Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman memerlukan suatu perekat agar
bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa
dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang
didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, ideologi,
aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi,
keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi
yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan
hidup,keutuhan wilayah serta jati diri.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupan
negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus
mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan
tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana pentingnya Wawasan Nusantara?
3. Apa saja azpek Wawasan Nusantara?
4. Apa dasar hukum Wawasan Nusantara?
5. Bagaimanakah fungsi dan tujuan Wawasan Nusantara?
6. Bagaimanakah cara pandang wawasan nusantara?

1
1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui pentingnya wawasan nusantara
2. Pengetian wawasan nusantara
3. Mengetahui macam aspek Wawasan Nusantara dan pengertiannya
4. Mengetahui dasar hukum Wawasan Nusantara
5. Mengetahui fungsi dan tujuan Wawasan Nusantara
6. Mengetahui cara pandang wawasan nusantara

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui pentingnya wawasan nusantara
2. Pembaca dapat mengetahui pengertian Wawasan Nusantara
3. Pembaca dapat mengetahui konsepsi Wawasan Nusantara
4. Pembaca dapat mengetahui macam aspek Wawasan Nusantara dan pengertiannya
5. Pembaca dapat mengetahui dasar hukum Wawasan Nusantara
6. Pembaca dapat mengetahui fungsi dan tujuan Wawasan Nusantara
7. Pembaca dapat mengetah arah pandang wawasan nusantara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Kata wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang berarti penglihatan, penolangan,
dan tinjauan. Akar kata ini membentuk kata “wawas” berarti melihat, memandang dan meninjau.
Jadi wawasan berarti cara pandang cara melihat dan cara tinjau. Sedangkan Nusantara sebuah
kata majemuk yang diambil dari bahasa jawa kuno yakni “nusa” yang berarti pulau dan “antara”
anrtinya lauin. Berdasarkan teori- teori tentang latar belakang falsafah pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan terbentuklah suatu
wawasan nasional Indonesia yang disebut wawasan nusantara. Wawasan nusantara merupakan
wawasan nasional yang bersumber pada pancasila. Wawasan adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam sumber lain wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,
bangsa dan wilayah kesatuan republik IndonesIa yang meliputi darat, laut dan udara diatasnya
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Secara umum
wawasan nusantara berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungnya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi
negaranya untuk mencapai tujuan dan cita-cita basional. Dengan demikian wawasan nusantara
berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaran kehidupan serta sebagai
rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Wawasan nusantara sebagai cara
pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
3
B. Aspek-aspek Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 .Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

 Aspek sejarah

Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah
diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat
tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan
bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

 Aspek kewilayahan nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya
akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

 Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa,
agama, dan kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga tata kehidupan nasional yang
berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

4
 Tujuan
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

1. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk 4

menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
manusia di seluruh dunia.

2. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial“.

 Fungsi

1. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan


pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan
yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
2. Wawasan nusantara sebagai konsep ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan
politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.

5
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Cara penarikan
batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada
sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang
menghubungkan titik – titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam
wilayah RI.

 Kehidupan politik

1. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
2. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.
3. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk
hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan
daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
4. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang
tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti
dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

6
 Kehidupan ekonomi

1. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah.


Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.
2. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar,
serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

 Kehidupan sosial

Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi
dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat


dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
2. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di
semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

 Kehidupan pertahanan dan keamanan

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :

7
1. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.
2. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada
setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
3. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.

kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dariluar maupun dari dalam, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Didasarkanpada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalamsistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputigeografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandangbangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila danUndang Undang Dasar 1945. Wawasan
nusantara juga merupakan sumber utamadan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional sehinggawawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan
merupakanlandasan ketahanan nasional.Dalam sebuah catatan mengenai Ketahanan nasional, disebutkan
bahwa konsepsiketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dankeamanan.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanantertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan
keamanan memerlukan tingkatkesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem
kehidupannasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakannilai intrinsik
yang ada dalam kehidupan nasional. Konsepsi pengembangankekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dankeamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupansecara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara.
8
Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untukmeningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dankeamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran
yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamananadalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.Dalam kehidupan
kenegaraan, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasionalmerupakan tolak ukur ketahanan
nasional. Peran masing-masing gatra dalamastagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya
antargatra mempunyaihubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh
menyeluruhmembentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Dalam hal ini,
ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetapmemberikan kontribusi
konstruktif bagi Indonesia. Sifat ² sifat tersebut antaralain tercermin dari beberapa hal di bawah ini, antara
lain:

1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dankekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsiptidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas,
integritas, dankepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang
saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkatataupun menurun
bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, sertakondisi lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat dan pengertianbahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab
itu, upayapeningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depandan dinamikanya
di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yanglebih baik.

3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikanterwujudnya kesatuan
dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras diantara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggaldapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehinggadapat menjadi daya
tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya C.

9
Fungsi Wawasan Nusantara
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional, baik pada aspek politik, ekonimi, sosial
budaya dan pertahan keamanan rakyat semestianya, selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa. Serta kesatuan wilayah untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara
falsafat, cita-cita dan tujuan sosial, serta kondisi soaial budaya dan pengalaman sejarah yang
menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan kebinekaannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan
wasantara singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air dan
dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
untuk dipergunakan besar-besarnya kemakmuran rakyat, karena itu dengan konsep wawasan
nusantara bangsa Indonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayaan alam, sumber daya
serta selruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijakan yang terpadu seimbang, serasi dan selaras
untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara proporsional dalam
keadilan. Untuk itulah mangapa wawasan nusantara perlu. Ini karena wawasan nusantara
mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan
segala kebijaksanaan keputusan tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara di tingkat pusat dan
daerah maupu bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Selain fungsi, wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari
pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah kepentingan-
kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional.

10
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikapkonfrontatif
dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapilebih pada sifat konsultatif
dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.Dalam hal ini, ketahanan nasional menjadi arti penting bagi keberlangsungan sebuah
bangsa.Ambiguitas bahasa globalisasi menjadi cerita tersendiri bagi tantangan kekinian
Indonesia.Dibutuhkan sebuah rekayasa sistemik dan kreativitas individu Indonesia untuk
mewujudkanketahanan nasional yang tangguh. Seiring dengan hal tersebut, hakekat pembangunan
dinegara Indonesia mutlak harus seiring dengan ketahanan nasional dalam upaya meningkatkandan
menjaga keseimbangan antara national expenditure on guns and butter. Prof. Muladidalam dalam sebuah seminar
menyebutkan bahwa sdalam idiom bangsa dsan dnegaraIndsonesia, keseimbangan antara kesejahteraan
sdan keamanan, terkait sdengan doktrinketahanan nasional. Kaidah ini sering dsisebut gerostrategi
Insdonesia yang beriorientasi padsa konsep pendekatan sistem. Dimana dalam hal ini baik determinan
natural, maupundeterminan sosial terikat dengan norma ± norma dan nilai ± nilai kesisteman
berupa´purposive behavior, wholism, interrelatedness, openess, value transformation, controlmechanism

C. Dasar Hukum

Dasar hukum wawasan nusantara telah diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang
tercantum dasar-dasar berikut ini :
1) Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tangal 22 Maret 1973
2) TAP MPR No. IV/ 1978/ 22/ Maret/1978 tentang GBHN
3) TAP MPR No. II/ MPR/ 1983/ 12/ Maret/ 1983
Ruang lingkup Wawasan Nusantara dalam TAP dalam TAP MPR 83 dalam mencapai tujuan
pembangunan Nasional antara lain :
a) Kesatuan politik
b) Kesatuan ekonomi
c) Kesatuan sosial budaya
d) Kesatuan pertahan keamanan

11
D. Fungsi Wawasan Nusantara

Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional, baik pada aspek politik, ekonimi, sosial
budaya dan pertahan keamanan rakyat semestianya, selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa. Serta kesatuan wilayah untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara
falsafat, cita-cita dan tujuan sosial, serta kondisi soaial budaya dan pengalaman sejarah yang
menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan kebinekaannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan
wasantara singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air dan
dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
untuk dipergunakan besar-besarnya kemakmuran rakyat, karena itu dengan konsep wawasan
nusantara bangsa Indonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayaan alam, sumber daya
serta selruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijakan yang terpadu seimbang, serasi dan selaras
untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara proporsional dalam
keadilan. Untuk itulah mangapa wawasan nusantara perlu. Ini karena wawasan nusantara
mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan
segala kebijaksanaan keputusan tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara di tingkat pusat dan
daerah maupu bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Selain fungsi, wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari
pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah kepentingan-
kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional.

12
E. Implementasi/cara pandang Wawasan Nusantara

Sebagai cara pandangan dan visi nasional Indonesia wawasan nusantara harus dijadikan arahan,
pedoman, acuan dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan
memelihara tuntunan bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia. Karena itu implementasi
atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola piker, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendabulukan kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Beberapa implementasi wawasan nusantara kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahan keamanan (poleksosbud) Negara kesatuan repblik Indonesia antara lain :
1) Implementasi wawasan nusantara pada kehidupan politik akan mencipatkan iklim
penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.
2) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi dan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Disamping itu memncerminkan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antara daerah secara
timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
gatiniah dan sikap jahiriah yang mengakui menerima dan menghormati segala perbedaan atau
kebhinekaan sebagai penyataan hidup sekaligus sebagai karunia sang pencipta implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama dan kepercayaan serta golongan berdasarkan
status sosialnya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsan Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya
berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka berdaulat dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. Ruang lingkup
wawasan nusantara antara lain :
- Kesatuan politik
- Kesatuan ekonomi
- Kesatuan sosial budaya
- Kesatuan pertahanan keamanan
Fungsinya sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentikan segala
kelejaksaan keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan ditingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Beberapa
implementasinya yaitu :
- Pada kehidupan politik
- Pada kehidupan ekonomi
- Pada kehidupan sosial budaya
- Pada kehidupan pertahanan keamanan

B. Saran

Wawasan nusantara hendaknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selaludigunakan sebagai
pedoman menjalankan kehidupan karena kebhinekaan negaraIndonesia yang begitu besar dapat
memunculkan perpecahan bangsa. Wawasannusantara dapat dijadikan dasar hukum yang kuat mengenai
batas kedaulatannegara Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

community.gunadarma.ac.id/
http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/1917430-faktor-dan-latar-
belakang-terjadinya/
http://whandi.net/search/wawasan-nusantara-dilihat-dari-ancaman-
tantangan-hambatan-gangguan.html
tora-leucopsar.blogspot.com/2010/03/wawasan-nusantara.html

15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….......... 1


1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1`
1.2. Masalah ……………………………………………………………………….. 1
1.3. Tujuan………………………………………………………………………….. 2
1.4. Manfaat ………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 3

A. Pengertian wawasan nusantara …………………………………………..… 3


B. Aspek wawasan nusantara ………………………………………………….. 4
C. Dasar hokum wawsan nusantara ………………………………………….... 11
D. Fungsi dan tujuan wawasan nusantara …………………………………….. 12
E. Cara pandang wawasan nusantara ……………………………………….... 13

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………... 14

A. Kesimpulan ……………………………………………………….…………… 14
B. Saran ……………………………………………………….……….……........ 14

DAFTAR PUTAKA ……………………………………………….……….……..….. 15

ii

Anda mungkin juga menyukai