Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Rsud Labuha
Kerangka Acuan Kerja Pengawasan Rsud Labuha
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yang besar dengan tingkat hunian dan peralatan yang cukup kompleks.
Sehingga dengan anggaran yang ada diupayakan mengoptimalkan sarana
kesehatan rumah sakit yang tersedia.
2
B. Lingkup Pengawasan Teknis Rumah Sakit RSUD Labuha
1. Perencanaan Arsitektural
2. Perencanaan Struktural
3. Perencanaan Utilitas
C. Kewajiban konsultan pengawas adalah :
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan fisik dilapangan kepada Pemberi Tugas pembangunan
RSUD Labuha, dengan berdasarkan ketentuan perjanjian / kontrak yang
telah ditetapkan.
2. Konsultan berkewajiban mengadakan dan memimpin rapat- rapat
koordinasi pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan
membuat laporan kemajuan pekerjaan beserta Progress Pelaksanaan
Pembangunan RSUD Labuha yang berupa, pembuatan laporan harian,
mingguan, dan berkala.
3. Konsultan diwajibkan melakukan kegiatan pengawasan lapangan
termasuk kendala yang terjadi dilapangan berikut dan rekomondasi yang
diusulkan sebagai alternatif pemecahan masalah, guna melengkapi
data dan untuk memahami semua aspek rancang bangunan yang telah
ditetapkan Pemberi Tugas dan Pengguna.
4. Konsultan diwajibkan melakukan evaluasi teknis pada aspek
struktur,mekanikal-elektrikal dan pengolahan limbah. Perhitungan-
perhitungan ini harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas dan
dilampirkan dalam laporan pengawasan. Konsultan dalam melaksanakan
pekerjaannya dapat meminta bantuan teknis dari Dinas Teknis Daerah
untuk mencapai hasil yang optimal.
5. Bilamana dalam melaksankan tugas pekerjaan memerlukan ijin, maka
pengurusan surat izin dimaksud menjadi tanggungjawab konsultan, demikian pula
termasuk biaya yang diperlukan untuk itu. Sedangkan pihak pemberi
pekerjaan dapat memberikan bantuan berupa surat keterangan bilamana
diperlukan untuk permohonan ijin tersebut.
3
6. Dalam kegiatan diskusi dan rapat-rapat, konsultan wajib menyediakan
waktu untuk hadir dalam forum diskusi / rapat tersebut guna meyakinkan
hasil pekerjaannya pada peserta diskusi / rapat.
7. Tugas konsultan pengawas dinyatakan berakhir setelah pekerjaan fisik
RSUD Labuha (STT I) dan sampai dengan masa pemeliharaan (STT II).
4
2. Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) akan ditunjuk dari pejabat dilingkungan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
C. Pembiayaan
Biaya pekerjaan bagi Konsultan pengawas dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalaui tahapan proses pengadaan Konsultan
Pengawas sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
1. Biaya personil (renumerator)
2. Biaya langsung non personil (direct reimbursable cost)
D. Azas-Azas Pengawasan
5
IV. Sumber Dana
A. Dana / biaya
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada
dana DAK Jasa Pengawasan Instalasi Gedung Rumah Sakit.
B. Kualifikasi
6
pengalaman minimal 6 (enam) tahun dalam perencanaan sistem
mekanikal dan plumbing serta sistem elektrikal untuk bangunan gedung.
5. Draftman dan Administrasi
Tenaga draftnan dan administrasi memiliki latar belakang pendidikan D3
atau STM atau sederajat dengan pengalaman dibidang administrasi
computer.
V. Output
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas akan diatur dalam surat
perjanjian tersendiri, yang minimal meliputi paket Pengawasan Pekerjaan RSUD
Labuha:
1. Album Gambar Progres pembangunan dan hasil uji dan gambar lainnya
yang berkaitan dengan pembangunan Rumah Sakit ini
2. Laporan progres Mingguan & Bulanan Laporan pekerjaan yang berupa foto
dan uraian kegiatan pelaksanaan fisik yang memuat hasil rencana dan
realisasi pelaksanaan kegiatan, masalah yang dihadapi, penyimpangan yang
terjadi, tindakan koreksi dan / atau penyesuaian yang dilakukan di kegiatan
konstruksi pada setiap minggunya.
7
3. Laporan mutu bangunan / hasil test.
4. Laporan akhir disajikan dalam bentuk hardcopy rangkap 5 (lima) diatas kertas HVS 80
gram dan softcopy.