Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN INDUSTRI:

“PT SEMEN TONASA”

OLEH :
KELOMPOK 7

1. LA ODE ALFAYYALD
2. ZUNARDI LAODE
3. LA ODE ANTO
4. MADU ARUM
5. MUHAMMAD. BAYU ADJI RAMADHAN
6. MUHAMMAD. HARIS
7. NASRUDIN ALHAM
8. MUHAMMAD FERDIAN AMZAIN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, tidak lupa pula memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah pengetahuan lingkungan tentang suksesi.

Makalah pengetahuan lingkungan ini ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang suksesi ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 5

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 5

C. Tujuan .................................................................................................................................. 5

D. Manfaat ................................................................................................................................ 6

E. Teori Singkat ........................................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 10

A. Profil PT Semen Tonasa ................................................................................................... 10

B. Struktur Organisasi PT Semen Tonasa .............................................................................. 14

C. Produk PT Semen Tonasa ..................................................................................................... 22

D. Kapasitas Produk dan Teknologi Pengolahan.................................................................. 23

E. Sistem Manajemen ................................................................................................................. 23

F. Proses Produksi PT Semen Tonasa ....................................................................................... 26

G. Spesifikasi Alat ................................................................................................................... 33

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 35


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu industri pertambangan merupakan jenis industri yang memiliki struktur atau
bagian-bagian yang sangat kompleks dan lengkap. Selain itu , industri pertambangan
memiliki tingkat resiko yang cukup banyak , padat modal ,dan padat teknologi. Diantara
resiko yang ada dalam dunia tambang yaitu resiko ekonomi , resiko geologi ,dan resiko
lingkungan. Oleh Karena itu , dalam mengelolah industri pertambangan di butuhkan
sumberdaya manusia yang handal dalam memanejerisasinya. Suatu industri tambang dapat di
katakan telah maju apabila memiliki system manajemen yang terstruktur dengan baik ,rapi
dan juga teratur.Sistem manajemen yang terstruktur dengan baik tersebut dapat
meminimilkan atau mengurangi resiko-resiko yang dapat terjadi pada suatu tambang
,sehinnga dapat dikatakan proses manajemen suatu tambang memiliki peranan dan
kedudukan yang sangat tinggi dalam keberhasilan dan kelancaran suatu industri
pertambangan
Hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan makalah, guna mengetahui dan
mempelajari proses manajemen yang di terapkan pada PT Semen Tonasa dan juga profil
perusahaan, lokasi, struktur organisasi, produk, kapasitas produksi, teknologi pengolahan dan
lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana profil PT Semen Tonasa?
b. Dimana Lokasi PT Semen Tonasa?
c. Bagaimana struktur organisasi PT Semen Tonasa?
d. Apa Produk yang dihasilkan PT Semen Tonasa?
e. Bagaimana Kapasitas Produk dan Teknologi Pengolahan yang digunakan PT Semen
Tonasa?
f. Bagaimana Sistem Manajemen PT Semen Tonasa?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui profil perusahaan PT Semen Tonasa
b. Untuk mengetahui Visi Misi PT Semen Tonasa
c. Untuk mengetahui Lokasi PT Semen Tonasa
d. Untuk mengetahui struktur organisasi PT Semen Tonasa
e. Untuk mengetahui Teknologi Pengolahan yang digunakan PT Semen Tonasa
f. Untuk mengetahui Produk yang dihasilkan PT Semen Tonasa
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini yaitu dapat memberikan
informasi secara jelas mengenai profil perusahaan, visi misi, lokasi, struktur organisasi, serta
teknologi pengolahan dan produk dari PT Tonasa
E. Teori Singkat

Semen adalah suatu campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat hidrolis
dan apabila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi bahan yang mempunyai
sifat perekat sehingga bisa mengikat bahan-bahan lain menjadi satu satuan massa yang padat.
Karena udara mengandung uap air maka proses pengerasan semen dapat terjadi di
air maupun udara. Sifat hidrolis ini yang menjadikan semen sebagai bahan utama dalam
konstruksi bangunan, jalan, jembatan, bendungan, dan lain-lain
 Bahan Baku
1) Bahan Baku Utama
a. Batu Kapur (CaCO3)
Batu kapur merupakan batuan sedimen yang dikategorikan sebagai batuan keras dan
merupakan penghasil CaCO3 terbesar. Batu kapur murni umumnya berupa calcite atau
argonit. Kadar CaCO3 yang terdapat dalam batu kapur murni adalah 95%. Bentuk lain
dari kalsit adalah marmer (marble), tapi batuan ini kurang menguntungkan karena sangat
keras.
b. Tanah Liat (Al2Si2O7.XH2O)
Tanah liat pada umumnya dikenal dengan lempung atau clay. Unsur tanah liat yang
diperlukan dalam pembuatan semen adalah kadar Al2O3-nya, sehingga apabila kadar
SiO2 lebih banyak dari Al2O3, maka tanah liat tersebut tergolong kurang baik digunakan.
2) Bahan Korektif
Bahan korektif untuk pembuatan semen digunakan jika kadar senyawa di dalam
bahan baku utama yang digunakan kurang. Bahan korektif yang digunakan dalam
pembuatan semen yaitu:
a. Pasir silika (SiO2)
Bahan pembawa oksida silika (SiO2) berwarna putih sampai kuning pada
keadaan murni yaitu sekitar 90%.
b. Copper slag
Pasir besi dengan ferri oksida (Fe2O3) sebagai komposisi tertinggi (70-80%).
Pasir besi juga berfungsi sebagai penghantar panas dalam pembentukan luluhan
terak semen. Dalam proses pembuatan semen, copper slag bereaksi dengan CaO
dan Al2O3 membentuk kalsium alumina ferrit.
3) Bahan tambahan
a. Gypsum
Gypsum adalah bahan sedimen CaSO4 yang mengandung 2 molekul hidrat yang
berfungsi sebagai penghambat proses pengeringan pada semen. Penambahan
gypsum dilakukan dengan penggilingan akhir dengan perbandingan 96:4. Gypsum
mengalami reaksi pelepasan hidrat dari CaSO4.2H2O menjadi CaSO4.1/2H2O dan 1
1/2H2O..
b. Material ke 3
 Limestone (batu kapur)
Limestone adalah batu kapur murni tanpa ada pencampuran dan berfungsi
untuk memperhalus semen pada saat penggilingan. Limestone digunakan untuk
menambah jumlah produksi pada pembuatan semen namun tidak
mempengaruhi senyawa pada semen.
 Trass
Trass mempunyai fungsi sama dengan limestone. Selain itu trass juga
menambah kuat tekan semen dan berfungsi sebagai strength pada cetakan
semen.

 Jenis Proses Pembuatan Semen


Ditinjau dari kadar air umpan, terdapat 4 jenis proses pembuatan semen, yaitu:
a. Proses basah
b. Proses semi basah
c. Proses semi kering
d. Proses kering
 Komposisi dan Sifat Semen
Komposisi semen terdiri atas senyawa-senyawa utama (mineral-mineral
potensial) sebagai penyusun semen yang terbentuk dari keempat oksida utama, yaitu :
oksida kapur (CaO), oksida silika (SiO2), oksida alumina (Al2O3) dan okdsida besi (Fe2O3).
Kandungan dari keempat oksida tersebut kurang lebih 95% dari berat semen, dan biasanya
disebut “major oxides”.
Keempat oksida tersebut dibakar dengan perbandingan tertentu akan menghasilkan
senyawa-senyawa penyusun semen yaitu :
1. Trikalsium silikat (3CaO.SiO2 atau C3S)
2. Dikalisum silikat (2CaO.SiO2 atau C2S)
3. Tricalsium Aluminat (3CaO.Al2O3 atau C3A)
4. Tetracalsium alumina ferrite (4CaO.Al2O3.Fe2O3 atau C4F)
Keempat senyawa ini berpengaruh terhadap sifat-sifat semen portland, umunya semen
portland mengandung komposisi :
 C3S dan C2S 75% : memberikan sifat semen dalam hal kekuatan tekanan semen.
 C4AF dan C3A 25% : memberikan sedikit pengaruh terhadap sifat semen, C4AF
memberikan pengaruh terhadap warna semen sedangkan C3A memberikan pengaruh
terhadap kecepatan pengerasan semen.
 Jenis-jenis semen
Dengan menyesuaikan keinginan para konsumen maka para produsen semen senantiasa
melakukan berbagai penelitian sehingga diperoleh jenis-jenis semen sebagai berikut:
1. Semen Portland

Semen portand adalah hidraulis blender (material yang mempunyai sifat-sifat


adhesif dan kohesif) yang dihasilkan dengan cara menghaluskan tanah semen (klinker)
yang terdiri dari silikat-silikat kalsium hidrat yang bersifat hidraulis dan digiling
bersama bahan tambahan. Satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat.
Klinker adalah penamaan untuk gabungan komponen produk semen yang belum
diberikan bahan tambahan lain untuk memperbaiki sifat semen
2. Semen Campuran
Semen campuran ini dibuat karena dibutuhkannya sifat khusus yang tidak dimiliki
oleh semen portland. Untuk memproleh sifat khusus tersebut biasanya diperlukan
bahan lain sebagai bahan tambahannya
 Besaran-Besaran pada Pabrik Semen
Pada pabrik semen dikenal beberapa besaran antara lain :
1. Modulus HM
Modulus HM adalah perbandingan antara seluruh CaO yang ada dalam semen
ataupun raw meal dengan jumlah seluruh oksida silika, oksida alumina dan oksida besi
2. Modulus Silika (SM)
Modulus silika merupakan perbandingan antara kadar oksida silika dengan jumlah
kadar oksida alumina dan oksida besi. Harga SM berkisar antara 1,9-3,2. Tetapi dalam
pembuatan semen, harga SM yang diharapkan antara 2,2-2,4
3. Modulus Alumina (AM)
Alumina modulus adalah perbandingan antara kadar oksida alumina dan oksida besi.
4. Lime saturation factor (LSF)
LSF adalah perbandingan antara seluruh CaO yang terdapat dalam campuran bahan
baku dengan CaO standar yang diperlukan untuk pembentukan senyawa-senyawa mineral
potensil. Makin tinggi harga LSF raw meal, maka makin sulit raw meal tersebut dibakar.
BAB II PEMBAHASAN

A. Profil PT Semen Tonasa


1.Sejarah PT Semen Tonasa

PT. Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia yang
menempati lahan seluas 1.200 hektar di Desa Biringere Kec. Bungoro Kab. Pangkep, sekitar
60 km dari kota Makassar.
PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. Mulai didirikan berdasarkan TAP MPRS RI
No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta
berencana tahapan 1961-1969.
PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen pertahun,
mempunyai 5 unit pabrik , yaitu Tonasa I, Tonasa II, Tonasa III, Tonasa IV, dan Tonasa V.
2.Lokasi PT Semen Tonasa
a. Pabrik Semen Tonasa I
Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kec. Balocci, Kab. Pangkep,
Provinsi Sulawesi Selatan. Pabrik Semen Tonasa I didirikan berdasarkan TAP MPRS RI
No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960 tentang pola pembangunan nasional
semesta berencana tahapan 1961-1969.
Pabrik Tonasa unit I mulai beroperasi pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000
metrik ton semen per tahun dengan proses basah. Tetapi pabrik unit I ini hanya
beroperasi sampai tahun 1984 atas pertimbangan ekonomis.
b. Pabrik Semen Tonasa II
Pabrik Semen Tonasa II yang berlokasi di desa Biringere, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, yang berjarak 23 km dari Pabrik Semen
Tonasa Unit I, yang didirikan berdasarkan persetujuan Bappenas No. 023/XL-
LC/B.V/76 dan No.2854/D.I/IX/76, tanggal 02 september 1976.
Proyek pembangunan pabrik semen tonasa II secara resmi dimulai tanggal 20
Oktober 1976 dan selesai pada tanggal 15 Desember 1979, yang diresmikan oleh Bapak
Presiden Soeharto pada tanggal 28 Februari 1980.
Tonasa unit II yang menggunakan proses kering yang beroperasi secara komersial
pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton semen pertahun dan dioptimalisasi
menjadi 590.000 ton semen pertahun pada tahun 1991.
c. Pabrik Semen Tonasa III
Pabrik Semen Tonasa III yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II, yang
dibangun berdasarkan persetujuan Bappenas No. 32 XC-LC/B.V/1981.
Proyek pembangunan dimulai pada tanggal 09 Januari 1982 dan selesai pada tanggal
03 April 1985, yang diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto didampingi Perdana
Menteri Lee Kwan Yew dari Singapura.
Kapasitas produksi pabrik Semen Tonasa III adalah 590.000 ton pertahun,
kerjamasa antara pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat. Proses yang digunakan
yaitu proses kering.
d. Pabrik Semen Tonasa IV
Pabrik Semen Tonasa IV yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II
dan III yang dibangun berdasarkan Surat Menteri Muda Perindustrian No. 182/MPP-
IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan Surat Menteri Keuangan RI
No.1549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990.
Tonasa unit IV dikerjakan secara swakelola oleh PT. Semen Tonasa dibantu
oleh PT. Rekayasa Industri sebagai konsultan. Diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 10 September 1996. Proses yang digunakan adalah proses kering
dengan kapasitas produksi 2.300.000 ton pertahun.
e. Pabrik Semen Tonasa V
Pabrik Semen Tonasa V yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II,
III dan IV yang dibangun pada tahun 2009 dan beroperasi secara komersil sejak 01
Februari 2013, proses yang digunakan adalah proses kering dengan kapasitas
produksi 2.500.000 ton pertahun.
3. Konsolidasi dengan PT. Semen Indonesia

Sebelum PT. Semen Tonasa berkonsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk, pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah pemerintah RI. Konsolidasi dengan
Semen Gresik (Persero) Tbk, dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995, dan
sesuai keputusan RUPS LB pada tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar saham portepel di
jual kepada Koperasi Karyawan Semen Tonasa (KKST), sehingga pemegang saham
PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan KKST.
Pada bulan November tahun 2013 konsolidasi dengan PT. Semen Gresik
berakhir. PT. Semen Tonasa , PT. Semen Gresik , PT. Semen Padang dan Thang
Long Cement Vietman berada dalam satu naungan PT. Semen Indonesia. Tujuannya
untuk menciptakan pos produksi semen yang sama kuat dalam industri semen
Indonesia.

Pemegang Saham | Stakeholder


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. : 99,9998%
Koperasi Karyawan Semen Tonasa : 0,0002%
Status | Status
Perusahaan Negara : 8 September 1971
PT (Persero) / State-owned Company : 9 Januari 1975
Konsolidasi dengan PT Semen Gresik / Concolidation with PT
Semen Gresik: 15 September 1995
Operational Company dari Holding PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. : 20 Desember 2012
Produk | Products
Semen Portland Tipe I | Ordinary Portland Cement Type I (OPC)
Semen Portland Komposit|Portland Composite Cement (PCC)
Semen Portland Pozzolan|Portland Pozzolan Cement (PPC)
Kapasitas Terpasang : 5.980.000 ton semen/tahun
Kapasitas Produksi : 6.700.000 ton semen/tahun
Kantor Pusat/Pabrik
Biringere – Pangkep – Sulawesi Selatan 90651,
Telp. (0410) 312345 (Hunting) Fax. (0410) 310113
email : humas.st@semenindonesia.com
Kantor Penghubung Makassar
JI. Khairil Anwar No. 1 Makassar – 90113,
Telp. (0411) 321823, Fax. (0411) 311973,
Kantor Perwakilan Jakarta
Graha Irama Lt. 11 – JI. H.R. Rasuna Said
Kav. 1-2-Kuningan – Jakarta – 12950
Telp . (021) 5261161 – 4, Fax. (021) 5261160
Pemasaran
Pangkep : Telp. (0410) 310009, 310019 Fax.
310060, (0410) 310045
Fax: (0410) 310060, (0410) 310045
Makassar : Telp. (0411) 323758 - (0411) 312674,
Fax: (0411) 311973
4. Visi dan Misi PT. Semen Tonasa

Visi
Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka Di Asia Dengan Tingkat
Efisiensi Tinggi.
Misi
 Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.
 Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas dan
harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
 Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang, guna
meningkatkan daya saing di pasar dan ebitda margin perusahaan.
 Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi karyawan
untuk bekerja secara profesional.
B. Struktur Organisasi PT Semen Tonasa
Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan
atau suatu instansi untuk mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab
dari suatu jabatan. Struktur organisasi PT. Semen Tonasa mengatur seluruh
tenaga/karyawan sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik dalam suatu sistem
kerja yang efektif.
Bagan Struktur Organisai PT Semen Tonasa

Adapun struktur organisasi di PT. Semen Tonasa, meliputi:


1) Direktur Utama, membawahi :
A. Departemen Internal Audit, yang terdiri dari:
a. Biro Audit akuntansi & Keuangan
b. Biro Audit Teknik
c. Biro Audit Komersil & Lembaga Penunjang
B. Departemen CSR & Umum, yang terdiri dari:
a. Biro Pelayanan Umum
 Seksi Transportasi & Keb. LP
 Seksi Rumah Tangga
 Seksi Protokol
 Seksi Pemel. Sarana Umum
b. Biro CSR & PKBL
 Seksi Program Kemitraan
 Seksi CSR/Bina Lingkungan
 Seksi Adm. Keu. CSR/PKBL
c. Biro Keamanan
 Seksi KAM. Pabrik & Perumahan
C. Sekretaris Perusahaan
a. Biro Hukum & Govern.
 Seksi Hukum
 Seksi Tanah & Optimalisasi Aset
 Seksi GCG
b. Biro Manajemen Risiko
c. Biro Humas
 Seksi Perwakilan Jakarta
 Seksi Humas
 Seksi Sekretariat
D. Staf Direktur Utama
E. Direktur Produksi, membawahi:
1) Departemen Produksi Bahan Baku
a. Biro Tambang
 Seksi Perencanaan & Evaluasi Tambang
 Seksi Penambangan Batu Kapur
 Seksi Penambangan TL & PS
b. Biro Pemel. & Pelayanan Tambang
 Seksi Pemel. Alat Tambang
 Seksi Pemel. Mesin Crusher
 Seksi Pemel. Ellins Crusher
c. Biro Operasi Crusher
 Seksi Operasi Crusher BK
 Seksi Operasi Cr. TL & PS
2) Departemen Produksi Tonasa 2/3
a. Biro Operasi 2/3
 Seksi Operasi Raw Mill 2/3
 Seksi Operasi Kiln 2/3
 Seksi Operasi Coal Mill 2/3
 Seksi Operasi FM 2/3
 Seksi AFR Tonasa 2/3
b. Biro Pemel. Mesin 2/3
 Seksi Pemel. Mesin Raw Mill
 Seksi Pemel. Mesin Kiln dan CM 2/3
 Seksi Pemel. Mesin FM 2/3
c. Biro Pemel. Listrik & Instrumen 2/3
 Seksi Pemel. Ellins RM & CM 2/3
 Seksi Pemel. Ellins Kiln 2/3
 Seksi Pemel. Ellins FM 2/3
3) Departemen Produksi Tonasa 4
a. Biro Operasi Tonasa 4
 Seksi Operasi Raw Mill 4
 Seksi Operasi Kiln 4
 Seksi Operasi Coal Mill 4
 Seksi Operasi FM 4
 Seksi AFR Tonasa 4
b. Biro Pemeliharaan mesin Tonasa 4
 Seksi Pemel. Mesin Raw Mill 4
 Seksi Pemel. Mesin Kiln dan CM 4
 Seksi Pemel. Mesin FM 4
c. Biro Pemeliharaan Listrik & Instrumen Tonasa 4
 Seksi Pemel. Ellins RM & CM 4
 Seksi Pemel. Ellins Kiln 4
 Seksi Pemel. Ellins FM 4
4) Departemen Produksi Tonasa 5
a. Biro Produksi Tonasa 5
 Seksi Operasi Raw Mill 5
 Seksi Operasi Kiln & CM 5
 Seksi Operasi Finish Mill 5
b. Biro Pemeliharaan Mesin Tonasa 5
 Seksi Pemel. Mesin Raw Mill 5
 Seksi Pemel. Mesin Kiln dan CM 5
 Seksi Pemel. Mesin FM 5
c. Biro Pemeliharaan Ellins Tonasa 5
 Seksi Pemel. Ellins RM & CM 5
 Seksi Pemel. Ellins Kiln 5
 Seksi Pemel. Ellins FM 5
d. Biro Operasi Packer & Angkutan Semen Curah
 Seksi Operasi Packer 2/3
 Seksi Operasi Packer 5
 Seksi Angk. SC & Silo Semen
 Seksi Pemeliharaan Packer PS
5) Departemen Perencanaan Teknik
a. Biro bengkel dan Perencanaan Umum
 Seksi Bengkel Mesin
 Seksi Bengkel Listrik
 Seksi Pekerjaan Umum Pabrik
b. Biro Perencanaan & Pengendali Pemeliharaan
 Seksi Perencanaan Suku Cadang
 Seksi Inspeksi Pabrik
 Seksi Perencanaan & Evaluasi Pemeliharaan
c. Biro Pengendalian Mutu
 Seksi Pengendalian Mutu Tonasa 2/3
 Seksi Pemngendalian Mutu Tonasa 4
 Seksi Pengendalian Mutu Tonasa 5
d. Biro Perencanaan Pengendalian Proses
e. Biro Konstruksi
 Seksi Konstruksi Mekanik
 Seksi Konstruksi Ellins
 Seksi Konstruksi Sipil
6) Departemen Pembangkit
a. Biro Operasi Pembangkit
 Seksi PPOP I
 Seksi PPOP II
 Seksi Pengendalian Mutu Air & Batu Bara
b. Biro Pemeliharaan Mesin Pembangkit
 Seksi Pemeliharan Mesin Pembangkit I
 Seksi Pemeliharaan Mesin Pembangkit II
c. Biro Ditribusi Daya
 Seksi Pengaturan Beban
 Seksi Pemeliharaan Jaringan & Listrik Luar Pabrik
 Seksi Pemeliharaan Jaringan & Listrik Pabrik
d. Biro Pemeliharaan Ellins Pembangkit
 Seksi Pemeliharaan Listrik Pembangkit
 Seksi Pemeliharaan Intrumen Pembangkit
7) Departemen Jaminan Mutu & Lingkungan/MR
a. Biro Jaminan Mutu
 Seksi Pengujian Bahan
 Seksi Jaminan Mutu Produk
 Seksi Aplikasi Semen & Pelayanan Teknik
b. Biro Pemantauan Lingkungan & Properti
 Seksi Pemantauan Lingkungan
c. Biro Pengembangan Sismen, Inovasi & TPM
d. Biro Kesel. & Kesehatan Kerja
 Seksi K3 Pabrik
 Seksi K3 Biringkassi & Fasilitas Lain
 Seksi Kebersihan Pabrik
 Seksi Pengolahan Air
F. Direktur Komersial
1) Departemen Penjualan
a. Seksi Administrasi Penjualan
b. Biro Penjualan Wilayah I
 Seksi Penjualan Sulsel & Sulbar
 Seksi Penjualan Sulut & Gorontalo
 Seksi Penjualan Sulteng
 Seksi Penjualan Sultra
c. Biro Penjualan Wilayah II
 Seksi Penjualan Kaltim
 Seksi Penjualan Kalsel & Kalteng
 Seksi Penjualan Kalbar & Jawa
d. Biro Penjualan Wilayah III
 Seksi Penjualan NTB & NTT
 Seksi Penjualan Maluku & Papua
 Seksi Penjualan Ekspor
2) Departe
3) men Distribusi & Transportasi
a. Biro Distribusi
 Seksi Pelabuhan Biringkassi
 Seksi Pemel. Mesin Packer BKS & Coal Unloading
 Seksi Pemel. Ellins Packer BKS & Coal Unloading
 Seksi pelabuhan Makassar
 Seksi Opersi Coal Unloading
b. Biro Transportasi
 Seksi Transportasi Laut
 Seksi Darat & Depot
 Seksi Pengendalian Kantong
c. Biro Pengantongan I
 Seksi Pengantongan Bitung
 Seksi Pengantongan Palu
 Seksi Pengantongan Ambon
 Seksi Pengantongan Kendari
 Seksi Pengantongan Mamuju
d. Biro Pengantongan II
 Seksi Pengant. Samarinda
 Seksi Pengant. Banjarmasin
 Seksi Pengant. Celukan Bwg
4) Departemen Pengadaan
a. Biro Pengadaan Barang
 Seksi SC Barang Umum & Investasi
 Seksi bahan Baku Penolong
b. Biro Pengelolaan Persediaan
 Seksi Pengendalian Persediaan.
 Seksi Pengelolaan Suku Cadang
 Seksi Pengelolaan Bahan
 Seksi Pengendalian Persediaan BKS
c. Biro Pengadaan Jasa
 Seksi Pengadaan Jasa Teknik
 Seksi Pengadaan Jasa Umum
d. Biro Perc. Pengadaan
5) Biro Perencanaan & Analisa Proses
a. Staf perenc. & Analisa Pasar
b. Seksi Promosi
c. Seksi Pengaduan Konsumen
G. Direktur Keuangan
1) Departemen Akuntansi & Keuangan
a. Biro Pengelolaan Dana
 Seksi Penerimaan & Pembayaran
 Seksi Pengel. & Perencanaan Likuiditas
b. Biro Pengel. Hutang Piutang
 Seksi Adm. Hutang Piutang
 Seksi Penagihan
c. Biro Pajak & Asuransi
 Seksi Pajak
 Seksi Asuransi & Pengel. Asset
d. Biro Akuntansi Keuangan
 Seksi Akuntansi Umum
 Seksi Verifikasi
e. Biro Akuntansi Manajemen
 Seksi Akuntansi Biaya
 Staf Angg. & Eval. Kinerja
 Staf Eval KPI
2) Departemen SDM
a. Biro Personalia
 Seksi Adm. Karyawan
 Seksi Hub. Karyawan & Outsoucing
b. Biro Diklat
 Seksi Perc. & Pelaks. Diklat
 Seksi Evaluasi Diklat
c. Biro Pelayanan Kesehatan
 Seksi Penunjang Medis
 Seksi Pelay. Medis & Keperawatan
 Seksi Hyperkes
d. Biro Pengemb. Organisasi & SDM
 Seksi PO & Perenc. SDM
 Seksi Penilaian Kinerja Prod Karyawan
e. Staf Medis
C. Produk PT Semen Tonasa
Produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa antara lain :
 Semen OPC (Ordinary Portland Cement).
Ordinary Portland Cement adalah semen hidrolisis yang dibuat dengan
menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I produksi
perseroan memenuhi persyaratan SNI No. 12-2049-2004 Jenis 1 dan ASTM
C150-2004 tipe I dengan berat 50 kg dan semen curah. Ordinary Portland
Cement mempunyai C3S 59.3% ; C2S 17%; C3A 8%; C4AF 11.9% dan
komposisi limit sebagai berikut :

Tabel.1.1.Komposisi Limit Semen Tipe I


Oksida Komposisi % Berat
CaO 66
SiO2 21.5
Al2O3 5.5
Fe2O3 3.9
MgO 5
SO3 2.5-3
CaO Bebas 0.82
Semen jenis ini banyak digunakan untuk bangunan umum dengan
kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan peryaratan khusus) seperti:
bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya, landasan
bandar udara, beton pratekan, bendungan/saluran irigasi, elemen bangunan
seperti hollow, genteng paving block, batako, buis beton, dan roster.
 Portland Composite Cement (PCC)
Semen Portland Composite adalah bahan pengikat hidrolisis hasil
penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu atau lebih
bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk
bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk
bahan organik lain yang mempunyai sifat pozzoland. Bahan pozzoland yang
ditambahkan besarnya antara 15-40%. Semen Portland Composite produksi
PT. Semen Tonasa memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004.
Semen jenis ini banyak digunakan untuk kontruksi beton umum, pasangan
batu bata, plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan elemen
bangunan seperti beton pracetak, panel beton, dan sebagainya.
 Portland Pozzolan Cement (PPC)
Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolisis yang terdiri dari
campuran homogen antara semen portland dan pozzoland halus, yang
diproduksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozzoland
bersama-sama atau mencampur secara merata bubuk semen portland dan
pozzoland. Kadar Pozzoland 15%-40% massa semen Portland pozzolan.
Semen Portland Pozzoland produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI
15-0302-2004 tipe IP-U. Semen jenis ini banyak digunakan untuk bangunan
bertingkat (2-3 lantai), kontruksi beton umum, kontruksi beton massa seperti
pondasi plat penuh dan bendungan, konstruksi bangunan di daerah pantai,
tanah berair (rawa) dan bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif,
serta konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti
bangunan sanitasi, bangunan perairan dan penampungan air
D. Kapasitas Produk dan Teknologi Pengolahan
Kapasitas Produksi Perseroan memiliki kapasitas terpasang
5.980.000 ton semen / tahun, namun kemampuan produksi semen dapat
mencapai 6.700.000 ton semen per tahun. Perseroan mempunyai empat unit
pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, Pabrik Tonasa III, Pabrik Tonasa IV dan Pabrik
Tonasa V. Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kering dengan
kapasitas terpasang masing-masing :
 Pabrik Unit II 590.000 ton/tahun
 Pabrik Unit III 590.000 ton/tahun
 Pabrik Unit IV 2.300.000 ton/tahun
 Pabrik Unit V 2.500.000 ton/tahun
E. Sistem Manajemen
Sebagai perseroan yang senantiasa berpegang teguh pada komitmen,
perseroan berupaya memenuhi harapan pelanggan, meningkatkan tanggung
jawab kepada stakeholder, memenuhi peraturan perundangan, mencegah
terjadinya kerusakan lingkungan danmengembangkan sumber daya secara
profesional yang didukung oleh teknologi dan sistem manajemen yang
terintegrasi. Sistem manajemen perseroan dikenal dengan istilah Sistem
Manajemen Semen Tonasa (SMST) yang berorientasi pada manajemen
terintegrasi, mutu produk, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Sistem Manajemen Terintegrasi (Integrated Management System~IMS)


Dalam memenuhi kebutuhan konsumen Perseroan memegang teguh segala
proses yang telah distandarisasi, baik itu mutu, lingkungan serta kesehatan dan
keselamatan kerja. Semua proses sistem manajemen tersebut telah tercakup
dalam sistem manajemen terintegrasi yang dinamakan Sistem Manajemen Semen
Tonasa (SMST). Integrasi sistem manajemen dilakukan agar seluruh sistem
manajemen yang ada di Perseroan dapat berjalan dengan efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan Perseroan. Pada tanggal 6 Januari 2010, Perseroan
mendapat pengakuan dari PT Sucofindo ICS atas penerapan sistem manajemen
yang terintegrasi.
Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
Sebagai perusahaan yang senantiasa memberikan kepuasan kepada
pelanggan serta salah satu bentuk komitmen Perseroan dalam menghadapi
persaingan ketat industri, maka mulai dari pengadaan bahan baku, proses dan
produk akhir yang mencakup semua kegiatan operasional Perseroan selalu
diupayakan memenuhi persyaratan mutu ISO 9001. Sejak tahun 1996, Perseroan
telah mendapatkan pengakuan internasional terhadap mutu produknya dengan
label ISO 9002.

Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)


Manajemen Perseroan mempunyai komitmen untuk “menjadi produsen
semen yang ramah lingkungan”. Sesuai dengan pemenuhan persyaratan yang
berlaku, Perseroan telah melaksanakan berbagai program yang menyangkut
minimalisasi dampak negatif dari operasi dan produk, pelaksanaan program
efisiensi pemakaian sumber daya alam serta energi, melaksanakan kegiatan
konservasi lahan bekas tambang, dan membina hubungan harmonis dengan
masyarakat sekitar. Karena itu, pada tahun 2000 Perseroan telah resmi
mengimplementasikan persyaratan ISO 14001 dan memperoleh sertifikat.
Kepedulian perseroan lebih lanjut terhadap pengelolaan lingkungan adalah
dengan keikutsertaan menangani limbah industry baik internal maupun eksternal
dengan memanfaatkannya dalam proses produksi, serta keikutsertaan dalam
penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER) dalam bidang lingkungan.
OHSAS 18001:2007 (Occupational Health & Safety Assessment Series)
Perseroan memperoleh sertifikat OHSAS dari PT Sucofindo ICS pada
tanggal 27 Oktober 2009. OHSAS merupakan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang bertaraf internasional, sertifikat OHSAS
merupakan wujud dari komitmen Perseroan dalam menciptakan kondisi
lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari kecelakaan dan pencemaran, serta
penyakit akibat kerja sehingga keselamatan dan kesehatan karyawan tetap
terjamin dan diakui oleh dunia internasional.
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI SPPT-SNI)
Semen Tonasa adalah produk yang memenuhi ketentuan SPPT SNI dan
perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, Semen Portland Jenis I sesuai dengan SNI-15-2049-2004, Semen
Portland Pozzolan (PPC) sesuai dengan SNI-15-0302-2004 dan Semen Portland
Komposit (PCC) sesuai dengan SNI-15-7064-2004. Pengawasan terhadap SPPT
SNI dilakukan secara berkala di Perseroan.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)(PP RI No.50
Tahun 2012)
Sejak tahun 2000, PT Semen Tonasa telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) guna menciptakan kondisi
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan
pencemaran, serta penyakit akibat kerja. Sebagai aset berharga, perseroan
bertanggung jawab dalam melindungi karyawan agar kesehatan dan keselamatan
tetap terjaga. Setelah diadakan audit SMK3 oleh Kementerian Tenaga Kerja
Republik Indonesia, Perseroan berhasil meraih ”Bendera Emas” dalam penerapan
SMK3 tersebut
Sistem Manajemen Laboratorium (ISO/ IEC 17025:2005)
Ketepatan atau keabsahan hasil pengujian merupakan cerminan Laboratorium
Pengujian Perseroan, hal ini sebagai wujud nyata dalam memberikan jaminan
mutu kepada pelanggan. Pada tanggal 13 Januari 2011, Perseroan kembali meraih
prestasi gemilang dengan diperolehnya Sertifikat ISO/IEC 17025 oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN).
F. Proses Produksi PT Semen Tonasa
Proses pembuatan semen di PT. Semen Tonasa secara garis besar dibagi menjadi
5 tahap yaitu :
1. Proses penyediaan bahan baku
2. Proses penggilingan bahan baku (Raw Mill)
3. Proses pembakaran raw meal menjadi klinker (Kiln)
4. Penggilingan batubara
5. Proses di cement mill
6. Proses pengantongan semen.

1. Proses Penyediaan Bahan Baku


Proses penyediaan bahan baku meliputi penambangan batu kapur, tanah liat, dan
pasir silica.
 Penambangan Batu Kapur
Kegiatan penambangan untuk menyiapkan bahan mentah ini meliputi pengeboran,
peledakan, dan pengangkutan.
 Penambangan Tanah Liat
 Penambangan Pasir Silika
2. Proses Penggilingan Bahan Baku (Raw Mill)
Proses penggilingan bahan baku di dalam raw mill bertujuan untuk
memproduksi tepung/bubuk bahan baku dengan kualitas yang dibutuhkan untuk
umpan tanur putar dengan ukuran yang diinginkan karena semakin kecil ukuiran
material maka luas permukaan relative besar sehingga pencampuran bahan lebih
homogen dan mempermudah reaksi dalam pembakaran.
Adapun proses yang terjadi dalam raw mill sebagai berikut :
 Penyiapan Bahan Baku
Batu kapur yang berasal dari gudang dikeruk oleh portal scrapper dan
dinaikkan ke dalam belt conveyor dan kemudian diangkut ke dalam bin.
Tanah liat yang dari gudang diambil dengan bucket chain excapator dan
diangkut dengan belt conveyor masuk ke dalam hopper tanah liat. Sedangkan
pasir silika diangkut dari gudang dengan belt conveyor ke bucket elevator
kemudian masuk ke dalam bin pasir silika.
 Penggilingan Bahan Baku
Di Pabrik Semen Tonasa V menggunakan vertical raw mill. Bahan baku
dari bin masing- masing kemudian dikeluarkan dengan weight feeder dan
disatukan dalam belt conveyor dan diumpankan ke dalam mill. Bahan baku
dari mill akan jatuh ke dalam table (media penggilingan) dan kemudian
giling atau digerus oleh roller. Tujuan dari penggilingan ini selain
menghaluskan juga sebagai pengering. Gas panas yang digunakan ialah gas
panas dari hasil pembuangan dari kiln. Serbuk yang dihasilkan selanjutnya
dihisap oleh mill fan menuju separator. Separator ini berfungsi untuk
memisahkan material halus dan kasar, material halus akan lolos sedangkan
material kasar akan jatuh kembali ke dalam media penggilingan . Kecepatan
separator mempengaruhi kehalusan material yang lolos.
Material halus yang lolos melewati separator selanjutnya menuju ke
cyclone. Di dalam cyclone terjadi pemisahan awal antara material produk
dengan gas panas. Pada bawah bagian cyclone terdapat flow gate yang
mengatur material jatuh ke dalam air slide. Kemudian dengan alat transport
air slide produk ditransport menuju bucket elevator untuk selanjutnya
ditransport lagi dengan air slide menuju silo penampungan raw meal.
 Penyimpanan Raw Meal
Raw meal hasil penggilingan yang masuk ke silo membentuk lapisan-
lapisan dengan ketinggian tertentu. Dibuat dalam tumpukan yang berlapis
agar mempunyai komposisi yang seragam, tetapi pada kenyataannya
komposisi keluaran silo belum seragam. Ketidakseragaman ini ditimbulkan
oleh fluktuasi produk raw meal. Untuk menekan deviasi fluktuasi maka
turunnya material di silo raw meal diatur sedemikian rupa melalui gate-gate
yang beroperasi bergantian sehingga material dalam silo membentuk lapisan-
lapisan. Pada saat pencurahan ini terjadi pusar arus material yang menarik
mateial antar lapisan. Sehingga material yang masuk ke dalam raw meal silo
sudah mengalami homogenisasi. Untuk menjaga agar tidak terjadi
penggumpalan pada silo raw meal, maka ditiupka udara aerasi ke dalam silo
tersebut.
Tujuan homogenisasi dalam raw mill adalah untuk mengurangi fluktuasi
komposisi kimia dan fisika dari salah satu komponen bahan baku atau
campuran. Prahomogenisasi sebelum bahan baku digiling, digunakan
reclaming scraper pada waktu pengambilan bahan baku. Keuntungan dari
reclaimer scaper sebagai berikut :
 Daya yang digunakan lebih kecil
 Dapat menangani material basah
 Biaya perawatan relatif rendah
Sedangkan untuk raw mill digunakan cara pneumatic homogenation.
Adapun kesulitan dalam pengoperasian yang terjadi jika raw meal tidak
homogen, antara lain :
 Terbentuknya ring coating
 Kebutuhan bahan bakar besar
 Umur batu tahan api lebih pendek
 Menurunkan hasil produksi
 Menyulitkan penggilingan klinker
 Hasil semen yang dihasilkan bervariasi.

3. Proses Pembentukan Klinker


 Proses Pemanasan Awal (Preheater)
Pemanasan raw meal dilakukan di preheater cyclone 4 tingkat . sebagai
pemanas digunakan gas dari rotary kiln. Aliran material dari silo raw meal
dibawa oleh belt conveyor masuk ke dalam puncak preheater sedangkan gas
panas masuk ke cyclone paling bawah berlawanan arah dengan arah aliran
material masuk. Aliran gas masuk dimungkinkan karena adanya isapan fan
sedangkan material bergerak karena gaya gravitasi. Feed masuk dari bagian atas,
saat itu juga umpan terbawa aliran gas panas masuk ke cyclon dan dust maka
umpan tanur dan gas akan berputar pada bagian dalam cyclone. Dengan adanya
gaya sentrifugal maka umpan akan terpisahkan.
 Proses Pembakaran pada Kiln
Raw meal yang siap dibakar di rotary kiln bila proses yang terjadi preheater
berjalan dengan baik, jika tidak terjadi flushing dan coating selama proses
berlangsung. Rotary kiln yang digunakan berupa silinder sepanjang 86 meter
yang terbuat dari baja yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api.
Batu tahan api ini berfungsi untuk mengurangi kehilangan panas akibat radiasi
dan konduksi, selain itu batu tahan api juga berfungsi melindungi silinder dari
panas karena pembakaran di dalam kiln berlangsung pada suhu yang sangat
tinggi. Secara berkala batu tahan api akan diperiksa apakah masih layak untuk
dipakai. Batu tahan api ini dipasang berdasarakan suhu, tahapan pembakaran dan
reaksi kimia yang terjadi di dalam kiln. Atas dasar tersebut, maka penempatan
lapisan dan jenis refraktori pada masing-masing proses adalah :
a. Zona preheating
 Rendah alumina (<35% Al2O3)
 Batu yang digunakan adalah light weight firebricks untuk isolasi panas
yang baik.
b. Zona kalisnasi
 Batu tahan api yang digunakan adalah fireclay bricks, mengandung 45%
Al2O3 dan dipergunakan pada suhu 1200oC.
 Acid fireclay bricks/light weight, digunakan untuk proses yang
mengandung banyak alkali.
c. Zona transisi
 Pada zona ini digunakan refraktori yang tahan terhadap perubahan suhu
dan porositas rendah sehingga tahan terhadap infitrasi garam. Pada zona
ini biasanya digunakan refraktori dengan kandungan alumina tinggi (50-
60%).
d. Zona sintering
 Di zona ini refraktori harus tahan terhadap bahan kimia.
 Mengandung magnesia-spinel atau dolomite.
e. Zona pendinginan
 Digunakan refraktori dengan kadar alumina yang lebih tinggi, bisa
mencapai 80%.

Kiln feed yang diumpankan berlawanan arah dengan aliran gas panas. Pemanas
yang digunakan berasal dari gun burner dan udara panas dari cooler. Begitu batu
bara dan O2 dari udara masuk maka batu bara akan langsung terbakar dan berkontak
dengan material yang masuk ke kiln. Di dalam kiln terbagi beberapa tahapan antara
lain : tahapan pengeringan, tahapan penguapan air kristal, proses penguapan air
kristal, proses penguraian kalsium dan magnesium karbonat dan pembentukan
penyusun utama klinker.
Di dalam kiln terjadi reaksi kimia, tahapan-tahapan reaksi yang terjadi di kiln
adalah sebagai berikut: (Data dari ruang kontrol)
1. Di bawah temperature 200oC terjadi penguapan air.
2. Temperatur 400-700oC terjadi penguapan air kristal
Al2O3.2SiO2.2H2O Al2O3 +2SiO2+2H2O
3. Temperatur 600-700o C terjadi dekomposisi kaolin
4. Temperatur 600-1000o C terjadi dekomposisi limestone membentuk C2S dan
C3A.
Reaksi: CaCO CaO+CO2
3CaO+2SiO2+Al2O3 2CaO.SiO2 +CaO.Al2O3
5. Temperatur 800-1300oC C2S dan C3A yang terbentuk akan bereaksi dengan
CaO membentuk C4AF.
6. Temperatur 1250-1450oC pembentukan C3S
2CaO. SiO2 + CaO 3CaO. SiO2
Pembentukan C3S akan terganggu bila temperature pembakaran tidak cukup
tinggi. Bila hal ini terjadi maka akan timbul free lime (CaO bebas). Sebab – sebab
timbulnya free lime dalam klinker sebagai berikut :
1. Kadar CaO di raw meal terlalu berlebihan.
2. Reaksi klinkerisasi tidak berlangsung sempurna karena temperatur rendah.
3. Ukuran raw meal terlalu besar.
Jadi material yang keluar dari kiln terdiri dari:
1. C2S yang akan memberikan kuat tekan awal sebelum penambahan air.
2. C3S yang memberikan kuat tekan akhir setelah dicampur air selama 28 hari.
3. C3A dan C4AF yang merupakan mineral potensial klinker.

 Proses Pendinginan
Klinker yang keluar dari kiln bersuhu tinggi, oleh karena itu harus didinginkan
terlebih dahulu sebelum diumpan ke dalam finish mill karena klinker yang panas
sulit untuk ditransformasikan dan dapat merusak karpet conveyor, selain itu klinker
yang panas mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap proses penggilingan.
Penggilingan klinker diakomodasi oleh udara yang masuk secara berlawanan arah
dengan klinker, temperature klinker masuk 1400oC dan keluar pada 200 - 300oC.
Pendinginan klinker dilakukan oleh planetary cooler sebanyak 10 buah tabung yang
dipasang melingkar pada ujung kiln yang terbuat dari plate setebal 8 meter yang
dilapisi oleh batu tahan api. Kemudian klinker masuk ke silo pada suhu sekitar
150oC. adapun tujuan dari proses pendinginan antara lain :
 Klinker yang panas akan memberikan pengaruh negatif pada proses
penggilingan selanjutnya.
 Memudahkan pengangkutan klinker.
 Efek dari gypsum yang ditambahkan akan hilang jika temperatur klinker terlalu
tinggi.
 Udara yang dipakai sebagai pendingin dapat dimanfaatkan kembali sebagai
udara panas untuk pengeringan sehingga menurunkan biaya produksi.
 Pendinginan yang cepat (quenching) akan meningkatkan kualitas semen yaitu
dengan mencegah terurainya C3S menjadi C2S.
4. Penggilingan Batu Bara (Coal Mill)
Batu bara merupakan bahan bakar padat yang banyak digunakan pada industri
semen. Hal ini disebabkan karena:
1. Pertimbangan internal
 Perubahan peralatan dengan menggunakan batu bara dari minyak tidak terlalu
mahal
 Sebagian batu bara yang terbakar dapat menjadi abu yang dapat ikut menjadi semen
sehingga menambah produk
 Harga batu bara relatif lebih murah dari bahan bakar minyak
2. Pertimbangan eksternal
Cadangan batu bara masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Batu
bara yang dipakai dalam operasi PT. Semen Tonasa adalah batu bara yang berasal
dari Kalimantan Selatan dan sebagian dari Sulawesi Selatan sendiri.
Sebelum batu bara digunakan sebagai bahan pembakar material dalam kiln,
perlu dikeringkan dan digiling sampai kehalusan tertentu, disamping itu harus
memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan seperti kadar air, kadar sulfur, kadar
abu, nilai kalor dan sebagainya.
5. Proses di Cement Mill
Tujuan penggilingan yaitu untuk memperbesar luas pertikel yaitu campuran
antara klinker dan gypsum, sehingga senyawa kimia dalam partikel semen dapat
bereaksi dengan sempurna. Disamping itu untuk mendapatkan tingkat kehalusan
sesuai dengan standar SNI No. 15-2049-1994 untuk penggilingan semen mill.
Perbandingan gypsum dan klinker yang dicampurkan dalam semen mill adalah 96%
untuk klinker dan 4% untuk gypsum (termasuk material campuran). Material dari
dome (clinker silo) ditransfer menuju ke clinker bin dengan pan conveyor begitu juga
dengan gypsum, limestone dan trass. Material-material tersebut langsung ditransfer
dari gudangnya menuju masing-masing bin. Kemudian dari bin material ditransfer
dengan belt conveyor, semua material tercampur di belt conveyor. Di mill, materil
digilling oleh roller di atas table. Material yang sudah halus akan melewati separator,
sedangkan yang masih kasar akan digiling kemballi. Dimana material tersebut menuju
reject dengan vibrating conveyor dan bucket elevator. Kemudian bercampur dengan
fresh feed menuju mill. Produk yang halus akan ditransfer ke silo dengan air slide dan
bucket elevator.

6. Proses Pengantongan
Proses pengantongan di PT. Semen Tonasa V menggunakan alat packer dengan
2 line yang berjumlah 2 unit. Jumlah semen yang dihasilkan adalah 2400 zak/jam.
Semen dari silo sebagian ditransfer dari silo ke pengepakan melalui air slide, bucket
elevator dan vibrating screen untuk dipisahkan jika ada semen yang menggumpal.
Lalu ditampung di feed bin, pengisian semen berlangsung secara otomatis dengan
bantuan impeller turbo packer dan dorongan udara dari kompresor. Kapasitas tiap bin
adalah 35 ton untuk bin 564 dan 40 ton untuk bin 563.

G. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat pada PT. SemenTonasa unit V adalah sebagai berikut :
Unit Bahan Baku
Limestone Crusher
Jenis Jaw Crusher
Kapasitas 1650 ton / jam

Clay Crusher
Jenis Roller Crusher
Kapasitas 350 ton / jam

Silica Crusher
Jenis Jaw Crusher
Kapasitas 150 ton / jam

Unit penggilingan bahan baku ( Raw


Mill )
Jenis Vertikal mill
Kapasitas 750 ton / jam
Kecepatan putaran 29 rpm

Unit Pembakaran ( Kiln )


Jenis Cyclone suspension preheater 4 stage, two sting,
ILC Calciner
Kapasitas 8000 ton / jam
Panjang 86 m
Diameter 5m
Kecepatan 3.1 rpm
Inklinasi 4%

Unit pendinginan ( cooler )


Jenis Grate Cooler ( MMC)

Unit penggilingan klinker (cement


mill ) Vertical Roller Mill
Jenis 250 ton / jam
Kapasitas
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pemegang saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. : 99,9998% Koperasi Karyawan
Semen Tonasa : 0,0002%
2. Lokasi PT Semen Tonasa yaitu Mamuju, Lapuko, Banjarmasin, Pelabuhan Biringkassi,
Palu, Makassar, Ambon, Bitung, dan Samarinda
3. Stuktur organisasi pada PT Semen Tonasa umumnya terdiri dari Ditektur Utama yang
dibagi menjadi direktur produksi, direktur komersial dan direktur keuangan
4. Produk yang dihasilkan yaitu Semen Portland Tipe I | Ordinary Portland Cement Type
I (OPC), Semen Portland Komposit|Portland Composite Cement (PCC), Semen
Portland Pozzolan|Portland Pozzolan Cement (PPC)
5. Kapasitas Produksi Perseroan memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen /
tahun, namun kemampuan produksi semen dapat mencapai 6.700.000 ton semen per
tahun.
6. Sistem manajemen perseroan dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Semen Tonasa
(SMST) yang berorientasi pada manajemen terintegrasi, mutu produk, lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja.

3.2 Saran
Menurut kami masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diulas. Perlunya
turun lapangan langsung dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai