Jam TGH 2.docx Juga
Jam TGH 2.docx Juga
NPM : E1C013061
Prodi : Peternakan
Kelas :A
Kelompok : 4
Dosen : Drs.Syafnil,M.Si.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Campuran zat-zat yang homogeny disebut larutan, yang memiliki komposisi merata
atau serba sama di seluruh volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih
dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut
adalah komponene yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Suatu larutan dengan jumlah
maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik
jenuh, larutan tidak jenuh. Fase larutan dapat berupa fase gas, cair atau fase padat yang
bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Apabila fase larutan dan fase zat-zat
pembentukannya sama, zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut
sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya. (Anonim,2009).
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut.
Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau satuan
volume atau dalam satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen. Cara menyatakan
konsentrasi dalam satuan fisik yaitu, persen berat, % W/W, persen volume % V/V, persen berat-
volume %W/V, gram zat terlarut dalam satu liter larutan, milligram zat terlarut dalam satu
milliliter larutan, parts per mllion, ppm (bagian per sejuta), parts per billion, ppb (bagian per
milliard). Cara menyatakan konsentrasi dalam satuan kimia yaitu, kemolaran (M), kenormalan
(N), keformalan (F), kemolalan (m) dan fraksi mol (Oxtoby,G.2001).
Selesainya suatu proses reaksi dapat dilihat dari perubahan warna, jika warna larutan sudah
berubah maka tercapailah suatu titrasi. Indikator merupakan asam dan basa kedua dalam larutan
yang dititrasi. Penyebab warna berubah adalah karena indikator lebih lemah dari pada asam atau
basa analit, sehingga indikator bereaksi terakhir dengan titrat (Suardhana,L. 1986).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
1. Pipet ukur
2. Pipet gondok
3. Neraca analitik
4. Botol semprot
5. Kaca arloji
6. Labu ukur
7. Bola hisap
8. Sikat tabung reaksi
9. Corong
Bahan
1. H2SO4
2. NaCl
3. NaOH
4. Etanol
5. KIO3
6. HCL
7. Asam oksalat
8. Urea
BAB V
PEMBAHASAN
Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada
dua komponen utama pembentukan larutan, yaitu zat terlarut (solution), dan pelarut (solvent).
Dalam pembuatan larutan, dikenal larutan baku, dimana larutan baku adalah larutan yang
kepekaannya diketahui dengan tepat dan dapat dibuat melalui dua cara. Kedua cara tersebut
masing-masing tergantung dari penggunaan bahan baku. Bahan baku adalah bahan kimia yang
dapat dipergunakan untuk membuat larutan baku primer dan untuk menetapkan kenormalan
larutan baku sekunder. Larutan baku primer adalah suatu larutan yang telah diketahui secara
tepat konsentrasinya melalui metode gravimetri, sedangkan larutan baku sekunder adalah suatu
larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan menggunakan larutan baku
primer dan biasanya melalui metode titrimetri.
Berikut pembahasan dari hasil pengamatan diatas:
6.1 Kesimpulan
1. Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai
molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
2. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut.
Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau satuan
volume atau dalam satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen.
3. Berbagai Cara menyatakan konsentrasi larutan,diantaranya :
Persen Volume
Persen Massa
Part per Million atau Part per Billion
Fraksi Mol
Molaritas
Molalitas
Normalitas
6.2 Saran
1. Sebaiknya ko ass memberikan hasil pretest ataupun post test yang telah diperiksa atau diberi
nilai.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN
No 2