PENDAHULUAN
Rapat merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah organisasi atau
dalam suatu kelompok tertentu. Berbagai keputusan yang menyangkut keberlangsungan
organisasi akan dibahaskan dan diputsukan dalam rapat.Rapat merupakan bentuk
kegiatan yang banyak dapat menyelesaikan masalah-masalah organisasi.
Kesalahpahaman, perbedaan pendapat, penyamaan ide dapat diselesaikan melalui rapat.
Rapat adalah pertemuan untuk merundingkan sesuatu.
Mengingat pentingnya rapat bagi keberlangsungan sebuah organisasi, maka suatu
organisasi harus selalu memasukkan rapat ke dalam agenda organisasi. Berbagai jenis
rapat pun harus diperhatikan. Jenis rapat tertentut akan digunakan untuk membahas
masalah tertentu pula. Jenis rapat mencerminkan tujuan dari diadakannya rapat itu
sendiri.
Untuk mencapai hasil maksimal, maka syarat-syarat untuk terlaksananya rapat
yang baik pun harus diperhatikan. Selain itu, bagaimana tata cara pelaksanaan rapat juga
harus diatur, kemudian tipe pemimpin dalam suatu rapat juga sangat menentukan arah
berjalannya suatu rapat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rapat
Dibawah ini ada beberapa pengertian rapat dari beberapa sumber, namun pada
dasarnya memiliki makna yang sama, antara lain :
B. Tujuan Rapat
Tujuan rapat adalah:
1. Untuk memecahkan atau mancari jalan keluar suatu masalah
2. Untuk menyampaikan informasi
3. Sebagai sarana koordinasi
4. Agar peserta dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang
dikemukakan
C. Jenis-Jenis Rapat
Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai tujuan rapat dan jenis rapat yang
berbeda. Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangnya atau segi
peninjauannya :
1. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, rapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Rapat Resmi. Yaitu rapat yang diselengggarakan untuk membahas
masalah yang sangat penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat
pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat undangan.
b) Rapat tidak resmi.Yaitu rapat yang diselenggarakan oleh pemimpin
dengan stafnya serta diadakan di ruang kantor pipmpinan atau ruang rapat
untuk membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat
ini biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk
mengakrabkan pimpinan dengan stafnya.
2. Berdasarkan Hasil
Menurut hasilnya, rapat dibagi menjadi dua macam:
a) Rapat Mengikat. Bentukya adalah sebagai berikut:
Kongres, musyawarah, muktamar, konferensi. Adalah suatu rapat
yang diadakan oleh orang-orang tertentu untuk memutuskan
sesuatu yang hasilnya mengikat peserta rapat.
Rapat musyawarah kerja, konferensi kerja. Adalah suatu rapat yang
diadakan oleh suatu organisasi untuk membicarakan masalah-
masalah program kerja yang sudah dilaksanakan dan menentukan
langkah lanjutan.
Perundingan. Adalah suatu rapat yang membicarakan secara
mendalam.
b) Rapat tidak mengikat. Bentuknya adalah sebagai berikut:
Debat, yaitu diskusi yang dilakukan secara mendetail tentang suatu
masalah.
Polemik, yaitu diskusi yang dilakukan tentang hal bertentangan dan
biasanya dilakukan secara tertulis.
Diskusi Panel, yaitu suatu diskusi yang dilakukan oleh beberapa
orang dan diikuti oleh sejumlah massa.
Simposuium, hampir sama dengan diskusi panel, hanya
jangkauannya lebih luas.
Temu Karya, yaitu forum tukar pengalaman tentang hal-hal yang
bersifat teknis.
Seminar, yaitu suatu diskusi yang membicarakan suatu masalah
secara alamiah dan didampingi ahli.
Loka Karya, yaitu suatu diskusi yang diadakan oleh sejumlah orang
yang memiliki keahlian teretntu (bergerak di bidang tertentu)
dengan maksud dan tujuan untuk menyempurnakan konsep/sistem
yang ada.
Sarasehan, yaitu suatu forum terbuka untuk menyampaikan
perasaan / unek-unek.
Temu Wicara, yaitu forum tempat menyalurkan ide-ide, unek-unek,
atau usul, biasanya dilakukan dengan pejabat.
Penataran, yaitu kegiatan pendidikan dalam rangka
menyempurnakan/meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Penataran Loka Karya (Penlok), yaitu kegiatan pendidikan dalam
rangka meningkatkan pengetahuan sambil menyempurnakan
konsep pengetahuan yang bersifat teknis.
3. Berdasarkan Tujuan
a) Rapat Penjelasan ( Teaching Conference ). Adalah rapat yang bertujuan
untuk memberikan penjelasan kepada anggota tentang kebijaksanaan yang
diambil oleh pimpinan organisasi tentang prosedur kerja baru, untuk
mendapatkan kesenangan kerja.
b) Rapat Pemecahan Masalah ( Problem Sulfing Conference ). Adalah
rapat yang bertujuan untuk mrncari pemecahan masalah tentang suatu
masalah yang sedang di hadapi.
c) Rapat Perundingan ( Negotiation Conference ). Adalah rapat yang
menghindari timbulnya suatu perselisihan. Mencari jalan tengah agar tidak
selalu merugikan kedua belah pihak.
4. Berdasarkan Sifat
a) Rapat formal. Adalah rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan
terlebih dahulu. Menurut ketentuan yang berlaku dengan persetujuan
secara resmi mendapat undangan.
b) Rapat informal. Adalah rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu
perencanaan formal. Rapat terjadi setiap saat, kapan saja, di mana saja, dan
dengan siapa saja. Rapat informal dapat terjadi scr kebetulan karena para
pesertanya bertemu dan membicarakan suatu masalah yang menyangkut
kepentingan bersama.
c) Rapat terbuka. Adalah rapat yang dapat di hadiri oleh setiap anggota
menteri yang dibahas bukan masalah yang bersifat rahasia.
d) Rapat tertutup. Adalah rapat yang di hadiri oleh peserta khusus atau
tertentu, yang dibahas menyangkut masalah-masalah yang bersifat rahasia.
6. Berdasarkan Frekuensi
a) Rapat rutin. Adalah rapatyang telah ditentukan waktunya (mingguan,
bulanan, tahunan).
b) Rapat insidental. Adalah rapat yang tidak berdasrkan jadwal, tergantung
pada masalah yang di hadapi.Biasanya rapat ini diadakan apabila ada
masalah yang sangat ungeril yang harus segera dipecahkan bersama.
7. Berdasarkan Nama
a) Rapat kerja. Adalah rapat yang membicarakan keseluruhan unit kerja dan
rapat ini biasnya di adakan satu tahun sekali.
b) Rapat dinas. Adalah rapat yang diadakan untuk kepentingan pembicaraan
urusan kantor sehari-hari yang menyangkut kedinasan.
c) Musyawarah kerja.
5. Hindari perdebatan
Suatu rapat tidak efektif apabila terjadi debat yang berkepanjangan tanpa arah,
sehingga menghabiskan waktu dan tujuan rapat tidak tercapai.
1. Agenda Rapat
Tidak mungkin terjadi suatu rapat yang efektif, jika rapat dilakukan tanpa
agenda yang jelas. Buat suatu agenda yang jelas dan mampu menghasilkan solusi
yang tepat. Bukan hanya sketsa, tetapi juga deskripsi dari apa yang akan dibicarakan.
Sehingga mereka tahu hasil apa yang ingin didapat.
Peserta yang melakukan presentasi harus menyiapkan semua bahan dengan
lengkap agar dapat menyelesaikan presentasinya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Agar lebih jelas, berikan lembaran agenda pada setiap peserta rapat. Tentu saja
agenda yang ditulis secara detail, bukan hanya berisi tema, karena hal ini sangat
rentan melenceng.
Agenda rapat sebaikanya hanya berisi permasalahan yang memang tengah
dialami saja. Sebab kebanyakan rapat, bukan hanya membahas hal yang bermasalah,
bahkan yang tidak bermasalah juga dibicarakan. Sehingga, orang yang tidak
bermasalah pun terpaksa harus bebicara di dalam rapat.
2. Komunikasi
Komunikasikan agenda rapat dengan cara membaginya terlebih dahulu.
Sehingga peserta rapat dapat mempersiapkan materi tentang topik yang akan dibahas
di dalam rapat.
3. Jadwal Rapat
Jadwal yang baku akan membantu para manajer mendapat laporan secara tepat
waktu dan mendisplinkan para karyawan untuk menghadiri rapat.
4. Perhatikan Situasi
Beberapa manajer mampu membuat rapat menjadi efektif dan efisien, tetapi
juga ada manajer yang memaksakan keputusannya pada peserta rapat agar rapat bisa
cepat selesai. Rapat yang efektif bukan dilihat dari waktu pelaksanaan yang singkat,
tetapi bagaimana kita mempu mempertemukan pendapat yang berbeda dengan situasi
yang nyaman dan kondusif.
5. Pengambilan Suara
Pengambilan suara merupakan cara tersingkat untuk mendapatkan keputusan.
Pengambilan suara dapat diambil bila diskusi yang terjadi tidak memperlihatkan
gambaran keputusan yang terang dan tidak ada mayoritas mutlak. Sebelum
melakukan proses pengambilan keputusan, voting akan lebih mempercepat
pengambilan keputusan, sehingga mereka harus siap menerima apapun keputusannya.
F. Perencanaan Rapat
Perencanaan rapat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan
produktifitas rapat. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan
rapat (yang sifatnya resmi) adalah sebagai berikut:
1. Persiapan ruangan dan tata ruang rapat
Persiapkan tata ruang rapat berdasarkan pertimbangan:
Jumlah partisipan
Hubungan masing-masing partisipan
Level keintiman
Jenis rapat (diskusi, pesentasi, kuliah)
Apakah kita ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi
2. Persiapan administrasi
a) Membuat surat undangan rapat
b) Menyusun acara/agenda rapat
c) Menyusun daftar hadir
d) Mempersiapkan bahan rapat
e) Persiapan peralatan rapat
f) Membuat catatan hasil rapat / notulis
g) Pengiriman hasil rapat
h) Tindak lanjut rapat
2. Tipe Laissez-faire
Disebut juga tipe liberal
Pemimpin memberikan cukup kebebasan kepada para peserta untuk
mengambil langkah-langkah sendiri dalam menghadapi sesuatu.
Pemimpin menyerahkan segala sesuatunya kepada para peserta
[penentuan tujuan, langkah-langkah, kegiatan-kegiatan yang akan
diambil, serta sarana atau alat yang akan dipergunakan]
Pemimpin bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung dalam kegiatan
kelompok, tidak mengambil inisiatif apapun
Pemimpin seolah-olah hanya bertindak sebagai penonton saja, meskipun
ia berada di tengah-tengah para peserta.
3. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis sering dibedakan dengan dengan tipe open
management. Perbedaannya terletak pada pengambilan keputusan.
Sifatnya terbuka ; memberikan kesempatan kepada para anggota untuk
ikut berperan aktif, ikut menentukan tujuan kelompok, berperan sebagai
pembimbing.
Memberi pengarahan, memberi petunjuk, memberi bantuan kepada para
peserta, terlibat langsung dalam interaksi rapat, ikut serta dalam kegiatan
kelompok
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah
BAB III
PENUTUP