Anda di halaman 1dari 2

PERANCANGAN HOTEL RESORT DENGAN PENDEKATAN KONSEP COMMUNITY BASED

TOURISM DI LABUAN BAJO KAB. MANGGARAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri atas


sekitar 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 95.181 km. Total
luas wilayah Indonesia tersebut adalah sekitar 9 juta km2 yang terdiri atas 2 juta
km2 daratan dan 7 juta km2 lautan yang terbentang dari barat ke timur sepanjang
5.110 km dan dari utara ke selatan sejauh 1.888 km (Soegiarto, 1982; Polnain,
1983 dalam Kusmana 2008). Indonesia juga memilki banyak potensi dan sumber daya alam
yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata
pantai. Namun ironisnya sekitar 80% dari penduduk pesisir berada dalam kondisi
kehidupan yang miskin dengan kualitas lingkungan pesisir yang terdegradasi. Dalam
perkembangannya, wilayah pesisir bukan lagi hanya berupa permukiman nelayan yang
kumuh, namun saat ini dapat dikembangkan sebagai tempat wisata yang menarik dengan
penanganan khusus agar wilayah pesisir dapat berkembang secara berkelanjutan
(sustainable development).

Labuan Bajo adalah sebuah kota pelabuhan kecil yang letaknya berada di ujung
barat Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letak Labuan Bajo ini langsung
berhadapan dengan Taman Nasional Komodo (TNK). Keberadaan Labuan Bajo yang
merupakan gerbang dari Taman Nasional Komodo memberikan keuntungan tersendiri bagi
penggerakan ekonomi wilayah setempat. Selain sebagai pintu gerbang dari masuknya
Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo sendiri memiliki kondisi alam yang indah dan
dikelilingi oleh banyak pulau indah di sekitarnya dengan di hiasai oleh hamparan pasir
putih dan laut yang biru bersih yang mengelilingi pulau tersebut ,sehingga sangat layak
untuk dijadikan tempat singgah, tempat istirahat dan liburan para wisatawan.
Walaupun banyak dikunjungi wisatawan namun pelayanan yang mendukung sektor
pariwisata belum bisa memuaskan wisatawan. Contohnya adalah penginapan, para
wisatawan yang datang lebih tertarik untuk menginap dan berbaur dengan masyarakat
sekitar sambil menikmati keindahan alam dari pada harus menginap dengan fasilitas
mewah sekelas hotel berbintang. Dari permasalahan yang ada maka diperlukan suatu yang
dapat memfasilitasi wisatawan dengan cara berbaur dengan masyarakat setempat seperti
desa wisata.

Resort adalah hotel yang lokasinya berada di daerah pegunungan , tepian sungai,
ditepi pantai atau tepi danau (Murdhanti : 2011). Resort juga merupakan tempat menginap
yang mempunyai berbagai macam fasilitas khusus yang digunakan oleh wisatawan untuk
bersantai, berolahraga dan berkeliling sambil menikmati keindahan alam yang ada
disekitar resort tersebut (Pendit : 1999). Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort
hotel terdiri dari 2 kategori utama, yaitu Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan
umum seperti akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi dan Fasilitas tambahan, yang
disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak
dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan
kealamian resort.

Konsep Community Based Tourism adalah konsep pariwisata yang


menitikberatkan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya kedalam satu kemasan. Hal
ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan memungkinkan
pengunjung untuk meningkatkan kesadaran mereka dan belajar tentang masyarakat dan
lokal cara hidup”. Resort yang mengadopsi konsep community based tourism menekankan
pada peran aktif masyarakatlokal dalam bentuk memberikan kesempatan dalam
manajemen dan pembangunan pariwista, termasuk dalam pembagian keuntungan dari
kegitan pariwisata yang lebih adil bagi masyarakat lokal.

Jadi, Diperlukannya komitmen yang kuat terhadap alam dan masyarakat agar dapat
membentuk suatu resort yang menarik dan disukai wisatawan sehingga dapat berdampak
positif bagi lingkungan dan masyarakat seperti terjaganya lingkungan alam dan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat lokal.

Anda mungkin juga menyukai