Laporan Analisa Uji Air
Laporan Analisa Uji Air
1.2 Tujuan
Praktikum kimia yang membahas “Analisa Kualitas Air” ini bertujuan;
- Mahasiswa mampu menguji atau menganalisis beberapa sifat fisis dan sifat
kimia air secar kualitatif dan kuantitatif.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Air
Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan seluruh
makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup. Ilmu
yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses penyebaran, dan kebiasaan
alami air dikenal dengan hidrologi.
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, khususnya air minum . Tetapi
ketersediaan air minum yang memenuhi syarat semakin sulit dipenuhi, terlebih lagi
daerah-daerah resapan air yang telah dirubah menjadi pemukiman penduduk, limbah-
limbah industri yang mencemari sungai-sungai, semakin mempersulit masyarakat
untuk mendapatkan air yang layak untuk di minum.Walaupun air dari sumber alam
dapat diminum oleh manusia, tetapi terdapat resiko kalau air ini telah tercemar oleh
bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat
dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, tetapi banyak zat berbahaya, terutama
logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara mendidihkan air.
Air yang akan digunakan untuk air minum tidak bisa sembarang air, misalnya di
rumah anda, sumber air berasal dari air tanah, yang diambil dengan menggunakan
jetpump, meskipun secara kasat mata tampak jernih, tetapi belum tentu memenuhi
syarat, karena kondisi lingkungan disekitarnya akan sangat menentukan kualitas air
tersebut. Untuk memastikan apakah air tanah yang ada di rumah anda memenuhi
syarat untuk di minum atau tidak, sebaiknya anda membawa sampel air tersebut ke
laboratorium pengujian seperti Sucofindo, atau lab-lab swasta lain yang banyak
menjual jasa untuk pemeriksaan air, tapi cek juga, apakah lab yang akan anda gunakan
sudah terakreditasi atau belum. Ini untuk menjamin akurasi hasil pemeriksaan. Jika
lab-nya sudah terakreditasi, maka validitas hasil pengujian tentunya lebih
terpercaya.Syarat air minum tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.
907/MENKES/SK/VII/2002.
Persyaratan kualitas air minum meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi, dan
fisik. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa,
tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung logam berat dan bakteri patogen
seperti E. Coli.
- Suhu adalah derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan derajat Celcius.
- Bau dan Rasa adalah rasa dan bau yang ada dalam air. Ini dapat disebabkan
oleh kehadiran organisme seperti alga. Bahan kimia organik dan anorganik
juga dapat menimbulkan rasa dan bau dalam air
- Warna adalah warna nyata dari air yang dapat disebabkan oleh adanya ion
metal (besi dan mangan) humus, plankton, tumbuhan air dan limbah industri,
yang dimaksud dengan warna adalah warna nyata yang kekeruhannya telah
dihilangkan, sedangkan yang dimaksud dengan warna tampak adalah warna
yang tidak hanya disebabkan zat-zat terlarut dalam air akan tetapi juga zat
tersuspensi, yang dinyatakan dalam satuan warna skala PtCo.
- Kekeruhan adalah sifat optik dari suatu larutan yang menyebabkan cahaya
yang melaluinya terabsorbsi dan terbias dan dihitung dalam satuan mg/L
SiO2 atau Unit Kekeruhan Nephelometri (UKN). Kekeruhan di dalam air
disebabkan oleh adanya zat tersuspensi seperti lempung, lumpur, zat organik,
plankton dan zat-zat halus lainnya.
- Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar
matahari yang dinyatakan dalam satuan cm.
- Residu Total adalah residu yang tersisa setelah penguapan contoh dan
dilanjutkan dengan pengeringan pada suhu tertentu secara merata dan
dinyatakan dalam satuan mg/L , Residu Tersuspensi adalah berat zat padat
dalam air yang tertahan pada penyaring dengan kertas saring yang berpori
sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan
dinyatakan dalam satuan mg/L , Residu Terlarut adalah berat zat padat dalam
air yang lolos pada penyaring dengan kertas saring yang berpori sebesar 0,45
mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam
satuan mg/L , Residu Total terurai adalah bagian berat dari residu total yang
terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan
dalam satuan mg/L , Residu Tersuspensi Terurai adalah bagian berat dari
residu tersuspensi yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan suhu
tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L , Residu Terikat adalah bagian
berat residu total atau residu tersuspensi yang tidak terurai menjadi gas pada
pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L , dan
Residu Mengendap adalah zat padat yang dapat mengendap selama waktu
tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L atau mL/L.
- Zat besi , adalah salah satu elemen kimiawi yang mudah ditemukan dimuka
bumi ini . pada umunya jika air yang terkontaminasi besi , warnanya akan
bergerak kearah kecoklatan.
3.1.2 Bahan yang digunakan dalam praktikum yang membahas “Analisa Kualitas
Air” ini ialah ;
- Menyiapakan sampel.
3. Warna
4. Amoniak
- Mengamati sampel , apakah bau tengik atau tidak , kertas lakmus merah
berubah menjadi biru atau tidak , atau tidak sama sekali.
Bab IV
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum kimia yang membahas materi “Analisa Kualitas
Air” ini ialah ;
No Parameter Air Comberan Air Galon Air Kolam Air Rawa Air Sungai
1 Suhu 30OC 31OC 30OC 28OC 31OC
Zat padat Menjadi Menjadi I
2 Tidak keruh Tidak Keruh Tidak keruh
terlarut keruh Keruh
Zat padat Timbul Tidak timbul Tidak timbul Tidak timbul Tidak timbul
3
tersuspensi Endapan endapan endapan endapan endapan
Sama jernih
Sangat keruh Lebih jernih Keruh dari Sangat keruh
4 Warna dengan
dari aquades dari aquades aquades dari aquades
aquades
Lakmus Lakmus Lakmus
Lakmus tidak Lakmus tidak
tidak tidak tidak
berubah dan berubah dan
5 Amoniak berubah dan berubah dan berubah dan
tidak bau tidak bau
tidak bau tidak bau tidak bau
tengik tengik
tengik tengik tengik
COD 1. - 1. 10 ml 1. 10 ml 1. - 1. -
6
2. 26 ml 2. 19.7 ml 2. 25 ml 2. 20 ml 2. -
Nb : Pada COD , 1 adalah volume KMnO4 selama pemanasan , 2 adalah volume KMnO4
pada titrasi pertama.
Bab V
Pembahasan
Pembahasan dalam praktikum yang membahas “Analisa Kualitas Air” ini ialah;
1. Air Comberan
Pada uji yang pertama yaitu uji suhu , ternyata suhu air comberan ketika di teliti
adalah kisaran 30OC , ini berarti bahwa suhu air ini normal , karena berada ± 3 OC dari
suhu lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Pada uji yang kedua yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi , air
comberan ketika di teliti ternyata airnya menjadi keruh dan ketika dilihat dibawahnya
ada endapan. Ini berarti bahwa pada air comberan terdapat zat padat terlarut dan zat
padat tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air comberan ketika dibandingkan dengan
larutan standar yaitu aquades ternyata warna airnya lebih keruh daripada larutan
standar. Ini berarti bahwa pada air comberan telah tercampur dengan zat – zat lain .
Warna air ini mungkin disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan) humus,
plankton, tumbuhan air , dan limbah industri.
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air comberan ketika diuji dengan
lakmus merah ternyata lakmus tersebut tetap berwarna merah , dan ketika dicium tidak
berbau tengik. Ini berarti bahwa pada air comberan yang kami teliti tidak
mengandung amoniak atau kadar amoniaknya sedikit sekali.
Pada uji yang kelima yaitu uji COD , air comberan ketika diuji dengan uji COD
ternyata volume titrasi pertamanya ialah 26 ml , volume selama pemanasan kami tidak
tahu karena kami tidak mendapat datanya . Untuk uji ini kami tidak mengetahui
apakah dalam air ini memiliki konsentrasi COD yang tinggi atau tidak , yang dapat
menandakan sedikit atau banyaknya mengandung senyawa organik yang
membutuhkan oksigen dalam penguraiannya, karena data yang kurang.
Kesimpulannya ialah air comberan telah mengalami pencemaran.
2. Air Galon
Pada uji yang pertama yaitu uji suhu , ternyata suhu air galon ketika di teliti
adalah kisaran 31OC , ini berarti bahwa suhu air ini normal , karena berada ± 3 OC dari
suhu lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Pada uji yang kedua yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi , air
galonn ketika di teliti ternyata airnya tetap , tidak sama sekali menjadi keruh dan tidak
ada endapan. Ini berarti bahwa pada air galon yang kami teliti tidak terdapat zat padat
terlarut dan zat padat tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air galon ketika dibandingkan dengan
larutan standar yaitu aquades ternyata warna airnya lebih jernih daripada larutan
standar. Ini berarti bahwa pada air galon tidak tercampur dengan zat – zat lain atau
bisa dikatakan jernih .
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air galon ketika diuji dengan lakmus
merah ternyata lakmus tersebut tetap berwarna merah , dan ketika dicium tidak berbau
tengik. Ini berarti bahwa pada air galon yang kami teliti tidak mengandung amoniak
sama sekali.
Pada uji yang kelima yaitu uji COD , air galon ketika diuji dengan uji COD
ternyata volume titrasi pertamanya ialah 19,7 ml , volume selama pemanasan ialah 10
ml . Untuk uji ini kami tidak mengetahui apakah dalam air ini memiliki konsentrasi
COD yang tinggi atau tidak , yang dapat menandakan sedikit atau banyaknya
mengandung senyawa organik yang membutuhkan oksigen dalam pengurainnya,
karena data yang kurang.
Kesimpulannya ialah air galon tidak mengalami pencemaran
3. Air Kolam
Pada uji yang ketiga yaitu uji suhu , ternyata suhu air kolam ketika di teliti adalah
kisaran 30OC , ini berarti bahwa suhu air ini normal , karena berada ± 3 OC dari suhu
lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Pada uji yang kedua yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi , air
kolam ketika di teliti ternyata airnya tetap , tidak sama sekali menjadi keruh dan tidak
ada endapan. Ini berarti bahwa pada air kolam yang kami teliti tidak terdapat zat padat
terlarut dan zat padat tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air kolam ketika dibandingkan dengan
larutan standar yaitu aquades ternyata warna airnya sama jernih daripada larutan
standar. Ini berarti bahwa pada air kolam tidak tercampur dengan zat – zat lain atau
bisa dikatakan jernih .
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air kolam ketika diuji dengan lakmus
merah ternyata lakmus tersebut tetap berwarna merah , dan ketika dicium tidak berbau
tengik. Ini berarti bahwa pada air kolam yang kami teliti tidak mengandung amoniak
sama sekali.
Pada uji yang kelima yaitu uji COD , air kolam ketika diuji dengan uji COD
ternyata volume titrasi pertamanya ialah 25 ml , volume selama pemanasan ialah 10
ml . Untuk uji ini kami tidak mengetahui apakah dalam air ini memiliki konsentrasi
COD yang tinggi atau tidak , yang dapat menandakan sedikit atau banyaknya
mengandung senyawa organik yang membutuhkan oksigen dalam pengurainnya,
karena data yang kurang.
Kesimpulannya ialah air kolam belum mengalami pencemaran
4. Air Rawa
Pada uji yang ketiga yaitu uji suhu , ternyata suhu air rawa ketika di teliti adalah
kisaran 28OC , ini berarti bahwa suhu air ini tidak normal , karena tidak berada ± 3 OC
dari suhu lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Pada uji yang kedua dan ketiga yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi
, air rawa ketika di teliti ternyata tidak menjadi keruh dan ketika dilihat dibawahnya
tidak ada endapan. Ini berarti bahwa pada air rawa tidak terdapat zat padat terlarut dan
zat padat tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air rawa ketika dibandingkan dengan larutan
standar yaitu aquades ternyata warna airnya keruh daripada warna larutan standar. Ini
berarti bahwa pada air rawa telah tercampur dengan zat – zat lain . Warna air ini
mungkin disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan) humus, plankton,
tumbuhan air , dan limbah industri.
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air rawa ketika diuji dengan lakmus
merah ternyata lakmus tersebut tetap berwarna merah , dan ketika dicium tidak berbau
tengik. Ini berarti bahwa pada air rawa yang kami teliti tidak mengandung amoniak
sama sekali.
Pada uji yang kelima yaitu uji COD , air rawa ketika diuji dengan uji COD
ternyata volume titrasi pertamanya ialah 20 ml , volume selama pemanasan kami tidak
tahu karena kami tidak mendapat datanya . Untuk uji ini kami tidak mengetahui
apakah dalam air ini memiliki konsentrasi COD yang tinggi atau tidak , yang dapat
menandakan sedikit atau banyaknya mengandung senyawa organik yang
membutuhkan oksigen dalam pengurainnya, karena data yang kurang.
Kesimpulannya ialah air rawa telah mengalami pencemaran
5. Air Sungai
Pada uji yang ketiga yaitu uji suhu , ternyata suhu air sungai ketika di teliti adalah
kisaran 29OC , ini berarti bahwa suhu air ini normal , karena berada ± 3 OC dari suhu
lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Pada uji yang kedua yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi , air
sungai ketika di teliti ternyata menjadi keruh dan ketika dilihat dibawahnya ada
endapan. Ini berarti bahwa pada air sungai terdapat zat padat terlarut dan zat padat
tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air sungai ketika dibandingkan dengan
larutan standar yaitu aquades ternyata warna airnya lebih keruh daripada larutan
standar. Ini berarti bahwa pada air sundai telah tercampur dengan zat – zat lain .
Warna air ini mungkin disebabkan oleh adanya ion metal (besi dan mangan) humus,
plankton, dan tumbuhan air .
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air sungai ketika diuji dengan lakmus
merah ternyata lakmus tersebut tetap berwarna merah , dan ketika dicium tidak berbau
tengik. Ini berarti bahwa pada air sungai yang kami teliti tidak mengandung amoniak
atau kadar amoniak sedikit sama sekali.
Pada uji yang kelima yaitu uji COD , air sungai ketika diuji dengan uji COD
ternyata volume titrasi pertamanya dan volume selama pemanasan kami tidak tahu
karena kami tidak mendapat datanya . Untuk uji ini kami tidak mengetahui apakah
dalam air ini memiliki konsentrasi COD yang tinggi atau tidak , yang dapat
menandakan sedikit atau banyaknya mengandung senyawa organik yang
membutuhkan oksigen dalam pengurainnya, karena data yang kurang.
Kesimpulannya ialah air sungai telah mengalami pencemaran
Bab VI
Penutup
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum yang membahas “Analisa Kualitas Air” ini ialah;
- Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan seluruh
makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup .
- Air yang akan digunakan untuk air minum tidak bisa sembarang air.
- Sifat fisika Air ialah bau , daya hantar listrik (DHL) , kejernihan , kekeruhan , rasa
, residu , salinitas/kegaraman , dan warna.
- Sifat kimia Air ialah Amoniak , COD , DOD, pH ,dan Zat besi .
6.2 Saran
Saran dalam praktikum kali ini yang membahas “Analisa Kualitas Air” ini ialah
- Seharusnya praktikan mencoba semua langkah praktikum agar praktikum lebih
memahami.
Daftar Pustaka
Lampiran
LAPORAN SEMENTARA
Objek Praktikum : ANALISA KUALITAS AIR
Tanggal Praktikum :
Hari / Jam :
Prodi :
Kelompok :
Nama / NPM :
Nama Anggota Kelompok :
1. NPM
2. NPM
3. NPM
4. NPM
5. NPM
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
No Parameter
Air Comberan Air Galon Air Kolam Air Rawa Air Sungai
1 Suhu 30OC 31OC 30OC 28OC 31OC
Zat padat Menjadi Menjadi I
2 Tidak keruh Tidak Keruh Tidak keruh
terlarut keruh Keruh
Zat padat Timbul Tidak timbul Tidak timbul Tidak timbul Tidak timbul
3
tersuspensi Endapan endapan endapan endapan endapan
Sama jernih
Sangat keruh Lebih jernih Keruh dari Sangat keruh
4 Warna dengan
dari aquades dari aquades aquades dari aquades
aquades
Lakmus Lakmus Lakmus
Lakmus tidak Lakmus tidak
tidak tidak tidak
berubah dan berubah dan
5 Amoniak berubah dan berubah dan berubah dan
tidak bau tidak bau
tidak bau tidak bau tidak bau
tengik tengik
tengik tengik tengik
COD 1. - 1. 10 ml 1. 10 ml 1. - 1. -
6
2. 26 ml 2. 19.7 ml 2. 25 ml 2. 20 ml 2. -
Bengkulu ,
Koass/Dosen
…………………………..