Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Nama Kegiatan : Peningkatan Sarana dan Prasarana RSUD Labuha

Nama Pekerjaan : Jasa Pengawasan Rehabilitasi Instalasi Gedung Rumah Sakit

Lokasi : Labuha, Bacan

Sumber Dana : DAK

Tahun Anggaran : 2018

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kabpaten Halmahera Selatan merupakan salah satu kabupaten/kota yang


terdapat di Propinsi Maluku Utara. Kabupaten yang terdiri dari 249 desa dan 30
Kecamatan, merupakan kabupaten dengan penduduk terbanyak di Propinsi Maluku
Utara. Jumlah penduduk sedemikian besar harus didukung dengan sarana
dan prasaran yang memadai. Terutama dibidang kesehatan yang harus
dapat dinikmati seluruh warga masyarakat Dalam konteks pelayanan
kesehatan masyarakat yang diinginkan adalah untuk meningkatkan taraf
hidup dan produktifitas masyarakat tanpa memandang status ekonomi social.

Dalam upaya untuk merealisasi pembangunan rumah sakit RSUD


Labuha yang bersih, tertib dan dalam kaitannya dengan program peningkatan
pelayanan kesehatan bagi warga kaupaten Halmahera selatan pada
umumnya dan Bacan pada khususnya. Pembangunan fasilitas pelayanan
kesehatan RSUD Labuha merupakan Salah satu wujudnya adalah dengan
dibangunnya RSUD Labuha.

Pembangunan RSUD tersebut sudah sampai pada tahap perencenaan


yang akan dilanjutkan dengan tahap pembangunan. Tahap pembangunan
RSUD Labuha ini memiliki spesifikasi khusus karena merupakan bangunan

1
yang besar dengan tingkat hunian dan peralatan yang cukup kompleks.
Sehingga dengan anggaran yang ada diupayakan mengoptimalkan sarana
kesehatan rumah sakit yang tersedia.

B. Maksud dan tujuan


1. Maksud Kerangka Acuan Kerja ini merupakan arahan untuk mewujudkan
pengawasan pembangunan RSUD Labuha.
2. Tujuan Kerangka Acuan Kerja ini untuk mewujudkan pembangunan
berdasarakan masukan, kriteria dan proses yang harus dipenuhi sehingga
mendapatkan hasil yang ekonomis, berkualitas dan berfungsi secara
optimal.
C. Metode pelaksanaan

Pelaksanan kegiatan pengawasan ini dilaksanakan oleh penyedia jasa


konsultansi melalui cara seleksi umum untuk memperoleh konsultan
pengawas yang kredibel. Pengadaan konsultan pengawasan yang kredibel
dilakukan sesuai peraturan yang ada, yaitu sesuai dengan Keppres no. 80
tahun 2003 (direvisi terakhir dengan Perpres 8 tahun 2006) tentang
Pengadaan Barang / Jasa.

II. Lingkup pekerjaan / Tanggung jawab pengawas


A. Kriteria umum

Pembangunan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Labuha,


Bacan Tahun Anggaran 2018 harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dan persyaratan perencanaan bangunan gedung. Termasuk antara lain
persyaratan yang berfungsi sebagai rumah sakit

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan perencaan
(DED) yang telah dibuat dan ditetapkan oleh owner.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsi rumah sakit.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan

2
B. Lingkup Pengawasan Teknis Rumah Sakit RSUD Labuha
1. Perencanaan Arsitektural
2. Perencanaan Struktural
3. Perencanaan Utilitas
C. Kewajiban konsultan pengawas adalah :
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan fisik dilapangan kepada Pemberi Tugas pembangunan
RSUD Labuha, dengan berdasarkan ketentuan perjanjian / kontrak yang
telah ditetapkan.
2. Konsultan berkewajiban mengadakan dan memimpin rapat- rapat
koordinasi pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan
membuat laporan kemajuan pekerjaan beserta Progress Pelaksanaan
Pembangunan RSUD Labuha yang berupa, pembuatan laporan harian,
mingguan, dan berkala.
3. Konsultan diwajibkan melakukan kegiatan pengawasan lapangan
termasuk kendala yang terjadi dilapangan berikut dan rekomondasi yang
diusulkan sebagai alternatif pemecahan masalah, guna melengkapi
data dan untuk memahami semua aspek rancang bangunan yang telah
ditetapkan Pemberi Tugas dan Pengguna.
4. Konsultan diwajibkan melakukan evaluasi teknis pada aspek
struktur,mekanikal-elektrikal dan pengolahan limbah. Perhitungan-
perhitungan ini harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas dan
dilampirkan dalam laporan pengawasan. Konsultan dalam melaksanakan
pekerjaannya dapat meminta bantuan teknis dari Dinas Teknis Daerah
untuk mencapai hasil yang optimal.
5. Bilamana dalam melaksankan tugas pekerjaan memerlukan ijin, maka
pengurusan surat izin dimaksud menjadi tanggungjawab konsultan, demikian pula
termasuk biaya yang diperlukan untuk itu. Sedangkan pihak pemberi
pekerjaan dapat memberikan bantuan berupa surat keterangan bilamana
diperlukan untuk permohonan ijin tersebut.

3
6. Dalam kegiatan diskusi dan rapat-rapat, konsultan wajib menyediakan
waktu untuk hadir dalam forum diskusi / rapat tersebut guna meyakinkan
hasil pekerjaannya pada peserta diskusi / rapat.
7. Tugas konsultan pengawas dinyatakan berakhir setelah pekerjaan fisik
RSUD Labuha (STT I) dan sampai dengan masa pemeliharaan (STT II).

III. Lingkup study peraturan yang dipakai


A. Lingkup study Konsultan Pengawas adalah:
1. Undang-undang RI Nomor : 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 29 tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
3. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2006 perubahan terakhir Atas
Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah.
6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi.
7. Semua ketentuan dan peraturan serta Standar Nasional Indonesia
tentang Bangunan Gedung.
B. Kelembagaan
Dalam pekerjaan pengawasan RSUD Labuha:
1. Penanggung jawab anggaran kegiatan ini adalah Direktur RSUD
Labuha, selanjutnya penanggungjawab pelaksanaannya akan menunjuk
seorang Kuasa Pengguna Anggaran.

4
2. Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) akan ditunjuk dari pejabat dilingkungan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
C. Pembiayaan
Biaya pekerjaan bagi Konsultan pengawas dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalaui tahapan proses pengadaan Konsultan
Pengawas sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
1. Biaya personil (renumerator)
2. Biaya langsung non personil (direct reimbursable cost)
D. Azas-Azas Pengawasan

Selain kriteria-kriteria diatas, Konsultan Pengawas harus memperhitungkan


pula azas-azas pengawasan antara lain sebagai berikut:

1. Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang


bagaimana kontraktor menjalankan tugasnya.
2. Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk
mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
rencana.
3. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa
pengawasan hanya ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan.
4. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi.
5. Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan
6. Pengawasan harus lebih bersifat membimbing
E. Methodologie

Dalam pengawasan RSUD Labuha konsultan membuat suatu metode


pengawasan sesuai dengan peraturan / persyaratan dalam metode
pengawasan suatu gedung. Sehingga dapat menetapkan metode
pengawasan yang jelas dan realistis untuk mencapai hasil yang optimal.

5
IV. Sumber Dana
A. Dana / biaya
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada
dana DAK Jasa Pengawasan Instalasi Gedung Rumah Sakit.
B. Kualifikasi

Tenaga yang utama diperlukan dalam pengawasan ini meliputi :

1. Team Leader (1 Orang)


2. Tenaga Ahli Bidang Arsitek (1 Orang)
3. Tenaga Ahli Bidang Sipil (1 Orang)
4. Tenaga Ahli Bidang Elektrikal (1 Orang)
5. Draftman dan Administrasi (2 Orang)

C. Deskripsi masing-masing tenaga ahli tersebut adalah sebagi berikut :


1. Team Leader / projek manajer
Team Leader harus berlatar belakang minimal pendidikan Pasca
Sarjana (S2/S3) Arsitektur dan berpengalaman di bidang pepengawsan
minimal 5 (lima) tahun dan memiliki SKA Ahli Madya Arsitektur, tugas dan
tanggung jawab utama adalah sebagai projek manajer.
2. Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga Ahli Kepala Arsitektur minimal memiliki latar belakang pendidikan Sarjana
(S1) Jurusan Teknik Arsitektur dengan pengalaman minimal 7 (tujuh)
tahun dan SKA Ahli Madya Arsitektur.
3. Tenaga Ahli Sipil
Tenaga Ahli Kepala Sipil minimal memiliki latar belakang pendidikan
Sarjana (S1) Jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 7 (tujuh)
tahun dan memiliki SKA Ahli Bangunan Gedung.
4. Tenaga Ahli Elektrikal
Tenaga Ahli Elektrikal minimal memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1)
jurusan Teknik Elektro/Listrik berpengalaman di bidang pengawasan
minimal 6 (enam) tahun atau Sarjana (S1) Jurusan Teknik Utilitas dengan

6
pengalaman minimal 6 (enam) tahun dalam perencanaan sistem
mekanikal dan plumbing serta sistem elektrikal untuk bangunan gedung.
5. Draftman dan Administrasi
Tenaga draftnan dan administrasi memiliki latar belakang pendidikan D3
atau STM atau sederajat dengan pengalaman dibidang administrasi
computer.

D. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas
pengawasan konstruksi harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 180
(Seratus Delapan Pulu) hari atau sesuai dengan waktu pelaksanaan fisik
pekerjaan, pekerjaan pengawasan pemeliharaan 120 (seratus dua puluh) hari
atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat penjelasan pekerjaan
terhitung sejak penandatanganan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan /
Kontrak dan harus sudah diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan selambat-
lambatnya sesuai kontrak.

V. Output

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas akan diatur dalam surat
perjanjian tersendiri, yang minimal meliputi paket Pengawasan Pekerjaan RSUD
Labuha:

1. Album Gambar Progres pembangunan dan hasil uji dan gambar lainnya
yang berkaitan dengan pembangunan Rumah Sakit ini
2. Laporan progres Mingguan & Bulanan Laporan pekerjaan yang berupa foto
dan uraian kegiatan pelaksanaan fisik yang memuat hasil rencana dan
realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi, penyimpangan yang
terjadi, tindakan koreksi dan / atau penyesuaian yang dilakukan di kegiatan
konstruksi pada setiap minggunya.

7
3. Laporan mutu bangunan / hasil test.
4. Laporan akhir disajikan dalam bentuk hardcopy rangkap 5 (lima) diatas kertas HVS 80
gram dan softcopy.

Rabu, 25 April 2018

Mengatahui/Menyetujui Penanggung Jawab Kegiatan


Pajabat Pembuat Komitmen Kepala RSUD Labuha
(PPK) Bacan

WALID SYUKUR, BE Dr. BANANI SADIQ, M.Sc, Sp.A


Nip. 19751015 199703 1 003 Nip. 19750605 200112 1 003

Anda mungkin juga menyukai