Anda di halaman 1dari 34

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN PUSKESMAS


“Optimalisasi Program Kesehatan Jiwa
di UPTD Puskesmas Jagasatru Kota Cirebon”

Telah disetujui dan akan dipresentasikan


Pada tanggal : Maret 2018

Disusun oleh:

Luvy Nurmaulida I 112170048


Permata Ayuning Tyas 112170060
Rahmat Ibnu Hasan 111170054

Cirebon, Maret 2018

Pembimbing Puskesmas

dr. Hj. Wasilah Dinijati, M.H


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan kegiatan ini. Penulisan laporan kegiatan
ini dilakukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat pada Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga dan Komunitas yang dilakukan di Puskesmas Jagasatru Kota
Cirebon yang telah di tunjuk. Kami menyadari sangatlah sulit bagi kami untuk
menyelesaikan laporan ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak
awal penyusunan sampai terselesaikannya laporan ini. Bersama ini kami sampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Catur Setiya Sulistiana, M.Med.Ed selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memberikan sarana dan
prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
dan lancar.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon yang telah memberikan pembekalan kepada
kami.
3. dr. Hj. Wasilah Dinijati, M.H selaku Kepala Puskesmas Jagasatru dan pembimbing
yang telah membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
4. dr. Muhammad Amin selaku pembimbing puskesmas yang telah menyediakan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam melakukan tugas di
Puskesmas Jagasatru.
5. Orang tua beserta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan moral dan
material.
6. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu-persatu atas bantuannya
secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Semoga laporan hasil kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan konstribusi
kepada mahasiswa fakultas kedokteran sebagai bekal kedepannya. Dan tentunya
laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada pembimbing dan
pembaca agar memberikan masukannya demi perbaikan penyusunan laporan hasil
kegiatan untuk kedepannya.
Akhir kata Tuhan Yang Maha Esa dapat berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Cirebon, Maret 2018


Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak era reformasi urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan hal ini sesuai dengan
pasal 18 ayat (6) amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintahan
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya. Peraturan terakhir yang mengatur
tentang pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
adalah UU Nomor 23 Tahun 2014 yang merupakan pengganti UU Nomor 32
Tahun 2004. Pada UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kesehatan
adalah satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat wajib dan
terkait dengan pelayanan dasar. Enam urusan tersebut adalah:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
5. Ketentraman dan ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
6. Sosial
Karena kondisi kemampuan sumber daya Pemda di seluruh Indonesia
tidak sama dalam melaksanakan keenam urusan tersebut, maka pelaksanaan
urusan tersebut diatur dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk
memastikan ketersediaan layanan tersebut bagi seluruh warga negara. SPM
sekurangnya mempunyai dua fungsi yaitu (i) memfasilitasi Pemda untuk
melakukan pelayanan publik yang tepat bagi masyarakat dan (ii) sebagai
instrumen bagi masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap kinerja
pemerintah di bidang pelayanan publik bidang kesehatan.
Pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia masih menyelesaikan masalah di
hilir dan bersifat pasif. Fokus pelayanan pun masih di institusi atau rumah sakit
jiwa. Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi orang dengan
gangguan jiwa berat adalah 1,7% ( >400 ribu jiwa). Sedangkan orang dengan
gangguan mental emosional (gejala depresi dan anxietas) pada penduduk umur
≥15 tahun sebesar 6,0% (>14 juta jiwa). Dan orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) yang pernah dipasung proporsinya sebesar 14,3% atau sekitar 57 ribu
kasus. Angka pemasungan di perkotaan 10,7 %, dan angka pemasungan di
pedesaan jumlahnya cukup tinggi yaitu 18,2 %.
Berdasarkan jumlah tersebut, ternyata 14,3% di antaranya atau sekira
57.000 orang pernah atau sedang dipasung. Angka pemasungan di pedesaan
adalah sebesar 18,2%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka di
perkotaan, yaitu sebesar 10,7%. Angka prevalensi gangguan jiwa berat menurut
provinsi di Jawa Barat pada tahun 2013 yaitu 1,6 gangguan jiwa berat (psikosis/
skizofrenia) permil.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Cirebon, penemuan kasus baru pada
tahun 2017 adalah sebanyak 1939, dimana sebanyak 1083 adalah perempuan
dan sebanyak 856 adalah laki-laki. Sedangkan pemeriksaan dan pengobatan
pada tahun 2017 adalah sebanyak 4049.
Berdasarkan data puskesmas jagasatru, jumlah orang dengan gangguan
jiwa adalah sebanyak 44 orang, dengan presentase terbanyak ada pada RW 10
sebanyak 11 orang dan RW 02 sebanyak 10 orang.
Belum tersentuhnya kasus gangguan jiwa pada level pelayanan kesehatan
dasar, Adanya Program upaya Kesehatan jiwa, adanya program Indonesia bebas
pasung dan visi keluarga sehat 2019 yang salah satu indikatornya adalah
kesehatan jiwa dan jumlah penderita gangguan jiwa yang angkanya lebih tinggi
dari angka nasional, maka dari beberapa hal tersebut upaya kesehatan jiwa di
Indonesia dirasa sangat penting, dan tentunya juga di Kota Cirebon khususnya di
Puskesmas Jagasatru.
Untuk itu dalam penyusunan laporan UPTD Puskesmas Jagasatru ini
disajikan data maupun informasi hasil dari eksplorasi kinerja UPTD Puskesmas
Jagasatru yang terkait dari pencapaian implementasi Managemen dan
Administrasi, pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
merupakan pengembangan kesehatan jiwa serta program akselerasi yang berupa
Inovatif program sebagai penunjang dari kesehatan dasar, maupun pencapaian
lainnya yang berkaitan dengan perkuatan performance Puskesmas. Informasi ini
sangat diperlukan dalam rangka evaluasi pengukuran keberhasilan, pembuatan
perencanaan kerja maupun pemantauan dan penentuan sasaran dalam
pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kesehatan jiwa di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan promosi kesehatan jiwa pada individu, keluarga dan
masyarakat.
2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan
jiwa pada individu, keluarga dan masyarakat.
3. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan jiwa.
4. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan
dalam penyelesaian masalah kesehatan jiwa.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme aparatur kesehatan
dalam mendeteksi dini kesehatan jiwa.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan agar
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa.
3. Meningkatkan kerja sama dengan stakeholder dalam penanganan dan
pelaporan kasus gangguan jiwa.
1.4 Profil Puskesmas dan Analisis Situasi
1.4.1 Dasar Hukum, Visi dan Misi
a. Dasar Hukum
1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
3. Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
4. Permenkes No. 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
b. Visi Puskesmas Jagasatru
UPTD Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat, menuju kota Cirebon
yang RAMAH.
MITRA ( berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif, dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif, Hijau)
c. Misi Puskesmas Jagasatru
1. Memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat.
3. Meningkatkan kompetensi dan profesialisme petugas puskesmas.
1.4.2 Profil Puskesmas
a. Data Geografi
Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di
Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara propinsi Jawa Barat.
Secara geografis Kota Cirebon terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada
pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut. Kota
Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C - 33°C. Kota
Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Kejaksan
- Kecamatan Kesambi
- Kecamatan Pekalipan
- Kecamatan Lemahwungkuk
- Kecamatan Harjamukti
Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan Jagasatru
Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak kurang lebih 10 Km dari
pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,59 Ha/m2, yang berbatasan
dengan :
- Sebelah Utara : Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan
- Sebelah Selatan : Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk
- Sebelah Timur : Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk
- Sebelah Barat : Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 RW
(Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Keterjangkauan pelayanan
kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis
wilayah tersebut, dimana Kelurahan Jagasatru secara geografis terletak di
daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.PENDAHULUAN.1 Situasi Geografis Kelurahan Jagasatru

b. Data Demografi
Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari
Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595 Ha meliputi 10 RW (Rukun
Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Dengan cara pembagi jumlah
penduduk dengan luas daerah maka dapat diketahui kepadatan penduduk
Kelurahan Jagasatru rata-rata 367 jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 5
jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial terhadap
penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing - masing RW di wilayah
kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru berkisar antara 249
jiwa/km2 sampai dengan 581 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk
Kelurahan Jagasatru adalah di RW 4 yaitu 581 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru adalah 6.246 laki-laki dan 5.989
perempuan dengan total jumlah penduduk adalah 12.235.
c. Sumber Daya Manusia
1) Ketenagaan
Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 31 orang pegawai dengan
rincian dapat dilihat pada Tabel 1.10 di bawah ini :
Tabel 1.1 Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja di UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2017

NO JENIS KETENAGAAN GOL IV GOL III GOL II GOL I PTT SUKWAN JUMLAH

0
1 Kepala Puslesmas 1 0 0 0 0 1
0
2 Kepala TU 0 1 0 0 0 1
0
3 Dokter umum 0 2 0 0 0 3
0
4 Dokter gigi 1 0 0 0 0 1
0
5 Apoteker 1 0 0 0 0 1
0
6 Bidan 1 2 1 1 1 6
0
7 Perawat 2 3 0 0 1 6
0
8 Perawat gigi 0 1 0 0 0 1
0
9 Sanitarian 0 1 0 0 0 1
0
10 Analis 0 1 0 0 1 2
0
11 Promkes 0 1 0 0 0 1
0
12 Nutrisionist 0 0 1 0 0 1
0
13 Asisten Apoteker 0 1 0 0 1 2
1
14 Pelaksana 0 2 0 0 1 4
0
15 Jaga malam / 0 0 0 0 1 1
16 Petugas Kebersihan 0 0 0 0 0 2 2

JUMLAH
31

Sumber : Data Puskesmas Jagasatru 2017


Gambar 1.PENDAHULUAN.2 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Jagasatru
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.5 Program Kegiatan
Program kegiatan yang terdapat di UPTD Puskesmas Jagasatru terdiri dari
Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM), Usaha Kesehatan Perorangan (UKP), dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
UKM terbagi menjadi 2, yaitu:
1. UKM Esensial, yaitu :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Gizi KIA-KB
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
e. Surveilans dan Sentinel SKDR, dan
f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
2. UKM Pengembangan, antara lain :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Kesehatan Jiwa
c. Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer
e. Kesehatan Olahraga
f. Kesehatan Kerja
g. Kesehatan Indera
h. Kesehatan Lanjut Usia
Program kegiatan UKP, antara lain:
a. Kunjungan Puskesmas;
b. Pelayanan Umum;
c. Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
d. UGD

1.6 Penilaian Cakupan Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan


Pengembangan
1.6.1 Pelayanan Promosi Kesehatan
Tabel Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Jagasatru
Tahun 2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 Cakupan (KIP/K) 5% 4% 10% Mencapai target ↓
2 Cakupan Penyuluhan Kelp.di dalam gedung 100% 75% 100% Mencapai target ↓
3 Cakupan Institusi Kes.ber-PHBS 100% 100% 100% Mencapai target =
4 Pengkajian & Pembinaan PHBS di Tatanan RT 65% 80% 59% Mencapai target ↑
5 Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masy. 100% 100% 100% Mencapai target =
6 Pembinaan UKBM (%) Posy. Purnama & Mandiri 65% 100% 100% Mencapai target ↑
7 Pembinaan Pemberd.Masy (%) RW Siaga Aktif 65% 100% 100% Mencapai target ↑
8 Cakup. Individu/ Keluarga melalui Kunj. Rumah 50% 50% 53% Mencapai target =

1.6.2 Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Tabel 3.4 Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas Jagasatru
Tahun 2016-2017

CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017

1 Klinik sanitasi 10 % 9,1% 8,5% Belum mencapai target ↓


2 Pengawasan dan Pembinaan TTU 93 % 100% 100% Mencapai target =
3 Pengawasan dan Pembinaan TPM 90 % 93,4% 84% Belum mencapai target ↓
4 Pengawasan TPS 93 % 100% 100% Mencapai target =
5 Kunjungan Rumah 100 % 80,1% 84% Belum mencapai target ↓

1.6.3 KIA DAN KB


Tabel 3.5 Hasil Cakupan Program KIA / KB UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-
2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 K1 95 % 96,84% 114,73% Melebihi target ↓
2 K4 90 % 95,26% 100,52% Mencapai target ↑
3 Deteksi Risti 20 % 43,15% 53,68% Melebihi target ↑
4 Persalinan Nakes 90 % 93,40% 93,40% Mencapai target ↑
5 KN1 90 % 98,26% 98,84% Melebihi target ↓
6 N2 90 % 93,64% 90,75% Melebihi target ↓
7 N3 90 % 93,64% 91,90% Mencapai target ↓
8 B2 90 % 86,52% 89,88% Melebihi target ↓
9 B5 90 % 96,62% 83,14% Mencapai target ↑
10 B8 90% 91,01% 91,01% Mencapai target ↓
11 B12 90 % 94,94% 94,94% Mencapai target ↑
12 PELAYANAN KB 75% 70,48% 68,61% Kurang mencapai target ↓

Tabel 3.6 Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 MTBS (2bl-5th)
- Balita 100% 100% 100% Mencapai target =
2 MTBM (0-2bl)
- Neon
100 % 100 % 100% Mencapai target =
atus (0-28 hr)
- Bayi
100 % 100% 100% Mencapai target =
(0- 2 bl)
1.6.4 Pelayanan Gizi
Tabel 3.7 Hasil Cakupan Program Gizi UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% 100% Mencapai target =
2 Balita Yg mempunyai kartu (K) 100% 100% 100% Mencapai target =
3 Balita yg ditimbang naik berat badannya (N/D) 74% 75,85% 72,35% Kurang dari target ↑
Balita dgn berat badan kurang (BGM ) / KEP Kurang dari target (Jumlah BGM
4 5% 0,9% 1,19% ↑
nyata berkurang)
5 Cakupan Penimbangan (K/S) 100 % 100% 100% Mencapai target =
6 Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) 84% 88,14% 89,60% Mencapai target ↑
7 Pencapaian program (N/S) 45% 64,56% 60,69% Mencapai target ↑

Tabel 3.8 Hasil Cakupan Program Imunisasi UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 Imunisasi BCG 95% 84,3% 85,55% Target ↓
2 Imunisasi DPT Hb1 95% 91% 84,97% Target ↓
3 Imunisasi DPT Hb2 95% 96,6% 89,60% Target ↑
4 Imunisasi DPT Hb3 95% 92,7% 84,39% Kurang dari target ↑
5 Imunisasi Polio1 95% 84,3% 85,55% Target ↓
6 Imunisasi Polio2 95% 91% 86,13% Target ↓
7 Imunisasi Polio3 95% 96,6% 89,60% Target ↑
8 Imunisasi Polio4 95% 92,7% 89,60% Kurang dari target ↑
9 Imunisasi Campak 90% 98,3% 93,06% Target ↑
Imunisasi Hepatitis
10 98% 96,1% 91,91% Kurang dari target ↑
unijek
11 Imunisasi TT 1 90% 32,63% 0 Kurang dari target ↓
12 Imunisasi TT 2 85% 24,21% 0 Kurang dari target ↓

Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Jagasatru Tahun 2016 - 2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 DT 95 % 83,1% 94,57% Kurang dari target ↓
2 TD 95 % 88,6% 90,63% Kurang dari target ↓
3 Campak 95 % 97,6% 91,51% Mencapai target ↑

Tabel 3.10 Hasil Cakupan Program DBD UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 - 2017
CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017
NO KEGIATAN CAKUPAN TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL
1 Penderita DBD - 7 0 ↑
2 Penderita DBD yang Ditangani 7 100% 0 =
3 Rumah yang diperiksa Jentik 1765 1765 100% 1768 1768 100% =
4 Rumah yang bebas Jentik 1765 1657 93,88% 1768 1678 95,4% ↓
5 Kasus DBD yang di PE 7 7 100% =

1.6.5 Surveillans
Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Surveillans UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-
2017
TH.2016 TH.2017 TREND
NO NAMA KEGIATAN
SASARANHASILSASARANHASIL
1 Penemuan kasus campak 7 2 ↓
2 Penemuan kasus DBD 7 - ↑
3 Penemuan kasus diare 428 678 368 ↑
4 Penemuan kasus chikungunya - - - =
5 Penemuan kasus flu burung - - - =
6 Penemuan kasus AFP - - - ↓

Tabel.3.12 Hasil Cakupan Program Diare UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 -
2017
TARGET CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN KETERANGAN TREND
2016 2017 2016 2017
1 Penemuan kasus (semua umur) 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =
2 Diare Balita 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =

1.6.6 Hasil Kegiatan Program TB Paru


Tabel. 3.14 Hasil Cakupan Program TB Paru UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016- 2017
PENCAPAIAN TH.2016 PENCAPAIAN TH.2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANABSOLUTCAKUPANSASARANABSOLUTCAKUPAN
Lebih dari
1 Penemuan kasus 70% 12 18 150% 12 17 141% ↓
target
Lebih dari
2 Perkiraan Suspek < 15% 91 18 19% 120 17 14% ↓
target
Mencapai
3 Angka konversi 80% 18 16 88,8% 17 14 82% ↑
target
Mencapai
4 Angka kesembuhan 85% 17 15 88,2% 26 26 100% ↑
target
Angka kesalahan Mencapai
5 < 5% 100 2 2% ↑
laborat target
6 TB Anak 15% 26 4 15% 17 5 20% Melebihi target ↓
RO (+)
7 < 10% 26 4 15% 17 0 0% Melebihi target ↑
BTA (-)

Tabel. 3.15 Hasil Cakupan Program Pes/Rabies UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016
- 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Rabies 0 0 0 -
2017 Rabies 0 0 0 −

Tabel. 3.16 Hasil Cakupan Program Filariasis UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016 - 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Filariasis 0 0 0 -
2017 Filariasis 0 0 0 −

Tabel. 3.17 Hasil Cakupan Program Malaria UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016 - 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Rabies 0 0 0 -
2017 Rabies 0 0 0 −
Tabel 3.18 Hasil Kegiatan LKB HIV-IMS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 KET Lokasi Tahun 2017
NO Lokasi KET
SASARANHASIL CAKUPAN SASARANHASIL CAKUPAN
1 (+) HIV
1 Hamil Jagasatru 139 Negatif Kel Jagasatru 218
1 (+) IMS
2 Suscatin 112 Negatif Suscatin 111 Negatif
3 LSL 14 1 Positif HIV LSL 38 3 (+) IMS
4 TB 21 Negatif TB 16 Negatif
5 Hamil Pekalangan 24 Negatif Kel. Pekalangan 34 Negatif
6 Hamil Astanagarib 29 Negatif Kel Pekalipan 35 Negatif
7 Hamil Pulasaren 77 Negatif Kel. Pulasaren 89 Negatif
8 VCT RW 10 JGS 7 Negatif Hotel Intan 40 2 (+) IMS
9 VCT RW 7 PLS 24 Negatif VCT RW 4 Pekalg 20 4 (+) IMS
10 Poltekes Cirebon 13 Negatif VCT Jl Suratno 8 1 (+) HIV
VCT Penasun VCT Karaoke Rans 15 (+) IMS
11 27 Negatif 55
CSB 1 (+) HIV
12 Luar Wilayah 8 1 Positif HIV Kel. Larangan 12 7 (+) IMS
13 Rujukan LSM 2 Negatif
14 Luar Wilayah 66 2(+) HIV
Jumlah 568 744

Tabel 3.3 Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017

CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017

1 Penjaringan TK 100 % 100 % 100 % Mencapai target =


2 Penjaringan SD 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
3 Penjaringan SMP/MTS 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
4 Penjaringan SMA/MA 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
5 Pemeriksaan berkala 100 % 100 % 100 % Mencapai target =
6 Pemberian obat cacing 100 % 100 % 100 % Mencapai target =

Tabel 3.20 Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASILCAKUPANSASARANHASILCAKUPAN
Deteksi Dini Gangguan Hasil cakupan
1 Kesehatan Jiwa 20% 6.665 25 0,38 % 0 0 masih sangat ↓
rendah
Penanganan Pasien
2 Terdeteksi Gangguan 100% 25 25 100% 38 7/12 58,3 Target tercapai ↓
Kesehatan Jiwa

Tabel 3.21 Hasil Cakupan Program Kesehatan Gigi Masyarakat UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017 Keterangan TREND
NO NAMA KEGIATAN TARGET
SASARANCAKUPANSASARANCAKUPAN
1 Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat 60% 10 100% 1117 100% Target tercapai =
2 Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 80% 2 100% 109 100% Target tercapai =
3 Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ 80% 8 100% 1142 100% Target tercapai =
MI
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa
4 80% 71 100% 14 100% Target tercapai ↑
TK
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa
5 80% 845 100% 6 100% Target tercapai ↑
SD
Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Kurang mencapai
6 100% 62 100% 266 94,36% =
Perawatan Kesehatan Gigi target
Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan
7 100% 813 100% 7 100% Target tercapai =
Perawatan Kesehatan Gigi

1.6.7 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer


Tabel 3.22 Hasil Cakupan Program Kesehatan Tradisional UPT Puskesmas Jagasatru
Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET Keterangan TREND
SASARANCAKUPANSASARANCAKUPAN
Pembinaan Upaya Kesehatan Hasil cakupan masih
1 13% 52 57,69% 53 18,87% ↓
Tradisional (Kestrad) sangat rendah
2 Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin 100% 52 1,92% 10 100% Target tercapai ↑
Pembinaaan Kelompok Taman Obat
3 100% 177 28,25% 10 100% Target tercapai ↑
Keluarga (TOGA)

1.6.8 Pelayanan Kesehatan Olahraga


Tabel 3.23 Hasil Cakupan Program Kesehatan Olah Raga UPT Puskesmas Jagasatru
Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017 KeteranganTREND
NO NAMA KEGIATAN TARGET
SASARANCAKUPANSASARANCAKUPAN

1 Pembinaan Kelompok Olahraga 100% 6 100% 7 33,3% ↑

1.6.9 Pelayanan Kesehatan Indera


Tabel 3.24 Hasil Cakupan Program Kesehatan Mata UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2015-2016
2015 2016 KET TREND
NO NAMA KEGIATAN TARGET
SASARANHASILCAKUPANSASARAN HASIL CAKUPAN
Skrining Kelainan/ gangguan Melebihi
1 8% 18 40 222,22% 1117 1117 100% ↓
refraksi pada anak sekolah target
Penanganan kasus kelaianan Melebihi
2 100% 40 40 100% 109 109 100% ↑
refraksi target
Melebihi
3 skrining katarak 100% 13 14 107,69% 1142 1142 100% ↓
target
Mencapai
4 Penanganan Penyakit Katarak 100% 14 14 100% 14 14 100% ↑
target
rujukan gangguan penglihatan
5 pada kasus Diabetes Militus ke 100% - - - 6 6 100%
RS
Kegiatan Penjaringan Penemuan
6 Kasus Gangguan Pendengaran di 80% - - - 266 251 94,36%
SD/MI
Kasus Gangguan Pendengaran di
7 100% - - - 7 7 100%
SD/MI yang ditangani

Tabel 3.25 Hasil Cakupan Program Lansia UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
2016 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASIL CAKUPANSASARANHASIL CAKUPAN
1 Pra Lansia 15 % 323 65,05% 787 69,65 Melebihi target =↑
2 Lansia 20 % 902 58,20% 203 41,59 Melebihi target =↑
3 Lansia Resti 40 % 170 57,64% 98 50,26 Melebihi target =↑

1.6.10 Pelayanan Kesehatan Kerja


Tabel 3.26 Hasil Cakupan Program Kesehatan Kerja UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET Keterangan TREND
SASARANCAKUPANSASARANCAKUPAN
cakupan masih
1 Pembinaan Pos UKK 100% 5 28,57% 5 20% ↑
rendah
Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan cakupan masih
2 100% 2 50% 0 0 ↑
Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK) rendah

Tabel 3.19 Hasil Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN KET TREND
SASARANTARGETHASILCAKUPANSASARANTARGETHASILCAKUPAN
Keluarga rawan yg Mencapai
1 261 80% 209 80% 261 80% 211 186% ↑
dibina target
Bumil yg memperoleh Mencapai
2 30 - 25 83,3% 30 - 19 226% ↑
pembinaan target
Bayi resti yg Tidak
3 memperoleh 24 - 14 70% 20 - 19 157% mencapai ↓
pembinaan target
Anak balita resti yg Tidak
4 memperoleh 64 - 48 75% 64 - 55 140% mencapai ↑
pembinaan target
Kasus kronis
5 memperoleh 4 - 5 125% 4 - 4 100% Melebihi target ↑
pembinaan
Lansia yg memperoleh Mencapai
6 800 - 17 44,5% 240 - 240 89,1% ↑
pembinaan target
Tidak
Perawatan Tindak
7 - 10 58,8% 17 - 14 50% mencapai ↑
Lanjut 17
target
8 KKR yg selesai dibina
MI - ↑
M II - 53 ↑
M III - 40 12,3%
Mencapai
M IV 209 - 156 74% 209 27% 176 62,5% ↑
target
Maternal selesai Mencapai
9 75 30% 20 80% 30% 19 110% ↓
dibina target
Mencapai
10 Bayi selesai dibina 14 30% 9 64% 30% 29 115% ↓
target
Balita selesai Mencapai
11 48 30% 14 29% 30% 55 52% ↓
dibina target
Lansia selesai Mencapai
12 107 30% 107 100% 30% 240 56,2% ↑
dibina target
13 Penyakit kronis 5 30% 4 125% 30% 4 50% Mencapai ↑
selesai dibina target
Perawatan Tindak
Mencapai
14 Lanjut selesai 10 30% 2 20% 30% 14 50% ↓
target
dibina
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1.7 Analisis Kegiatan
1.7.1 Tinjauan Pustaka
Komitmen dalam pemberdayaan ODGJ diperkuat dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa yang baru saja
disahkan pada 8 Agustus 2014 lalu. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa ditujukan untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas
hidup yang baik, serta memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi,
komprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Secara garis besar, Undang-undang tersebut mengamanatkan tentang: 1)
Perlunya peran serta masyarakat dalam melindungi dan memberdayakan ODGJ dalam
bentuk bantuan berupa: tenaga, dana, fasilitas, pengobatan bagi ODGJ; 2)
Perlindungan terhadap tindakan kekerasan, menciptakan lingkungan yang kondusif,
memberikan pelatihan keterampilan; dan 3) Mengawasi penyelenggaran pelayanan di
fasilitas yang melayani ODGJ.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU No 18 tahun
2014 tentang Kesehatan Jiwa).
Menurut Permenkes no. 43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan, SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda
untuk rakyatnya, maka target SPM harus 100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam
penetapan indikator SPM, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
agar melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu pelayanan dan/atau
sasaran/lokus tertentu.
SPM merupakan salah satu program strategis nasional. Pada Pasal 68 UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa Kepala
Daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional akan dikenai sanksi yaitu
sanksi administratif, diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan, sampai dengan
diberhentikan sebagai kepala daerah.
Menurut Permenkes No. 44 Tahun 2016, Kesehatan jiwa termasuk pada Usaha
Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan. Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan orang dengan orang gangguan jiwa
(ODGJ) berat menurut Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Minimal adalah 100%, sedangkan capaian deteksi dini kesehatan jiwa menurut
Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas adalah 20%, dengan pemberlakuan
Permenkes no. 43 tahun 2016 baru disahkan pada tahun 2018
Dalam makalah ini, merujuk kepada permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas. Pada identifikasi masalah dilakukan dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target dan pencapaian. Setelah
ditemukan masalah, maka akan ditentukan yang menjadi prioritas masalah
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Caranya dengan
menentukan tingkat Urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan skala 1-5. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
1.7.2 Identifikasi Masalah
Dari data laporan tahun 2017 Puskesmas Jagasatru ditemukan beberapa SPM
yang masih bermasalah yang berkaitan dengan UKM pengembangan masih memiliki
indikator kerja yang pencapaiannya masih dibawah target, seperti dibawah ini :
a. Program Kesehatan Jiwa
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASILCAKUPANSASARANHASILCAKUPAN
Program Kesehatan Jiwa
Hasil cakupan
Deteksi Dini Gangguan
1 20% 6.665 25 0,38 % 0 0 masih sangat ↓
Kesehatan Jiwa
rendah
Belum
Penanganan pasien Terdeteksi
2. 100% 25 25 100% 38 7/ 58,3% mencapai ↓
Gangguan Kesehatan Jiwa
12 target

Program Kesehatan Kerja

Cakupan masih
Pembinaan Pos UKK 100% 5 - 28,57% 5 - 20% ↑
1. rendah

Penanganan Penyakit Akibat


Cakupan masih
2. Kerja (PAK) dan Panyakit 100% 2 - 50% 0 - 0 ↑
rendah
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
Program Kesehatan
Tradisional
Hasil cakupan
Pembinaan Upaya Kesehatan
1. 13% 52 - 57,69% 53 - 18,87% masih sangat
Tradisional (Kestrad) ↓
rendah
Program Kesehatan Gigi
Masyarakat

Penanganan Siswa TK yang


Cakupan masih ↑
1. Membutuhkan Perawatan 100% 62% - 100% 266 - 94,36%
rendah
kesehatan Gigi
1.7.3 Prioritas Masalah
Dari berbagai permasalahan yang didapat di puskesmas Jagasatru yang
berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan dan promosi kesehatan, maka diprioritaskan
satu pokok permasalahan yang dianggap paling mendesak, serius, dan harus segera
ditangani menggnakan metode USG.

Matriks
No
Analisis Masalah USG Skor
U S G

Kesehatan Jiwa

1. Rendahnya cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa 4 3 4 11

2 Rendahnya Penanganan pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa 3 3 4 10

Kesehatan Tradisional

3. Rendahnya pembinaan upaya kesehatan tradisional 3 2 2 7

Kesehatan Kerja

4. Rendahnya pembinaan pos UKK 4 3 2 9

Rendahnya penanganan penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat


5. 2 3 2 7
hubungan kerja (AHK)

Kesehatan Gigi Masyarakat

6. Rendahnya Penanganan siswa TK yang membutuhkan perawatan gigi 2 2 2 6

Dari hasil analisis menggunakan metode USG, skor tertinggi didapatkan pada
masalah rendahnya cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa dan urutan kedua
adalah rendahnya cakupan penanganan pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa.
Dimana hasil tertinggi dari skoring termask kedalam UKM Pengembangan Kesehatan
Jiwa.

1.7.4 Rumusan Masalah Berdasarkan Prioritas Masalah


Berdasarkan hasil analisis USG pada penentuan prioritas masalah yang
berfokus pada UKM Pengembangan, didapatkan skor tertinggi adalah pada rendahnya
cakupan deteksi dini kesehatan jiwa.
Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa di Puskesmas
Cakupan Deteksi Dini Gangguan
dalam kurun waktu satu tahun
Kesehatan Jiwa

Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas


dalam kurun waktu satu tahun
= x 100%

Pembilang : Jumlah pencapaian deteksi dini kesehatan jiwa yang


dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Penyebut : Jumlah seluruh sasaran dalam kurun waktu tertentu
Ukuran / konstanta : persentase (%)
Contoh perhitungan :
 Jumlah pencapaian deteksi dini kesehatan jiwa yang dilakukan tahun 2017
sebanyak 20 orang
 Jumlah sasaran deteksi dini kesehatan jiwa tahun 2017 sebanyak 100 orang
 Cakupan deteksi dini kesehatan jiwa = 20/100 x 100 = 20%
Sumber data : laporan tahunan UPTD Puskesmas Jagasatru.

Target : target pencapaian program deteksi dini kesehatan jiwa berdasarkan


Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas Provinsi Jawa Barat
adalah 20 %.

Cakupan pelayanan deteksi dini kesehatan jiwa di Puskesmas Jagasatru belum

mencapai target 20%, tidak terlaksananya program deteksi dini kesehatan jiwa

dikarenakan kurang terlatihnya sumber daya tenaga kesehatan, kurangnya tenaga

kesehatan, serta penanggung jawab program merangkap kejabatan lain.


1.7.5 Analisis Penyebab Masalah
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya dicari akar

penyebab dari masalah tersebut. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam

mencari akar penyebab masalah yaitu diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram

tulang ikan/ fish bone).

Material
Man

Penanggungjawab
program merangkap ke
Kurang terlatihnya jabatan lain
tenaga kesehatan Kurangnya jumlah
instrumen yang
Kurangnya tenaga tersedia di
kesehatan Puskesmas

Rendahnya
cakupan
deteksi dini
Tidak berjalannya kesehatan
pelaksanaan deteksi jiwa
dini kesehatan jiwa Kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap kesehatan
jiwa

Method
Market

Dari hasil mencari penyebab masalah menggunakan metode fish bone,

didapatkan berbagai macam faktor penyebab yang mempengaruhi rendahnya cakupan

deteksi dini kesehatan jiwa, maka diprioritaskan satu pokok permasalahan yang

dianggap paling mendesak, serius, dan harus segera ditangani menggunakan USG.
No Matriks USG
Penyebab Masalah Skor
U S G

Man

1. Kurang terlatihnya tenaga kesehatan 4 4 3 11

2 Penanggungjawab program merangkap ke jabatan lain 3 4 2 9

3 Kurangnya tenaga kesehatan 3 3 3 9

Method

4. Tidak berjalannya pelaksanaan deteksi dini kesehatan jiwa 5 4 4 13

Material

5. Kurangnya jumlah instrumen yang tersedia di Puskesmas 3 3 2 8

Market

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan


6. 3 3 3 10
jiwa

1.7.6 Alternatif Pemecahan Masalah


Dari hasil perhitungan dengan metode USG didapatkan prioritas masalah yang
terdapat di puskesmas jagasatru khususnya pada Unit Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan adalah rendahnya cakupan program deteksi dini kesehatan jiwa. Dari
hasil analisis penyebab masalah yang telah dilakukan didapatkan berbagai macam
penyebab masalah tersebut ditinjau dari berbagai macam faktor dan telah ditetapkan
yang menjadi prioritas masalah adalah tidak berjalannya deteksi dini kesehatan jiwa,
kurang terlatihnya tenaga kesehatan, dan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan jiwa. Dari hasil tersebut maka kami membuat rincian solusi pemecahan
masalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Rincian solusi pemecahan masalah
No Prioritas Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah

1. Market Kurangnya pengetahuan masyakat  Penyuluhan kepada masyarakat tentang


terhadap kesehatan jiwa kesehatan jiwa
 Pembentukan RW Siaga Kesehatan Jiwa

2 Metode Tidak berjalannya pelaksanaan  Keswa day


deteksi dini kesehatan jiwa

3 Man Tidak terlatihnya tenaga kesehatan  Melakukan pelatihan tentang deteksi dini
kesehatan jiwa pada tenaga kesehatan

Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas kami memiliki beberapa
solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan analisis ReSBaK.
Dengan mengalikan Re x S x Ba x K, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif kegiatan
terbaik yang dominan.
No. Alternatif Re S Ba K Re x S x Ba Ranking
xK
1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa 4 4 4 4 256 3

2. Pembentukan RW Siaga Kesehatan Jiwa 4 4 5 4 320 1

3. Keswa Day 5 3 5 4 300 2

4. Melakukan pelatihan tentang deteksi dini kesehatan jiwa 4 4 4 3 192 4


M2M pada tenaga kesehatan

Dari hasil analisis menggunakan metode USG untuk menentukan prioritas alternatif
pemecahan masalah, didapatkan urutan pertama adalah pembentukan RW Siaga Kesehatan
Jiwa, kedua adalah Keswa Day, lalu ketiga adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan jiwa, dan yang terakhir adalah pelatihan M2M pada tenaga kesehatan.
Tabel 3.13 Plan Of Action / POA
No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Indikator Hasil
1. RW Siaga Kesehatan Jiwa
P1 - Survey Untuk Coass FK Puskesmas Ditentukannya 1 RW
data ODGJ di setiap menentukan Unswagati Jagasatru Siaga Kesehatan Jiwa
RW RW mana yang
- Survey
akan dibuat RW
untuk mencari Kader
Siaga
Jiwa.
Kesehatan Jiwa
P2 - Pembuata Untuk Stakehoder Baperkam Terbentuknya RW
n struktur organisasi menciptakan RW 10 RW 10 Siaga Kesehatan Jiwa
RW Siaga Jiwa masyarakat Kelurahan
- Pengesaha
peduli Jagasatru
n RW Siaga Kesehatan
kesehatan jiwa
Jiwa
- Pelatihan
kader Kesehatan Jiwa
P3 - Penilaian Agar dapat Stakeholder Baperkam Terbentuknya RW
apakah waktu menilai kinerja RW 10, Kader RW 10 Siaga Kesehatan Jiwa
pelaksanaan terlaksana RW Siaga Kesehatan yang kondusif
tepat waktu Kesehatan Jiwa Jiwa,
- Penilaian
Penanggung
apakah tempat
jawab program
pelaksanaan sudah
cukup kondusif
- Penilaian
apakah sasaran telah
tercapai
2. Keswa Day
P1 - Pengadaan Agar Coass FK Puskesmas Tersedianya instrumen
instrumen M2M tercukupinya Unswagati dan Jagasatru M2M dalam jangka
instrumen M2M tenaga panjang
- Mengatur jadwal
kesehatan
petugas tenaga
puskesmas
kesehatan untuk
jagasatru
melaksanakan
deteksi dini
kesehatan jiwa
M2M 1 minggu
sekali.

P2 Melakukan deteksi dini Agar kegiatan Pengunjung Puskesmas Berjalannya kegiatan


kesehatan jiwa dengan deteksi dini puskesmas jagasatru deteksi dini kesehatan
metode M2M oleh tenaga kesehatan jiwa jagasatru jiwa setiap hari dengan
kesehatan dibantu oleh kembali target 20% pengunjung
coass fk unswagati berjalan puskesmas.

P3 Evaluasi Agar dapat Coass FK Puskesmas Tercapainya target


menilai proses Unswagati dan Jagasatru deteksi dini kesehatan
 Penilaian apakah waktu
pelaksanaan Penanggung jiwa.
pelaksanaan terlaksana
Keswa Day. jawab program
tepat waktu
 Penilaian apakah tempat kesehatan jiwa

pelaksanaan sudah cukup


kondusif
 Penilaian apakah sasaran
telah tercapai
3. Penyuluhan Kesehatan Jiwa
P1 Menyiapkan materi tentang Agar rencana Coass FK Puskesmas Tersedianya materi
kesehatan jiwa kegiatan Unswagati Jagasatru penyuluhan kesehatan
penyuluhan jiwa.
kesehatan jiwa
dapat berjalan
lancar

P2 Pelaksanaan Agar ilmu Masyarakat di Baperkam Masyarakat menjadi


 Konfirmasi jadwal
masyarakat RW Siaga RW Siaga lebih tahu tentang
penyuluhan
tentang Kesehatan Kesehatan kesehatan jiwa
 Persiapan sarana dan
kesehatan jiwa Jiwa Jiwa
prasarana
 Pemateri oleh dokter bertambah.
Puskesmas Jagasatru

P3 Evaluasi Agar bisa Coass FK Puskesmas Terbentuk laporan


menilai proses Unswagati dan Jagasatru pertanggungjawaban
 Penilaian apakah waktu
pelatihan Pembimbing
pelaksanaan terlaksana
deteksi dini Puskesmas
tepat waktu
 Penilaian apakah tempat kesehatan jiwa

pelaksanaan sudah cukup


kondusif
 Penilaian apakah sasaran
telah tercapai
4. Pelatihan Tenaga Kesehatan tentang deteksi dini kesehatan jiwa
P1 Menyiapkan materi tentang Agar rencana Coass FK Puskesmas Tersedianya materi
deteksi dini kesehatan jiwa kegiatan Unswagati Jagasatru pelatihan deteksi dini
pelatihan kesehatan jiwa.
deteksi dini
kesehatan jiwa
tenaga
kesehatan dapat
berjalan lancar

P2 Pelaksanaan Agar tenaga Seluruh Puskesmas Tenaga kesehatan dapat


 Konfirmasi jadwal kesehatan Tenaga Jagasatru secara mandiri
pelatihan mengetahui Kesehatan di melakukan deteksi dini
 Persiapan sarana dan
bagaimana cara Puskesmas kesehatan jiwa.
prasarana
 Pemateri oleh dokter deteksi dini Jagasatru
Puskesmas Jagasatru kesehatan jiwa.

P3 Evaluasi Agar bisa Coass FK Puskesmas Terbentuk laporan


menilai proses Unswagati dan Jagasatru pertanggungjawaban
 Penilaian apakah waktu
pelatihan Pembimbing
pelaksanaan terlaksana
deteksi dini Puskesmas
tepat waktu
 Penilaian apakah tempat kesehatan jiwa

pelaksanaan sudah cukup


kondusif
 Penilaian apakah sasaran
telah tercapai
Tabel 3.14 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Di Puskesmas Jagasatru

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Kesehatan Dana Alat dan Tenaga Keberhasilan Pembiayaan

Bahan

1. Inovasi RW Siaga Untuk menciptakan Stakeholder Rp. 500.000 Laptop, infocus, Coas FK Terbentuknya RW Mandiri +
peningkatan Kesehatan Jiwa masyarakat peduli RW 10 materi tentang Unswagati, Siaga Kesehatan Puskesmas
pengetahuan kesehatan jiwa kesehatan jiwa penanggungj Jiwa
masyarakat awab
tentang program dan
kesehatan jiwa. stakeholder

2. Peningkatan Penyuluhan Agar ilmu Masyarakat Rp. 1.000.000 Laptop, infocus, Coas FK Masyarakat Mandiri
pengetahuan kesehatan Jiwa masyarakat tentang RW 10 materi tentang Unswagati, menjadi lebih
masyarakat kesehatan jiwa kesehatan jiwa penanggungj tahu tentang
tentang bertambah. awab kesehatan jiwa
kesehatan jiwa program

3. Optimalisasi Keswa Day Meningkatnya Pengunjung 20% Rp. 200.000,- Instrumen Coas FK Tercapainya Mandiri
kegiatan Deteksi cakupan deteksi puskesmas metode 2 menit Unswagati cakupan program
Poster
dini kesehatan dini kesehatan jiwa dari wilayah dan Petugas deteksi dini
jiwa jagasatru Kesehatan kesehatan jiwa di
puskesmas
jagasatru
4. Optimalisasi Pelatihan deteksi Meningkatkan Tenaga 100% Rp. 800.000,- Materi deteksi Coas FK Masyarakat Mandiri +
kegiatan Deteksi dini kesehatan pengetahuan tenaga kesehatan dini kesehatan Unswagati memahami tanda- Puskesmas
dini kesehatan jiwa pada tenaga kesehatan tentang puskesmas jiwa dan pemateri tanda masalah
Infokus
jiwa kesehatan detetksi dini jagasatru dari dinas. kesehatan jiwa.
Laptop
kesehatan jiwa
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
1.8 Simpulan
1.9 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai