Anda di halaman 1dari 9

PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP

No dokumen,no revisi, halaman


Prosedur tetap

Pengertian :

Adalah pemberian pelayanan makanan/diet yang sesuai dengan pengelolaan


kasus yang diperlukan sebagai upaya penyembuhan pasien di ruang rawat
Tujuan
Memberikan diet sesuai dengan kebutuhan klinis sehingga dapat tercapai
pelayanan prima dan kesembuhan optimal
Prosedur :
1. Setiap penderita berdasarkan macam diet yang telah ditentukan oleh
dokter atau ahli diet dimntakan dietnya sesuai dengan porsi ke instalasi
gizi.
2. Permintaan diet dilakukan oleh perawat/petugas dengan mengajukan
formulir pengajuan yang mencantumkan:
a. Nama pasien, jam, dan tanggal mulai dirawat.
b. Nomor MR dan nomor register.
c. Macam diet, komponen diet, jumlah/dosis, dan porsinya.
d. Kelas perawatan penderita dirawat di ruang rawat inap.
e. Nama petugas yang meminta.
3. Pengajuan permintaan diet dilakukan pada jam 09.00 sampai jam 11.00
untuk makan siang, jam 15.00 sampai jam 18.00 untuk makan malam, dan
selanjutnya untuk makan pagi.
4. Bagi penderita yang masuk ruang rawat inap pada waktu setelah jam
makan malam maka jatah makan malamnya akan diperoleh pada keesokan
hari setelah ada permintaan dari ruang rawat inp ke instalasi gizi.
5. Pengajuan permintaan diet dapat sesuai dengan buku diet ditambah
dengan ada tidaknya perubahan diet atau pembataln diet.
6. Petugas gizi ruang rawat bertugas mengambil dn membagi diet kepada
pasien, dimana jam pengambilan diet ditentukan oleh bagian instalasi gizi
unit terkait :
1. Instalasi Gizi
2. Instalasi Rawat Inap
3. Bagian Keuangan
4. Kelompok Staf Medis
5. Komite Medis

Sop konseling gizi


Pengertian:
Konsultasi gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses
komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh para Ahli Gizi /
Dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap,
dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi
sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya

Tujuan :
Memberikan pelayanan kepada pasien untuk membantu mencari
solusi masalah gizi yang dihadapi melalui nasihat gizi mengenai
jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat sesuai
dengan kondisi kesehatan, serta jadwal makan dan cara makan
Kebijakan : SK .....
Prosedur :
1. Pasien datang ke ruang konseling dengan membawa surat
rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit
2. Ahli Gizi melakukan pencatatan data identitas pasien
dalam buku registrasi (nama, umur, jenis kelamin,
alamat,pekerjaan, dll)
3. Melakukan assesmen gizi dimulai dengan pengukuran
antropometri pada pasien meliputi TB, BB, LILA
4. Melanjutkan assesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa
riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan
lab dan fisik klinis (bila ada). Kemudian menganalisa semua
data assesmen gizi dan menentukan status gizi pasien
5. Menetapkan diagnosis gizi
6. Ahli Gizi memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan
konseling dengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet
flyer/brosur diet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien
serta menjelaskan tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan
makanan sehari menggunakan alat peraga food model,
menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan, cara pemasakan dan lain-lain yang disesuaikan
dengan pola makan dan keinginan serta kemampuan pasien
7. Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan kunjungan
ulang, guna mengetahui keberhasilan intervensi (monev)
dilakukan monitoring dan evaluasi
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME
(Assesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi)
dimasukkan dalam rekam medik pasien
Unit terkait :
RRJ, RRI, Laboratorium, Rekam Medis

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OMBEN
Jl. TRUNOJOYO PHONE (0323) 781153-781118
OMBEN – SAMPANG
KERANGKA ACUAN
KONSELING GIZI
I. PENDAHULUAN
Status gizi merupakan salah satu faktor utama yang sangat menentukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pembangunan Indonesia.
Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai
status gizi keluarga yang optimal. Keadaan gizi dapat dipengaruhi oleh keadaan fisiologis,
keadaan ekonomi, sosial, politik dan budaya. Pada saat ini, selain dampak dari krisis ekonomi
yang masih terasa, juga dampak dari bencana nasional mempengaruhi status kesehatan pada
umumnya dan status gizi khususnya.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi diantaranya adalah
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas SDM di suatu negara, yang di gambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, usia
harapan hidup, dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat di
capai oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan
gizi di dalam keluarga dan pelayanan gizi pada individu karena kondisi kesehatannya harus
dirawat di suatu sarana pelayanan kesehatan semisal puskesmas.
Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus penyakit
yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, anak, remaja, hingga
lansia, memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkan
pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal
dan mempercepat penyembuhan.
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui upaya preventif,
kuratif, dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
2. TUJUAN KHUSUS
1. Menyelenggarakan konseling gizi pada pasien dan keluarganya
2. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami masalah gizi yang
dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya
3. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang datang ke
puskesmas maupun dirawat di puskesmas
4. Melakukan pengkajian gizi, faktor yang berpengaruh terhadap gangguan gizi dan
status gizi dengan cara anamnesis diet
5. Memantau perkembangan balita yang mempunyai masalah gizi kurang
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. KEGIATAN POKOK
Memberikan konseling gizi kepada klien sesuai dengan jenis penyakit yang di derita
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Melakukan visite bersama dokter ke rawat inap dan memberikan konseling gizi
kepada klien dan atau keluarga klien sesuai penyakit yang di deritanya
b. Menerima rujukan dari laboratorium maupun dari poli
c. Menjelaskan kepada klien tentang penyakit yang di deritanya
d. Memberikan konseling gizi / pemahaman tentang diet yang harus di jalankan
selama sakit
e. Melakukan perjanjian untuk kunjungan kembali
V. TEMPAT DAN RUANG LINGKUP
1. Tempat untuk melakukan kegiatan konseling dapat ;
a) Di dalam gedung yaitu di Puskesmas
b) Di luar gedung yaitu Posyandu, dan pada waktu kunjungan rumah atau
kunjungan lapangan
VII. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan konseling gizi di lakukan setiap hari di hari efektif kerja, baik rawat
jalan maupun rawat inap
VIII. URAIAN PROSEDUR
1. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas pojok gizi
2. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang
meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakitnya ke dalam
buku register.
3. Melakukan konseling dengan penderita/keluarga tentang kejadian penyakit, pola
makan, gaya hidup, dan lamanya mederita penyakit.
4. Membantu menyimpulkan permasalahan gizi yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita.
5. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan.
6. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang
jadual konsultasi gizi kembali.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sekali oleh Penanggung Jawab
pojok gizi, selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas.
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.
Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan di akhir bulan
pembukuan.

Sop klinik gizi


Pengertian
Konseling gizi adalah kegiatan konsultasi gizi dengan pasien Puskesmas yang mempunyai masalah
gizi untuk memecahkan masalah gizi yang ada.

Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam melakukan konseling gizi di
Puskesmas.

Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas no ......... tahun ......... tentang standar operasional prosedur UPT
Puskesmas Sukasari.

Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat,
Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) Di Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI,1997.

Langkah-langkah

1. Petugas gizi menyiapkan alat konseling gizi,


2. Petugas gizi menerima rujukan dari Klinik BP Umum, KIA, Klinik MTBM/MTBS yang
mengalami masalah gizi atau P
3. pasien rujukan dari posyandu maupun mandiri yang mendaftar di loket dengan masalah gizi,
4. Petugas gizi membaca dan mencatat hasil pemeriksaan BP dari catatan medik pasien di
buku register, kemudian menganamnesa masalah gizi dan menentukan terapi diit,
5. Petugas gizi melakukan konseling gizi,
6. Petuga gizi mengevaluasi edukasi gizi kepada pasien,
7. Petugas gizi menentukan tindak lanjut kunjungan ulang kepada pasien.

Unit Terkait
BP Umum
KIA
Klinik MTBM/MTBS
Laboratorium

Sop pelayanan klinik gizi

Pengertian :

Memberikan pelayanan di bidang Gizi yang meliputi antropometri ( Penimbangan ,


pengukuran dan penentuan setatus Gizi balita),pemantauan status Gizi ibu hamil (
pengukuran LILA ) konsultasi Gizi ( Diet pasien sesuai penyakit
Tujuan
1. M e m p e r b a i k i s t a t u s G i z i b a l i t a , k e s e h a t a n I b u h a m i l
2. M e m b e r i k a n i n f o r m a s i k e s e h a t a n G i z i m e l a l u i
p e n y u l u h a n d a n konsultasi Gizi
Alat dan bahan :
Timbangan dewasa (timbangan injak), Timbangan b alita
, Mikrotois ( alat pengukur tinggi badan ), food Model, leaf l e t , k a n t o n g G i z i ,
b u k u r e g i s t e r k u n j u n g a n p a s i e n , b u k u standar antropometri, dan KMS.
SOP :
1.Petugas Gizi mempersiapkan peralatan untuk
k e g i a t a n Antropometri
2. P e t u g a s G i z i m e n e r i n a b u k u s t a t u s p a s i e n ( b u k u K I A , K M S balita, dan
rujukan konsultasi )
3. P e t u g a s G i z i m e n y a p a p a s i e n d e n g a n
r a m a h d a n mempersilahkan duduk sambil menanyakan identitas
pasienu n t u k m e m a s t i k a n a p a k a h n a m a y a n g d i p a n g g i l
s e s u a i dengan yang ada di buku pasien
4. P e t u g a s G i z i m e l a k u k a n p e n g u k u r a n
A n t r o p o m e t r i (menimbang dan mengukur tinggi badan pasien )
5. P e t u g a s G i z i m e l a k u k a n a n a m n e s a p a s i e n d e n g a n
c a r a melihat buku standar status Gizi, d an menanyakan keluhanpasien, riw ayat
penyakit, pola makan, dan porsi makan dan riwayat penyakit keluarga
6. P e t u g a s G i z i m e n c a t a t h a s i l p e n i m b a n g a n d a n p e n g u k u r a n dalam buku
KIA atau KMS pasien
7. P e t u g a s G i z i m e n e n t u k a n s t a t u s G i z i p a s i e n
berdasarkanh a s i l p e m e r i k s a a n , p e n g u k u r a n
t i n g g i b a d a n d a n penimbangan
8. P e t u g a s G i z i m e m b e r i k a n p e n y u l u h a n t e n t a n g s t a t u s g i z i pasien
dan pedoman pemberian diet yang benar
9. P e t u g a s G i z i m e n c a t a t h a s i l a n a n m e s a , h a s i l penimbangan,
hasil pengukuran dalam buku register Gizi
10. Setelah pasien mendapatkan penjelasan dari petugas pasienpulang atau dirujuk
( apabila status Gizi buruk )
Unit terkait :
BP Umum, MTBS,KIA

Sop pelayanan gizi buruk


Definisi
Gizi buruk merupakan kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya dibawah standard
an banyak dialami oleh bayi dibawah tahun ! ballita".
Tujuan
Semua penderita gizi buruk ditangani sesuai prosedur agar men(adi gizi
baik
Tahapan :
1 . P e r s i a p a n a l a t a.'lat antropometri !timbangan
da-in, alat ukur + $ , p i t a / I / ' " b.Formulir +en-atatan dan +elaporan-
.0bat Gizi seperti itamin ', $ablet $ambah Darah, 2ineral 2i3 dan
$aburia.d . 0 b a t 4 o b a t a n l a i n m i s a l n y a )
2. P e r s i a p a n p e t u g a s
a.petugas men-u-i tangan sebelum dan sesudah
tindakan
b memakai sarung tangan)
L a n g k a h 4 l a n g k a h +enanganan 'nak Gizi uruk 5awat &alana
a . P e n d a 6 t a r a n
b.+engukuran antropometri-
c . P e m e r i k s a a n k l i n i s
d . P e m b e r i a n k o n s e l i n g
e.Pemberian paket obat dan makanan untuk +emulihan
Gizi6 .
7 K u n ( u n g a n r u m a h
g.rujukan, dilakukan apabila ditemukan 8
-
'nak dengan komplikasi medis atau penyakit penyerta
-
Sampai kun(ungan ketiga anak tidak naik
kecuali anak denganedema"
-
$imbul edema baru
.h . D r o p 0 u t ! D 0 " ila anak pindah alamat
d a n t i d a k d i k e t a h u i , m e n o l a k k e l a n ( u t a n perawatan dan meninggal dunia
.i . A n a k y a n g t e l a h p u l i h k e a d a a n g i z i n y a , D i p a n t a u
p e r t u m b u h a n n y a d i posyandu

.
(.+en-atatan dan pemantauan 5awat &alan, pemantauan berdasarkanindikator input, indikator proses
dan indikator output

Anda mungkin juga menyukai