Anda di halaman 1dari 2

7 Asset Recovery

Asset Recovery adalah klasifikasi dan disposisi barang-barang yang


dikembalikan, surplus, usang, skrap, limbah dan kelebihan produk material, dan
aset lainnya, dengan cara yang memaksimalkan pengembalian kepada owner,
sementara meminimalkan biaya dan kewajiban yang terkait dengan disposisi.
Definisi ini mirip dengan yang digunakan oleh Investment Recovery Association
untuk mendefinisikan Investment Recovery . Tujuan Asset Recovery adalah untuk
memulihkan sebanyak mungkin nilai ekonomi (dan ekologis) semaksimal mungkin,
dengan demikian mengurangi jumlah buangan akhir.

Asset Recovery telah menjadi aktivitas bisnis penting bagi banyak perusahaan.
Pentingnya Asset Recovery terhadap profitabilitas perusahaan tergantung pada
kemampuan perusahaan tersebut untuk memulihkan sebanyak mungkin nilai
ekonomi dari produk yang digunakan, sambil meminimalkan dampak negatif
seperti masalah lingkungan.

Sikap dari banyak perusahaan terhadap produk yang digunakan adalah


mengabaikannya, dan menghindari berurusan dengan mereka setelah mereka
dijual. Produsen di Amerika Serikat, biasanya, tidak bertanggung jawab atas
produk setelah digunakan pelanggan. Sebagian besar produk dirancang untuk
meminimalkan biaya material, perakitan, dan distribusi, dan mengabaikan
persyaratan perbaikan, penggunaan kembali, dan pembuangan. Produsen
umumnya percaya bahwa biaya menggabungkan persyaratan ini akan lebih besar
daripada manfaatnya.

Pasar untuk produk dalam proses Asset Recovery dibahas dalam diskusi pasar
sekunder di Bab 3. Penelitian ini menemukan bahwa pasar sekunder baik domestik
maupun internasional berkembang pesat.

Proses Asset Recovery dapat termasuk mengotori nama produk yang dikembalikan.
Banyak pengecer dan produsen ingin merek mereka dikenali ketika produk
memasuki pasar sekunder. Kerusakan mungkin termasuk membuang nama
produsen atau mengupas stiker harga.

Asset Recovery Supply


Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam memperoleh kembali nilai dari
produk bekas menikmati pasokan besar produk dari berbagai sumber potensial
yang berbeda. Bahan ditempatkan ke dalam arus balik karena beberapa alasan yang
berbeda. Satu jenis arus balik yang umum di Eropa adalah hasil dari undang-
undang yang mengharuskan produsen untuk mengambil kembali produk bekas.
Produk yang berasal dari perjanjian sewa atau sewa membuat sumber pasokan lain.
Produk yang gagal atau memiliki masalah kualitas adalah sumber lain dari produk
yang dikembalikan. Kuantitas pengembalian semacam ini dapat bergantung pada
jaminan produk dan kontrak layanan. Memprakirakan arus balik produk yang
rusak seringkali sulit. Tingkat kegagalan atau cacat kualitas dapat bergantung pada
jenis produk. Misalnya, barang-barang elektronik cenderung gagal di awal
kehidupan, sedangkan komponen mekanis gagal karena usia mereka.

Anda mungkin juga menyukai