Tugas Kelompok (PHBS)
Tugas Kelompok (PHBS)
KESEHATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 7 :
1. TRI ANDRIYANINGRUM (173112540120429)
2. IRMAWATI (173112540120436)
3. TRI OKTAVIA (173112540120442)
4. RECI DARMASARI (173112540120444)
5. RISKIANE SAMHAR (173112540120450)
KELAS : B3
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JURUSAN D-IV BIDAN PENDIDIK
TAHUN 2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya kami dapat
menyelesaikan Makalah ini tentang PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS). Kedua
kalinya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan habiibbana
wanabiyyana Muhammad saw, yang insya Allah akan diberikan syafa’at kapada kita semua di
Yaumil qiyamah nanti. Amiin…………..
Makalah ini kami disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat,
Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
tersebut.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah
kami yang akan datang.
Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfa’at
bagi kita semua Amiin………
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, Oktober 2017
Penyusun
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………….………………….... 4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 5
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian PHBS……………….…….…………….……………………………. 6
2.2. Tujuan PHBS………………….……………………………………………......... 7
2.3. Manfaat PHBS…………………………….………………………………..…… 7
2.4. Tatanan PHBS......................................................................................................... 8-15
2.5. Sasaran PHBS menurut tatanan............................................................................... 16
2.6. PHBS dalam berbagai Bidang Kesehatan............................................................... 16-17
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan... …………………………………........………………...……..…… 18
DAFTAR PUSTAKA…………...………………………...………..…………………....... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh
sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya
hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung,
tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan
karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup
yang sehat.
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung
PHBS adalah kesehatan lingkungan.
Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan
diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi
fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas
tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan
fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam
mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara
wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi
terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki
harapan. Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas
perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.
4
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa saja konsep hidup bersih dan sehat pada masyarakat?
1.2.2. Bagaimana perilaku masyarakat untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar dari perilaku hidup bersih dan sehat pada
masyarakat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2.Tujuan PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta
masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
2.3.Manfaat PHBS
Bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarat
Bagi rumah tangga :
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Anggota keluarga giat bekerja
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dll
Bagi tempat umum :
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat
umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya
kunjungan pengguna tempat-tempat umum.
Bagi pemerintah Kabupaten/kota :
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum.
7
2.4. Tatanan PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan kemauan
untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta
menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang
baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu yang
dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa
kesehatan merupakan suatu "kebutuhan", sehingga kita akan termotivasi untuk
mencapainya dan melakukannya.
Tujuan Umum :
• Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di desa kabupaten/ kota seluruh Indonesia
Tujuan Khusus :
• Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS
• Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat
Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan/dokter) yang
sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin di fasilitas kesehatan. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
b. Memberi bayi ASI eksklusif.
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah
berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Setelah bayi berusia 6 bulan,
selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk
makanan lumat dan jumlah yang sesuai dengan pertambahan umur bayi. Pemberian
ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
8
c. Menimbang bayi dan balita.
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap
bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau
gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita mulai umur 0-59 bulan, ditimbang berat
badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS. Penimbangan dapat
dilakukan posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan.
d. Menggunakan air bersih.
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari penyakit. Syarat fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat penampungan limbah
minimal 10 m.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB), setelah memegang
hewan atau benda kotor, sesudah membersihkan anak BAB, sebelm menyiapkan
makanan.
Manfaat mencuci tangan :
Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu
burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
f. Menggunakan jamban sehat.
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir. Jamban/kakus
adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan
penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia. Syarat jamban sehat adalah :
9
Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi
kedap air).
Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah di sekitarnya
Mudah dibersihkan
Aman digunakan
Dilengkapi dinding dan atap pelindung
Cukup penerangan
Lantai kedap air
Luas ruangan cukup
Ventilasi cukup baik
Tersedia air dan alat pembersih
g. Memberantas jentik di rumah.
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik
secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas
Jentik :
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya,
Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
10
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting,
karena mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,
sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
j. Tidak merokok di dalam rumah.
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik
bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000
bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan
Carbon Monoksida (CO).
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen,
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
2. Tatanan sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit,
bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare,
thypus, cacingan, flu burung dll.
11
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan
(BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya
aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber
polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media
perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan
sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur dan
tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh terhadap
penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes,
stroke dan hipertensi.
e. Memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa
sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3M yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air seminggu
sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air dengan
rapat dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit
penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan
kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap
rokok. Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
12
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak
mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi
vektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
13
a. PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk.
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik
nyamuk.
c. PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup
makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan.
14
g. Memberantas jentik nyamuk
Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan :
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.
Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan :
Pasien.
Keluarga Pasien.
Pengunjung.
Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
Karyawan di institusi kesehatan.
Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
a. Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi
Kesehatan yang sehat.
Terhindar dari penularan penyakit.
Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
Peningkatan kesehatan pasien.
b. Bagi Institusi Kesehatan :
Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
c. Bagi Pemerintah Daerah :
Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra
Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
15
2.5. Sasaran PHBS Menurut Tatanan
16
2. Bidang kesehatan lingkungan, misalnya:
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan lingkungan perumahan
c. Penyehatan air buangan/limbah
d. Pengawasan sanitasi tempat umum
e. Penyehatan makanan dan minuman
3. Bidang KIA, misalnya:
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
b. Member nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak.
d. Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil.
e. Penyuluhan keehatan.
f. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu berisiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan.
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,
memberikan pendidikan tentang kesehatan.
4. Bidang Keluaga Berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA.
b. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada
kesempatan, baik di puskesmas maupun sewaktu mengadakan kunjungan rumah.
c. Memesang IUD, cara penggunaan pil, kondom dan cara-cara lain dengan member
sarananya.
d. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh
setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi
rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah tangga ini
adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut,
Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di
Rumah Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tatanan PHBS meliputi PHBS di tatanan rumah tangga/keluarga, PHBS di tatanan
pelayanan kesehatan, PHBS di tatanan tempat kerja, PHBS di tatanan sekolah, PHBS di tatanan
tempat-tempat umum.
Program Kerja Puskesmas Di Bidang PHBS meliputi Bidang gizi, bidang kesehatan
lingkungan, bidang KIA, bidang Keluarga Berencana.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Desa Siaga Aktif, Pemerintah Profinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan 2010
http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
19