Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi adalah konsep dasar fisika dan merupakan hal utama dalam fisika
tubuh. Seluruh kegiatan tubuh, termasuk berfikir, menghasilkan perubahan
energi. Konversi energi pada pekerjaan seperti yang terjadi bila mengankat
beban atau mengendarai sepeda mewakili hanya sedikit bagian dari
keseluruhan konsumsi energi yang digunakan terutama oleh : otot tulang dan
jantung (25%), otak (19%), ginjal (10%), dan hati seperti limpa (27%).
Sisanya 19% didistribusikan pada banyak sistem seperti pencernaan.
Makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh (bahan bakar). Makanan
yang kita konsumsi umumnya tidak pada bentuk yang sesuai untuk konversi
energi langsung. Makanan harus secara kimiawi diubah oleh tubuh untuk
membentuk molekul-molekul yang dapat dikombinasikan dengan oksigen
dalam sel-sel tubuh. Kita tidak membahas tentang proses kimia yang
kompleks ini. Dari penelitian fisika kita dapat memutuskan tubuh sebagai
pengubah energi yang menjadi subjek hukum konservasi energi. Tubuh
menggunakan energi dari makanan untuk mengoperasikan organ-organya,
untuk mempertahankan temperatur yang konstan, untuk melakukan tugas luar
dan untuk membangun cadangan energi (lemak) sebagai kebutuhan
mendatang. Persentase kecil dari energi makanan yang terpakai dilkeluarkan
dalam bentuk feses dan urin.
Pada ini kita akan membahas tentang konsevasi energi dalam tubuh,
konversi energi dalam tubuh, pekerjaan yang dilakukan dan kekuatan tubuh,
serta bagaimana tubuh mengontrol temperatur dan kehilangan panas. Untuk
lebih memahami kajian ini, oleh karenanya penulis membuat atau menulis
makalah dengan judul “Energi, kerja dan kekuatan tubuh” . Materi ini
termasuk kedalam matakuliah tambahan diprodi pendidikan fisika.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu:
1. Apa yang dimaksud energi ?
2. konservasi energi dalam tubuh?
3. Perubahan energi apa yang dapat terjadi di dalam tubuh?
4. Apa bentuk Kerja dan daya yang terjadi?
5. Pelepasan panas yang terjadi di tubuh ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini penulis buat dengan tujuan:
1. Mangetahui apa yang pengertian energi
2. Memahami keuntungan konservasi energi dalam tubuh
3. Memahami perubahan energi yang terjadi
4. Mengetahui kerja dan daya di tubuh
5. Mengetahui pelepasan panas ditubuh

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar penulis dan pembaca dapat
memahami tentang ernergi, kerja, dan kekuatan tubuh manusia dipandang
dari sudut pandang ilmu fisika. Serta mengetahui kegunaannya dalam tubuh
manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konservasi Energi Dalam Tubuh

Konservasi energi dalam tubuh dapat dituliskan dalam persamaan


sederhana : Perubahan cadangan energy dalam tubuh antara lain energi
makanan, lemak tubuh dan panas tubuh adalah sama dengan panas yang
hilang dari tubuh plus kerja yang dilakukan. Persamaan ini, yang merupakan
pernyataan dari hukum pertama Termodinamika mengasumsikan bahwa tak ada
makanan atau minuman yang dipergunakan dan taka da feses atau urin yang
dikeluarkan selama interval waktu yang ditentukan

Ada perubahan energy berkelanjutan yang berada dalam tubuh ketika


bekerja atauun tidak. Kita dapat menuliskan hokum pertama Termodinamika
sebagai berikut :

(1.1)

Dimana adalah perubahan cadangan energi, adalah panas yang hilang atau
dicapai, dan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh tubuh. Tubuh tidak
melakukan pekerjaan ( =0) dan pada suhu konstan umumnya menyalurkan
panas ke sekitarnya (bila lingkungannya berada pada suhu yang lebih rendah), dan
tersebut menjadi negatif. Oleh sebab itu, juga negatif, mengindikasikan
penurunan energi. Sengatlah berguna untuk membicarakan tentang tingkat
perubahan , dan (perubahan dalam kuantitas-kuantitas ini dalam
interval waktu ). Persamaan 1.1 kemudian menjadi :

(1.2)

dimana adalah tingkat perubahan cadangan energi, tingkat


perubahan energi yang hilang atau dicapai, tingkat pekerjaan, yaitu yang
disebut dengan daya mekanis. Catat bahwa semua tiga terpenting mempunyai
satuan energi/waktu, atau daya.

3
Persamaan 1.2 yang dapat dipergunakan secara ekstensi dalam bab ini
adalah bentuk lain dari hukum I Termodinamika. Persamaan ini mengatakan
bahwa energi berubah dalam seluruh proses, tetapi tidak dikatakn proses apa yang
terjadi. Sebagai contoh, berdasarkan hukum I, bila kita menyalurkan panas
kedalam tubuh pada laju tertentu . Kita mengharapkan tubuh untuk
memproduksi jumlah energi yang seimbang dari energi kimia atau energi kerja.
Ini tidak terjadi; Hukum fisika mengatur kelangsungan proses konversi energi
yang dikenal sebagai hukum Termodinamika II. Hukum kedua juga membatasi
bagian energi yang diberikan, yang dapat dikonversi ke usaha yang sangat
berguna .

2.2 Perubahan Energi Dalam Tubuh

Satuan SI yang dapat diterima untuk energi adalah newto-meter(N/m) atau


Joule (J), daya diberikan dalam joule per detik atau disebut watt (W). beberapa
satuan energi dan daya yang digunakan dalam hubungannya dengan tubuh.
Fisiologis biasanya menggunakan kilokalori (Kkal) untuk energi makanan
dan kilokalori per menit untuk tingkat produksi panas. Nilai energi dalam
makanan mengacu pada apa yang disebut ahli gizi sebagai kalori (K) yang
sesungguhnya adalah kilokalori (jadi diet 2400 K/hari sama dengan 2400
Kkal/hari). Selama 1 kalori – 4.184J, 2400 kkal/hari ~ 1x107 J/hari. Ada
86.400 s/hari dengan demikian rata-rata daya p ~ 115 W.

Pada bab ini kita menggunakan kilokalori dan joule untuk satuan energi
dan kilokalori / detik, jam, menit, wat tenaga kuda (hp) untuk tingkat energi
(daya). Satuan-satuan ini disimpulkan sebagai berikut :

1 Kkal = 4.184 J
1 Kkal/menit = 69,7 W
100 W = 1,43 Kkal/menit
1 Kkal/jam = 1.162 W

Lavoisier adalah orang pertama yang mengatakan (pada tahun 1784)


bahwa makanan dioksidasi. Dia mendasarkan argumentnya pada pengukuran
hewan eksperimen yang menunjukan bahwa konsumsi oksigen meningkat

4
selama proses pencernaan. Kita tahu kini bahwa penjelasan itu tidak benar,
penjelasan yang benar adalah oksidasi terjadi dalam sel-sel tubuh.

Dalam oksigen oleh pembakara panas dilepaskan. Dalam proses oksidasi


dalam tubuh, panas dilepaska dalam bentuk energi metabolisme. Tingkatan
produksi energinya disebut laju metbolis.

Mari kita pikirkan tentang oksidasi glukosa, bentuk yang sama dari gula –
C6 H12 O6 – yang digunakan untuk pemberian makanan melalu darah.
Persamaan oksidasi untuk 1 mol glukosa adalah :

C6 H12 O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 2.87 x 106 J (2.1)

Yang berarti, 1 mol glukosa (180 g) dikombinasikan dengan 6 mol O 2 (192 g)


untuk memproduksi 6 mol dari setiap H2O (108 g) dan CO2 (264 g)
melepaskan energi panas sebesar 686 Kkal dalam reaksi. Menggunakan
informasi ini, kita dapat menghitung angka dari jumlah yang bergunan untuk
metabolisme glukosa. (ingatlah bahwa 1 mol gas pada suhu yang normal
memiliki volume V = 22,4 x 10-3 m3 = 22.4 liter)

Energi yang dilepaskan perkilogram glukosa = 2.87 x 10 6 / (0.180) ≈ 16


MJ/kg (dimana M = mega = 106 atau 1 juta

Energi yang dilepaskan per m3 O2 yang digunakan = 2.97 x 10 6 / (6 x 22.4


x 10-3) = 21 MJ/m3

Volume CO2 yang dihasilkan per kg glukosa = 6 x 22.4 x 10-3 / (0.180) =


0.75 m3 / kg.

Kalkulasi yang sama dapat dilakukan untuk lemak, protein dan karbohidrat
lainnya. Nilai tipikal kalori dari jenis makanan-makanan ini dan bahan bakar
sejenis diberikan dalam tabel 2.1. tabel ini juga mendaftar energi yang
dibebaskan dalam 1 liter oksigen yang dikonsumsi untuk berbagai tipe
makanan; Dengan mengukur oksigen yang dikonsumsi oleh tubuh, kita dapat
memperkirakan energi yang diproduksi.

5
Cata bahwa masa total dari kedua sisi persamaan 2.1 adalah sama (0.372
kg)n. Meskipun sejak 2.87 MJ dilepaskan total masa pada sisi kanan dan sisi
kiri agak berkurang sesuai ktentuan Einstein : hubungan masa dan energi E=
m.c2.

= E/c2 = 2.87 x 106 J / (3 x 108 m/s2)2 – 3 x 10-11 kg 2.2

(Bandingkan dengan 0.372 kg)

Pada tabel 2.1 nilai –nilai kalori untuk makanan-makanan adalah


maksimum yang dapat diharapkan. Tidak semua energi ini tersedia untuk tubuh
kerena sebagian hilang dalam pembakaran yang tak lengkap.

Produk yang tak terbakar dikeluarkan dalam feses, urin, flatus. Yang
tertinggal adalah energi yang dapat dimetabolasi. Tubuh biasanya cukup efisien
dalam menyerap energi dari makanan. Sebagai contoh energi yang tertinggal
pada feses norma hanya 5 % dari total energi yang terdapat dalam makanan
yang dikonsumsi. Ketika tubuh berada pada suhu yang tetap, energi yang
diserap dari makanan ditambah lemak tubuh menghasilkan cadangan energi.

Ketika berada dalam istirahat total, seseorang tertentu mengkonsumsi


energi pada tingkatan 92 Kkal/jam atau 107 W. Tingkat terendah dari konsumsi
energi ini disebut Laju Metabolisme Besal (BMR), yaitu jumlah energi yang

6
dibutuhkan untuk fungsi tubuh minimal (bernafas, memompa darah melalui
arteri) dalam keadaan istirahat. Secara klinis, BMR seseorang diperbandingkan
dalam nilai yang normal untuk orang dengan jenis kelamin, usia, tinggi, dan
berat badan yang sama. BMR pada umumnya tergantung pada fungsi tiroid.
Seseorang dengan tiroid yang overaktif ( hyperthytoid) memiliki BMR lebih
tinggi dari seseorang dengan fungsi tiroid normal.

Karena energi yang digunakan untuk metabolisme basal menjadi panas


yang umumnya diambil dari kulit, seseorang mungkin menebak bahwa tingkat
basal yang berhubungan dengan lingkungan atau keseluruhan massa tubuh.
Gambar diatas menunjukan plot BMR (Kkal/hari) untuk berbagai hewan
dengan berat yang berbeda. Garis miring mengindikasikan bahwa BMR
proposional adalah ¾ massa tubuh.

Tentunya, dalam rangka menjaga berat tubuh yang konstan, individu harus
mengkonsumsi cukup makanan untuk mempersiapkan metabolisme basal dan
aktifitas fisik. Makan terlalu sedikit menghasilkan penurunan berat; bila
berlangsung terlalu lama akan mengakibatkan kelaparan. Bagaimanapun juga,
diit berlebihan akan meningkatkan berat badan.

BMR kadang-kadang ditentukan dari konsumsi oksigen ketika istirahat.


Kita juga dapat menghitung energi makanan yang digunakan dalam aktivitas
fisik yang beragam dengan menghitung konsumsi oksigen. Tabel dibawah
memberikan beberapa nilai tertentu dalam berbagai aktivitas. Disini laju
konsumsi energi diberikan dalam J/(m2s). Ini membuat nilai untuk 2 orang
yang ukurannya berbeda. Dapatkan luas permukaan tubuh anda dalam m 2 ,
gunakan hubungan empiris : A = 0.202M0.425 H0.725 dimana H adalah tinggi
dalam meter dan M massa anda dalam kilogram

7
Konsumsi energi untuk beragam organ telah dihitung dan nilainya
tercantum dalam tabel dibawah. Perlu diingat, bahwa beberapa organ

8
menggunakan sejumlah besar energi daya dan ginjal menggunakan daya lebih
per kilogram dari jantung.

2.3 Kerja dan Daya

Cadangan energy kimia dalam tubuh diubah menjai kerja eksternal


mekanis sebagaimana perubahan untuk fungsi kehidupan. Tentusaja kerja
eksternal dilakukan ketika seseorang memanjat bukit atau menaiki tangga. Dalam
kasus ini kita dapat menghitung kerja dengan mengalikan berat seseorang dalam
N (W = mg) dengan jarak vertical (h) bergerak dalam. ketika seseorang berjalan
atau berlari dengan kecepatan konstan pada permukaan yang lurus, sebagian besar
gaya bekerja dalam arah tegak lurus gerakan. Oleh karena itu, kerja eksternal yang
dilakukannya sama dengan nol (oleh karena W = Fx, dimana F adalah komponen
gaya parallel ke perpindahan, x). bagaimanapun juga, otot yang melakukan kerja
internal yang muncul dalam bentuk panas pada otot, mengakibatkan kenaikan
suhu. Panas tambahan pada otot ini dipindahkan oleh aliran darah melalui otot
dengan mengetatkan kulit dan berkeringat. Proses ini dibahas pada bagian 2.4.

9
Pada bagian ini kita ingin mempelajari tubuh manusia sebagai mesin yang
melakukan kerja eksternal. Topic ini dipakai dalam eksperimen. Sebagai contoh,
kita dapat menghitung kerja eksternal yang dilakukan dan daya yang disediakan
dengan menggunakan ergometer, sepeda latihan yang dapat diatur dengan
berbagai hambatan pada pedal (table 2.2). kita juga dapat menghitung oksigen
yang yang dikonsumsi selama aktifitas ini. Total energy makanan yang
dikonsumsi dari 4,8 sampai 5,0 Kkal diproduksi untuk tiap liter oksigen yang
dikonsumsi.

Efisiensi tubuh manusia sebagai mesin dapat dicapai dari definisi biasa
dari efisiensi ϵ:

ϵ=

efisiensi biasanya berada pada titik terendah pada daya yang rendah tetapi dapat
meningkat 20 % untuk individu yang terlatih dalam aktifitas seperti bersepeda
atau mendayung. Table 2.4 menunjukan efisiensi seseorang untuk beberapa
aktifitas bersama dengan efisiensi beberapa mesin mekanis.

10
Pembelajaran menunjukan bahwa bersepeda adalah salah satu dari aktifitas
terefisien (lihat masalah 2.5). untuk pengendara sepeda yang terlatih, efisiensi
mendekati 20 % dengan produksi daya eksternal sebesar 370 W dan tingkat
metabolisme sebesar 1850 W. bila seorang pengendara sepeda berada pada level
terendah dan bergerak pada kecepatan konstan, tidak ada perubahan pada energy
potensial maupun kinetic dan daya yang tersedia digunakan secara umum untuk
mengatasi hambatan kapasitas maksimum kerja tubuh berfariasi. Untuk periode
waktu yang singkat, tubuh dapat tampil dengan daya yang tinggi, tetapi untuk
jangka panjang, daya tubuh terbatas. Secara eksperimental telah ditemukan bahwa
daya jangka panjang proporsional untuk konsumsi oksigen pada tingkat
maksimum dalam otot yang bekerja. Untuk seseorang yang sehat, konsumsi ini

sebesar berat tubuh setiap menitnya. Pada aktifitas maksimum,

konsumsi ini sebesar berat tubuh setiap menit.

Persediaan energy instan dalam tubuh untuk kebutuhan daya jangak pendek
dilakukan dengan memisah fosfat dengan glikogen, meninggalkan deficit oksigen
dalam tubuh. Proses ini hanya dapat berlangsung selama semenit dan disebut
anaerob (tanpa oksigen) fase bekerja, aktifitas jangka panjang memerlukan
oksigen (kerja aerob). Gambar 2.3 menunjukkan fase-fase ini sebagai kerja yang
dilakukan oleh pengendara sepeda angina dan pergeseran roda.

11
2.4 Pelepasan Panas Dari Tubuh

Burung dan mamalia memiliki mekanisme untuk menjaga suhu tubuh


tetap konstan dalam menghadapi fluktasi suhu lingkungan . suhu tubuh yang
konstan memungkinkan proses metabolisme untuk bekerja pada tingkatan konstan
dan memungkikan hewan-hewan ini utuk tetap beraktifitas dalam suhu dingin.

Karena tubuh berada pada suhu yang konstan, tubuh memiliki cadangan
energi panas yang tetap ada selama kita hidup. Bagaimanapun juga, ketika
aktifitas metabolis berkahir pada kematian, cadangan panas lepas pada tingkatan
yang dapat ditentukan hingga suhu tubuh setara dengan suhu lingkunga. Oleh
karena itu, suhu tubuh dapat digunakan untuk memperkirakan berapa lama
seseorang meninggal.

Panas digenerasikan dalam organ dan salaput tubuh, sebagian besar


dipindahkan melalui beberapa proses yang berada pada permukaan kulit.
Mekanisme utama pengeluaran pada adalah radiasi, konveksi, dan evaporasi
(berkeringat). Sebagai tambahan, pendingin tubuh berada dalam paru-paru dimana
udara yang masuk dipanaskan dan uap ditambahkan pada udara yang keluar.
Makanan atau minuman yang dingin maupun panas mungkin juga mendinginkan

12
dan memanaskan tubuh. Bagi tubuh, untuk mempertahankan suhu pada keadaan
normal, tubuh harus memiliki pengukuran suhu yang dapat dianalogikan sebagai
pengukuran suhu rumah yang mempertahankan ruangan mendekati normal.
Selaput otak memiliki pengukuran suhu tubuh. Bila suhu tubuh naik, sebagai
contoh, menghadapi usaha yang berat, selaput otak memberikan vasolidasi,
pembuluh darah yang dekat dengan permukaan melebar dan membawa volume
darah yang lebih banyak. Hal ini meningkatkan suhu kulit dan menghasilkan
keringat. Kedua reaksi ini meningkatkan penghilangan panas ke lingkungan. Bila
suhu kulit menurun dibawah normal , penerima suhu pada kulit memberitahukan
ke selaput otak dan memberikan tanda yaitu gemetar yang mengakibatkan
kenauikan pada suhu pusat.

Bila tubuh akan mempertahankan suhu yang tetap, tubuh harus


mengeluarkan panas pada tingkat yang sama. Jumlah yang pasti dari pengurangan
panas oleh radiasi, konveksi, evaporasi keringat dan pernafasan tergantung dari
berapa banyak faktor lingkungan

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Energi adalah konsep dasar fisika dan merupakan hal utama dalam fisika
tubuh. Seluruh kegiatan tubuh, termasuk berfikir, menghasilkan perubahan
energi..

2. Konservasi energi dalam tubuh dapat dituliskan dalam persamaan sederhana


Perubahan cadangan energy dalam tubuh antara lain energi makanan, lemak
tubuh dan panas tubuh adalah sama dengan panas yang hilang dari tubuh
plus kerja yang dilakukan. Persamaan ini, yang merupakan pernyataan dari
hukum pertama Termodinamika mengasumsikan bahwa tak ada makanan
atau minuman yang dipergunakan dan taka da feses atau urin yang
dikeluarkan selama interval waktu yang ditentukan

3. Persediaan energy instan dalam tubuh untuk kebutuhan daya jangak pendek
dilakukan dengan memisah fosfat dengan glikogen, meninggalkan deficit
oksigen dalam tubuh. Proses ini hanya dapat berlangsung selama semenit
dan disebut anaerob (tanpa oksigen) fase bekerja, aktifitas jangka panjang
memerlukan oksigen (kerja aerob).

4. Panas digenerasikan dalam organ dan salaput tubuh, sebagian besar


dipindahkan melalui beberapa proses yang berada pada permukaan kulit.
Mekanisme utama pengeluaran pada adalah radiasi, konveksi, dan
evaporasi (berkeringat). Sebagai tambahan, pendingin tubuh berada dalam
paru-paru dimana udara yang masuk dipanaskan dan uap ditambahkan pad
udara yang keluar

14
Daftar Pustaka

Cameron & Skofronick.1978.medical physic. New York:John Wiley &sons In.

Cameron, John R, dkk. 1999. Fisika Tubuh Manusia (terjemahan oleh Dra.
Lamyami, edisi ke 2) . Jakarta : CV Sagung Seto

15

Anda mungkin juga menyukai