OLEH :
KELOMPOK 7
1. LA ODE ALFAYYALD
2. ZUNARDI LAODE
3. LA ODE ANTO
4. MADU ARUM
5. MUHAMMAD. BAYU ADJI RAMADHAN
6. MUHAMMAD. HARIS
7. NASRUDIN ALHAM
8. MUHAMMAD FERDIAN AMZAIN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, tidak lupa pula memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah pengetahuan lingkungan tentang suksesi.
Makalah pengetahuan lingkungan ini ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang suksesi ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 5
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
D. Manfaat ................................................................................................................................ 6
A. Latar Belakang
Suatu industri pertambangan merupakan jenis industri yang memiliki struktur atau
bagian-bagian yang sangat kompleks dan lengkap. Selain itu , industri pertambangan
memiliki tingkat resiko yang cukup banyak , padat modal ,dan padat teknologi. Diantara
resiko yang ada dalam dunia tambang yaitu resiko ekonomi , resiko geologi ,dan resiko
lingkungan. Oleh Karena itu , dalam mengelolah industri pertambangan di butuhkan
sumberdaya manusia yang handal dalam memanejerisasinya. Suatu industri tambang dapat di
katakan telah maju apabila memiliki system manajemen yang terstruktur dengan baik ,rapi
dan juga teratur.Sistem manajemen yang terstruktur dengan baik tersebut dapat
meminimilkan atau mengurangi resiko-resiko yang dapat terjadi pada suatu tambang
,sehinnga dapat dikatakan proses manajemen suatu tambang memiliki peranan dan
kedudukan yang sangat tinggi dalam keberhasilan dan kelancaran suatu industri
pertambangan
Hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan makalah, guna mengetahui dan
mempelajari proses manajemen yang di terapkan pada PT Semen Tonasa dan juga profil
perusahaan, lokasi, struktur organisasi, produk, kapasitas produksi, teknologi pengolahan dan
lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana profil PT Semen Tonasa?
b. Dimana Lokasi PT Semen Tonasa?
c. Bagaimana struktur organisasi PT Semen Tonasa?
d. Apa Produk yang dihasilkan PT Semen Tonasa?
e. Bagaimana Kapasitas Produk dan Teknologi Pengolahan yang digunakan PT Semen
Tonasa?
f. Bagaimana Sistem Manajemen PT Semen Tonasa?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui profil perusahaan PT Semen Tonasa
b. Untuk mengetahui Visi Misi PT Semen Tonasa
c. Untuk mengetahui Lokasi PT Semen Tonasa
d. Untuk mengetahui struktur organisasi PT Semen Tonasa
e. Untuk mengetahui Teknologi Pengolahan yang digunakan PT Semen Tonasa
f. Untuk mengetahui Produk yang dihasilkan PT Semen Tonasa
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini yaitu dapat memberikan
informasi secara jelas mengenai profil perusahaan, visi misi, lokasi, struktur organisasi, serta
teknologi pengolahan dan produk dari PT Tonasa
E. Teori Singkat
Semen adalah suatu campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat hidrolis
dan apabila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi bahan yang mempunyai
sifat perekat sehingga bisa mengikat bahan-bahan lain menjadi satu satuan massa yang padat.
Karena udara mengandung uap air maka proses pengerasan semen dapat terjadi di
air maupun udara. Sifat hidrolis ini yang menjadikan semen sebagai bahan utama dalam
konstruksi bangunan, jalan, jembatan, bendungan, dan lain-lain
Bahan Baku
1) Bahan Baku Utama
a. Batu Kapur (CaCO3)
Batu kapur merupakan batuan sedimen yang dikategorikan sebagai batuan keras dan
merupakan penghasil CaCO3 terbesar. Batu kapur murni umumnya berupa calcite atau
argonit. Kadar CaCO3 yang terdapat dalam batu kapur murni adalah 95%. Bentuk lain
dari kalsit adalah marmer (marble), tapi batuan ini kurang menguntungkan karena sangat
keras.
b. Tanah Liat (Al2Si2O7.XH2O)
Tanah liat pada umumnya dikenal dengan lempung atau clay. Unsur tanah liat yang
diperlukan dalam pembuatan semen adalah kadar Al2O3-nya, sehingga apabila kadar
SiO2 lebih banyak dari Al2O3, maka tanah liat tersebut tergolong kurang baik digunakan.
2) Bahan Korektif
Bahan korektif untuk pembuatan semen digunakan jika kadar senyawa di dalam
bahan baku utama yang digunakan kurang. Bahan korektif yang digunakan dalam
pembuatan semen yaitu:
a. Pasir silika (SiO2)
Bahan pembawa oksida silika (SiO2) berwarna putih sampai kuning pada
keadaan murni yaitu sekitar 90%.
b. Copper slag
Pasir besi dengan ferri oksida (Fe2O3) sebagai komposisi tertinggi (70-80%).
Pasir besi juga berfungsi sebagai penghantar panas dalam pembentukan luluhan
terak semen. Dalam proses pembuatan semen, copper slag bereaksi dengan CaO
dan Al2O3 membentuk kalsium alumina ferrit.
3) Bahan tambahan
a. Gypsum
Gypsum adalah bahan sedimen CaSO4 yang mengandung 2 molekul hidrat yang
berfungsi sebagai penghambat proses pengeringan pada semen. Penambahan
gypsum dilakukan dengan penggilingan akhir dengan perbandingan 96:4. Gypsum
mengalami reaksi pelepasan hidrat dari CaSO4.2H2O menjadi CaSO4.1/2H2O dan 1
1/2H2O..
b. Material ke 3
Limestone (batu kapur)
Limestone adalah batu kapur murni tanpa ada pencampuran dan berfungsi
untuk memperhalus semen pada saat penggilingan. Limestone digunakan untuk
menambah jumlah produksi pada pembuatan semen namun tidak
mempengaruhi senyawa pada semen.
Trass
Trass mempunyai fungsi sama dengan limestone. Selain itu trass juga
menambah kuat tekan semen dan berfungsi sebagai strength pada cetakan
semen.
PT. Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia yang
menempati lahan seluas 1.200 hektar di Desa Biringere Kec. Bungoro Kab. Pangkep, sekitar
60 km dari kota Makassar.
PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. Mulai didirikan berdasarkan TAP MPRS RI
No.II/MPRS/1960, tanggal 05 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta
berencana tahapan 1961-1969.
PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen pertahun,
mempunyai 5 unit pabrik , yaitu Tonasa I, Tonasa II, Tonasa III, Tonasa IV, dan Tonasa V.
2.Lokasi PT Semen Tonasa
a. Pabrik Semen Tonasa I
Pabrik Semen Tonasa I berlokasi di desa Tonasa Kec. Balocci, Kab. Pangkep,
Provinsi Sulawesi Selatan. Pabrik Semen Tonasa I didirikan berdasarkan TAP MPRS RI
No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960 tentang pola pembangunan nasional
semesta berencana tahapan 1961-1969.
Pabrik Tonasa unit I mulai beroperasi pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000
metrik ton semen per tahun dengan proses basah. Tetapi pabrik unit I ini hanya
beroperasi sampai tahun 1984 atas pertimbangan ekonomis.
b. Pabrik Semen Tonasa II
Pabrik Semen Tonasa II yang berlokasi di desa Biringere, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, yang berjarak 23 km dari Pabrik Semen
Tonasa Unit I, yang didirikan berdasarkan persetujuan Bappenas No. 023/XL-
LC/B.V/76 dan No.2854/D.I/IX/76, tanggal 02 september 1976.
Proyek pembangunan pabrik semen tonasa II secara resmi dimulai tanggal 20
Oktober 1976 dan selesai pada tanggal 15 Desember 1979, yang diresmikan oleh Bapak
Presiden Soeharto pada tanggal 28 Februari 1980.
Tonasa unit II yang menggunakan proses kering yang beroperasi secara komersial
pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton semen pertahun dan dioptimalisasi
menjadi 590.000 ton semen pertahun pada tahun 1991.
c. Pabrik Semen Tonasa III
Pabrik Semen Tonasa III yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II, yang
dibangun berdasarkan persetujuan Bappenas No. 32 XC-LC/B.V/1981.
Proyek pembangunan dimulai pada tanggal 09 Januari 1982 dan selesai pada tanggal
03 April 1985, yang diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto didampingi Perdana
Menteri Lee Kwan Yew dari Singapura.
Kapasitas produksi pabrik Semen Tonasa III adalah 590.000 ton pertahun,
kerjamasa antara pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat. Proses yang digunakan
yaitu proses kering.
d. Pabrik Semen Tonasa IV
Pabrik Semen Tonasa IV yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II
dan III yang dibangun berdasarkan Surat Menteri Muda Perindustrian No. 182/MPP-
IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan Surat Menteri Keuangan RI
No.1549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990.
Tonasa unit IV dikerjakan secara swakelola oleh PT. Semen Tonasa dibantu
oleh PT. Rekayasa Industri sebagai konsultan. Diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 10 September 1996. Proses yang digunakan adalah proses kering
dengan kapasitas produksi 2.300.000 ton pertahun.
e. Pabrik Semen Tonasa V
Pabrik Semen Tonasa V yang berlokasi sama dengan pabrik Semen Tonasa II,
III dan IV yang dibangun pada tahun 2009 dan beroperasi secara komersil sejak 01
Februari 2013, proses yang digunakan adalah proses kering dengan kapasitas
produksi 2.500.000 ton pertahun.
3. Konsolidasi dengan PT. Semen Indonesia
Sebelum PT. Semen Tonasa berkonsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk, pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah pemerintah RI. Konsolidasi dengan
Semen Gresik (Persero) Tbk, dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995, dan
sesuai keputusan RUPS LB pada tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar saham portepel di
jual kepada Koperasi Karyawan Semen Tonasa (KKST), sehingga pemegang saham
PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan KKST.
Pada bulan November tahun 2013 konsolidasi dengan PT. Semen Gresik
berakhir. PT. Semen Tonasa , PT. Semen Gresik , PT. Semen Padang dan Thang
Long Cement Vietman berada dalam satu naungan PT. Semen Indonesia. Tujuannya
untuk menciptakan pos produksi semen yang sama kuat dalam industri semen
Indonesia.
Visi
Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka Di Asia Dengan Tingkat
Efisiensi Tinggi.
Misi
Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.
Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas dan
harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang, guna
meningkatkan daya saing di pasar dan ebitda margin perusahaan.
Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi karyawan
untuk bekerja secara profesional.
B. Struktur Organisasi PT Semen Tonasa
Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan
atau suatu instansi untuk mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab
dari suatu jabatan. Struktur organisasi PT. Semen Tonasa mengatur seluruh
tenaga/karyawan sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik dalam suatu sistem
kerja yang efektif.
Bagan Struktur Organisai PT Semen Tonasa
Kiln feed yang diumpankan berlawanan arah dengan aliran gas panas. Pemanas
yang digunakan berasal dari gun burner dan udara panas dari cooler. Begitu batu
bara dan O2 dari udara masuk maka batu bara akan langsung terbakar dan berkontak
dengan material yang masuk ke kiln. Di dalam kiln terbagi beberapa tahapan antara
lain : tahapan pengeringan, tahapan penguapan air kristal, proses penguapan air
kristal, proses penguraian kalsium dan magnesium karbonat dan pembentukan
penyusun utama klinker.
Di dalam kiln terjadi reaksi kimia, tahapan-tahapan reaksi yang terjadi di kiln
adalah sebagai berikut: (Data dari ruang kontrol)
1. Di bawah temperature 200oC terjadi penguapan air.
2. Temperatur 400-700oC terjadi penguapan air kristal
Al2O3.2SiO2.2H2O Al2O3 +2SiO2+2H2O
3. Temperatur 600-700o C terjadi dekomposisi kaolin
4. Temperatur 600-1000o C terjadi dekomposisi limestone membentuk C2S dan
C3A.
Reaksi: CaCO CaO+CO2
3CaO+2SiO2+Al2O3 2CaO.SiO2 +CaO.Al2O3
5. Temperatur 800-1300oC C2S dan C3A yang terbentuk akan bereaksi dengan
CaO membentuk C4AF.
6. Temperatur 1250-1450oC pembentukan C3S
2CaO. SiO2 + CaO 3CaO. SiO2
Pembentukan C3S akan terganggu bila temperature pembakaran tidak cukup
tinggi. Bila hal ini terjadi maka akan timbul free lime (CaO bebas). Sebab – sebab
timbulnya free lime dalam klinker sebagai berikut :
1. Kadar CaO di raw meal terlalu berlebihan.
2. Reaksi klinkerisasi tidak berlangsung sempurna karena temperatur rendah.
3. Ukuran raw meal terlalu besar.
Jadi material yang keluar dari kiln terdiri dari:
1. C2S yang akan memberikan kuat tekan awal sebelum penambahan air.
2. C3S yang memberikan kuat tekan akhir setelah dicampur air selama 28 hari.
3. C3A dan C4AF yang merupakan mineral potensial klinker.
Proses Pendinginan
Klinker yang keluar dari kiln bersuhu tinggi, oleh karena itu harus didinginkan
terlebih dahulu sebelum diumpan ke dalam finish mill karena klinker yang panas
sulit untuk ditransformasikan dan dapat merusak karpet conveyor, selain itu klinker
yang panas mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap proses penggilingan.
Penggilingan klinker diakomodasi oleh udara yang masuk secara berlawanan arah
dengan klinker, temperature klinker masuk 1400oC dan keluar pada 200 - 300oC.
Pendinginan klinker dilakukan oleh planetary cooler sebanyak 10 buah tabung yang
dipasang melingkar pada ujung kiln yang terbuat dari plate setebal 8 meter yang
dilapisi oleh batu tahan api. Kemudian klinker masuk ke silo pada suhu sekitar
150oC. adapun tujuan dari proses pendinginan antara lain :
Klinker yang panas akan memberikan pengaruh negatif pada proses
penggilingan selanjutnya.
Memudahkan pengangkutan klinker.
Efek dari gypsum yang ditambahkan akan hilang jika temperatur klinker terlalu
tinggi.
Udara yang dipakai sebagai pendingin dapat dimanfaatkan kembali sebagai
udara panas untuk pengeringan sehingga menurunkan biaya produksi.
Pendinginan yang cepat (quenching) akan meningkatkan kualitas semen yaitu
dengan mencegah terurainya C3S menjadi C2S.
4. Penggilingan Batu Bara (Coal Mill)
Batu bara merupakan bahan bakar padat yang banyak digunakan pada industri
semen. Hal ini disebabkan karena:
1. Pertimbangan internal
Perubahan peralatan dengan menggunakan batu bara dari minyak tidak terlalu
mahal
Sebagian batu bara yang terbakar dapat menjadi abu yang dapat ikut menjadi semen
sehingga menambah produk
Harga batu bara relatif lebih murah dari bahan bakar minyak
2. Pertimbangan eksternal
Cadangan batu bara masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Batu
bara yang dipakai dalam operasi PT. Semen Tonasa adalah batu bara yang berasal
dari Kalimantan Selatan dan sebagian dari Sulawesi Selatan sendiri.
Sebelum batu bara digunakan sebagai bahan pembakar material dalam kiln,
perlu dikeringkan dan digiling sampai kehalusan tertentu, disamping itu harus
memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan seperti kadar air, kadar sulfur, kadar
abu, nilai kalor dan sebagainya.
5. Proses di Cement Mill
Tujuan penggilingan yaitu untuk memperbesar luas pertikel yaitu campuran
antara klinker dan gypsum, sehingga senyawa kimia dalam partikel semen dapat
bereaksi dengan sempurna. Disamping itu untuk mendapatkan tingkat kehalusan
sesuai dengan standar SNI No. 15-2049-1994 untuk penggilingan semen mill.
Perbandingan gypsum dan klinker yang dicampurkan dalam semen mill adalah 96%
untuk klinker dan 4% untuk gypsum (termasuk material campuran). Material dari
dome (clinker silo) ditransfer menuju ke clinker bin dengan pan conveyor begitu juga
dengan gypsum, limestone dan trass. Material-material tersebut langsung ditransfer
dari gudangnya menuju masing-masing bin. Kemudian dari bin material ditransfer
dengan belt conveyor, semua material tercampur di belt conveyor. Di mill, materil
digilling oleh roller di atas table. Material yang sudah halus akan melewati separator,
sedangkan yang masih kasar akan digiling kemballi. Dimana material tersebut menuju
reject dengan vibrating conveyor dan bucket elevator. Kemudian bercampur dengan
fresh feed menuju mill. Produk yang halus akan ditransfer ke silo dengan air slide dan
bucket elevator.
6. Proses Pengantongan
Proses pengantongan di PT. Semen Tonasa V menggunakan alat packer dengan
2 line yang berjumlah 2 unit. Jumlah semen yang dihasilkan adalah 2400 zak/jam.
Semen dari silo sebagian ditransfer dari silo ke pengepakan melalui air slide, bucket
elevator dan vibrating screen untuk dipisahkan jika ada semen yang menggumpal.
Lalu ditampung di feed bin, pengisian semen berlangsung secara otomatis dengan
bantuan impeller turbo packer dan dorongan udara dari kompresor. Kapasitas tiap bin
adalah 35 ton untuk bin 564 dan 40 ton untuk bin 563.
G. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat pada PT. SemenTonasa unit V adalah sebagai berikut :
Unit Bahan Baku
Limestone Crusher
Jenis Jaw Crusher
Kapasitas 1650 ton / jam
Clay Crusher
Jenis Roller Crusher
Kapasitas 350 ton / jam
Silica Crusher
Jenis Jaw Crusher
Kapasitas 150 ton / jam
3.2 Saran
Menurut kami masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diulas. Perlunya
turun lapangan langsung dalam pembuatan makalah selanjutnya.