Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan Ke : 9 dan 10

Judul Praktikum : Analisis Data Raster (Kontur dan 3D)

Hari/Tanggal : Senin / 26 Maret 2018

Tempat : Lab. Survey Fakultas Pertanian

Nama / NIM : Fernando Pratama Putra / F1D316027

Kelas :Teknik Geofisika

Asisten Praktikum : 1. Aulia Andriani


2. Rizky Mahardika
3. Ramadhan S. Prayogo
Prinsip Teori

Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari Sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data
raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel nya. Dengan kata lain,
resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili
oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas
batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi,
suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya
ukuran file, semakin tinggi resolusi grid nya semakin besar pula ukuran filenya dan
sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.

Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui cara menampilkan dan menyajikan data raster dari peta yang telah
disiapkan

Alat dan Bahan


 Alat
Laptop dengan software ArcGIS
 Bahan
Shapefile Administrasi Kabupaten Merangin, DEM SRTM Wilayah Provinsi
Jambi, Shapefile Batas Area studi, DEM SRTM Wilayah Provinsi Jambi.

Pelaksanaan Praktikum

START

Buka ArcGis

Add Data

Pilih Peta yang ingin dianalisis

Analisis sesuai tugas yang diberikan

Didapatkan hasil

Dibuat kesimpulan

Selesai
Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Kontur

Gambar 2.Slope merangin vektor


Gambar 3. Hillshade

Gambar 4. Aspect
Gambar 5. Kontur area

Gambar 6. Area Studi kontur berdasarkan elevasi


Gambar 7. 3D kontur

Pada praktikum kali ini, praktikan membahas tentang analisis data raster.
Model data vektor ini akan menampilkan dan menyimpan data spasial menggunakan
struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Data raster ini sangat bagus
untuk mempresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual misalnya jenis
tanah, kelembaban tanah ataupun vegetasi namun sayangnya hasil dari data raster
yang praktikan buat filenya lumayan besar ketimbang data vektor.
Dalam pembuatan peta kontur praktikan terlebih dahulu memotong DEM
SRTM dengan shapefile administrasi merangin. Data DEM ini memiliki elevasi dari
suatu daerah dan pada kontur ini dibutuhkan. Setelah mendapat hasil potongan maka
dikonversikan menjadi UTM untuk analisis selanjutnya. Interval kontur yang
praktikan pakai adalah 50, 100, 150, 200, 250 supaya dapat melihat perbedaan dari
masing-masing kontur. Dan hasilnya ternyata semakin kecil nilai dari interval kontur
maka semakin banyak interval yang terbuat begitu pula sebaliknya.
Dilanjut dengan slope atau lereng, kali ini untuk mudah diinterpretasikan
dilakukan klasifikasi ulang dengan nilai yang telah ditentukan. Peta lereng ini agar
dapat mudah dibedakan bisa dilakukan perubahan warna sesuai yang diinginkan.
Untuk menghitung masing-masing dari kelas lerengnya, dilakukan dulu konversi dari
raster ke polygon/vektor.
Berikutnya untuk kasus aspect, di sini untuk mencari arah dari kemiringan
lereng. Untuk kasus aspect, tidak ada masalah bagi praktikan. Berikutnya dilakukan
hillshade untuk memprediks pencahayaan sebuah permukaan. Untuk lebih enak
dilihat praktikan, ketransparanan ataupun warnanya dapat diganti. Dan dapat melihat
atau praktikan analisis secara visual dari lereng, kontur maupun, aspect dari table of
content.
Berikutnya dilakukan analisis 3D, untuk mempresentasikan permukaan bumi
menjadi bentuk tiga dimensi. Dan pada analisis ini praktikan membutuhkan data
kontur. Untuk memulainya perlu dipotong data DEM provinsi jambi dengan
shapefile batas area studi. Setelah praktikan mengikuti prosedur, maka didapatkan
peta 3d. Yang menjadi kendala dari praktikan adalah untuk rendering dari peta ini
yang lumayan cukup lama karena laptop praktikan belum high-end.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data raster memiliki
beberapa metode yaitu pembuatan kontur, aspect, slope, hillshade, serta pembuat
peta 3D

Saran

Sebaiknya praktikan memerhatikan asisten yang sedang menerangkan praktikum dan


banyak bertanya kepada asisten agar tidak ada yang diragukan saat dikerjakan

Daftar Pustaka

H. Sumarno. 1979. Metode Analisis Geografis. Jakarta: LP3ES.


S. Efendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Anda mungkin juga menyukai