Anda di halaman 1dari 5

JURNAL

ANALISIS KADAR CHOLINESTERASE DARAH PADA PETANI PENYEMPROT


PESTISIDA TANAMAN HORTIKULTURA DI PERKEBUNAN WAWO MATANI
KOTA TOMOHON 2017
Claudia E. Horimu*, Odi R Pinontoan*, Rahayu H. Akili*

A. ABSTRAK
Pestisida adalah semua zat kimia/bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan
untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman serta
hasil pertanian memberantas dan mencegah binatang-binatang termasuk serangga yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang. Data dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) dan program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa (UNEP) tahun 2003
menunjukkan bahwa 1-5 juta kasus keracunan pestisida terjadi pada pekerja yang bekerja di
sektor pertanian. Sebagian besar kasus keracunan pestisida tersebut terjadi di negara
berkembang yaitu sebanyak 20.000 diantaranya berakibat fatal. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengukur kadar cholinesterase darah pada petani penyemprot pestisida
tanaman hortikultura di Perkebunan Wawo di Kota Tomohon 2017. Jenis penelitian ini
adalah observasional analitik berbaasis laboratorium. Kadar cholinesterase darah
didapatkan dari hasil menggunakan alat ukur Tintometer Kit. Sampel diambil secara
purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah 34
petani. Hasil penelitian menunjukkan dari pemeriksaan menggunakan alat ukur Tintometer
Kit di Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Kota Manado terdapat 28 responden (82%)
memiliki kadar cholinesterase normal yaitu 9 responden yang memiliki kadar cholinesterase
87,5% dan 19 responden memiliki kadar cholinesterase 100% dan 6 responden (18%)
mengalami keracunan ringan. Dapat disimpulkan Bagi petani yang memiliki keracunan
ringan untuk beristirahat selama 2 minggu, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan
ulang dan perlu adanya penyuluhan tentang penggunaan pestisida dengan baik dan benar
dan dampak dari penggunaan pestisida dan pemakaian alat pelindung diri untuk
meminimalisasi resiko terpaparnya pestisida pada petani.
Kata Kunci: Kadar Cholinesterase, Petani Penyemprot Pestisida
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik
berbasis laboratorium dengan pemeriksaan kadar cholinesterase darah pada petani
penyemprot pestisida dengan menggunakan alat Tintometer Kit. Penelitian ini dilakukan di
Perkebunan Wawo Matani Kota Tomohon pada bulan Maret-Juni 2017. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 91 orang yang berjenis kelamin laki-laki. Cara pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dengan
hasil sebanyak 34 responden. Data yang didapat dari hasil pemeriksaan di laboratorium
diolah dengan menggunakan bantuan komputer. Analisis yang digunakan adalah analisis
univariat. Analisis ini dapat menggambarkan kadar cholinesterase darah pada petani
penyemprot pestisida berdasarkan distribusi frekuensi dan persentasenya disajikan dalam
bentuk tabel dan diuraikan secara narasi.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian yang dilakukan di Perkebunan Wawo Matani Kota Tomohon dengan jumlah
sampel 34 Responden dengan menggunakan alat Tintometer Kit didapatkan hasil
pemeriksaan kadar cholinesterase sebanyak 28 responden (82%) memiliki kadar
cholinesterase normal dan 6 responden (18%) mengalami keracunan ringan.

Tabel 1. Hasil pemeriksaan uji kadar cholinesterase darah pada petani penyemprot pestisida t
anaman hortikultura dengan menggunakan alat ukur tintometer kit

No. Hasil Pemeriksaan Keterangan


Cholinesterase Darah
1 100% Normal
2 87,5 % Normal
3 100% Normal
4 100% Normal
5 87,5 % Normal
6 87,5 % Normal
7 75% Keracunan Ringan
8 75% Keracunan Ringan
9 100% Normal
10 87,5 % Normal
11 100% Normal
12 100% Normal
13 87,5 % Normal
14 100% Normal
15 100% Normal
16 75% Keracunan Ringan
17 100% Normal
18 100% Normal
19 100% Normal
20 87,5 % Normal
21 100% Normal
22 100% Normal
23 75% Keracunan Ringan
24 75% Keracunan Ringan
25 87,5 % Normal
26 100% Normal
27 75% Keracunan Ringan
28 100% Normal
29 100% Normal
30 87,5 % Normal
31 100% Normal
32 87,5 % Normal
33 100% Normal
34 100% Normal

Tabel 2. Distribusi Responden menurut kadar cholinesterase

No. Kaar n %
Cholinesterase
1 76-100 28 82%
2 51-75 6 18%
3 36-50 - -
4 0-25 - -
Total 34 100%
D. KESIMPULAN

a. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini petani penyemprot pestisida di kategorikan dalam 5 kelompok
umur yaitu umur 26-35 tahun yaitu 2 responden, umur 36-45 tahun yaitu 8 responden, umur
46-55 tahun yaitu 8 responden, umur 56-65 tahun yaitu 13 responden dan umur >66 tahun
yaitu 3 responden.

b. Sebelum Penyemprotan
Hasil wawancara yang dilakukan pada 34 petani serta pengisian lembar checklist,
menunjukkan bahwa dari 34 responden sebelum melakukan penyemprotan terdapat 18
responden (53%) yang tidak menggunakan sarung tangan saat membuka kemasan pestisida
dan 14 responden (41%) yang kadang-kadang menggunakan sarung tangan.

c. Saat Penyemprotan
Hasil wawancara yang dilakukan pada 34 petani serta pengisian lembar checklist,
menunjukkan alat pelindung diri yang paling banyak dipakai adalah topi yaitu 22 responden
(65%), menggunakan celana panjang yaitu 18 responden (53%), menggunakan baju lengan
panjang yaitu 17 responden (50%) dan yang menggunakan sepatu boot yaitu 15 responden
(44%) sedangkan dalam penggunaan sarung tangan banyak petani yang tidak
menggunakannya yaitu 20 responden (59%), tidak menggunakan masker yaitu 16 responden
(47%) dan yang tidak menggunakan kacamata yaitu 30 responden (88%).

d. Sesudah Penyemprotan
Hasil wawancara yang dilakukan pada 34 petani serta pengisian lembar checklist,
menunjukkan bahwa yang menimbun wadah obat pestisida yang habis terpakai didalam tanah
hanya 12 responden (35%) dan yang membersihkan diri setelah melakukan penyemprotan
yaitu 32 responden (94%).

e. Hasil Pemeriksaan Kadar Cholineterase Darah


Berdasarkan hasil dari alat ukur Tintometer Kit yang dilakukan oleh Balai Hiperkes
dan Keselamatan Kerja Manado dari jumlah 34 sampel darah petani penyemprot pestisida
diperiksa secara kualitatif terdapat kadar cholinesterase 76-100 atau yang masih normal
terdapat 28 responden (82%) para petani masih boleh terus bekerja namun perlu mengulangi
pemeriksaan kesehatan dalam waktu dekat sedangkan petani yang memiliki kadar
cholinesterase 51-75 yang merupakan adanya keracunan ringan terdapat 6 responden (18%)
para responden harus beristirahat selama 2 minggu dan tidak boleh bekerja dengan pestisida
dan kemudian perlu mengulangi pemeriksaan kesehatannya (Suma’mur 2009). Petani yang
memiliki kadar cholinesterase 75% atau mengalami keracunan ringan terdapat 1 responden
yang memiliki umur 40 tahun dengan masa kerja 25 tahun, 1 responden yang memiliki umur
43 tahun dengan masa kerja 20 tahun, terdapat 2 responden dengan umur berbeda yaitu 46
tahun dan 48 tahun namun masa kerja sama yaitu 25 tahun, 1 responden yang memiliki umur
63 masa kerja 7 tahun, dan 1 responden yang memiliki umur 64 tahun dengan masa kerja 21
tahun.

E. SARAN
1. Bagi petani yang memiliki keracunan ringan untuk beristirahat selama 2 minggu, kemudian
dilakukan pemeriksaan kesehatan ulang.

2. Perlu adanya penyuluhan tentang penggunaan pestisida dan pencegahan dampak


penggunaan pestisida harus ditingkatkan agar masyarakat tetap terjamin kesehatannya.

3. Perlu adanya pemeriksaan cholinesterase selanjutnya secara rutin kepada para petani
minimal satu tahun sekali.

4. Saat melakukan penyemprotan harus menggunakan alat pelindung diri (masker)

Anda mungkin juga menyukai