Anda di halaman 1dari 63

BAB IV

SISTEM PEMUTAR
(ROTARY SYSTEM)

4.1. DASAR TEORI


Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beratan diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga
sub-komponen :
1. Peralatan putar (rotary assembly)
2. Rangkaian pipa bor
3. Mata bor
Peralatan putar berfungsi untuk :
 Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung
 Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang
(dimasukkan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-
bagian drill pipe.
Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk :
 Menarik-turunkan mata bor
 Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration)
 Meneruskan putaran ke mata bor dan
 Menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke mata bor
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk
menghancurkan dan menembus formasi.

4.1.1. PERALATAN PUTAR (ROTARY ASSEMBLY)


Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block diatas
lubang, peralatan putar terdiri dari :
a. Meja putar (rotary table)
b. Master bushing
c. Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa
bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama
untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table
digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat
menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break-out
tongs”.

4.1.1.1. Meja Putar ( Rotary Table )


Meja putar berfungsi untuk :
a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui
kelly bushing dan kelly.
b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau
pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh
seorang drillerman dengan beberapa handle yang ada di drawwork (
driller console ).
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :
1. Hubungan dengan rantai ke drawwork
2. Hubungan langsung ke prime mover

4.1.1.2. Master Bushing


Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Fungsinya untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly bushing. Master bushing
berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.

4.1.1.3. Kelly Bushing


Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor dan juga memberikan
tenaga vertical bagi drill string.
4.1.1.4. Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip
akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.

4.1.2. RANGKAIAN PIPA BOR (DRILL STRING)


4.1.2.1. Swivel
Swivel adalah ujun teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk :
a. Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar
dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar.
b. Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat
bekerja bersama-sama.
c. Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly
sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami
kebocoran.
Bagian-bagian dari swivel terdiri dari :
 Bail : Bagian atas dari swivel yang berfungsi sebagai penggantung
swivel pada hook di bawah travelling block
 Goosneck : Merupakan pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang
terletak di bagian atas dari swivel, berfungsi untuk menghubungkan
rotary hose dengan swivel
 Washpipe assembly (internal) : Terletak pada bagian atas swivel bannet
yang berfungsi untuk menghubungkan rotary hose (dari goosneck)
dengan rotating swivel stem. Washpipe assembly dapat diambil dari
swivel untuk dibersihkan.
 Bonnet : Merupakan metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe
assembly
 Houshing : Merupakan suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung
washpipe dan sebagai rumah rotating stem assemblies
 Rotating swivel stem : Merupakan poros perputaran pada swivel
 Pin : Merupakan ulir pada bagian atas dari kelly cock.
4.1.2.2. Kelly
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi tiga, segi empat dan segi enam. Kelly ini dimasukkan
ke dalam kelly bushing. Dalam hal ini , kelly harus lebih panjang dari pada drill pipe
agar kelly tetap dapat meneruskan gaya putar dari rotary table setelah proses
penambahan panjang drill string.
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar
ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rat-hole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly
bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.

4.1.2.2.1. Upper Kelly Cock


Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi
utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari
lubang bor yang bertekanan tinggi.

4.1.2.2.2. Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)


Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan
pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.

4.1.2.3. Drillpipe (DP)


Merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya
paling banyak dalam satu rangkaian drill string untuk mencapai kedalaman lubang
bor yang diinginkan. Fungsi utama drill pipe adalah untuk :
a. Menghubungkan kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar
lubang bor.
b. Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus
formasi yang lebih dalam.
c. Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
d. Meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
e. Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
4.1.2.3.1. Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drill pipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu: tube (pipe), dan dua tool joint pada kedua ujungnya.
Tool joint terdiri dari dua jenis :
a. Pin connection : Tool joint pada bagian bawah drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
b. Box connection : Tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir dibuat
pada bagian dalam, disebut “BOX”

4.1.2.3.2. Karakteristik Drill Pipe


a) Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
1. Standart drill pipe : Digunakan dari permukaan sampai pada top drill
collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar di atas mata bor
(bit).
2. Heavy weight drill pipe : Digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada
waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan sebagainya.
b) Ukuran dan panjang :
1. Range 18’ – 22’  jarang dijumpai
2. Range 27’ – 30’
3. Range 39’ – 45’
c) Drill pipe joint biasanya disambung atau dilepas dari section
rangkaian pipa bor. Section ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam
satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan ring drill pipe yang
digunakan, biasanya satu stan tersiri dari 3 DP.
d) Penyimpanan drill pipe : Drill pipe joint disimpan bila tidak
digunakan pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas dari
rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan (disandarkan) pada
rak pipa di sisi menara. Near-rig storage-drill pipe joint ditempatkan
pada rak yang terletak di seberang rig.
4.1.2.4. Drill Collar (DC)
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan
diameter luarnya sama dengan diameter luar “tool joint” DP. Jadi dindingnya lebih
tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas
mata bor. Fungsi utama dari drill colar :
 Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam
keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokkan lubang.
 Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
 Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
puntiran
Dengan demikian diharapkan laju penembusan akan cepat, lubang bor yang
lurus dan kerusakan DP kecil. Diperlukan perhitungan khusus dalam penyesuaian
WOB dengan kecepatan putar (RPM) sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.

4.1.2.4.1. Karakteristik Drill Collar


a. Perbedaan antara drill pipe dengan drill collar :
Perbedaan pokoknya terletak pada ukuran, berat dan strength. Pada gambar
terlihat drill collar tidak mempunyai tool joint, karena drill collar dindingnya
tebal, sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
b. Standart drill collar parts
c. Ukuran drill collar :
 Biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang.
 Tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih.
 Berat lebih dari 3 ton.
 Di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar.

4.1.2.4.2. Jenis - Jenis Drill Collar


1) Standart drill collar, mempunyai permukaan yang halus dengan tiap box
connection terletak pada top dan tiap pin connection terletak pada bottom.
2) Spiraled drill colar, mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan
pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
3) Zipped drill collar, permukaannya terdapat ceruk ( lekukan ) yaitu pada
bagian ujung atas drill collar dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan.

4.1.3. MATA BOR (BIT)


Mata bor merupakan ujung bawah dari rangkaian pipa bor yang langsung
menyentuh formasi, dengan fungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi,
dengan cara memberi beban dan tenaga putar pada mata bor.
Bagian – bagian dari mata bor :
1) Shank, merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box
connection pada bottom drill collar atau bit sub di bawah drill collar.
2) Bit lugs, merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan
cones.
3) Cones, merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata
bor.
4) Fluid passageway (jets), merupakan nozzle yang terdapat pada bottom bit
berfungsi untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor ada 4, yaitu :

4.1.3.1. Drag Bit


Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor
dengan gaya keruk dari blande-nya (seperti pisau). Pada masa yang lampau,
biasanya untuk pemboran permulaan, dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini
telah digeser oleh roller- cone bit.
Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar
dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot bland-nya, hal ini dimaksudkan agar
blande-nya tetap bersih pada waktu mengebor.
Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi lunak dan plastik
(lengket). Blande drag bit dibuat dari macam baja paduan dan pada bagian muka
(faced) yang keras pada umumnya diperkuat dengan tungsten carbite. Persoalan-
Persoalan - persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
 Lubang bengkok.
 Lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge).
 Balling (bit dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale.
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan perhitungan pemakaian drill collar,
sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana
bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis.
Sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan
menggunakan jet nozzle pada blande-nya.

4.1.3.2. Roller-Cone (Rock Bit)


Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat
berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh Howard
R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dipergunakan untuk pemboran di
lapangan minyak. Pada masing-masingnya terdapat gigi. Jika diperhatikan secara
seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan
jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak.
Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi
medium hard atau hard (keras).
Umumnya jumlah coner pada setiap bit adalah tiga, setiap cone
mempunyai sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada satu titik.
Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran
yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua macam :
a. Steel tooth bit (Milled tooth bit)
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak
dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan
menggiling atau memotong conenya, sehingga menjadi gigi. Gigi – gigi ini
berbentuk runcing.
b. Insert bit (Tungsten carbite bit)
Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Jadi Materialnya
lebih keras dari pada cone nya. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk
menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.

4.1.3.3. Diamond Bit


Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian
(pengerukan dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan
berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi
(carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak
langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat
karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan
merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada
prakteknya diamond bit jarang atau tidak selalu digunakan di lapangan.
Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif
panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya
pemboran dapat diperkecil.

4.1.3.4. Core Bit


Core Bit merupakan mata bor untuk membuat core ( inti batuan ). Bagian
mukanya ada yang berupa bola – bola bergerigi tapi ada juga yang tidak dan berjenis
Diamond Core Bit. Bagian dari bit ini berlubang sehingga akan terbentuk suatu
silinder batuan (core) lewat lubang itu. Core bit digunakan bila diperlukan suatu
sampel batuan sehingga tidak selalu dipakai untuk menembus formasi. Nozzle
terdapat disetiap titik di ujungnya untuk tempat keluarnya lumpur pemboran.

4.1.4. SPECIALIZED DOWN – HOLE TOOLS


Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan
sebagai “bottom hole asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan
untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung.
Ada tiga jenis “Specialized Down-Hole Tools”, yaitu :
1) Stabilizer.
2) Rotary reamers.
3) Shock absorbes (shock subs).
Sebagai contoh, stabilizer merupakan peralatan yang paling efektif untuk
mempertahankan lubang bor dapat selurus mungkin (vertical). Down-Hole Tools
juga digunakan untuk mempertahankan pembelokan lubang, bila lokasi lubang
harus dialihkan misal pada saat harus dilakukan “Side tracking” disekitar “Fish”
(Undertable object in the well bore).

4.1.4.1. Stabilizer
Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga
kestabilan bit dan drill collar dalam lubang bor selama berlangsung operasi
pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :
 Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan
memberikan WOB yang lebih besar pada drill collar sehingga meningkatkan
laju pemboran (penetration rate)
 Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada
sambungan drill collar.
 Untuk mencegah terjadinya “well sticking”. Stabilizer dapat menahan
permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
Ada empat jenis stabilizer, yaitu :
a. Non-rotary sleave type stabilizer.
b. Sleave type rig repairable stabilizer.
c. Replaceable wear pid rig repairable stabilizer.
d. Blande stabilizer.

4.1.4.2. Rotary Reamers


Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi
pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran
lubang bor.
Ada tiga jenis rotary reamers :
a. 3-point string type.
b. 6-point bottom hole type.
c. 3-point bottom hole type.

4.1.3.3 Shock Absorbers


Shock Absorbers sering juga disebut “Shock Sub”. Merupakan peralatan
yang diletakkan pada bagian bawah section drill collar untuk mengurangi getaran
dan kejutan yang ditimbulkan oleh “cutting action of the bit” ketika membor batuan
keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya
kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.
Fungsi utama shock absorber adalah untuk mengurangi :
 Patah lelah pada sambungan drill collar dan drill pipe.
 Beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
 Kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.
Dengan alat tersebut maka dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat
karena WOB dan RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang
umur pahat (bit).

4.1.5. COILED TUBING


Coiled tubing adalah terobosan baru dalam dunia perminyakan, yaitu dapat
digunakan untuk operasi pengeboran, operasi logging, operasi produksi dan operasi
kerja ulang. Coiled tubing, berupa pipa / tubing yang elastis terbuat dari campuran
baja karbon yang tipis dan juga bahan – bahan titanium dan composite. Coil ini
menggantikan fungsi drill dtring. Unit – unit pelengkap juga tetap ada, seperti BOP
System, dan lain – lain. Hanya saja, jika menggunakan coiled tubing maka tidak
diperlukan menara bor lagi, melainkan sebuah Coiled Tubing Unit (truck
pengangkut, reel tempat menggulung coil dan sebagainya ).
Keuntungan dari pengeboran dengan coiled tubing :
1) Peralatan di atas permukaan tidak memerlukan lahan luas, sehingga dapat
mengurangi biaya pengangkutan.
2) Tanpa penyambungan pipa sehingga
 Mempertahankan kestabilan lubang bor.
 Mengurangi waktu round trip.
 Menjaga keselamatan dan lingkungan.
Kerugian dari pengeboran dengan coiled tubing :
a. Tanpa rotasi pipa sehingga,
 Membuat pengeboran berarah lebih sulit, sehingga perlu special down hole
tools.
 Menambah beban tegangan pipa.
 Menambah kemungkinan patah.
b. Diameter pipa terbatas, ukuran pipa yang besar sebenarnya tersedia tetapi
masa pakainya lebih pendek dari yang ukuran kecil.

4.1.6. TOP DRIVE SYSTEM


Sejalan dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah banyak dipakai
suatu alat gabungan (sistem angkat dan rotary), yaitu yang dikenal dengan Top
Drive System. Dengan top drive, maka tidak diperlukan lagi kelly bushing dan kelly.
Alat ini merupakan suatu unit yang menggabungkan traveling block, swivel, hook,
yang ditambah dengan motor pemutar. Unit ini dapat bergerak naik turun pada suatu
unit rel (guide runner) di sepanjang menara. Link dan elevator juga tetap tergantung
di samping bawah unit ini. Keuntungan penggunaannya antara lain adalah
mempercepat waktu penyambungan pipa dan proses round trip.

4.2. DESKRIPSI ALAT


4.2.1. - Nama Alat : Swivel
- Fungsi : Memberikan kebebasan pada rangkaian pipa bor untuk
berputar dimana sivelnya tidak ikut berputar
Memberikan perpaduan gerak vertikal dengan gerak
berputar agar dapat bekerja bersama-sama
Sebagai penghubung antara rotary (pipa karet) dengan
kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk
sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
Mekanisme : Swivel dikaitkan pada kait yang ada di bawah travelling
block yaitu hook . Swivel menggantung seluruh beban
batang bor selama operasi pengeboran.swivel tidak ikut
berputar,yang berputar hanyalah ‘rotating swivel
steam’, bagian ini memutar kelly dan batang bor saat
operasi pengeboran berlangsung.
- Gambar :

Gambar 4.1. Swivel


( www.rigzone.co/upload/swivel.html/)
- Spesifikasi :
Tabel IV-1.
Spesifikasi Swivel
Model Number SL 150 SL 250 SL 500 SL 650
Max Static Load (lbs) 300,000 500,000 1,000,000 1.300.000
max Speed (rpm) 300 300 300 800
Max Working Pressure
(psi) 5,000 5,000 5,000 5,000
Stem ID (in) 2 3 3 3
99X30X3 113X40X3 120X43X3 120X43X3
Overall Dimention (in) 3 2 8 8
Weight (lbs) 2,956 4,956 5,952 8,818
4.2.2. - Nama Alat : Kelly
- Fungsi : Meneruskan gaya putar (torsi) dari rotary table ke
kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor.
- Mekanisme : Kelly adalah suatu pipa baja yang berat, berbentuk
segi empat, segi tiga atau segi enam.. Kelly melakukan
gerakan kedua arah secara bersamaan sewaktu
mengebor, yaitu berputar da vertical. Gerakan berputar
yaitu sewaktu pemutar berputar, dimana tenaga putar (
gerakan berputar searah jarum jam ) dari pemutar
diteruskan ke kelly, kelly kemudian memutar batang
bor. Gerakan vertikal yaitu pada saat kelly bergerak
bebas turun naik melalui rotary, dimana hal ini
memungkinkan rangkaian pipa bor bergerak turun
sewaktu mengebor.
- Gambar :

Gambar 4.2. Kelly


(www.alibaba.com/79798709/images/upload)
- Spesifikasi :
Tabel IV-2.
Spesifikasi Kelly
Length Top Upset Bottom Drive Section
Upset Bo
Nomina Drive API box
Overal O. Right re
l Size Sectio leertren
l D Hand I.D
n d
O.D
7 1 106
3 40 37 6 5/8 3 3/8 3 3/8 3
3/4 1/2 0
5 1
3 40 37 4 1/2 3 3/8 3 3/8 3 570
3/4 1/2
3 3
7 1 113
3½ 40 37 6 5/8 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
3 3
5 1 114
3½ 40 37 4 1/2 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
4 4
7 2 165
4¼ 40 37 6 5/8 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
4 4
5 2 212
4¼ 40 37 4 1/2 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
7 213
5¼ 40 37 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
5 5
7 3 292
5¼ 40 37 4 1/2 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
7 287
5¼ 54 51 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
5 5
7 3 285
5¼ 54 51 6 5/8 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5
7 3 285
6 40 37 6 5/8 7 29/3 6
3/4 1/2 0
2
6
7 3 387
6 40 37 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3 387
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2
6
4.2.8. - Nama Alat : Drill Pipe
- Fungsi : Menghubungkan kelly terhadap drillcollar dan mata bor
di dasar lubang bor.
Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga
dapat menembus formasi yang lebih dalam.
Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
Meneruskan putaran dari meja putaran ke meja bor.
Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata
bor.
- Mekanisme : Rangkaian pipa bor satu sama lainnya dihubungkan
dengan tool joint dan disambung dengan drill collar
sehingga memungkinkan untuk diperpanjang dan di
putar serta menjadi jalan bagi cairan pengeboran agar
mengalir dengan lancar dari swivel ke dasar sumur
- Gambar :

Gambar 4.8. Drill Pipe


( www.rigzone.com/drilling/equipmen/images)
- Spesifikasi :
Tabel IV-8.
Spesifikasi Drill Pipe
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
4.2.9. Nama Alat : Heavy Weight Drill Pipe
Fungsi : Pada prinsipnya sama dengan drillpipe namun
HWDP lebih berat. Digunakan pada kondisi khusus,
yaitu pada waktu terjadi down hole problem seperti
pipa terjepit, dan sebagainya
Mekanisme : Menghubungkan dan menambah panjang rangkaian
pipa pemboran dan menambah beban tekan pada
drillstring.
Gambar :

Gambar 4.9. HWDP


(www.rigzone.com/equipment/HWDP)

-Spesifikasi :
Tabel IV-9.
Spesifikasi HWDP

SIZE CONNECTION

39485 2-7/8 SL H90

3-1/2 SH 2- 7/8 IF

37316 3-1/2 IF

4 NC40

4 HT40

37347 NC 46

37347 XT-M46

5 NC 50

37377 5-1/2 FH

37377 HT55

39575 XT57

39604 6-5/8 FH

4.2.10. - Nama Alat : Drill Collar Standar


- Fungsi : - Sebagai pemberat (Weight On Bit = WOB), sehingga
rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada
saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokan lubang.
- Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
- Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor
agar mampu menahan puntiran.
- Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal
memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut
sehingga tidak memerlukan tool joint. Pada drill collar
juga dapat dipasangkan alat-alat spesial sehingga hasil
pengeboran formasi dapat maksimal
- Gambar :

Gambar 4.10 Drill Colar Standar


- Spesifikasi :
Tabel IV-10.
Spesifikasi Drill Colar Standar
Beanding
Drillcollar Outside Bore Bevel
Length, ft strength
Number Diameter Ft + 1/16 Diameter
ratio
NC 23 –
3 1/8 1¼ 30 3 2.57 : 1
31
NC 26 –
35 (2 3/8 3½ 1½ 30 3 17/64 2.42 : 1
IF)
NC 31 –
41 (2 7/8 4 1/8 2 30 3 61/64 2.43 : 1
IF)
NC 44 –
6 2¼ 30 OR 31 5 11/16 2.49 : 1
60
NC 44 –
6 2 13/16 30 OR 31 5 11/16 2.84 : 1
60
NC 44 –
6¼ 2¼ 30 OR 31 5 7/8 2.91 : 1
62
NC 46 –
6¼ 2 13/16 30 OR 31 5 29/32 2.63 : 1
62 (4IF)
NC 46 –
6½ 2¼ 30 OR 31 6 3/32 2.76 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6½ 2 13/16 30 OR 31 6 3/32 3.05 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6¾ 2¼ 30 OR 31 6 9/32 3.18 : 1
67 (4IF)
4.2.11. Nama Alat : Spiral Drill Collar
- Fungsi : Sebagai pemberat (Weight On Bit = WOB),
sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap
tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga
tidak terjadi pembelokan lubang.
- Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
- Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor
agar mampu menahan puntiran.
- Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal
memungkinkan dibuatnya grade pada dinding
tersebut sehingga tdak memerlukan tool joint. Pada
drill collar juga dapat dipasangkan alat-alat spesial
sehnga hasil pengeboran formasi dapat maksimal.
- Gambar :

Gambar 4.11. Drill Collar Spiral


(www.alibaba.com/images/upload/932939.jpg)
- Spesifikasi :
Tabel IV-11.
Spesifikasi Spiral Drill Collar
Drill Collar Elevator Slip Recess Elevator Recess
Spiral Recess Diameter Radius
Diameter Diameter (in) (in)
(in) (in)
4 1/8 3 11/16 3¾ 1/8
4¾ 4¼ 4 3/8 1/8
5 4½ 4 5/8 1/8
6 5 3/8 5½ 1/8
6¼ 5 5/8 5¾ 1/8
6½ 5 7/8 6 1/8
6¾ 6 6¼ 3/16
7 6¼ 6½ 3/16
7¼ 6½ 6¾ 3/16
7¾ 7 7¼ 3/16
8 7¼ 7½ 3/16
8¼ 7½ 7¾ 3/16
9 8 1/8 8½ ¼
9½ 8 5/8 9 ¼
9¾ 8 7/8 9¼ ¼
10 9 1/8 9½ ¼
11 10 1/8 10 ½ ¼
4.2.12. Nama Alat : Non Magnetic Drill Collar
Fungsi : Sebagai pemberat (Weight On Bit = WOB), sehingga
rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada
saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokan lubang.
Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
Digunakan pada pemboran directional agar tidak
terpengaruh oleh medan magnet.
Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal
memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut
sehingga tdak memerlukan tool joint. Terbuat dari
bahan yang tidak berpengaruh dengan magnet,
sehingga pada saat pembelokan sudut yang terbentuk
tidak terpengaruh dengan kutub.
Gambar :

Gambar 4.12. Non Magnetic Drill Collar


(http://en.krchina.com.cn/newEbiz1/portal/html/ ProductInfoExhibit.html
Spesifikasi :

Tabel IV-12.
Spesifikasi Non Magnetic Drill Collar

Drill Collar Dril Bore Length Approximately Typical


Collar Tol.+1/16 weight of 31 Bending
Number Diameter ",-0 (ft) ft.Drillar Strength
(1) (in) (in) Collar (lb) Ratio
NC 23-31 3 1/8 1¼ 30 660 2.57:1
NC 26-35 (2-3/8 IF) 3½ 1½ 30 801 2.42:1
NC 31-41 (2-7/8 IF) 4 1/8 2 30 or 31 1043 2.43:1
NC 35-47 4 3/4 2 30 or 31 1451 2.58:1
NC 38-47 (3 ½ IF) 5 2¼ 30 or 31 1652 2.38:1

NC 44-60 6 2¼ 30 or 31 2561 2.49:1


NC 44-60 6 2 13/16 30 or 31 2353 2.84:1
NC 44-62 6¼ 2¼ 30 or 31 2806 2.91:1

NC 46-62 (4 IF) 6¼ 2 13/16 30 or 31 2598 2.63:1


NC 46-65 (4 IF) 6½ 2¼ 30 or 31 3085 2.76:1
NC 46-65 (4 IF) 6½ 2 13/16 30 or 31 2877 3.05:1
NC 46-67 (4 IF) 6¾ 2¼ 30 or 31 3364 3.18:1

NC 50-70 (4 ½IF) 7 2¼ 30 or 31 3643 2.54:1


NC 50-70 (4 ½IF) 7 2 13/16 30 or 31 3434 2.73:1
NC 50-72 (4 ½ IF) 7¼ 2 13/16 30 or 31 3714 3.12:1
NC 56-77 7 3/4 2 13/16 4337 2.70:1

NC 56-80 8 2 13/16 30 or 31 4675 3.02:1


6-5/8 API Reg 8¼ 2 13/16 30 or 31 5016 2.93:1
NC 61-90 9 2 13/16 30 or 31 6070 3.17:1
7-5/8 API Reg 9½ 3 30 or 31 6727 2.81:1
NC 70-97 9¾ 3 30 or 31 7130 2.57:1
NC 70-100 10 3 7532 2.81:1
8-5/8 API Reg 11 3 9269 2.84:1
4.2.13. - Nama Alat : Roller Cone Bit
- Fungsi : Roller cone adalah merupakan bit yang mempunyai
kerucut (cone) yang dapat berputar untuk
menghancurkan batuan.
- Mekanisme : Pada roller cone bit umumnya memiliki jumlah cone
pada setiap bit adalah tiga, setiap cone mempunyai
sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada
satu titik.. Jika diperhatikan secara seksama maka
bentuk gigi tersebut berbeda-beda. Gigi yang relatif
panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya
untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi yang relatif
pendek dan rapat letaknya digunakan untuk formasi
medium hard atau hard.
- Gambar :

Gambar 4.13. Roller Cone Bit


(www.oil-equipment.cn/)
-Spesifikasi :

Tabel IV-13.
Spesifikasi Roller Cone Bit

Normal WOB Rotary


Cutting Applicable
Bit type kN/mm Speed (
structure formation
(bit dia.) rpm)
Hardfaced gage Very soft
and all tooth with low
surfaces, compressive
improved steel strength and
tooth shape and high
W111 0.20~0.70 200~80
build up drillability,
welding such as soft
material, and shale, clay
high cutter and salt bed,
exposure etc.
Hardfaced gage
and all tooth Soft with low
surfaces, compressive
improved steel strength and
tooth shape and high
W121 0.20~0.70 200~81
build up drillability,
welding such as shale,
material, and clay and salt
relatively higher bed, etc.
cutter exposure
Soft to
Hardfaced gage medium soft
and all tooth or soft with
surfaces, and harder
improved steel stringers,
W131 0.20~0.70 200~82
tooth shape and such as soft
build up limestone,
welding sandstone,
material and hard
shale, etc.
4.2.17. Nama Alat : Drag Bit
- Fungsi : Untuk menghancurkan dan menembus formasi yang
relatif lunak dan plastik.
- Mekanisme : Menghancurkan dan menembus formasi dengan
gaya keruk, mengeruk batuan yang ditembus
- Gambar :

Gambar 4.17. Drag Bit


(www.bitbrokers.co/09y09y09y9/quipment/html)
- Spesifikasi :
Tabel IV-17.
Spesifikasi Drag Bit
IADC Available Weight (lbs/in.bit Rotary Speed
Bit Type
Code Bearing diameter) (RPM)
TCL
1000 Soft/low Steeab 1000
– 90 - - le –
Steeabl
5000 200 compres motor 5000
e 2000 80 - sive Steeab 2000
- 250 strength 435 le –
TCL motor
5000 Soft/low X motor 5000
M15 435 Steeabl - M15
compres 4F15 447
4F15 X e
sive F2H X
F2H 447 motor strength D
2000 517 Steeab 2000
60 - Soft to
D X Steeabl – le –
250 medium/ X
5000 motor 5000
F3H 517 e low-
compres 537
Mille X motor
sive X
d 537 Steeabl strength
2500 Soft/low F3H Steeab 2500
Toot X e 70 -
- - Mille le –
250
h 117 motor 2700 compres d motor 2700
sive Toot
MSD IA Steeabl HZ
strength h
SH DC e Steeab 1000
1000 100
Bit Cod motor - - Soft/low 117 le –
MSD
Type e Availa 5000 250 - IA motor 5000
compres SH
ble Weig Rota sive DC Wei
ht ry Bit Availa ght
Bearin strength Cod
(lbs/i Spe Formatio Type ble (lbs/i
g n.bit ed ns e Bearin n.bit
diam (RP g diam
eter) M) eter)
4.2.14. - Nama Alat : PDC Bits
- Fungsi : Fungsi utama bit adalah menghancurkan dan
menembus formasi, dengan cara memberi beban pada
mata bor.
- Mekanisme : Prinsip kerjanya adalah menghancurkan batuan
formasi dengan cara memutar atau menumbuk batuan
yang dilaluinya
- Gambar :

Gambar.4.14. PDC Bits


(www.tx1st.com/products/PDCbit.gif)
- Spesifikasi :
Tabel IV-14.
Spesifikasi PDC Bit
Bit Cutter Cutter Crown Profile Additional
Series Density Dimensions Characteristics
B PDC 1(low) Code PDC 1 Short Round T Complex
Bits 9 Cutter Enhanced
(high) (in)
1 2 4 Middle M Milling Head
B Bi-center Bit
2 1.5 E Offset Center
Bit
3 1 7 Long ST Side
Tracking Bit
4 3/4 HZ Horizontal /
Directional
Drilling Bit
6 1/2 2 Short Parabolic S Steel Body /
Spiral Water
Course (ND)
8 3/8 G Non-
Standard /
Enhanced
Gage
Protection
4.2.15. Nama Alat : Diamond Bit
- Fungsi : Untuk menghancurkan dan menembus formasi yang
sangat keras.
- Mekanisme : Pengeboran dengan menggunakan diamond bit sifatnya
bukan penggalian (dengan gigi berputar), melainkan
dengan cara penggoresan dari butir-butir intan yang
dipasang. Kontak langsung antara intan-intan dengan
formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena
panas yang ditimbulkan. Pemakaian ini
dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat
yang sampai sekarang dianggap paling keras dan
abrasive. Pada prakteknya diamond bit memiliki umur
pemakaian yang relative awet sehingga mengurangi
frekwensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran
dapat diperkecil. Diamond bit biasanya digunakan
untuk menembus formasi yang sangat keras.
- Gambar :

Gambar. 4.15. Diamond Bit


( www.tx1st.com/china product/diamodbit.html)
- Spesifikasi :
Tabel IV-15.
Spesifikasi Diamond bit
Di
Dia Jou
am IAD Unse IA Seal IA
mo rnal IAD
HI on C aled DC ed DC
Formation nd bea C
Type d cod beari cod beari cod
qua rin code
siz e ng e ng e
lity g
e
Medium 525 1/5 P. D46 OW 221 XC 231 J55 625
hard M 1 C, 231 M44 233 , 627
Calcareous WO 1 J55
sand M4, 223 R 657
Siliceoesb M4L S23 F63
Limestone 1/7 234 , 647
Dolomite Y22, ST2 F64
end Y23
Pressure H88 F5,
Compacted V2, 57
Formation T2
5JS
,
H8
8F
4.2.16. - Nama alat : Core Bit
- Fungsi : Fungsi utama bit adalah menghancurkan dan
menembus formasi, dengan cara memberi beban pada
mata bor dan mengambil sampel core.
- Mekanisme : Prinsip kerjanya adalah menghancurkan batuan formasi
dengan cara memutar atau menumbuk batuan yang
dilaluinya dan sample batuan/core kemudian
ditampung pada core barrel.
- Gambar :

Gambar 4.16. Core Bit


(www.tootoo.com/d-rp15310262-Pdc_Core_Bit)
-Spesifikasi :
Tabel IV-16.
Spesifikasi Core Bit
3",4",5", 6" and 8"(down the hole)
hammers-COP shank and bits, drill tubes,
DTH : connection adapters, ODEX;
hammers button bits, shank
adapters, coupling sleeves,
extension rods chisel bit, cross (R28,R32,R38,T38,T45,T51, and so forth)
bits, drill rods, speed rods, drill
rods, and so on;

Drag bits : step and chevron type, 3 wings or 4wings;


Diamond core bits (impregnated core bits,
BQ,HQ,HQ3,NQ,NQ3,PQ,PQ3, surface set core bits, reaming shells,drill
T, TT, TW, TK, WF, DCDMA, rods, PDC core bit, PDC bit(not coring) etc;
and B thread series),

air-leg, hand-held, motor driven, internal


Rock drills: combustion types.

Anchor rods, anchor bits, plate, nut,


coupling for tunnelling support, foundation
grouting and protecting slide
4.2.3. - Nama Alat : Master Bushing
- Fungsi : Sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau
Rotary slip
- Mekanisme : Master bushing di masukan dalam rotary table yang
mana alat ini dapat dilepas dari rotary table. Mengunci
casing agar tidak terjatuh.Kelly bushing diletakan di
atas master bushing ketika opera pemboran
berlangsung.
- Gambar :

Gambar 4.3. Master Bushing


(www.jereh-petroleum.com/masterbushing_upload.jpg)
-Spesifikasi :
Tabel IV-3.
Spesifikasi Master Bushing
Rotary table size Handling tubular
Bushing type
(in) OD( in)
17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Split
23
27.1/2
2.3/8~8.5/8
MSS 17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Integral 22
23
27.1/2 2.3/8~10.3/4
20.1/2
MSPC Pin Driving-integral 23 2.3/8~8.5/8
27.1/2
17.1/2
MDSP Pin Driving-split 18 2.3/8~8.5/8
20.1/2
23
MSP Pin Driving-split 2.3/8~8.5/8
27.1/2

MPCH Pin Driving 37.1/2 2.3/8~13.3/8


4.2.4. - Nama Alat : Kelly Bushing
- Fungsi : Kelly Bushing berfungsi untuk meneruskan putaran
dari rotary table ke rangkaian pipa bor.
- Mekanisme : Mekanisme kerja dari Kelly Bushing adalah
meneruskan atau mentransmisikan gaya putar dari
rotary table (meja putar) ke rangkaian pipa bor
- Gambar :

Gambar 4.4. Kelly Bushing


( www.tx1st.com/kellybushing/images.jpg)
-Spesifikasi :
Tabel IV-4.
Spesifikasi Kelly Bushing
For 3 ½” For 4 ¼” For 5 ¼”
For 6” Kelly
Kelly Kelly Kelly
No.
Item
Reg. Part Wt. Part Wt. Part Wt. Part
Wt. Lbs.
No. Lbs. No. Lbs No. Lbs. No.
Rolle
855- 8555- 855- 855-
r 3 120 108 90 85
5022 5021 5004 500
Only
Rolle
7991 7991- 7991- 7991
r
3 -A- 3 A- 3 A- 3 -A- 3
Beari
5060 5061 5061 5061
ng
Rear
855- 8555- 8555- 855-
Bushi 6 7 7 7 18
5001 5001 5001 5001
g
4.2.5. - Nama Alat : Rotary Drive
- Fungsi : Meneruskan daya putar searah jarum jam dari
drawwork ke meja putar.
-Mekanisme : Rotary drive dihubungkan dengan sprocket dan
chain ke drawwork dan rotary table.
-Gambar :

Gambar. 4.5. Rotary Drive


(http://www.cmeco.com/rotary_drive/upload.jpg)
- Spesifikasi :

Tabel IV-5.
Spesifikasi Rotary Drive
Items TSL TSL 160
100
Morse of centre hole MT2 MT2

Dia of centre hole 20X8 25X6


Max workload (Hor.) 20 100

Max workload (Vert.) 10 50

N.W 7 8

G.W 8 30
4.2.6. - Nama Alat : Top Drive
- Fungsi : Untuk mengangkat, menurunkan dan memutar
rangkaian Drill String.
-Mekanisme : Top drive dihubungkan dengan hook untuk
mengangkat dan menurunkan drillpipe selama
roundtrip berlangsung.Top drives memutar
rangkaian pipa bor menggunakan tenaga putar dari
motor yang terdapat didalamnya.
- Gambar :

Gambar 4.6. Top Drives


(www.osha.gov/SLTC/etools/oilandgas/images/topdrive2.jpg)
- Spesifikasi :
Tabel IV-6.
Spesifikasi Top Drives
Model 500 Model 750 Model 1000
Hoisting
500 short tons 750 short tons 1000 short tons
capacity
Drilling capacity 500 short tons 750 short tons 1000 short tons
Up to 37,5000 ft- Up to 72,000 ft- Up to 90,000 ft-
lbs lbs lbs
Continuous Continuous Continuous
Torque; Torque; Torque;
straight drive
0-250 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
variable AC
Up to 55,000 ft- Up to 108,000 ft- Up to 135,000 ft-
motor
lbs lbs lbs
Intermittent Intermittent Intermittent
Torque; Torque; Torque;
0-125 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
Static brake
35,000 ft-lbs 57,000 ft-lbs 75,000 ft-lbs
capacity
Circular grabs
assembly 75,000 ft-lbs 90,000 ft-lbs 110,000 ft-lbs
capacity
Mud passage
3" 4" 4"
@7500 psi
IBOPs, air-
actuated upper &
15,000 psi 15,000 psi 15,000 psi
manual-actuated
lower
Rotary stem 6-5/8" regular RH 8-5/8" regular RH 8-5/8" regular
connection pin pin RH pin
Hook weight 40,000 lbs 100,000 lbs 125,000 lbs
24' w/108" 30' w/120" 32' w/108"
Height
elevator bails elevator bails elevator bails
Width x depth 5' x 5' 9' x 6' 9' x 6'
4.2.20. - Nama Alat : Shock Absorber
- Fungsi : -mengurangi patah lelah pada sambungan drill collar
dan drill pipe
-mengurangi beban kejutan pada bit, melindungi gigi-
gigi dan bearing
-mengurangi kemungkinan kerusakan pada peralatan di
permukaan
- Mekanisme : Diletakkan pada bagian bawah section drill collar
untuk mengurangi kejutan dan getaran yang
ditimbulkan oleh “cutting section of the bit” ketika
mengebor batuan keras, lunak, dan patahan berselang-
seling.
- Gambar :

Gambar. 4.20. Shock Absorber


( www.tx1st.com/images/upload.jpg)
-Spesifikasi :
Tabel IV-20.
Spesifikasi Shock Absorber
Drillcollar
Fishing
dia. Overall Bearing Approx
Hole Neck
(fishing Length Length Weight Lbs
Length
neck)
6 1/8 – 6
4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150
¾
7 3/8 – 5
5¾-6¼ 38 14 10 ½ 235
¾-6¼
8 1/8 – 9 6¾-7 38 14 10 ½ 305
9½-9
7–8 38 14 10 ½ 385
7/8
10 5/8 –
7–8 38 14 11 405
11
12 – 12 ¼ 7¾-9 38 14 11 440
14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -
17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -
4.2.18. - Nama Alat : Rotary Reamers
- Fungsi : Digunakan pada operasi pemboran terutama untuk
menjaga ukuran lubang bor atau memperbesar ukuran
lubang bor.
- Mekanisme : Dipasang pada drillpipe dan berputar bersamaan
sehingga dapat memperbesar lubang bor yang
mengalami penyempitan karena tumpulnya mata bor.
- Gambar :

Gambar 4.18. Rotary Reamer


(www.halliburton.com/rotary_reamers.jpg)
- Spesifikasi :
Tabel IV-18.
Spesifikasi Rotary Ramers
Hardness 285 and 341 Brinell.
The steel yield strength 110 000 PSI (765 MPa)
Diameters 4 5/8“
4.2.19. Nama Alat : Stabilizer
- Fungsi : -Meningkatkan penembusan
-Memperkecil kemungkinan patah lelahpada drillcollar
-Mencegah terjadinya well sticking. Stabilisator dapat
menahan permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak
menyentuh dinding lubang bor.
Mekanisme : Meningkatkan laju penembusan dengan penambahan
beban berat yang dimilikinya. Stabilizer dipasang pada
DP dan DC sesuai dengan kebutuhannya.
- Gambar :

Gambar 4.19. Stabilizer


(www.tx1st.com/88689/images/stabilizer_equipment.jpg)
Spesifikasi :
Tabel IV-19.
Spesifikasi Stabilizer

Blade
Fishing Tong Crown B;de
Lay Pin Overall
Neck Space Blade Wid
Hole Size Out Length Length
Length Length length th
Length

A B C D E F G
4 1/8 – 6
24 15 14 4 57 12 2
¾
24 14
7 - 9 7/8 16 5 59 13 3

24 14 5
10 – 12 ¼ 18 61 13 3

24 14 5
13 – 18 ½ 20 63 14 4
4.2.7. - Nama alat : Rotary Slip
- Fungsi : Sebagai penggantung rangkaian pipa bor saat
dilakukan penyambungan atau pelepasan section
rangkaian pipa bor.
- Mekanisme : Saat penyambungan pipa, alat ini diselipkan kedalam
master bushing pada rotary table agar pipa tidak jatuh
saat disambung.
- Gambar :

Gambar 4.7. Rotary Slip


(www.rigzone.com/98979/upload.html)
- Spesifikasi :
Tabel IV-7.
Spesifikasi Rotary Slip
Model Slip Body Size (in) API Pipe Size O.D
82 110 3–½ 2 – 3/8
82 210 4–½ 3–½
82 310 5 4
82 410 5– ½ 4½
4.2.21. - Nama Alat : CMS-XL Cassing Slip
- Fungsi : Menggantung Casing pada saat pemasangannya
maupun pelepasannya.
- Mekanisme : Casing dijepit menggunakan alat ini pada saat
pelepasan maupun pemasangan casing. agar Casing
tidak terlepas ataupun jatuh kedalam lubang bor.
- Gambar :

Gambar 4.21. CMS-XL Cassing Slip


(http://www.cam-tech.com/casing_slip.htm)
- Spesifikasi :
Tabel IV-21.
Spesifikasi CMS-XL Cassing Slip
Casing OD(in) 6-5/8 7 7-5/8 8-5/8 9-5/8 10-3/4 11-3/4

Weight (lb) 196 184 166 181 192 209 260

Casing OD(in) 13-3/8 16 18-5/8 20 24 26 30

Weight (lb) 247 308 367 383 443 486 546


4.2.22. - Nama Alat : Drill Collar Slip
- Fungsi : Menggantungkan Driil Collar.
- Mekanisme : Alat ini dimasukan pada master bushing pada saat
pemasangan maupun pelepasan section drill collar
kemudian menjepit atau menggantung drill collar agar
tidak terjatuh ke dalam lubang bor
- Gambar :

Gambar 4.22. Drill Collar Slip


(http://www.dencon.com/drill_collar_slips.html)
- Spesifikasi :
Tabel IV-22.
Spesifikasi Drill Collar Slip
Description Slip Type, Size and Range (OD, inches)
ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L
3-4 4 - 4.7/8 4.1/2 - 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4
P/N, Slip 5201 5202 5203 5204 5205
Complete
w/Circular
Buttons
Total 7 7 9 9 11
number of
Segments
Total 5 5 7 7 9
number of
Intermediate
Segments
Total 6 6 8 8 10
number of
Hings Pins
4.2.23. - Nama Alat : Drill Collar Slip Multi Segment
- Fungsi : membantu dalam penyambungan atau pelepasan
section drill pipe.
- Mekanisme : Mengencangkan atau melepas sekrup pada drill pipe
dan casing joint atau coupling. Itu bisa dilakukan
dengan mengganti latch lug jaws and latch steps
- Gambar :

Gambar 4.23. Drill Collar Slip Multi Segment


(www.amaens.com/97970/upload.jpg)

)
- Spesifikasi :
Tabel IV-23.
Spesifikasi Drill Collar Slip Multi Segment
DCS-Multi-segment Drill Collar slips
Slip set Drill Collar OD (in) P/N Weight Qty
lb kg
DCS-S 3-4 2628-49 13 6 49
4-4 7/8 2620-49 8 3.5 49
DCS-R 4 1/2-6 2628-63 16 7 63
5 1/2-7 2620-63 11 5 63
DCS-L 6 3/4-8 1/4 2630-88 15 7 88
8-9 1/2 2630-96 16 7 96
8 1/2-10 2627-104 26 12 104
9 1/4-11 1/4 2630-112 19 8.5 112
11-12 1/4 2625-136 13 6 136
12-14 2630-136 16 7 136
User in API or No. 3
Insert
Bowl
number
4.3. PEMBAHASAN
Sistim pemutar adalah salah satu dari komponen-komponen yang paling
penting di dalam rig. Tugas utamanya adalah untuk memutar batang bor dan untuk
membor lubang.
Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang disalurkan ke rotary table
dan dari rotary table disalurkan ke kelly dan kemudian ke drill string.
Fungsi utama dari sistim pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberi beratan di atas pahat untuk membor lubang. Banyaknya proses yang
terjadi pada operasi pemboran khususnya sistim pemutar, akan banyak
menimbulkan problem yang jika tidak segera dilakukan penanggulangannya akan
dapat menghentikan proses pemboran.
Sistim pemutar mempunyai tiga sub-komponen utama, yaitu :
- Peralatan putar
- Rangkaian pipa bor, dan
- Mata bor.
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook
yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk :
1. menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas,
sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran.
2. menahan beban menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Rotary table berfungsi untuk :
1. meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly
bushing dan kelly.
2. menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa
bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman
dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing, maka akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.Master bushing
merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table. Master bushing berfungsi
sebagai dudkan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam kelly bushing.
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanang artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman
lubang bor yang diinginkan.
Fungsi drill pipe adalah :
1. menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang bor.
2. memberikan rangkaian panuang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam.
3. memungkinkan naik-turunnya mata bor.
4. meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
5. meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
Shock absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang berat,
melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah dari
batang bor, diatas mata bor.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur pemboran.
Bit digantung di dasar batang bor.
4.4. KESIMPULAN

Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beratan diatas pahat pembor lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga
sub-komponen, yaitu :

1. Peralatan putar (rotary assembly)


a. Meja putar (rotary table)
b. Master bushing
c. Kelly bushing
d. Rotary slips
2. Rangkaian pipa bor
a. Swivel
b. Kelly
- Upper kelly cock
- Lower kelly cock (mud silver valve)
c. Drillpipe
d. Drillcollar
3. Bit
a. Drag bit
b. Roller – cone (Rock bit)
c. Diamond bit
4. Specialized Down – Hole Tools
a. Stabilizer
b. Rotary reamers
c. Shock Absorbers
5. Specialized Down-Hole merupakan peralatan khusus yang digunakan sebagai
‘bottom hole assembly’ pada rangkaian pipa bor, yang digunakan untuk
mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung.
6. Rotary table dapat digunakan pada berbagai jenis Kelly dengan menyesuaikan
Kelly bushing dengan jenis Kelly yang digunakan tanpa harus mengganti rotary
table.
7. Pemakaian bit harus melihat formasinya. Karena bila bit yang digunakan tidak
cocok dengan formasi akan dapat menyebabkan bit cepat rusak.

Anda mungkin juga menyukai