A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Ibu Iya
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TB : 158 cm
BB : 65 kg
Alamat :Dusun kramat RT1 RW1
Pekerjaan : Pedagang Ikan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan :Menikah
Tgl/ MRS : 4 April 2013
Diagnosa MRS : G4, P4002, AB000, UK 36-37 mgg, ag gemeli
Dokter yg merawat : dr. Aminuddin Sp.OG
Tempat dirawat : Melati / III
No. Register : 479196
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste
Uraian E P L KH
Asupan sehari 2047,5 kkal 77,3 kkal 53,8 kkal 287,7 kkal
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai
kebiasaan makan yang kurang teratur 1 - 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering
di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk
hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi
adalah tempe dan tahu. Pasien jarang memakan ayam, telur, dan Daging. Cemilan
yang sering dikonsumsi seperti gorengan, manisan mangga dan rujak petis. Pada
malam hari suka makan sebelum tidur dan mengkonsumsi camilan yang gurih seperti
gorengan, dan Pasien lebih suka minum kopi. Tidak ada alergi dalam hal makanan
tertentu.
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 4 April 2013.
Melahirkan anak kembar dengan cara operasi sesar Dengan Diagnosa medis G4,
7. SOSEK
- Suami : Pekerjaan Serabutan
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
IMT : BB = 65 = 65 = 28,5
- Suhu 36,5 0 c
Tabel I.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Ny. Iya
- Kesadaran Baik
1.
Hb 10,5 g/dl 12 – 16 g/dl Rendah
2.
Leukosit 5.190 cmm 4.000 – 11.000 cmm Normal
3.
Trombosit 238.000 150.000 – 450.000 cmm Normal
4.
HBSAG - + Negatif
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
Diagnosa Nutrisi
NB. 1.5 Gangguan pola makan yang berkaitan dengan Kebiasaan makan yang kurang
benar yang ditandai dengan Senang makan gorengan, makanan yg asam dan gurih.
NC 3.3 Kelebihan berat badan yang berkaitan dengan intake asupan makanan yang
NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan asupan zat besi yang
kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 9,7 g/dl dari kadar normal Hb 12 – 16 g/dl
E. PLANNING
1. Perhitungan
Harris Benedict
= 1283, 73 kal
= 1668, 84 kal
= 2002, 61 kal
= 2502, 61 kal
E = 2502, 61 kal
P = 15% x 2502, 61 = 93, 84
L = 20 % x 2502, 61 = 55, 61
KH = 65 % x 2502,61 = 406, 67
3. Prinsip Diit
- Diet TKTP
4. Syarat Diit
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 406,67 kal
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Ibu Yuniar
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TB : 151 cm
BB : 65 kg
Alamat :KH. HASAN ANWAR
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan :Menikah
Tgl/ MRS : 2 April 2013
Diagnosa MRS : P1001 Post Sc hr XII
Dokter yg merawat : dr. Hydriawan Sp..OG
Tempat dirawat : Melati / III
No. Register : 473193
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Uraian E P L KH
Asupan sehari 2311,5 kkal 95,5 kkal 60,1 kkal 323,2 kkal
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai
kebiasaan makan yang teratur 3x sehari. Sumber karbohidrat yang sering di konsumsi
adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk hewani yang
sering dikonsumsi adalah daging ayam. Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah
tempe dan tahu. Pasien tidak suka makan telur, dan ikan laut. Cemilan yang sering
dikonsumsi seperti tape, manisan kedondong dan rujak. Tidak ada alergi dalam hal
makanan tertentu.
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 2 April 2013. Melahirkan
anak pertama dengan cara operasi sesar Dengan Diagnosa medis P1001 Post Sc hr
XII
4. RPK (-)
5. RPD (-)
6. Dietery History
IMT : BB = 65 = 65 = 28,5
- Suhu 36,5 0 c
- Kesadaran Baik
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
- P1001 Post Sc hr XII
Diagnosa Nutrisi
besi yang kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 9,7 g/dl dari kadar
normal Hb 12 – 16 g/dl
E. PLANNING
1. Perhitungan
Harris Benedict
= 1451, 04 kal
= 1886,35 kal
= 2263,62 kal
= 2763,62 kal
E = 2763,62 kal
L = 20 % x 2763, 62 = 61,41
KH = 65 % x 2763, 62 = 449, 08
3. Prinsip Diit
- Diet TKTP
4. Syarat Diit
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 449,08 kal
- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Ibu Asri
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TB : 158 cm
BB : 60 kg
Alamat : Banyu anyar kidul
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan :Menikah
Tgl/ MRS : 9 April 2013
Diagnosa MRS : G1 P0-0, ABO, ATH, HnP, TRPD, SSTP
Dokter yg merawat : dr. Slamet Sp.OG
Tempat dirawat : Melati / III
No. Register : 473359
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Recall
E : 80,05% P : 87,6% L : 137,26% KH : 60,81%
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Uraian E P L KH
Asupan sehari 2044,6 kkal 83,9 kkal 77,9 kkal 260,7 kkal
Kebutuhan 2257,08 84,6 kkal 50,15 kkal 366,7 kkal
kkal
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai
kebiasaan makan yang teratur 3x sehari. Sumber karbohidrat yang sering di konsumsi
adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk hewani yang
sering dikonsumsi adalah ikan laut (jarang). Lauk nabati yang sering dikonsumsi
adalah tempe dan tahu. Pasien tidak suka makan telur, ayam, daging, susu dan buah
pisang. cemilan yang sering dikonsumsi manis seperti permen, gorengan, dan
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 9 April 2013. Dengan
IMT : BB = 60 = 60 = 24,09
- Suhu 370 c
operasi.
Baik
- Kesadaran
4. HBSAG - + Negatif
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
Diagnosa Nutrisi
- NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan
asupan zat besi yang kurang yang ditandai dengan hasil lab Hb 8,7 g/dl
E. PLANNING
1. Perhitungan
Harris Benedict
= 1316, 63 kkal
= 1711,6 kkal
= 2053, 92 kkal
= 2553, 92 kkal
E = 2553,92 kkal
L = 20 % x 2553, 92 = 56, 75 gr
KH = 65 % x 2553, 92 = 415, 01 gr
4
Diet TKTP (Nasi)
2. Tujuan Diit
3. Prinsip Diit
- Diet TKTP
4. Syarat Diit
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 415, 01 kal
- Serat Cukup
- Umum :
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan diet
TKTP pada pasien sehabis melahirkan. Dan melaksanakan diet yang diberikan, serta
h. Waktu : ± 15 menit
j. Evaluasi :
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
Pengertian menyusui
Menyusui adalah kegiatan memberikan ASI kepada si bayi.
kembalinya tubuh ke bentuk semula pun akan lebih cepat. Selain itu, dengan
sendiri oleh si ibu. Bahkan dengan menyusui bayinya, seorang ibu akan
terhindar dari kerepotan akibat harus selalu menyiapkan botol setiap kali
Satu manfaat yang tidak bisa dilupakan dari kegiatan menyusui adalah adanya
kesempatan ibu untuk mendekap bayinya sesering mungkin. Hal ini jelas akan
membantu terbentuknya ikatan kasih saying yang kuat, erat dan mesra antara
Manfaat yang lain, kegiatan menyusui dapat membantu menunda masa subur ibu,
meskipun tidak bisa dikatakan sebagai alat kontrasepsi setelah persalinan. Perlu
diingat, menyusui tidak menjamin si ibu tidak hamil. Karena itu, 40 hari setelah
kontrasepsi.
Cara bagaimana agar kegiatan menyusui tetap berjalan jika ibu sedang
bekerja
1. Susilah bayi pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor, dan pada sore hari
terasa penuh. Masukkan ASI kedalam botol atau wadah steril khusus untuk
menyimpan ASI
3. Bila diletakkan dan disimpan di tempat yang baik (suhu kamar), kualitas ASI
dapat bertahan dengan baik dan tidak berubah selama 6-8 jam. Karena itu bila
dimasukkan dalam wadah khusus tadi, kedalam freezer. Di sini ASI bisa
bertahan selama 2-3 bulan. Seandainya tidak bisa di freezer, ASI bisa
dimasukkan dalam lemari es, dan disini ASI bisa bertahan selama 48 jam.
Tetapi, bila ASI tidak dimasukkan dalam wadah khusus, jadi hanya di dalam
botol susu biasa (namun tetap dalam kondisi steril) ASI sanggup bertahan
selama 24 jam.
4. Sebelum mengeluarkan ASI, hendaknya kedua tangan dalam keadaan bersih.
Cucilah kedua tangan dengan air hangat dan sabun. Bersihkan juga putting susu
paa bayi di rumah, hangatkan dulu ASI dengan cara merendam wadah
penyimpanan ASI tadi kedalam panci yang berisi air hangat. Jangan merebus
didalamnya.
Bahan makanan yang baik untuk ibu menyusui
Ibu yang menyusui harus memilih makanan yang bisa memperlancar ASI keluar
dengan lancar, jadi ibu harus mengatur makanan yang sesuai antara lain :
3. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan jenis nabati, seperti telur,
daging, ayam, ikan segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan
sebagainya.
4. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk,
5. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya, jeruk, apel, tomat dan
6. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak + 6 gelas dalam satu hari, akan lebih
bermanfaat bila ibu menyusui minum cairan "bergizi" seperti : susu, air kacang-
Hati ayam
Hati ayam sangat kaya vitamin, baik vitamin yang larut lemak maupun yang larut air.
Vitamin larut lemak yang banyak terdapat pada hati ayam adalah vitamin A, D,
E, dan K, sedangkan vitamin larut air berupa thiamin (B1), riboflavin (B2),
niasin (B3), vitamin B6, asam folat, vitamin B12, serta asam pantotenat.
Asam folat antara lain berperan untuk mencegah anemia, infeksi, dan radang sendi.
Vitamin B12 sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan
berarti dari hati ayam adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, zinc,
serta selenium.
Hati memiliki kandungan natrium rendah dan kalium yang cukup tinggi. Hal ini
sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kadar natrium yang rendah dapat
tinggi).
Daun katuk
Daun katuk mempunyai manfaat mempelancar ASI. Dilihat dari nilai gizinya, daun
katuk punya nilai gizi yang cukup baik, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor,
diberikan dalam bentuk makanan biasa atau makanan lunak ditambah bahan
makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging atau dalam bentuk
diit enteral tinggi energi tinggi protein. Diit ini diberikan bila pasien telah
(Almatsier, 2005).
1. Tujuan Diit
2. Prinsip Diit
3. Syarat Diit
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 415, 01 kal
- Serat Cukup
Pengertian Anemia
adalah keadaan dimana tubuh tidak mampu mempertahankan kadar hemoglobin (zat
b. Etiologi
1. Sebab-sebab Anemia
a. Konsumsi zat besi yang rendah
b. Penyerapan zat besi yang rendah
c. HCL lambung rendah
d. Pendarahan akut
e. Kerusakan sumsum
f. Terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dalam tubuh
sesak napas
d. Hasil Lab Kadar Hb
Tabel 1 Kadar Hb Normal
Normal
Kadar Hb
Laki-laki 13-16 g/dl
Perempuan 12-14 g/dl
BAB III
EVALUASI MAKANAN
1.Waste makanan
Waste Makanan merupakan sisa dari makanan atau diit yang telah diberikan
kepada pasien. Sisa tersebut ditimbang yang kemudian dihitung dan dibandingkan
dengan jumlah total penyajian lalu dikalikan 100% sehingga didapatkan nilai waste
dibawah ini.
Buah 0% 16,6% 0%
Susu / Teh 0% 0% 0%
Snack 0% 0% 0%
April 2013. Evaluasi makanan dilakukan dengan cara menghitung intake makanan
baik makanan dari rumah sakit maupun makanan dari luar rumah sakit. Intake
makanan dari rumah sakit dihitung dengan cara menimbang sisa makanan dari
Perkembangan Diit
Tabel III.3 Data Perkembangan diit tanggal 11 April –13 April 2013
Tanggal Diit Bentuk Makanan
1. Perkembangan Antropometri
Karena pasien dalam keadaan bedrest, maka tidak dilakukan control berat
Jenis
11 April 2011 12 April 2011 13 April 2011
Pemeriksaan
Tabel III.4 Data Perkembangan Fisik dan Klinis tanggal 11 April – 13 April
2012
3. Perkembangan Laboraturium
Pada saat melakukan study kasus (11 April – 13 April), ada perkembangan hasil lab
kadar Hb pada tanggal 11-12 yaitu 8,7 ke 10,1 g/dl perkembangan hasil laboraturium
pasien. Yaitu dikarenakan mendapat 2 kantong tranfusi darah @200cc dan oleh
Pasien masuk rumah sakit dengan Diagnosa medis G1 P0-0, ABO, ATH, HnP,
TRPD, SSTP yaitu melahirkan anak pertama dengan cara operasi sesar. Diit yang
diberikan adalah diit TKTP. Tujuan diberikan diit ini adalah Memberikan makanan
Pada hari pertama (11 April 2013), intake makan pasien untuk energi
Pada hari kedua (12 April 2013), intake makan pasien untuk energi mencapai
Pada hari ketiga (13 April 2013), intake makan pasien untuk energi mencapai
Menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 bahwa tingkat konsumsi
dapat digolongkan baik mencapai kriteria 80 - 100%, sedang bila mencapai 70-79%,
kurang bila 60 – 69%, defisit bila <60%. Dari intake pasien dapat dilihat pada hari
pertama penanganan tingkat konsumsi lemak tergolong baik. Sedangkan untuk intake
Pada hari kedua penanganan tingkat konsumsi energy dan protein tergolong
baik. Untuk lemak tergolong baik.. Tetapi untuk tingkat konsumsi KH juga baik.
Pada hari terakhir penanganan tingkat konsumsi energy, protein dan lemak
meningkat, dari hasil prosentase tingkat konsumsi naik menjadi baik hal ini
Dari hasil recall dan pengamatan waste makanan pasien hari pertama
penanganan (11 April 2013) waste makanan untuk makanan pokok 20,63%, lauk
hewani 0%, lauk nabati 0%, sayur 8,3%, dan untuk buah 0%, susu 0%, dan snack 0%
%.
Pada hari kedua waste makanan pokok 24,4%, lauk hewani 20,9%, lauk nabati
21%, sayur 0%, buah dan susu tetap 0%, snack 0%.
Pada hari ketiga waste terdapat pada makanan pokok 11,3%, lauk hewani
33,3%, lauk nabati 0%, buah 16,6%, susu, snack 0%, sayuran 0% .
4.1.3 Perkembangan Diit
Bentuk makanan pasien selama studi kasus tanggal 11 April – 13 April 2013
tidak mengalami perubahan karena pasien tidak ada keluhan atau perubahanan fisik
dan klinis yang mengharuskan perubahan jenis diit. Pasien tetap diberikan bentuk
Pasien dalam keadaan bedrest, tetapi masih bisa diajak turun oleh karena itu
dilakukan control berat badan selama study kasus yaitu perubahan dari 60kg ke 58kg.
Selama penanganan keadaan fisik dan klinis pasien secara umum baik.
Keadaan umum pasien mengalami peningkatan dari hari pertama sampai ketiga. Hari
pertama keadaan umum pasien masih lemah. Hari kedua dan ketiga keadaan umum
pasien baik. Keluhan utama pasien dari hari pertama pengamatan sampai hari ketiga
merasa nyeri pada bekas operasi sesar. Hari kedua merasa nyeri pada bekas operasi
sesar dan BAB lancar. Pengamatan hari terakhir pasien mengatakan nyeri pada bekas
hasil lab kadar Hb pada tanggal 11-12 yaitu 8,7 ke 10,1 g/dl perkembangan hasil
waste makanan, pasien dan keluarga memiliki respon yang baik pada setiap
penyuluhan yang dilakukan dilihat dari keaktifan dalam bertanya mengenai makanan
yang baik untuk mempercepat penyembuhan dan juga tentang bagaimana pola
makan.
yang disajikan dari pihak rumah sakit karena demi kesembuhan pasien sendiri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data subyektif dan obyektif disimpulkan bahwa pasien :
Yang bernama Asri Anita
Status Gizi Pasien dihitung dengan menggunakan rumus IMT dan
yakni :
Energi : 2553, 92 kal
Protein : 95,77 gr
Lemak : 56,75 gr
Karbohidrat : 415,01 gr
2. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi yang dilakukan selama study kasus,
penyembuhan.
3. Penanganan kasus selama 3 hari penanganan mulai 11–13 April 2013:
Perkembangan diit tidak mengalami perubahan mulai hari pertama sampai hari
baik, konsumsi pasien meningkat tiap hari nya walaupun masih tetap ada waste
keluarga pasien tidak berani memberikan makanan selain yang disajikan oleh
rumah sakit.
5.2 Saran
1. Seharusnya pasien menjaga pola makan untuk membantu proses
kebutuhan sehari.
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Ibu Sakdiyah
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TB : 156 cm
TL : 46 cm
Alamat : Krajan Baru no 4
Pekerjaan : Pedagang Ikan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan :Menikah
Tgl/ MRS : 14 April 2013
Diagnosa MRS : GGK + HT
Dokter yg merawat : Dr. Utoyo, Sp.S
Tempat dirawat : Flamboyan / III bed 3
No. Register : 472631
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste
Uraian E P L KH
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien
mempunyai kebiasaan makan yang teratur 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering
di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk
hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi
adalah tempe dan tahu. Pasien sangat suka cemilan yang manis seperti permen,
gorengan, dan dodol suka minum sirup dan terutama teh manis setiap pagi dan
sebelum tidur. Pada malam hari suka mengkonsumsi camilan yang gurih seperti
gorengan, biskuit dan tak lupa minum teh manis.Tidak ada alergi dalam hal makanan
tertentu
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 14 April 2013. Dengan
keluhan pusing, mual, kembung dengan Ginjal yang sakit dan Darah Tinggi
4. RPD
Kolesterol dan Tensi yang Tinggi lebih dari 5 Tahun. Dan GGK
5. RPK (-)
6. Dietery History
tempe 2ssehari
Sayur di konsumsi adalah sayur asam.
7. SOSEK
- Istri : Pedagang Ikan
- Suami : Nelayan
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
Status Gizi :
NHANES I (1971-1974)
Nilai standart
: 27 x 100%
30,3
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
Gagal Ginjal & Hipertensi
Diagnosa Nutrisi
- NC.2.2 perubahan nilai lab terkait zat gizi (Fe) berkaitan dengan
E. PLANNING
1. Perhitungan
TL : 47 cm
TB : 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL )
: 84,88 – (0,24 x 53 ) + (1,83 x 46)
: 84,88 – 11,04 + 84,18
: 156 cm
BBI : 90% x (156 -100)
: 90% x 56
: 50,7 kg
Harris Benedict
= 1157, 82 kkal
= 1505,16 kkal
L = 10 % x 1806, 19 = 20,06 gr
9
ginjal
3. Prinsip Diit
- RPRL
4. Syarat Diit
- Bentuk makanan biasa (Nasi)
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 376 kkal
- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Nn. Desi
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
TB : 150 cm
BB : 40 kg
Alamat : Cokroaminoto gg II
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Status Perkawinan :Belum Menikah
Tgl/ MRS : 16 April 2013
Diagnosa MRS : DHF
Dokter yg merawat : dr. Rizkie Habibie, Sp.PD
Tempat dirawat : Flamboyan / II Baru bed 1
No. Register : 473581
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien. Yaitu tentang makanan yang
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien sudah mulai mau makan
Uraian E P L KH
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien mempunyai
kebiasaan makan yang kurang teratur yaitu 1-2x sehari. Sumber karbohidrat yang
sering di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.
Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering
dikonsumsi adalah tempe dan tahu. Pasien jarang sekali mengkonsumsi lauk hewani
seperti daging dan ayam. Cemilan yang sering dikonsumsi manis seperti permen,
gorengan, kue basah dan chiki. Tidak ada alergi dalam hal makanan tertentu.
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 16 April 2013. Dengan
BB : 40 kg LILA : 23 cm BBI : 45 kg
TB : 150 cm IMT :17,7 cm
IMT : BB = 40 = 40 = 17,7
4. Hematokrit 40 35 – 47 % Normal
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
DHF
Diagnosa Nutrisi
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah yang berkaitan dengan kebiasaan makan yang
salah yang ditandai dengan kebiasaan makan makanan yang asam & pedas
NI 1.2 Peningkatan energi ekspenditur yang berkaitan dengan peningkatan suhu yang
NC 3.1 BB Kurang yang berkaitan dengan intake makanan yang kurang yang ditandai
E. PLANNING
1. Perhitungan
Harris Benedict
= 1262, 1 kal
= 1640,73 kal
= 1968,87 kal
E = 1968,87 kal
L = 20 % x 1968, 87 = 43, 75 gr
KH = 65 % x 1968, 87 = 319, 94 gr
Energi Tinggi
- Protein tinggi
4. Syarat Diit
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 319, 94 kal
- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : An.rofik
Umur : 3 bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
PB : 52 cm
BB : 3,5 kg
Alamat : Dusun Gili
Pekerjaan : ---
Agama : Islam
Pendidikan : ---
Status Perkawinan :Belum Menikah
Tgl/ MRS : 11 April 2013
Diagnosa MRS : Gizi buruk
Dokter yg merawat : dr endah
Tempat dirawat : Mawar / III Isolasi
No. Register : 473581
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga pasien. Yaitu tentang makanan
yang dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih rewel untuk
minum susu.
Uraian E P L KH
diberi makanan pisang kerok, sudah diberikan susu formula 40ml tiap kali minum,
BB : 3,5 kg BBI : 6 kg
PB : 52 cm LILA : 10 cm
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
- Gizi buruk
Diagnosa Nutrisi
- NI 5.2 Adanya KEP berkaitan dengan intake energi yang kurang yang
= 600 Kkal
P : 2 gr x 6 = 12 gr
12 gr x 4 x 100% = 8%
600
2. Tujuan Diit
Mencapai status gizi normal
Mencapai berat badan ideal ± 10%.
Mencapai kadar hemoglobin normal
Mencegah komplikasi akut dan kronik.
Meningkatkan kualitas hidup.
3. Prinsip Diit
Tinggi Kalori
Tinggi Protein
Tinggi mineral Fe
Cukup Cairan
4. Syarat Diit
Kalori diberikan yaitu 100 x 6 = 600 Kkal
Protein diberikan yaitu 2,0 gr x BBI = 12 gr
Lemak diberikan 20% x kebutuhan energi yaitu 13,3 gr
KH diberikan 72% x kebutuhan energi yaitu 108 gr
Cairan cukup yaitu 1 ml/kalori BB
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Nur Yasin
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
TB : 160 cm
TL : 48 cm
Alamat : Jambi sari, Jember
Pekerjaan : Tukang Kayu
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tgl/ MRS : 18 April 2013
Diagnosa MRS : Of. Femur
Dokter yg merawat : Dr. Bambang Sp.An
Tempat dirawat : Bougenville / III bed 2
No. Register : 473654
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien belum bisa menghabiskan
Uraian E P L KH
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien
mempunyai kebiasaan makan yang teratur 2x sehari. Sumber karbohidrat yang sering
di konsumsi adalah nasi putih. Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur. Lauk
hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan laut. Lauk nabati yang sering dikonsumsi
adalah tempe dan tahu. Pada malam hari suka makan sebelum tidur dan minum teh
3. RPS
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 18 April 2013. Dengan
4. RPD (-)
5. RPK (-)
6. Dietery History
Status Gizi :
Nilai standart
: 26,5 x 100%
31,9
= 160 cm
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
- Post Op Terkena gergaji mesin pada paha kiri, tampak tulang
Diagnosa Nutrisi
daya tahan tubuh yang ditandai dengan nilai lab leukosit yang tinggi
E. PLANNING
1. Perhitungan
TL : 47 cm
TB : 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL )
: 84,88 – (0,24 x 53 ) + (1,83 x 46)
: 84,88 – 11,04 + 84,18
: 156 cm
BBI : 90% x (156 -100)
: 90% x 56
: 50,7 kg
Harris Benedict
= 1265, 92 kal
= 1645,69 kal
= 1974,82 kkal
E = 1974,82 kkal
L = 20 % x 1974, 82 = 43,88 gr
KH = 65 % x 1974, 82 = 320,9 gr
2. Tujuan Diit
- Diet TKTP
4. Syarat Diit
- Serat Cukup
LAPORAN STUDI KASUS RUMAH SAKIT
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama Penderita : Ahsanul Kholiq
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
TB : 162,5 cm
TL : 49 cm
Alamat : Kraksan wetan, Waluyo
Pekerjaan : Penjaga Toko
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tgl/ MRS : 18 April 2013
Diagnosa MRS : KLL (Kecelakaan Lalu Lintas)
Dokter yg merawat : Dr. Yanuar C.D Sp.Ot
Tempat dirawat : Bougenville / III bed 1
No. Register : 473650
B. DATA SUBYEKTIF
1. RNS
dikonsumsi selama 24 jam, dapat diketahui bahwa pasien masih menyisakan waste
Uraian E P L KH
2. RND
Dari hasil wawancara dengan pasien. Dapat diketahui bahwa pasien
karbohidrat yang sering di konsumsi adalah nasi putih. Lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah ikan laut. Dan cara pengolahannya yaitu dengan cara dengan
digoreng Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu.Tidak ada alergi
Pasien masuk RSUD Dr. Mohammad Saleh pada tanggal 18 April 2013. Dengan
4. RPD (-)
5. RPK (-)
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
6. Dietery History
makan
Tahu dan tempe setiap kali makan .@25gr untuk setiap kali makan
Sayur di konsumsi adalah sayur asam.
7. SOSEK
- Ahsanul Kholiq bekerja sebagai Penjaga Toko
C. DATA OBYEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Antropometri
Status Gizi :
Nilai standart
: 25 x 100%
28,5
= 162,5 cm
4. Hematokrit 40 % 35 – 47 % Normal
D. ASSESMENT
Diagnosa Medis
- KLL(kecelakaan lalu lintas)dengan Operasi Kecelakaan Sepeda Motor
daya tahan tubuh yang ditandai denagn nilai lab leukosit yang tinggi
E. PLANNING
1. Perhitungan
TL : 47 cm
= 162,5 cm
Harris Benedict
= 1388,95 kal
= 2166,75 kal
E = 2166,75 kal
2. Tujuan Diit
3. Prinsip Diit
- Kalori Tinggi
- Protein tinggi
4. Syarat Diit
- Bentuk makanan biasa (Nasi)
- Karbohidrat diberikan cukup, 65% dari total kalori yaitu 352,09 kal
- Serat Cukup