NAMA ANGGOTA :
RAMADANI DWI LESTARI (A1C31503)
NAUFAL ARIF GOVINDRA (A1C315035)
3.9 FUSI NUKLIR DALAM BINTANG
Jarak bumi ke matahari adalah 150 juta Km dengan luas permukaan nya 1
m2 yang menerima sinar matahari, yang mana energi yang diterima dengan
laju 1,4 kW. Jika dijumlahkan seluruh energi yang dipancarkan oleh
matahari per detik akan menghasilkan jumlah yang besar yaitu 4 x 1026 W.
Reaksi Fusi
Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan dua inti atom yang ringan menjadi inti atom yang
lebih berat dan partikel elementer, disertai pelepasan energi yang sangat besar.
Proses fusi paling penting di alam adalah yang terjadi di dalam bintang. Meskipun tidak
melibatkan reaksi kimia, tetapi seringkali fusi termonuklir di dalam bintang disebut
sebagai proses “pembakaran”.
Untuk memicu adanya reaksi fusi, dua buah atom harus dapat mengatasi gaya
tolak antara keduanya. Inti atom memiliki muatan positif yang saling tolak-
menolak apabila bertemu muatan sejenis. Akibatnya, dua buah atom Hidrogen
yang dipertemukan akan saling menolak. Gaya tolak ini akan semakin besar
apabila jaraknya semakin dekat. Namun apabila jarak antara dua atom ini sangat
dekat maka gaya tarik yang disebut gaya nuklir kuat dapat mengatasi gaya tolak-
menolak antara kedua nukleus, mengikat kedua inti Hidrogen dan membentuk
Helium.
Reaksi Fusi yang terjadi pada matahari yaitu dengan Daur Proton-Proton
Reaksi Fusi yang Teradi pada bintang yaitu Daur Karbon
Daur Proton-Proton
Proses penghasilan energi dasar ialah fusi inti hidrogen menjadi inti
helium. Gejala ini dapat terjadi menurut beberapa deretan proses yang
berbeda, proses yang paling lazim disebut proton – proton. Terlihat pada
gambar dibawah
1
1𝐻 + 21𝐻 → 32𝐻𝑒 + 𝜐
akhirnya dua inti 32𝐻𝑒 bereaksi, sehingga menghasilkan inti 4
2𝐻𝑒
ditambhakan dua proton
3
2𝐻𝑒 + 32𝐻𝑒 → 42𝐻𝑒 + 11𝐻 + 11𝐻
1
1𝐻 + 126𝑐 → 137𝑁 + 𝛾
13 13 +
7𝑁 → 6𝑐 + 𝑒 + 𝜐
1
1𝐻 + 136𝑐 → 14
7𝑁 + 𝛾
1
1𝐻 + 147𝑁 → 158𝑂 + 𝛾
15 15 ++ 𝜐
8 𝑂 → 7 𝑁 + 𝑒
1
1𝐻 + 157𝑁 → 12
6𝑐 + 42𝐻𝑒
Hasil nettonnya ialah pembentukan sebuah pomirel alfa dan dua
positron dari empat proton, disertai pelepasan esnergi sebesar 24,7
mev. 126𝑐 semula berlaku sebagai kontalisator dalam proses itu,
karena inti itu muncul lagi pada akhir proses
Reaksi fusi yang menghasilkan helium bukan satu-satunya
reaksi yang terjadi dalam matahari dan bintang lain. Bila semua
hidrogen dalam permukaannya mungkin sekitar 10% dari massa
total bintang telah menjadi helium, kontroksi gravitasi
memampatkan permukaan itu dan menaikan temperaturnya
sehingga mencapai 108 K, yaitu tempertur yang diperlukan untuk
fusi helium. Mulai reaksi ini melibatkan kombinasi-kombinasi 3
partikel alfa dari inti karbon dengan energi yang dilepaskan
sebesar 7,5 MeV
4
2𝐻𝑒 + 42𝐻𝑒 + 42𝑁 → 12
6𝐶
Dalam bintang berat, temperatur, terasnya dapat lebih
tinggi lagi dan reaksi fusi yang melibatkan karbon mungkin terjadi
contohnya :
4 16
2𝐻𝑒 + 126𝐶 → 8𝑂
12
6𝐶 + 126𝐶 → 24
12𝑀𝑔
12 20
6𝐶 + 126𝐶+ → 18𝑁𝑒 + 42𝐻𝑒
Lebih berat bintang tersebut, lebih tinggi temperatur
permukaannya dan lebih besar pula inti yang terbentuk.
Temperatur yang tinggi diperukan untuk mengalahkan tolakan
listrik yang lebih besar dari intu yang bereaksi memiliki banyan
ptoton. Dalam bintang yang lebih dari sekitar sepuluh kali massa
56
matahiri, isotop 16 𝐹𝑒 tecapai
56
bagaimana asal usur diatas diatas 16 𝐹𝑒 ?
Yaitu melalui penangkapan neutron secara beruntun disertai
dengan peluruhan beta bila diperlukan supaya memperoleh hasil
bagi jumlah neutron / proton yang memadai, dalan dererata
seperti itu sejumlah neutron dibebaskan :
1
1𝐻 + 126𝐶 → 13
7𝑁 +ɣ
13 13 +
7𝑁 → 6𝐶 +𝑒 +𝑣
4
2𝐻𝑒 + 136𝐶 → 16
8𝑂 + 10𝑛
gambar
Fusi nuklir memberi harapan untuk menjadi sumber energi akhir
didunia aman, tidak ada pencemaran dan lautan saja sudah
merupakan sumber bahan bakar yang hampir tak terbatas.
Dibumi massa yang bereaksi harus terbatas , reaksi yang tampaknya
memberi harapan sebagai sumber daya komersial melibatkan
penggabungan dua deutron untuk membentuk triton dan proton :
2
1𝐻 + 21𝐻 → 31𝐻 + 11𝐻 + 4,0 𝑀𝑒𝑉
2
1𝐻 + 21𝐻 → 32𝐻 + 10𝐻 + 3,3 𝑀𝑒𝑉
Kedua reaksi itu berlangsung dengan kemungkinannnya yang
hampir sama keuntungan utama reaksi ini ialah karna kepadatannya
deutrum dalam air laut.
Rekasi fusi yang pertama mungkin selalu memakai campuran
deutrum – tritium sebagai bahan reaksi :
3
1𝐻 + 21𝐻 → 42𝐻𝑒 + 10𝑛 + 17,6 𝑀𝑒𝑉
7
3𝐿𝑖 + 10 𝑛 → 21𝐻 + 42𝐻𝑒 + 10 𝑛