien

mempunyai kebiasaan makan yang teratur 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering

di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk

hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi

adalah tempe dan tahu. Pada malam hari suka makan sebelum tidur dan minum teh

manis.Tidak ada alergi dalam hal makanan tertentu

3. RPS

 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 18 April 2013. Dengan

keluhan terkena gergaji mesin pada paha kiri, tampak tulang.

4. RPD (-)

5. RPK (-)
6. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan teratur 3x sehari.


 Nasi ± 3 - 4 entong setiap kali makan
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut.
 Tahu dan tempe setiap kali makan.
 Sayur di konsumsi adalah sayur asam.
7. SOSEK
- Nur Yasin : Tukang Kayu
C. DATA OBYEKTIF
1 Hasil Pemeriksaan Antropometri

TL : 48 cm LILA : 26,5 cm BBI : 54cm TB : 156 cm

Status Gizi :

% deviasi dari standart : LILA x 100%

Nilai standart

: 26,5 x 100%

31,9

: 83,07 % ( gizi kurang)

TL = 64,19 – (0,04 x U) + (2,02 x TL)

= 64,19 – (0,04 x 30) + (2,02 x 48)

= 160 cm

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Tuan Nur Yasin

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 130/70 mmHg


- Suhu 370 c
- R/R 20
- Nadi 100
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Tuan Nur Yasin

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Cukup


- Keluhan utama Pusing, muntah, mual, dan nyeri operasi
pada paha
Baik
- Kesadaran

Sumber : Medical Record Pasien Tuan. Nur Yasin

3. Hasil Pemeriksaan Lab

Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


1. Hb 14,1 g/dl 12 – 16 g/dl Normal
2. Leukosit 18.510 cmm 4.000 – 11.000 cmm Tinggi
3. Trombosit 322.000 150.000 – 450.000 cmm Normal
4. Hematokrit 37 35 – 47 % Normal
5. GDA 128 < 140 mg/dl Normal
6. Uri Acid 5 mg/dl 3 – 7 mg/dl Normal
7. Creatinin 0,9 mg/dl 0,5 – 1,7 mg/dl Normal
8. Bun 11,4 mg/dl 10 – 20 mg/dl Normal
9. Alkali Fosfatase 178 mg/dl 60 – 240 mg/dl Normal
10. SGPT 53 U/I ≤ 31 U/I Tinggi
11. SGOT 44 U/I ≤ 31 U/I Tinggi
12. Bilirubin Total 0,58 mg/dl ≤ 1 mg/dl Normal
13. Bilirubin Direct 0,15 mg/dl ≤ 0,5 mg/dl Normal

D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis
- Post Op Terkena gergaji mesin pada paha kiri, tampak tulang
 Diagnosa Nutrisi

- NI 1.2 Peningkatan Energi Ekspenditur berkaitan dengan penurunan

daya tahan tubuh yang ditandai dengan nilai lab leukosit yang tinggi

yaitu 18.510 cmm dari kadar normal 4.000 – 11.000 cmm

- NB 1.5 Gangguan pola makan yang berkaitan dengan kebiasaan

makan yang kurang teratur yang ditamdasi dengan makan 2x sehari

E. PLANNING
1. Perhitungan
 TL : 47 cm
 TB : 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL )
: 84,88 – (0,24 x 53 ) + (1,83 x 46)
: 84,88 – 11,04 + 84,18
: 156 cm
 BBI : 90% x (156 -100)
: 90% x 56
: 50,7 kg

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)


= 655 + 9,6 (50,7) + 1,7 (156) – 4,7 (30)

= 1265, 92 kal

AEE = RME x 1,3 = 1265,92 x 1,3

= 1645,69 kal

F. Stress = AEE x 1,2 = 1645,69 x 1,2

= 1974,82 kkal

E = 1974,82 kkal

P = 15% x 1968, 87 = 74, 05 gr

L = 20 % x 1974, 82 = 43,88 gr

KH = 65 % x 1974, 82 = 320,9 gr

2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien


3. Prinsip Diit

- Diet TKTP

4. Syarat Diit

- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 1974,82 kkal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 74,05 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 43,88 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 320, 9 gr

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA
 Nama Penderita : Ahsanul Kholiq
 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin : Laki - laki
 TB : 162,5 cm
 TL : 49 cm
 Alamat : Kraksan wetan, Waluyo
 Pekerjaan : Penjaga Toko
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Tgl/ MRS : 18 April 2013
 Diagnosa MRS : KLL (Kecelakaan Lalu Lintas)
 Dokter yg merawat : Dr. Yanuar C.D Sp.Ot
 Tempat dirawat : Bougenville / III bed 1
 No. Register : 473650

B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang

dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste

makanan Rumah Sakit.

Tabel I.1 Hasil Recall 24 jam tanggal 19 April 2013

Uraian E P L KH

Asupan sehari 1949,4 kkal 81gr 47,2gr 285,8 gr

Kebutuhan 2166,75kkal 81,25gr 48,15gr 352,08gr

Tingkat Asupan 89,96% 99,96% 98,02% 81,17%


(%)

2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien

mempunyai kebiasaan makan yang kurang teratur yaitu 2x sehari. Sumber

karbohidrat yang sering di konsumsi adalah nasi putih. Lauk hewani yang sering

dikonsumsi adalah ikan laut. Dan cara pengolahannya yaitu dengan cara dengan

digoreng Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu.Tidak ada alergi

dalam hal makanan tertentu


3. RPS

 Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 18 April 2013. Dengan

keluhan Kecelakaan Sepeda Motor Nyeri pada Jari Kaki Kiri.

4. RPD (-)

Tidak ada riwayat penyakit

5. RPK (-)
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
6. Dietery History

Jenis makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari adalah :

 Sehari-hari makan kurang teratur 2x sehari.


 Nasi ± 3 - 4 entong setiap kali makan @150 gr untuk per entong munjubg
 Lauk hewani yang paling sering di konsumsi ikan laut. @50 gr ikan untuk per kali

makan
 Tahu dan tempe setiap kali makan .@25gr untuk setiap kali makan
 Sayur di konsumsi adalah sayur asam.
7. SOSEK
- Ahsanul Kholiq bekerja sebagai Penjaga Toko
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri

TL : 49 cm LILA : 25 cm BBI : 56kg TB : 160,5 cm

Status Gizi :

% deviasi dari standart : LILA x 100%

Nilai standart

: 25 x 100%

28,5

: 87,71 % ( gizi baik)

TL = 64,19 – (0,04 x U) + (2,02 x TL)

= 64,19 – (0,04 x 17) + (2,02 x 49)

= 162,5 cm

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel I.1 Hasil Pemeriksaan Klinis Tuan Ahsanul Kholiq

Jenis Pemeriksaan Hasil

- Tensi 120/80 mmHg


- Suhu 360 c
- R/R 18
- Nadi 80
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Tuan Ahsanul Khaliq

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

- Keadaan Umum (KU) Cukup


- Keluhan utama Pusing, muntah, mual, dan nyeri operasi
pada jempol kaki kiri
Baik
- Kesadaran

Sumber : Medical Record Pasien Tuan. Ahsanul Kholiq

1. Hasil Pemeriksaan Lab

2. Tabel 1.3 Hasil Pemeriksaan Laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan

1. Hb 14 g/dl 12 – 16 g/dl Normal

2. Leukosit 15.890 cmm 4.000 – 11.000 cmm Tinggi

3. Trombosit 292.000 cmm 150.000 – 450.000 cmm Normal

4. Hematokrit 40 % 35 – 47 % Normal
D. ASSESMENT
 Diagnosa Medis
- KLL(kecelakaan lalu lintas)dengan Operasi Kecelakaan Sepeda Motor

pada Jempol Kaki Kiri


 Diagnosa Nutrisi

- NI 1.2 Peningkatan Energi Ekspenditur berkaitan dengan peningkatan

daya tahan tubuh yang ditandai denagn nilai lab leukosit yang tinggi

yaitu 15.890 cmm dari kadar normal 4.000 – 11.000 cmm

E. PLANNING
1. Perhitungan
 TL : 47 cm

 TL = 64,19 – (0,04 x U) + (2,02 x TL)

= 64,19 – (0,04 x 17) + (2,02 x 49)

= 162,5 cm

 BBI : 90% x (162,5 -100)


: 90% x 62,5
: 56 kg

 Harris Benedict

RME = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)

= 655 + 9,6 (56) + 1,7 (162,5) – 4,7 (17)

= 1388,95 kal

AEE = RME x 1,3 = 1388,95 x 1,3


= 1805,63 kal

F. Stress = AEE x 1,2 = 1805,63 x 1,2

= 2166,75 kal

E = 2166,75 kal

P = 15% x 2166,75 = 81, 25 kal

L = 20 % x 2166, 75 = 48,15 kal

KH = 65 % x 2166, 75 = 352,09 kal

2. Tujuan Diit

- Memberikan makanan untuk mengoptimalkan status gizi

- Untuk mempercepat proses penyembuhan

- Meningkatkan daya tahan tubuh pasien

3. Prinsip Diit

- Kalori Tinggi

- Protein tinggi

4. Syarat Diit
- Bentuk makanan biasa (Nasi)

- Energy Tinggi yaitu 2166,75 kal

- Protein diberikan tinggi, 15% dari total kalori yaitu 81, 25 gr

- Lemak diberikan cukup, 20% dari total kalori yaitu 48,15 gr

- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 352,09 kal

- Vitamin dan mineral cukup

- Serat Cukup

Anda mungkin juga menyukai