PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Gangguan Kebutuhan Dasar
A. Definisi
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian / berhias,
makan dan BAB / BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Defisit perawatan diri mandi adalah hambatan kemapuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri (NANDA, 2015).
Defisit perawatan diri berpakaian adalah hambatan kemapuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian secara mandiri (NANDA,
2015).
Defisit perawatan diri makan adalah hambatan kemapuan untuk melakukan
atau menyelesaikan aktivitas makan secara mandiri (NANDA, 2015).
Defisit perawatan diri eliminasi adalah hambatan kemapuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi secara mandiri (NANDA,
2015).
B. Etiologi
Menurut Wilkinson dan Ahern (2012) deficit perawatan diri berhubungan
dengan:
1. Defisit perawatan diri mandi / hygiene berhubungan dengan :
Penurunan motivasi, kendala lingkungan, ketidakmampuan untuk
merasakan bagian tubuh, ketidakmampuan untuk merasakan hubungan
spasial, gangguan musculoskeletal, kerusakan neuromuscular, nyeri,
gangguan persepsi atau kognitif, ansietas hebat, kelemahan dan kelelahan
(NANDA). Faktor lain yang berhubungan (non NANDA international)
depresi, ketunadayaan perkembangan, intoleran aktivitas, pembatasan
karena pengobatan, gangguan psikologis.
2. Defisit perawatan diri berpakaian / berhias berhubungan dengan penurunan
motivasi, ketidaknyamanan, hambatan lingkungan, keletihan, gangguan
musculoskeletal, gangguan neuromuscular, nyeri, gangguan kognitif atau
persepsi, ansietas berat, kelemahan / kelelahan.
3. Defisit perawatan diri makan berhubungan dengan penurunan motivasi,
hambatan lingkungan, keletihan, hambatan mobilitas, hambatan
kemampuan berpindah, gangguan musculoskeletal, gangguan
neuromuscular, nyeri, gangguan kognitif atau persepsi, ansietas berat,
kelemahan.
4. Defisit perawatan diri eliminasi (BAB / BAK) berhubungan dengan
penurunan motivasi, ketidaknyamanan, kendala lingkungan, keletihan,
gangguan musculoskeletal, gangguan neuromuscular, nyeri, gangguan
kognitif atau persepsi, ansietas berat, kelemahan.
Nyeri
Nyeri akut
D. Manifestasi klinik
1. Defisit perawatan diri: mandi
a. keidakmampuan membasuh tubuh
b. ketidakmampuan mengakses kamar mandi
c. ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
2. Defisit perawatan diri: berpakaian
a. Hambatan menggunakan resleting
b. Ketidak mampuan mengancingkan pakaian
c. Ketidak mampuan memadukan pakaian
3. Defisit perawatan diri: makan
a. Ketidak mampuan menelan makanan
b. Ketidak mampuan mengunyah makanan
c. Ketidak mampuan mengambil cangkir
4. Defisit perawatan diri: eliminasi
a. Ketidakmampuan mencapai toilet
b. Ketidakmampuan menyiram toilet
c. Ketidakmampuan naik ke toilet
(Nanda, 2015)
E. Komplikasi
Menurut Mandal,2008:
1. Dampak fisik yang mungkin muncul adalah :
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku
2. Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah :
a. Kebutuhan harga diri
b. Gangguan interaksi sosial
c. Aktualisasi diri
d. Gangguan rasa nyaman
e. Kebutuhan mencintai dicintai
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fisik
1. Rambut
Amati kondisi rambut :
Keadaan kesuburan rambut
Keadaan rambut yang mudah rontok
Keadaan rambut yang kusam
Keadaan tekstur
2. Kepala
Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala.
Botak/alopesia
Ketombe
Berkutu
Adakah eritema
Kebersihan
3. MatA
Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak
mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4. HidunG
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-
tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
5. MuluT
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya
lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
6. GigI
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak
lengkap atau gigi palsu.
7. TelingA
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.
8. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.
Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
9. Kuku tangan dan kaki
10. Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
11. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.
12. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya
kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. H
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : jl. Bengawan no 32
Umur : 32 th
Agama : Katolik
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TKW
b. Identitias Penanggung Jawab
Nama Klien : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : jl. Bengawan no 32
Umur : 40 th
Agama : Katolik
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakann tidak bisa merawat dirinya setelah operasi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS karena tidak bisa bisa berjalan tegak setelah jatuh
dari motor dengan kondisi nyeri kaki kanan, bengkak, dan jari-jari masih
bisa di gunakan
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan dahulu pernah jatuh tapi hanya lecet sedikit
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada penyakit keturunan, tidak ada alergi obat
g. Pola koping
Pasien mengatakan tidak memiliki biaya untuk membayar rumah sakit
h. Pola seksual-reproduksi
pasien memiliki siklus menstruasi yang normal, memakai kontrasepsi
spiral, memiliki sorang suami dan 2 orang anak.
D. Tindakan Keperawatan
Hari/
No. Dx Implementasi Respon Ttd
tanggal/jam
Ds: pasien
mengatakan
Memonitor lebih nyaman
Rabu/22
perbaikan postur saat kakinya di
November
1 (tubuh)/mekanika beri bantal
2017/ 07.00
tubuh pasien Do: terdapat
bantal di
samping kaki
pasien
Membantu Ds : pasien
pasien untuk mengatakan
memilih aktivitas belajar
pemanasan menggerakkan
Rabu/22
sebelum memulai kakinya
November
1 latihan atau Do: pergelangan
2017/ 10.00
memulai kaki skala 3
pekerjaan yang
tidak dilakukan
secara rutin
sebelumnya
Rabu/22 2 Memonitor Ds: pasien
November kebutuhan pasien mengatakan
2017/14.00 terkait dengan tidak bisa ke
alat-alat kamar mandi
kebersihan diri, untuk
alat bantu untuk membersihkan
berpakaian, tubuhnya
berdandan, Do:
eliminasi dan Membersihkan
makan kebersihan mulut
skala 2
Mempertahankan
penampilan yang
rapi skala 4
Mempertahankan
kebersihan tubuh
skala 3
2 Memberikan Ds: Pasien
bantuan sampai mengatakan
pasien mampu berterimakasih
melakukan telah di bantu
perawatan diri buang air besar
mandiri di tempat tidur
Do: pasien
tampak nyaman
Kamis/23 1 mengedukasi Ds: Pasien
November pasien/keluarga mengatakan akan
2017/07.00 tentang frekuensi berlatih
dan jumlah menggerakkan
pengulangan dari kakinya
setiap latihan Do: Pasien
tampak belajar
menggerakkan
kakinya
Kamis/23 1 berkolaborasikan Ds: Pasien
November dengan mengatakan
2017/10.00 fisioterapis kakinya terasa
dalam sakit saat dibantu
mengembangkan menggerakkan
postur (tubuh) oleh dokter
yang benar Do: Pasien
tampak menahan
sakit
Kamis/23 2 mengajarkan Ds: Keluarga
November orang mengatakan
2017/12.00 tua/keluarga bahwa bersedia
untuk mendukung
mendukung kemandirian
kemandirian pasien
dengan Do: Keluarga
membantu hanya tampak terlibat
ketika pasien tak dalam membantu
mampu kemandirian
melakukan pasien
(peraatan diri)
Kamis/23 2 menciptakan Ds: Pasien
November rutinitas aktivitas mengatakan
2017/14.00 perawatan diri tidak bisa
melakukan
mandi di kamar
mandi
Do: Pasien
tampak
mengelap
tubuhnya dengan
tissue basah
Jumat/24 1 membantu pasien Ds: Pasien
November untuk memilih mengatakan
2017/10.00 aktivitas telah berlatih
pemanasan telah
sebelum memulai menggerakkan
latihan atau pergerakan
memulai pergelangan kaki
pekerjaan yang dan jarinya
tidak dilakukan Do: Pergelangan
secara rutin kaki skala 3,jari
sebelumnya skala 4
E. Evaluasi
Dx 1
S: Pasien mengatakan sudah mampu menggerakkan pergelangan kakinya
sedikit
O: Pasien nampak belajar menggerakkan prgelangan kaki
A: -Masalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program
pembatasan gerak belum teratasi
-Jari dapat digerakkan skala 4
-Pergelangan kaki dapat digerakkan skala 3
-Lutut dapat digerakkan skala 2
P: Intervensi di lanjutkan
-Monitor perbaikan postur (tubuh)/mekanika tubuh pasien
-Bantu pasien untuk memilih aktivitas pemanasan sebelum memulai
latihan atau memulai pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
sebelumnya
-Edukasi pasien/keluarga tentang frekuensi dan jumlah pengulangan
dari setiap latihan
-Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam mengembangkan postur
(tubuh) yang benar
Dx 2
S: pasien mengatakan masih kesulitan untuk mellakukan aktivitas perawatan
diri secara mandiri
O: pasien nampak belum bisa mempertahankan kerapian tubuh
A: masalah Defisit perawatan diri berhubungan dengan hambatan kemampuan
Berpindah
- Membersihkan kebersihan mulut skala 3
- Mempertahankan penampilan rapi skala 4
- Mempertahankan kebersihan tubuh skala 4
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna., Akemat., Helena, Novy., Nurhaeni, Heni. (2011). Keperawatan
Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC.
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba
Medika.
Wilkinson, J,M., & Ahern, Nancy R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (9th
ed.). (Penerjemah : Wahyuningsih, Esty.). Jakarta: EGC.