Jurnal Wulan Indo
Jurnal Wulan Indo
ABSTRAK
Hasil : Dari 865 anak-anak yang diduga MENINGITIS TB, 3% (25) diidentifikasi
sebagai MENINGITIS TB dari hasil mikrobiologis. Informasi klinis yang diperoleh
terdapat 22 kasus yang dikonfirmasi secara mikrobiologis meningitis tb dan
dibandingkan dengan 66 kontrol yang disesuaikan dengan usia, etnis, jenis kelamin dan
asal geografis.Terdapat 9 variabel yang paling prediktif dikonfirmasi kasus yang
digunakan untuk mengembangkan sebuah alat penegakan klinis (CHILD TB LP) berupa:
perubahan kesadaran; pengasuh terinfeksi HIV ;Sakit > 7 hari; Kelesuan; deficit
neurologis focal; kegagalan untuk berkembang; Darah/serum Na < 132mmol/L; limfosit
(CSF) ≥ 10 sel x 106/L ;Protein (CSF) ≥ 0,65 g/L. Alat ini berhasil diklasifikasikan pada
sampel independen 7 kasus dan 21 kontrol dengan nilai sensitivitas 100% dan spesifisitas
90%.
1
PENDAHULUAN
Meningitis TB (MENINGITIS TB) adalah penyakit yang berat pada anak remaja.
Hal ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada anak-anak di Africa Selatan.4
Sekitar 50% kasus mengakibatkan kematian atau kecacatan.1-3,5,6 Diagnosis dini dan
pengobatan MENINGITIS TB sangat penting untuk menentukan prognosis. Gejala klinis
yang tidak spesifik menyebabkan pengobatan sering dimulai setelah terjadi kerusakan
permanen .2,6,8 Tes diagnostik standar saat ini adalah kultur cairan serebrospinal (CSF)
yang dapat dilakukan setiap minggu, dan telah dilaporkan dengan berbagai tingkat
sensitivitas.9-11 Penelitian menggunakan Xpert MTB/RIF (Cepheid, Sunnyvale,
California) pada sampel CSF menawarkan diagnosis lebih cepat pada MENINGITIS TB,
tetapi juga telah dilaporkan memiliki variabel sensitivitas.12 Hanya 4 dari 22 negara
berkembang yang beresiko tinggi telah merekomendasikan penggunaan dari Xpert
MTB/RIF pada sampel CSF dalam jumlah besar karena keterbatasan sumber daya.13
Beberapa studi telah mengusulkan alat penegakan klinis yang memfasilitasi diagnosis
awal MENINGITIS TB pada orang dewasa, namun tidak banyak penelitian yang
melaporkan variabel pada individu secara klinis untuk mendeteksi MENINGITIS TB
pada anak3,7,14,15. Kegunaan dari alat penegakan klinis dewasa pada anak terbatas karena
dimasukkannya variabel seperti sakit kepala, dimana sulit dinilai pada anak dan remaja.16
Kami berusaha untuk mengembangkan sebuah alat penegakan klinis yang didasarkan
pada catatan yang paling sering dan tanda prediksi anak-anak dengan MENINGITIS TB.
Variabel prediksi yang diidentifikasi dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan
secara retrospektif dari catatan klinis dari sekelompok anak-anak dengan dugaan
MENINGITIS TB yang ada di rumah sakit di KwaZulu-Natal (KZN), Provinsi di Afrika
Selatan yang beresiko TB dengan insiden 922 kasus per 100.000 pada tahun 2013.17
Variabel prediksi digunakan untuk menentukan diagnosis yang cepat, dimana kami
mengusulkan untuk digunakan dalam evaluasi awal pada anak-anak dengan suspek
infeksi sistem saraf pusat (SSP) yang datang ke rumah sakit.
METODE
2
Grey's Hospital, Raja Edward VIII Hospital, rumah sakit Khan RK dan Mahatma Gandhi
Memorial Hospital. Anak-anak dengan dugaan MENINGITIS TB telah mengirimkan
CSF ke laboratorium untuk deteksi Mycobacterium tuberculosis (Mtb) secara
mikroskopis dan kultur. Anak-anak (3 bulan sampai 15 tahun) dengan dugaan
MENINGITIS TB yang datang ke rumah sakit ini dari Juni 2010 sampai Januari 2014
yang telah di indentifikasi dari catatan layanan laboratorium Kesehatan Nasional
terkomputerisasi. Calon variabel klinik yang berpotensi MENINGITIS TB diidentifikasi
dari literatur yang diterbitkan dan termasuk dalam bentuk laporan kasus. (Gambar
Suplemen Digital Content 1, http://links.lww.com/INF/C807).3,7,14,15,18.
Bentuk laporan kasus yang kemudian selesai menggunakan informasi klinis yang
diperoleh dari catatan kasus anak-anak. Kasus yang didefinisikan sebagai anak-anak
dengan MENINGITIS TB secara mikrobiologis dikonfirmasi dengan kultur CSF.
Penggunaan dari Xpert MTB/RIF pada sampel CSF tidak dapat diimplementasikan di
KZN selama periode penelitian. Kontrol didefinisikan sebagai anak-anak dengan dugaan
MENINGITIS TB, yang tidak mungkin telah memiliki MENINGITIS TB: Mtb tidak
terdeteksi dalam CSF oleh mikroskop dan kultur; tidak menerima pengobatan anti-
tuberculous; dan tidak memiliki hasil yang buruk (tidak ada kematian atau gejala sisa
neurologis), atau patogen CNS yang isolasi. Kasus yang cocok dengan tiga kontrol untuk
usia, jenis kelamin, etnis dan asal geografis untuk memaksimalkan kekuatan penelitian.19
3
kasus dan kontrol. Semua informasi pribadi mengenai sampel penelitian diperlakukan
secara rahasia. Penelitian ini diterima dengan persetujuan etis dari Departemen
Kesehatan, KwaZulu-Natal (referensi HRKM323/13), Universitas KwaZulu-Natal
(referensi BE334/13) dan Universitas Liverpool (referensi RETH000667).
HASIL
Selama masa penelitian, 865 anak didapatkan sesuai kriteria inklusi untuk dugaan
MENINGITIS TB (Fig., tambahan 2 konten Digital, http://links.lww.com/INF/C808).
MENINGITIS TB mikrobiologis dikonfirmasi oleh kultur CSF dalam 3% (25/865). Satu
kasus (1/25) juga dikenali dengan deteksi basil asam-cepat selama pemeriksaan CSF
secara mikroskopis. Tidak ada kasus yang dideteksi dengan Xpert MTB/RIF yang tidak
digunakan selama masa penelitian di KZN. Infeksi CNS selain MENINGITIS TB
dikonfirmasi dengan kultur dan/atau PCR 6% (55/865). Catatan kasus klinis yang diambil
untuk 88% (22/25) anak-anak dengan MENINGITIS TB dikonfirmasi secara
mikrobiologis. Pengujian obat kerentanan mengungkapkan multi-obat (MDR) Mtb di
23% (5/22) dan tahan sangat-obat (XDR) Mtb di 9% (2/22). Karakteristik dasar,
diagnosis dan prognosis 22 kasus dan 66 dengan kontrol ditampilkan dalam Tabel 1. Usia
rata-rata kasus adalah 5.2 tahun (kisaran: 5 bulan -13.3 tahun) dan dengan kontrol 4.7
tahun (kisaran: 4 bulan - 13.2 tahun).Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kasus
dan dengan kontrol berkaitan dengan usia, seks, etnis, asal geografis, HIV status dan
dilakukan atau tidak x-ray dada atau pencitraan extraneural. Kasus yang secara signifikan
lebih mungkin tampak secara neuroimaging daripada kontrol (p < 0.001). Kontrol cocok
terdapat 6% (4/66) dengan infeksi CNS selain MENINGITIS TB, dan sisanya tidak ada
pathogen yang diasingkan. Hasilnya adalah secara signifikan lebih rendah dari segi
morbiditas untuk kelompok kasus dibanding kontrol (p < 0.001), meskipun tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam bertahan hidup (p = 0,06). Empat kelompok kasus yang
meninggalkan rumah sakit tanpa diagnosis kemudian dikonfirmasi MENINGITIS TB.
Hasil data yang tersedia untuk dua kasus: keduanya kembali datang ke rumah sakit, itu
dimulai pada pengobatan anti-tuberculous dan memiliki gejala sisa neurologis yang
parah.
4
mengidentifikasi variable prediksi MENINGITIS TB. Analisis univariat
mengidentifikasi variabel-variabel yang berbeda secara signifikan antara kasus dan
kontrol (Tabel 2). Variabel lanjutan diubah ke variabel dikotom menggunakan ROC
untuk mencari nilai ambang maksimum yang signifikan misalnya serum natrium
≤132mmol/L dan CSF protein ≥0.65 g/L ditemukan lebih mendekati daripada referensi
rentang standar laboratorium yang mendefinisikan penurunan natrium serum atau
peningkatan protein CSF.
Alat untuk menentukan diagnosis diambil dari variabel yang mendekati (table 2).
Regresi mundur diidentifikasi menggunakan parameter Co-Dependent. Kami
mempertahankan parameter penting yang didasarkan pada analisis univariat. Bobot
variabel berdasarkan rasio peluang mereka dalam membedakan antara kasus dan kontrol
tidak memberikan keuntungan tambahan untuk model. Selain itu, analisis ROC
mengidentifikasi bahwa memberikan bobot tambahan individu pada keadaan postur
abnormal, reflex abnormal, peningkatan tonus dan kelumpuhan saraf kranial, dilakukan
tidak lebih baik daripada bertanya apakah ada defisit fokal yang baru. Demikian pula CSF
limfosit dan CSF protein yang digunakan untuk menghitung jumlah sel darah putih CSF,
glukosa CSF dan klorida CSF. 'Perilaku yang tidak normal' juga disangkal karena hal itu
tidak memberikan nilai tambahan apapun untuk model yang baru. Ada tidak cukup data
untuk menyertakan beberapa variabel sebelumnya diakui untuk menambah kekhususan
diagnosis TB (misalnya Mantoux, x-ray dada, Deteksi dan neuroimaging MTB
extraneural. Alat penentu diagnosis disimpulkan dan disingkat menjadi “CHILD TB LP”
(gambar 1 ). Angka titik potong nilai ≥ 4 sampai 9 dengan sensitivitas (93%) dan
spesifisitas (89%) menggunakan analisis ROC pada kelompok pengembangan.
5
Kemudian, alat CHILD TB LP ini diuji pada kelompok pengujian , didapatkan data tidak
lengkap dengan median 1 (0-4) dari 9 variabel tersebut. Alat CHILD TB LP ini dinilai
kemampuannya dengan sensitivitas 100%, spesificitas 90% dan ketepatan 93% pada
kelompok pengujian.
DISKUSI
Mengingat jumlah kasus yang resisten obat yang signifikan pada penelitian ini,
kita memasukan sebuah tanda untuk mengigatkan pengguna untuk melakukan tes
mikrobiologi untuk TB seperti tes sputum. Struktur variabel menjadi singkatan CHILD
6
TB LP mungkin dapat diadopsi penggunaan oleh klinisi, Sebagai pengguna alat penentu
diagnosis dapat mempengaruhi keberhasilan penggunaan dalam pelaksanaannya. 24
Pada kenyataannya, pada anak volume CSF tidak selalu dapat dikumpulkan dalam jumlah
banyak karena focus pada keamanan.26 Selanjutnya, sebuah meta-analisis Xpert
MTB/RIF dalam sampel CSF menunjukkan sensitifitas 79,5% (95% confidence interval:
62,0 – 90.2%) dengan kultur CSF sebagai standard.12 Mengingat angka sensitifitas yang
tidak sempurna pada Xpert M B/RIF dan tantangan saat pengambilan sampel, kami akan
menganjurkan alat penentu diagnosis kami harus dinilai sebagai tambahan untuk
memfasilitasi diagnosis awal yang akurat pada MENINGITIS TB.
Selain ukuran sampel kecil, keterbatasan penelitian kami adalah bahwa alat kami
telah dikembangkan menggunakan data klinis retrospektif dikumpulkan. Kami tidak
dapat mengkonfirmasi jika dokter melihat kesamaan resiko MENINGITIS TB antara
kelompok kasus dan kontrol. Ini berpotensi disorot oleh secara signifikan kurang
neuroimaging dilakukan dalam kelompok kontrol. Selain itu, populasi studi kami
berpotensi dibatasi oleh anak-anak yang tidak melakukan diagnosis CSF untuk analisis
TB, tetapi telah menderita MENINGITIS TB. Kami juga mengeklusi anak yang telah
mendapatkan terapi MENINGITIS TB tapi tidak di konfirmasi secara mikrobiologis.
untuk memastikan:1) kasus pada anak-anak dengan diagnosis mikrobiologis pasti
MENINGITIS TB; 2) kontrol yang membedakkan potensi memiliki MENINGITIS TB
yang tidak dikonfirmasi secara mikrobiologis..
Meskipun tingkat pertimbangan data yang tidak dapat ditebus untuk beberapa
variabel, ada tidak ada perbedaan yang sistematis data yang tidak lengkap antara kasus
dan kontrol kecuali neuroimaging. Variabel dependen berdasarkan penilaian kami
subjektif korelasi klinis, dan hasil penggabungan variabel yang dijadikan model untuk
menghasilkan sebuah alat penentu diagnosis dengan efisiensi maksimum.Oleh karena itu,
7
oleh termasuk klinis variabel independen dan tidak termasuk variabel dengan cukup data
yang hilang, kami mampu fokus alat novel keputusan kami pada kebanyakan sangat
didokumentasikan dan klinis tersedia variabel.
KONFLIK
8
kepentingan dan sumber dari pendanaan penulis menyatakan tidak ada konflik
kepentingan. Dr Anu Goenka didukung oleh Royal College of dokter Thomas watt Eden
persekutuan. Penelitian ini didukung oleh National Institute untuk kesehatan penelitian
kesehatan perlindungan Research Unit (NIHR H RU) di negara berkembang dan infeksi
zoonosis di University of Liverpool dalam kemitraan dengan ublic kesehatan Inggris
(PHE) dan Liverpool sekolah tropis Obat (LSTM). Pandangan yang diungkapkan adalah
dari penulis dan tidak selalu orang-orang NHS, NIHR, Departemen Kesehatan atau
kesehatan masyarakat Inggris.
PERNYATAAN KONTRIBUSI
AG, BD, TS dan MG dikandung studi. AG, KM, KS, PJ, RS dan BD dikumpulkan data.
AV dibantu dengan analisis statistik. Semua penulis berkontribusi naskah dan membaca
versi final. Para penulis juga ingin mengakui bantuan Sekretaris dan Panitera catatan
klinis terlibat dalam penelitian, serta staf layanan laboratorium kesehatan nasional,
khususnya Ms. Nombali Makhoba dan Dr. Amanda Khumalo.