Disusun oleh:
Pembimbing Puskesmas
b. Data Demografi
Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari
Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595 Ha meliputi 10 RW (Rukun
Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Dengan cara pembagi jumlah
penduduk dengan luas daerah maka dapat diketahui kepadatan penduduk
Kelurahan Jagasatru rata-rata 367 jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 5
jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial terhadap
penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing - masing RW di wilayah
kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru berkisar antara 249
jiwa/km2 sampai dengan 581 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk
Kelurahan Jagasatru adalah di RW 4 yaitu 581 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru adalah 6.246 laki-laki dan 5.989
perempuan dengan total jumlah penduduk adalah 12.235.
c. Sumber Daya Manusia
1) Ketenagaan
Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 31 orang pegawai dengan
rincian dapat dilihat pada Tabel 1.10 di bawah ini :
Tabel 1.1 Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja di UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2017
NO JENIS KETENAGAAN GOL IV GOL III GOL II GOL I PTT SUKWAN JUMLAH
0
1 Kepala Puslesmas 1 0 0 0 0 1
0
2 Kepala TU 0 1 0 0 0 1
0
3 Dokter umum 0 2 0 0 0 3
0
4 Dokter gigi 1 0 0 0 0 1
0
5 Apoteker 1 0 0 0 0 1
0
6 Bidan 1 2 1 1 1 6
0
7 Perawat 2 3 0 0 1 6
0
8 Perawat gigi 0 1 0 0 0 1
0
9 Sanitarian 0 1 0 0 0 1
0
10 Analis 0 1 0 0 1 2
0
11 Promkes 0 1 0 0 0 1
0
12 Nutrisionist 0 0 1 0 0 1
0
13 Asisten Apoteker 0 1 0 0 1 2
1
14 Pelaksana 0 2 0 0 1 4
0
15 Jaga malam / 0 0 0 0 1 1
16 Petugas Kebersihan 0 0 0 0 0 2 2
JUMLAH
31
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
Tabel 3.6 Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 MTBS (2bl-5th)
- Balita 100% 100% 100% Mencapai target =
2 MTBM (0-2bl)
- Neon
100 % 100 % 100% Mencapai target =
atus (0-28 hr)
- Bayi
100 % 100% 100% Mencapai target =
(0- 2 bl)
1.6.4 Pelayanan Gizi
Tabel 3.7 Hasil Cakupan Program Gizi UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% 100% Mencapai target =
2 Balita Yg mempunyai kartu (K) 100% 100% 100% Mencapai target =
3 Balita yg ditimbang naik berat badannya (N/D) 74% 75,85% 72,35% Kurang dari target ↑
Balita dgn berat badan kurang (BGM ) / KEP Kurang dari target (Jumlah BGM
4 5% 0,9% 1,19% ↑
nyata berkurang)
5 Cakupan Penimbangan (K/S) 100 % 100% 100% Mencapai target =
6 Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) 84% 88,14% 89,60% Mencapai target ↑
7 Pencapaian program (N/S) 45% 64,56% 60,69% Mencapai target ↑
Tabel 3.8 Hasil Cakupan Program Imunisasi UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 Imunisasi BCG 95% 84,3% 85,55% Target ↓
2 Imunisasi DPT Hb1 95% 91% 84,97% Target ↓
3 Imunisasi DPT Hb2 95% 96,6% 89,60% Target ↑
4 Imunisasi DPT Hb3 95% 92,7% 84,39% Kurang dari target ↑
5 Imunisasi Polio1 95% 84,3% 85,55% Target ↓
6 Imunisasi Polio2 95% 91% 86,13% Target ↓
7 Imunisasi Polio3 95% 96,6% 89,60% Target ↑
8 Imunisasi Polio4 95% 92,7% 89,60% Kurang dari target ↑
9 Imunisasi Campak 90% 98,3% 93,06% Target ↑
Imunisasi Hepatitis
10 98% 96,1% 91,91% Kurang dari target ↑
unijek
11 Imunisasi TT 1 90% 32,63% 0 Kurang dari target ↓
12 Imunisasi TT 2 85% 24,21% 0 Kurang dari target ↓
Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Jagasatru Tahun 2016 - 2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
1 DT 95 % 83,1% 94,57% Kurang dari target ↓
2 TD 95 % 88,6% 90,63% Kurang dari target ↓
3 Campak 95 % 97,6% 91,51% Mencapai target ↑
Tabel 3.10 Hasil Cakupan Program DBD UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 - 2017
CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017
NO KEGIATAN CAKUPAN TREND
SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL
1 Penderita DBD - 7 0 ↑
2 Penderita DBD yang Ditangani 7 100% 0 =
3 Rumah yang diperiksa Jentik 1765 1765 100% 1768 1768 100% =
4 Rumah yang bebas Jentik 1765 1657 93,88% 1768 1678 95,4% ↓
5 Kasus DBD yang di PE 7 7 100% =
1.6.5 Surveillans
Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Surveillans UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-
2017
TH.2016 TH.2017 TREND
NO NAMA KEGIATAN
SASARANHASILSASARANHASIL
1 Penemuan kasus campak 7 2 ↓
2 Penemuan kasus DBD 7 - ↑
3 Penemuan kasus diare 428 678 368 ↑
4 Penemuan kasus chikungunya - - - =
5 Penemuan kasus flu burung - - - =
6 Penemuan kasus AFP - - - ↓
Tabel.3.12 Hasil Cakupan Program Diare UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 -
2017
TARGET CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN KETERANGAN TREND
2016 2017 2016 2017
1 Penemuan kasus (semua umur) 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =
2 Diare Balita 20% 20% 100% 100% Lebih dari target =
Tabel. 3.15 Hasil Cakupan Program Pes/Rabies UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016
- 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Rabies 0 0 0 -
2017 Rabies 0 0 0 −
Tabel. 3.16 Hasil Cakupan Program Filariasis UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016 - 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Filariasis 0 0 0 -
2017 Filariasis 0 0 0 −
Tabel. 3.17 Hasil Cakupan Program Malaria UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016 - 2017
TAHUN NAMA KEGIATAN SASARANTARGET HASIL CAKUPANKETERANGAN
2016 Rabies 0 0 0 -
2017 Rabies 0 0 0 −
Tabel 3.18 Hasil Kegiatan LKB HIV-IMS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 KET Lokasi Tahun 2017
NO Lokasi KET
SASARANHASIL CAKUPAN SASARANHASIL CAKUPAN
1 (+) HIV
1 Hamil Jagasatru 139 Negatif Kel Jagasatru 218
1 (+) IMS
2 Suscatin 112 Negatif Suscatin 111 Negatif
3 LSL 14 1 Positif HIV LSL 38 3 (+) IMS
4 TB 21 Negatif TB 16 Negatif
5 Hamil Pekalangan 24 Negatif Kel. Pekalangan 34 Negatif
6 Hamil Astanagarib 29 Negatif Kel Pekalipan 35 Negatif
7 Hamil Pulasaren 77 Negatif Kel. Pulasaren 89 Negatif
8 VCT RW 10 JGS 7 Negatif Hotel Intan 40 2 (+) IMS
9 VCT RW 7 PLS 24 Negatif VCT RW 4 Pekalg 20 4 (+) IMS
10 Poltekes Cirebon 13 Negatif VCT Jl Suratno 8 1 (+) HIV
VCT Penasun VCT Karaoke Rans 15 (+) IMS
11 27 Negatif 55
CSB 1 (+) HIV
12 Luar Wilayah 8 1 Positif HIV Kel. Larangan 12 7 (+) IMS
13 Rujukan LSM 2 Negatif
14 Luar Wilayah 66 2(+) HIV
Jumlah 568 744
Tabel 3.3 Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KETERANGAN TREND
2016 2017
Tabel 3.20 Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa UPT Puskesmas Jagasatru Tahun
2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASILCAKUPANSASARANHASILCAKUPAN
Deteksi Dini Gangguan Hasil cakupan
1 Kesehatan Jiwa 20% 6.665 25 0,38 % 0 0 masih sangat ↓
rendah
Penanganan Pasien
2 Terdeteksi Gangguan 100% 25 25 100% 38 7/12 58,3 Target tercapai ↓
Kesehatan Jiwa
Tabel 3.21 Hasil Cakupan Program Kesehatan Gigi Masyarakat UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017 Keterangan TREND
NO NAMA KEGIATAN TARGET
SASARANCAKUPANSASARANCAKUPAN
1 Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat 60% 10 100% 1117 100% Target tercapai =
2 Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 80% 2 100% 109 100% Target tercapai =
3 Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ 80% 8 100% 1142 100% Target tercapai =
MI
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa
4 80% 71 100% 14 100% Target tercapai ↑
TK
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa
5 80% 845 100% 6 100% Target tercapai ↑
SD
Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Kurang mencapai
6 100% 62 100% 266 94,36% =
Perawatan Kesehatan Gigi target
Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan
7 100% 813 100% 7 100% Target tercapai =
Perawatan Kesehatan Gigi
Tabel 3.25 Hasil Cakupan Program Lansia UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016-2017
2016 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASIL CAKUPANSASARANHASIL CAKUPAN
1 Pra Lansia 15 % 323 65,05% 787 69,65 Melebihi target =↑
2 Lansia 20 % 902 58,20% 203 41,59 Melebihi target =↑
3 Lansia Resti 40 % 170 57,64% 98 50,26 Melebihi target =↑
Tabel 3.19 Hasil Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat UPT Puskesmas
Jagasatru Tahun 2016-2017
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN KET TREND
SASARANTARGETHASILCAKUPANSASARANTARGETHASILCAKUPAN
Keluarga rawan yg Mencapai
1 261 80% 209 80% 261 80% 211 186% ↑
dibina target
Bumil yg memperoleh Mencapai
2 30 - 25 83,3% 30 - 19 226% ↑
pembinaan target
Bayi resti yg Tidak
3 memperoleh 24 - 14 70% 20 - 19 157% mencapai ↓
pembinaan target
Anak balita resti yg Tidak
4 memperoleh 64 - 48 75% 64 - 55 140% mencapai ↑
pembinaan target
Kasus kronis
5 memperoleh 4 - 5 125% 4 - 4 100% Melebihi target ↑
pembinaan
Lansia yg memperoleh Mencapai
6 800 - 17 44,5% 240 - 240 89,1% ↑
pembinaan target
Tidak
Perawatan Tindak
7 - 10 58,8% 17 - 14 50% mencapai ↑
Lanjut 17
target
8 KKR yg selesai dibina
MI - ↑
M II - 53 ↑
M III - 40 12,3%
Mencapai
M IV 209 - 156 74% 209 27% 176 62,5% ↑
target
Maternal selesai Mencapai
9 75 30% 20 80% 30% 19 110% ↓
dibina target
Mencapai
10 Bayi selesai dibina 14 30% 9 64% 30% 29 115% ↓
target
Balita selesai Mencapai
11 48 30% 14 29% 30% 55 52% ↓
dibina target
Lansia selesai Mencapai
12 107 30% 107 100% 30% 240 56,2% ↑
dibina target
13 Penyakit kronis 5 30% 4 125% 30% 4 50% Mencapai ↑
selesai dibina target
Perawatan Tindak
Mencapai
14 Lanjut selesai 10 30% 2 20% 30% 14 50% ↓
target
dibina
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1.7 Analisis Kegiatan
1.7.1 Tinjauan Pustaka
Komitmen dalam pemberdayaan ODGJ diperkuat dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa yang baru saja
disahkan pada 8 Agustus 2014 lalu. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa ditujukan untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas
hidup yang baik, serta memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi,
komprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Secara garis besar, Undang-undang tersebut mengamanatkan tentang: 1)
Perlunya peran serta masyarakat dalam melindungi dan memberdayakan ODGJ dalam
bentuk bantuan berupa: tenaga, dana, fasilitas, pengobatan bagi ODGJ; 2)
Perlindungan terhadap tindakan kekerasan, menciptakan lingkungan yang kondusif,
memberikan pelatihan keterampilan; dan 3) Mengawasi penyelenggaran pelayanan di
fasilitas yang melayani ODGJ.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU No 18 tahun
2014 tentang Kesehatan Jiwa).
Menurut Permenkes no. 43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan, SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda
untuk rakyatnya, maka target SPM harus 100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam
penetapan indikator SPM, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
agar melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu pelayanan dan/atau
sasaran/lokus tertentu.
SPM merupakan salah satu program strategis nasional. Pada Pasal 68 UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa Kepala
Daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional akan dikenai sanksi yaitu
sanksi administratif, diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan, sampai dengan
diberhentikan sebagai kepala daerah.
Menurut Permenkes No. 44 Tahun 2016, Kesehatan jiwa termasuk pada Usaha
Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan. Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan orang dengan orang gangguan jiwa
(ODGJ) berat menurut Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Minimal adalah 100%, sedangkan capaian deteksi dini kesehatan jiwa menurut
Pedoman Instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas adalah 20%, dengan pemberlakuan
Permenkes no. 43 tahun 2016 baru disahkan pada tahun 2018
Dalam makalah ini, merujuk kepada permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang
manajemen puskesmas. Pada identifikasi masalah dilakukan dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target dan pencapaian. Setelah
ditemukan masalah, maka akan ditentukan yang menjadi prioritas masalah
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Caranya dengan
menentukan tingkat Urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan skala 1-5. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
1.7.2 Identifikasi Masalah
Dari data laporan tahun 2017 Puskesmas Jagasatru ditemukan beberapa SPM
yang masih bermasalah yang berkaitan dengan UKM pengembangan masih memiliki
indikator kerja yang pencapaiannya masih dibawah target, seperti dibawah ini :
a. Program Kesehatan Jiwa
Tahun 2016 Tahun 2017
NO NAMA KEGIATAN TARGET KET TREND
SASARANHASILCAKUPANSASARANHASILCAKUPAN
Program Kesehatan Jiwa
Hasil cakupan
Deteksi Dini Gangguan
1 20% 6.665 25 0,38 % 0 0 masih sangat ↓
Kesehatan Jiwa
rendah
Belum
Penanganan pasien Terdeteksi
2. 100% 25 25 100% 38 7/ 58,3% mencapai ↓
Gangguan Kesehatan Jiwa
12 target
Cakupan masih
Pembinaan Pos UKK 100% 5 - 28,57% 5 - 20% ↑
1. rendah
Matriks
No
Analisis Masalah USG Skor
U S G
Kesehatan Jiwa
Kesehatan Tradisional
Kesehatan Kerja
Dari hasil analisis menggunakan metode USG, skor tertinggi didapatkan pada
masalah rendahnya cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa dan urutan kedua
adalah rendahnya cakupan penanganan pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa.
Dimana hasil tertinggi dari skoring termask kedalam UKM Pengembangan Kesehatan
Jiwa.
mencapai target 20%, tidak terlaksananya program deteksi dini kesehatan jiwa
penyebab dari masalah tersebut. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam
mencari akar penyebab masalah yaitu diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram
Material
Man
Penanggungjawab
program merangkap ke
Kurang terlatihnya jabatan lain
tenaga kesehatan Kurangnya jumlah
instrumen yang
Kurangnya tenaga tersedia di
kesehatan Puskesmas
Rendahnya
cakupan
deteksi dini
Tidak berjalannya kesehatan
pelaksanaan deteksi jiwa
dini kesehatan jiwa Kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap kesehatan
jiwa
Method
Market
deteksi dini kesehatan jiwa, maka diprioritaskan satu pokok permasalahan yang
dianggap paling mendesak, serius, dan harus segera ditangani menggunakan USG.
No Matriks USG
Penyebab Masalah Skor
U S G
Man
Method
Material
Market
3 Man Tidak terlatihnya tenaga kesehatan Melakukan pelatihan tentang deteksi dini
kesehatan jiwa pada tenaga kesehatan
Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas kami memiliki beberapa
solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan analisis ReSBaK.
Dengan mengalikan Re x S x Ba x K, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternatif kegiatan
terbaik yang dominan.
No. Alternatif Re S Ba K Re x S x Ba Ranking
xK
1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa 4 4 4 4 256 3
Dari hasil analisis menggunakan metode USG untuk menentukan prioritas alternatif
pemecahan masalah, didapatkan urutan pertama adalah pembentukan RW Siaga Kesehatan
Jiwa, kedua adalah Keswa Day, lalu ketiga adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan jiwa, dan yang terakhir adalah pelatihan M2M pada tenaga kesehatan.
Tabel 3.13 Plan Of Action / POA
No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Indikator Hasil
1. RW Siaga Kesehatan Jiwa
P1 - Survey Untuk Coass FK Puskesmas Ditentukannya 1 RW
data ODGJ di setiap menentukan Unswagati Jagasatru Siaga Kesehatan Jiwa
RW RW mana yang
- Survey
akan dibuat RW
untuk mencari Kader
Siaga
Jiwa.
Kesehatan Jiwa
P2 - Pembuata Untuk Stakehoder Baperkam Terbentuknya RW
n struktur organisasi menciptakan RW 10 RW 10 Siaga Kesehatan Jiwa
RW Siaga Jiwa masyarakat Kelurahan
- Pengesaha
peduli Jagasatru
n RW Siaga Kesehatan
kesehatan jiwa
Jiwa
- Pelatihan
kader Kesehatan Jiwa
P3 - Penilaian Agar dapat Stakeholder Baperkam Terbentuknya RW
apakah waktu menilai kinerja RW 10, Kader RW 10 Siaga Kesehatan Jiwa
pelaksanaan terlaksana RW Siaga Kesehatan yang kondusif
tepat waktu Kesehatan Jiwa Jiwa,
- Penilaian
Penanggung
apakah tempat
jawab program
pelaksanaan sudah
cukup kondusif
- Penilaian
apakah sasaran telah
tercapai
2. Keswa Day
P1 - Pengadaan Agar Coass FK Puskesmas Tersedianya instrumen
instrumen M2M tercukupinya Unswagati dan Jagasatru M2M dalam jangka
instrumen M2M tenaga panjang
- Mengatur jadwal
kesehatan
petugas tenaga
puskesmas
kesehatan untuk
jagasatru
melaksanakan
deteksi dini
kesehatan jiwa
M2M 1 minggu
sekali.
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Kesehatan Dana Alat dan Tenaga Keberhasilan Pembiayaan
Bahan
1. Inovasi RW Siaga Untuk menciptakan Stakeholder Rp. 500.000 Laptop, infocus, Coas FK Terbentuknya RW Mandiri +
peningkatan Kesehatan Jiwa masyarakat peduli RW 10 materi tentang Unswagati, Siaga Kesehatan Puskesmas
pengetahuan kesehatan jiwa kesehatan jiwa penanggungj Jiwa
masyarakat awab
tentang program dan
kesehatan jiwa. stakeholder
2. Peningkatan Penyuluhan Agar ilmu Masyarakat Rp. 1.000.000 Laptop, infocus, Coas FK Masyarakat Mandiri
pengetahuan kesehatan Jiwa masyarakat tentang RW 10 materi tentang Unswagati, menjadi lebih
masyarakat kesehatan jiwa kesehatan jiwa penanggungj tahu tentang
tentang bertambah. awab kesehatan jiwa
kesehatan jiwa program
3. Optimalisasi Keswa Day Meningkatnya Pengunjung 20% Rp. 200.000,- Instrumen Coas FK Tercapainya Mandiri
kegiatan Deteksi cakupan deteksi puskesmas metode 2 menit Unswagati cakupan program
Poster
dini kesehatan dini kesehatan jiwa dari wilayah dan Petugas deteksi dini
jiwa jagasatru Kesehatan kesehatan jiwa di
puskesmas
jagasatru
4. Optimalisasi Pelatihan deteksi Meningkatkan Tenaga 100% Rp. 800.000,- Materi deteksi Coas FK Masyarakat Mandiri +
kegiatan Deteksi dini kesehatan pengetahuan tenaga kesehatan dini kesehatan Unswagati memahami tanda- Puskesmas
dini kesehatan jiwa pada tenaga kesehatan tentang puskesmas jiwa dan pemateri tanda masalah
Infokus
jiwa kesehatan detetksi dini jagasatru dari dinas. kesehatan jiwa.
Laptop
kesehatan jiwa
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
1.8 Simpulan
1.9 Saran
DAFTAR PUSTAKA