KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan
suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam
menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
Metro, 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bimbingan dan Konseling, khususnya bimbingan dan konseling dalam setting sekolah
dipandang merupakan profesi. Namun, pandangan mengenai status profesi ini masih
terbelah, ada pihak yang mengatakan bimbingan merupakan profesi dan sudah terprofesikan,
sebaliknya ada pihak yang menyatakan bukan. Lepas dari itu, di Indonesia bimbingan dan
konseling merupakan bidang pekerjaan baru, menjadi salah satu dan berada di tengah
bidang- bidang pekerjaan lain yang ada. Karena sifatnya baru, status profesi bimbingan dan
konseling masih menjadi bahan perbincangan akademis, sementara itu di Indonesia bidang
pekerjaan bimbingan dan konseling terus mengalami perkembangan.
Bimbingan dan Konseling masih mencari jati diri sebagai profesi dan mencari tempatnya
di dalam keseluruhan sistem pendidikan kita. Hal ini mengingat disamping bimbingan dan
konseling ada profesi- profesi lain yang bersifat sebagai profesi bantuan, seprti psikologi
klinik, pekerjaan sosial, psikoterapi. Batas- batas antara mereka tidak jelas masing- masing
mengklaim keberhasilan yang sama. Bimbingan dan Konseling di dalam sistem pendidikan
kita masih baru , sehingga untuk kerja dan sumbangannya belum semua pihak mengenal,
menerima dan mengakuinya.
Tujuan pengembangan bimbingan dan konseling mendapat tantangan oleh dua
kenyataan , yaitu jati diri profesi dan pengharapan agar peran dalam dunia pendidikan dan
dunia kerja yang yang serba tidak menentu.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kematangan Dan Stabilitas Emosi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Ciri-Ciri Kematangan Emosi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Cara Mencapai Kematangan Emosi Siswa ?
4. Apa yang dimaksud dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kematangan Emosi
?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Cara Mencapai Kematangan Emosi Siswa
Hurlock (1980:213) menyatakan: untuk mencapai kematangan emosi, remaja harus
memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional
dengan cara membicarakan berbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Apabila remaja
ingin mencapai kematangan emosi, remaja juga harus belajar menggunakan katarsis emosi
untuk menyalurkan emosi yang dialaminya.
Syamsu Yusuf (2009:128) untuk memiliki kematangan emosional ini, diperlukan waktu
yang panjang, dalam proses pengalaman yang tidak sebentar. Matang tidaknya emosi
seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti : faktor usia, sikap dan perlakuan orang
tua, dan kualitas interaksi sosial (komunikasi) baik dengan orang tua, teman sebaya, atau
orang lain yang bermakna baginya. Remaja harus sudah mampu meninggalkan sifat-sifat
kekanak-kanakannya, dan mulai belajar untuk berperilaku secara matang.
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kematangan emosi sebagai keadaan dimana suatu individu dapat menerima suatu
keadaan atau kondisi dengan memunculkan emosi yang sesuai dengan apa yang terjadi
padanya tanpa berlebihan atau meledak-ledak.
B. Saran
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari dari
refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun pengetahuan
dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap
kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik di
kemudian harinya. Terimakasih.
4
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan,Wilis, DR. 2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta