Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

IMUNISASI

Topik : Imunisasi
Pokok bahasan : Imunisasi untuk balita
Target /sasaran : Orang tua (Ibu-Ibu)
Hari / Tanggal : 12 April 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Sekretariat RW.7 Kelurahan Duri Kepa
Protocol / Pembawa acara : Eka Utami
Penyuluh : Abdul Somad, Berliano F
Fasilitator : Tri setiawati J, I Komang
Observer : Dicky , Aries

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi
keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna mebdapatkan imunisasi
lengkap.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan tujuan imunisasi.
3. Menjelaskan manfaat imunisasi
4. Menjelaskan Sasaran imunisasi.
5. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
6. Mnejelaskan waktu pemberian imunisasi.

C. MATERI PELAJARAN
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Manfaat imunisasi
4. Sasaran imunisasi.
5. Jenis- jenis imunisasi
6. Waktu pemberian imunisasi..

D. PESERTA
1. Orang tua, balita

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3.
F. MEDIA
1. Power point
2. Leaflet
G. EVALUASI
1. Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian imunisasi.
2. Ibu-ibu dapat menyebutkan tujuan imunisasi.
3. Ibu- ibu dapat menyebutkan manfaat imunisasi.
4. Ibu-ibu dapat menyebutkan sasaran imunisasi.
5. Ibu-ibu dapat menyebutkan jenis-jenis imunisasi
6. Ibu-ibu dapat menyebutkan waktu pemberian imunisasi.

H. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri - Menyambut salam dan
mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. - Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi pe-nyuluhan - Mendengarkan
yang akan diberikan - Mendengarkan

2 15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan
Imunisasi
2. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
3. Menjelaskan tentang tujuan - Memperhatikan
pemberian imunisasi
4. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang manfaat - Memperhatikan
imunisasi
6. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu untuk bertanya
7. Menjelaskan tentang waktu - Memperhatikan
pemberian imunisasi
8. Memberikan kesempatan pada - Memperhatikan
ibu unutk bertanya
9. Menjelaskan tentang jenis imunisasi - Memperhatikan
yang harus diberikan.
10. Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya - Memperhatikan

3 5 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan pada ibu tentang materi - Menjawab& menjelaskan
yang diberikan dan reinforcement pertanyaan
kepada ibu bila dapat menjawab &
menjelas kan kem bali
pertanyaan/materi
4 5 Menit Teriminasi : - Mendengarkan dan
1. Mengucapkan terima kasih kepada membalas salam
ibu-ibu
2. Mengucapkan salam

I. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas:
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
4. Observer
Uraian tugas:
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehinggamemungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non-verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.

Materi Imunisasi

A. PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang.Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti
kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan
atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi lainnya (Achmadi, 2006).
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti bodi untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2008).
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap
serangan penyakit berbahaya.Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi
harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan dan hidup anak (www.litbang.depkes.go.id).

B. TUJUAN IMUNISASI
Secara umum tujuan imunisasi antara lain:
1. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.
2. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular
3. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular
4. Imunisasi menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan) dan Mortalitas (angka
kematian) pada balita

C. MANFAAT IMUNISASI
1. Menghindarkan bayi dari serangan penyakit.
Dengan memberikan imunisasi pada anak sejak dini diharapkan kesehatan anak akan
tetap terjaga hingga anak tumbuh menjadi lebih aktif dan juga dewasa.
2. Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular.
Memberikan imunisasi pada anak sejak dini berarti telah menambah jumlah anak
yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap serangan penyakit.
3. Meningkatkan angka kesehatan nasional.
Manfaat imunisasi bagi anak dan bayi selain dapat menghindarkan dari penyakit
menular juga dapat meningkatkan kesehatan anak dalam taraf nasional. Sehingga
anak-anak akan merasa aman karena terbebas dari penyakit-penyakit berbahaya yang
bisa menular.

D. SASARAN IMUNISASI
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua anak di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
4. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

E. JENIS-JENIS IMUNISASI
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak dari
berbagai penyakit, diharapkan bayi atau anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat. Pada
dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara sendiri agar berbagai kuman
yang masuk dapat dicegah, pertahan tubuh tersebut meliputi pertahanan nonspesifik dan
pertahanan spesifik, proses mekanisme pertahanan dalam tubuh pertama kali adalah
pertahanan nonspesifik seperti complemen dan makrofag dimana complemen dan
makrofag ini yang pertama kali a3kan memberikan peran ketika ada kuman yang masuk
ke dalam tubuh. Setelah itu maka kuman harus melawan pertahanan tubuh yang kedua
yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari system humoral dan seluler. System
pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang mirip dengan bentuknya.
System pertahanan humoral akan menghasilkan zat yang disebut imonuglobulin (IgA,
IgM, IgG, IgE, IgD) dan system pertahanan seluler terdiri dari limfosit B dan limfosit T,
dalam pertahanan spesifik selanjutnya akan menghasilkan satu sel yang disebut sel
memori, sel ini akan berguna atau sangat cepat dalam bereaksi apabila sudah pernah
masuk ke dalam tubuh, kondisi ini yang digunakan dalam prinsip imunisasi. Berdasarkan
proses tersebut diatas maka imunisasi dibagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan
imunisasi pasif.
1. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imonologi spesifik yang
menghasilkan respons seluler dan humoral serta sel memori, sehingga apabila benar-
benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi aktif
terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba
guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau
virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menhindari tubuhnya
mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
d. Adjuvant yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imonogenitas antigen.
2. Imunisasi pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang
yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk di dalam tubuh
yang terinfeksi. Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan
beberapa imunisasi yang dianjurkan diantaranya: (Pedoman Teknis Imunisasi Dasar
Puskesmas, 2005)
a. Imunisasi Hepatitis B
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
hepatitis B yang merusak hati. Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan
yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, dan melalui hubungan
seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada
adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu, urin menjadi
kuning, kotoran berwarna pucat. Warna kuning bisa juga terlihat pada mata
ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan Cirrhosis
hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian.
Imunisasi ini dilakukan satu kali untuk mencegah penyakit hepatitis B yang
ditularkan ibu ke bayi saat persalinan.
b. Imunisasi BCG (Baccillus Calmette-Guerin)
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Myobacterium tuberculosa
(disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernapasan lewat
bersin atau batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat
badan, demam, dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah
batuk terus menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah. Gejala lain tergantung
organ yang diserang. Tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian.
Imunisasi ini dilakukan satu kali saat bayi berumur satu bulan untuk mencegah
penyakit Tuberculosis.
c. Imunisasi Polio
Polio adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari
tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio type 1,2, atau 3. Secara klinis
penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu
akut (acute flaccid paralysis/ AFP). Penyebaran penyakit adalah dengan melalui
kotoran manusia/ tinja yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala
demam, nyeri otot, dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian
bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.
Imunisasi ini dilakukan empat kali dengan jarak antar pemberian vaksin polio
selama empat minggu, dimulai sejak bayi berumur satu bulan hingga bayi
berumur empat bulan. Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit polio.
d. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium
diphtheriae. Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernapasan. Gejala
awal penyakit adalah radang tenggorokkan, hilang napsu makan dan demam
ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan
tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernapasan yang
berakibat kematian.
Pertusis disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Penyebaran pertusis
adalah dengan melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin.
Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang
lama-kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang
cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapat
menyebabkan kematian.
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang
menghasilkan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang,
tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam. Gejala awal
penyakit adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan
menelan, kaku otot perut, berkeringat, dan demam. Pada bayi terdapat juga gejala
berhenti menetek antara 3 sampai 28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah
kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah
tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan
kematian.
Imunisasi ini pertama kali diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan. Imunisasi
berikutnya diberikan dengan jarak waktu empat minggu.
e. Imunisasi Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus meales. Disebarkan melalui
droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam,
bercak kemerahan, batuk, pilek, mata merah. Selanjutnya timbul ruam pada muka
dan leher, kemudian menyebar ketubuh serta tangan dan kaki. Komplikasi
campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran napas
(pneumonia).
Imunisasi ini dilakukan satu kali pada saat bayi berusia sembilan bulan untuk
mencegah penyakit campak.

F. WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI


Berikut ini adalah cara pemberiaan dan waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi.
Cara Pemberiaan Imunisasi Dasar.
Selang
Pemberian Umur
Vaksin Dosis Waktu Cara Pemberian
Imunisasi Pemberiaan
Pemberiaan
0,05 Intrakutan tepat di
BCG 1 kali cc 1 bulan insersio muskulus
deltoideus kanan.
0,5 Intramuskular.
DPT 3 kali 4 minggu 2 bulan
cc
2 Di teteskan ke
Polio 4 kali 4 minggu 0-11 bulan
tetes mulut.
0,5 Subkutan,
Campak 1 kali cc 4 minggu 9 bulan biasanya di lengan
kiri atas.
Hepatitis 0,5 Intrmuskular pada
3 kali 4 minggu < 24 Jam
B cc paha bagian luar.
0,5 Intramuskulus
TT 3 kali
cc
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, UF. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Hariyanti, I. Tesis: Hubungan Imunisasi Campak dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Usia
12-59 Bulan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Tahun 2010. Depok: FKM UI.

Hidayat, AA. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika

IDAI. 2010. Imunisasi, Investasi Kesehatan Masa Depan. Tersedia secara online di
http://www.imunisasi.net/.

Kemenkes RI. 2010. Gerakan Akselesari Nasional Universal Child Immunization (UCI) 2010-
1014. Tersedia secara online di
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/GAIN_UCI_2010_2014.pdf.

Mediakom. 2009. Kampanye Imunisasi Campak dan Polio tahun 2009 Edisi XX. Jakarta:
Depkes RI

Pratiwi, LN. 2012. Skripsi: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Dasar
Pada Balita Umur 12-23 Bulan di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Data Riset Kesehatan
Dasar 2010). Depok: FKM UI.

Anda mungkin juga menyukai