Oleh:
Elisa Kustiyaningsih
Rizky Aprilianti
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat
perhatian yang serius. Data dari Dinas Kebersihan Kota Surabaya
menunjukan bahwa sampah perkotaan dari tahun ke tahun terus meningkat
seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk. Pertambahan jumlah
penduduk di perkotaan yang pesat berdampak terhadap peningkatan jumlah
sampah yang di hasilkan. Peningkatan jumlah sampah yang tidak diikuti oleh
perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
mengakibatkan permasalahan sampah menjadi komplek, antara lain sampah
tidak terangkut dan terjadi pembuangan sampah liar, sehingga dapat
menimbulkan berbagai penyakit, kota kotor, bau tidak sedap, mengurangi
daya tampung sungai dan lain-lain.
Dampak yang muncul bagi daerah yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah berupa ketidak nyamanan karena debu, bising, getaran,
dan ceceran sampah disekitar kawasan yang dilewati truck pengangkut
sampah. Hal ini dapat memicu menurunnya nilai properti, dimana tanah dan
rumah disekitar TPA tidak saleable atau tidak menguntungkan untuk dijual
karena umumnya orang enggan untuk tinggal disekitar TPA.
Timbulan sampah terus meningkat seiring dengan meningkatnya
pertumbuhan penduduk. Ironisnya, fasilitas pengelolaan sampah di hampir
semua kota di Indonesia masih terbatas. Mengiringi diundangkannya UURI
No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, pola lama pengelolaan sampah di
Indonesia yang berupa pengumpulan-pengangkutan-pembuangan (P3) mulai
bergeser ke pemilahan-pengolahan-pemanfaatan-pembuangan residu (P4).
Pergeseran paradigma pola pengelolaan sampah tersebut berlangsung dengan
cukup signifikan di beberapa kota metropolitan, seperti Surabaya dan Jakarta,
di mana terdapat peran aktif dari Dinas Kebersihan, yang mendapat dukungan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), praktisi, serta program Corporate
Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan industri yang
bernuansa penyelamatan lingkungan.
Sebagai upaya menggugah kepedulian dalam penanganan permasalahan
lingkungan, khususnya persampahan serta untuk menciptakan kualitas
lingkungan pemukiman yang bersih dan ramah lingkungan maka, harus
dilakukan perubahan paradigma pengelolaan sampah dengan cara:
1. Pengurangan volume sampah dari sumbernya dengan pemilihan, atau
pemrosesan dengan teknologi yang sederhana seperti komposting dengan
skala rumah tangga atau skala lingkungan.
2. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di koordinir oleh
kelompok swadaya masyarakat (KSM), kelompok ini bertugas
mengkoordinir pengelolaan kebersihan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menghitung volume sampah (sisa makanan, kertas,
plastik dan baja)?
C. Tujuan
Untuk mengetahui cara menghitung volume sampah (sisa makanan,
kertas, plastik dan baja).
BAB II
PEMBAHASAN
S = Cd√𝑷𝑺
K=S/N
Keterangan:
S = jumlah contoh (jiwa)
PS = populasi (jiwa)
Cd = koefisien perumahan
Cd kota metropolitan dan besar = 1
Cd kota sedang dan kecil = 0,5
K = jumlah contoh, KK
N = jumlah jiwa per keluarga, diambil 5
Jumlah Contoh Timbulan Sampah Diambil Dari Perumahan
Contoh dari perumahan permanen
(S1 x K) keluarga
Contoh dari perumahan semi permanen
(S2 x K) keluarga
Contoh dari perumahan non permanen
(S3 x K) keluarga
Jumlah Contoh Jiwa dan KK
Klasifikasi Jumlah
No. Jumlah Penduduk Jumlah KK
Kota Contoh Jiwa
1. Metroplitan >1000.000 1000-1500 200-300
2. Besar 500.000-1.000.000 700-1000 140-200
Sedang,
3. 3.000-500.000 150-350 30-70
kecil
Contoh Perhitungan
Jumlah contoh jiwa yang dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut:
S = Cd√𝐏s
Keterangan:
Ps < 1 juta jiwa
S = Jumlah contoh (jiwa)
Ps = Populasi (jiwa)
Cd = Koefisien perumahan
Cd kota metropolitan dan besar = 1
Cd kota sedang dan kecil = 0,5
Misal: Kota besar dengan jumlah penduduk = 1.000.000
Maka jumlah contoh jiwa (S) = 1√1.000.000 = 1.000
Contoh Perhitungan Berat dan Volume Sampah
- Volume sampah yang diukur (Vs) = 10 liter
- Berat sampah yang diukur (Bs) = 1,5 kg
- Jumlah unit penghasil (u) = 5 jiwa
Jadi:
𝑉𝑠 10
- Volume contoh timbulan sampah = = = 2 liter/jiwa
𝑢 5
𝐵𝑠 1,5
- Berat contoh timbulan sampah = = = 0,5 kg/jiwa
𝑢 5
70
Organik = x 2 kg = 1,56 kg
90
6
Kr = x 2 kg = 0,13 kg
90
2
Ky = x 2 kg =0,04 kg
90
1
Kn = x 2 kg = 0,02 kg
90
1
Kt = x 2 kg = 0,02 kg
90
10
Pl = x 2 kg = 0,23 kg
90
Jumlah = 2,00 kg
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka perhitungan volume sampah dapat dilakukan
menggunakan rumus sebagai berikut:
(𝐎𝐫𝐠𝐚𝐧𝐢𝐤)𝐱 𝟐
Or = (𝐎𝐫𝐠𝐚𝐧𝐢𝐤)+ (𝐊𝐫)+ (𝐊𝐲)+ (𝐊𝐧)+ (𝐊𝐭)+
(𝐏𝐥)
DAFTAR PUSTAKA