LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan
Pembimbing I
Pembimbing
Edi Sucipto, SKM,MSi
II
NIP.197109071
Proposal dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal ……. Maret 2011 dan dinyatakan
Penguji I
Penguji II
yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di
Desa Kedokansayang Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal”. Tujuan penulis Proposal ini
adalah untuk memenuhi sebagian syarat yang telah ditentukan untuk mendapat ujian
pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
1. Titin Marlinah, S.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi,
2. Siti Erniyati BP, S.ST, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Bhakti Mandala
Husada Slawi,
3. Edi Sucipto, SKM, MSi, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu guna
4. Yuni Fitriyani, S.SiT, selaku Pembimbing II yang telah memberi banyak arahan dan
6. Bapak, ibu, suami dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril
kekurangan, maka penulis berharap saran dan kritik pembaca untuk kesempurnaan
Proposal ini. Semoga Proposal ini bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa STIKes
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengetahuan .............................................................................. 8
4. Balita .............................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di
Gambar 2 Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA Di
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dengan meningkatkan mutu serta kemudahan
masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
dengan menurunnya angka kematian ibu, kematian bayi dan panjangnya umur harapan
hidup. Sampai saat ini kematian ibu masih merupakan masalah prioritas di Indonesia.
Setiap jam, dua orang ibu meninggal saat melahirkan karena berbagai penyebab. Jika
hingga 10 kali lebih besar untuk meninggal dalam waktu 2 tahun. Di Indonesia, angka
kematian ibu 50 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Angka
kematian bayi di Indonesia 1,2-1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ASEAN
menunjukkan, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup, dan terdapat
34 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran hidup. Data ini menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu dan Bayi tertinggi dibandingkan negara lain di
Kematian Ibu (AKI) hingga sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan 23 per 1.000
kelahiran hidup untuk Angka Kematian bayi (AKB) (Dinkes Kabupaten Tegal, 2010; h.
28).
Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah pada tahun 2002
sebesar 102,24 per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah daripada AKI hasil SKRT
tahun 1995 sebesar 375 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Jawa Tengah pada tahun 2002 sebear 9,44 per 1.000 kelahiran hidup dan
AKB Nasional hasil surkesnas tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup (Ilmu
Kabupaten Tegal tahun 2010 menyebutkan bahwa terdapat AKI sebanyak 32 ibu dari
27.824 kelahiran hidup dan AKB sebanyak 169 dari 27.824 kelahiran hidup (Dinkes
program Pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB adalah pelayanan yang lengkap
dan berkelanjutan melalui pemberian buku KIA pada setiap ibu hamil.
Buku KIA yang berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan
kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan balita dan catatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Buku KIA disimpan dirumah dan dibawa selama pemeriksaan
antenatal di pelayanan kesehatan. Buku KIA ini akan digunakan mulai ibu memasuki
mencatatkan hasil pemeriksaan ibu dengan lengkap di buku KIA, agar ibu dan keluarga
kehamilan ibu dan untuk mengetahui perkembangan serta pertumbuhan balita. Buku
KIA sebagai sarana informasi pelayanan KIA. Bagi kader sebagai alat penyuluhan
fasilitas kesehatan. Bagi petugas puskesmas, buku KIA dapat dipakai sebagai standar
pelayanan, penyuluhan dan konseling kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu dan
anak dapat diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan (Depkes RI. 2009: i).
Diharapkan apabila setiap ibu balita memiliki buku KIA dan tahu cara
Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga
untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
Buku KIA telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1994.Awalnya buku KIA
Jepang. Jepang sudah menerapkan penggunaan buku KIA sejak 50 tahun yang
lalu.Dengan penggunaan buku KIA Jepang dapat menurunkan AKI dan AKB terendah
AKI dan AKB. Tahun 1997, Departemen Kesehatan menjadikan Buku KIA sebagai
penggunaan Buku KIA. Pencetakan dan penerapan Buku KIA berasal dari Pemerintah
Pusat dan Daerah, Organisasi Profesi, Lembaga Donor (Bank Dunia, ADB, EU, GTZ,
USAID, UNICEF, UNFPA, WFP, WVI, PCI, ADRA, Save the Children, JICA, dll.), serta
Penggunaan dan pemanfaatan buku KIA tidak serta merta langsung mendapat
awal Tahun 2000.Buku KIA diberikan secara gratis kepada setiap ibu hamil yang
swasta.Namun sampai saat ini Buku KIA belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
2010 dari data di Desa Kedokansayang jumlah penduduk 5671 jiwa, untuk jumlah
keseluruhan ibu yang mempunyai balita sebanyak 287 jiwa,dimana untuk RW 1 jumlah
ibu balita sebanyak 54 orang, RW 2 jumlah ibu balita sebanyak 78 orang, RW 3 jumlah
ibu balita sebanyak 38 orang dan untuk RW 4 jumlah ibu balita sebanyak 46 orang.
Berdasar data tersebut, penulis mengambil sampel pada ibu balita di posyandu RW 3
sebanyak 10 orang untuk menanyakan sejauh mana pegetahuan ibu tentang buku KIA.
Dari 10 orang tersebut menyatakan tahu tentang buku KIA sebanyak 8 orang dan 2
orang mengatakan tidak tahu. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan Ibu Balita Dengan Pemanfaatan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan buku KIA
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu balita tentang pemanfaatan Buku KIA
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA pada Balita usia 1 – 5
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat Buku KIA berdasarkan umur,
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini juga bermanfaat menambah keterampilan bagi penulis dalam rangka
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
diharapkan mampu merangsang penelitian lanjutan dengan variabel lain yang belum
diteliti antara lain : Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan Buku KIA
4. Bagi Masyarakat
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pemanfaatan Buku KIA pada ibu balita usia 1-5 tahun belum
pernah dilakukan peneliti sebelumnya, akan tetapi sudah ada peneliti yang melakukan
penelitian yang terkait dengan pemanfaatan Buku KIA dengan responden pada kader
1. Laksmono Widagdo (2009), dengan judul Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader Posyandu
: Studi Pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung Adem Kabupaten
Bojonegoro.
Jadi perbedaan dengan penelitian yang terdahulu adalah pada variabel penelitiannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dan tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya
mata dan telinga terhadap objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (over behavior).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003; h.121).
mengungkapkan bahwa sebelum orang menyadari perilaku baru didalam diri orang
1) Awereness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus
5) Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
1) Predisposing factor
Faktor predisposisi ini meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan
persepsi.
2) Enabling factor
mendapatkan pelayanan.
3) Reinforcing factor
Faktor pendorong ini meliputi sikap dan perilaku petugas kesehatan dan perilaku tokoh
acuan.
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
Merupakan tingkat pengetahuan paling rendah, tahu artinya dapat mengingat
kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu
2) Memahami (Comprehension)
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
3) Penerapan (Aplication)
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih
ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan
5) Sintesis (Synthesis)
kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
(Sarwono, 2004; h. 34). Pengetahuan diperoleh dari informasi baik lisan maupun tulisan
sendiri melalui alat-alat komunikasi seperti membaca surat kabar, mendengar radio,
melihat film atau televisi dan lain sebagainya. Pengetahuan dapat diperoleh dari
2. Buku KIA
Buku KIA adalah Buku yang berisi catatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta
berbagai informasi cara memelihara atau merawat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Buku KIA merupakan alat untuk mobilisasi sosial dan pemberdayaan masyarakat,
alat untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA, alat mencapai langsung masyarakat,
alat untuk meningkatkan surveilans, monitoring dan sistem informasi (Depkes RI, 2009).
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil,
bersalin, dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak (Depkes RI, 2009).
b. Tujuan Buku KIA.
1) Digunakan sebagai alat komunikasi dengan petugas kesehatan pada saat ibu/anak
2) Informasi kesehatan tentang ibu dan anak dapat disimpan dan dibaca oleh kelurga
4) Mengikuti perkembangan bumi, bayi dan balita serta bila mungkin penyakit-penyakit
yang ada.
5) Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan masalah kesehatan ibu dan anak
6) Mencatat pelayanan gizi kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya (Mufdlilah, 2009;
h. 69-70).
1. Depkes mempertimbangkan Buku KIA sebagai salah satu alat untuk menurunkan AKI
masyarakat. Surat Keputusan Menteri Kesehatan mengenai Buku KIA yang telah
disahkan pada tahun 2004 memberikan dasar yang kuat untuk meningkatkan fungsi
buku KIA sebagai salah satu strategi nasional dalam menurunkan AKI dan AKB melalui
2. Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan anak yang hingga
kini masih rendah,ditandai dengan dengan masih tingginya angka kematian ibu dan
anak di Indonesia yang mengharuskan jajaran Depkes harus bekerja keras untuk
menangulanginya. Karenanya program buku KIA yang merupakan pedoman keluarga
3. Selain menjadi acuan dan sumber pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan Ibu
dan Anak ,buku KIA juga berfungsi sebagai buku catatan kesehatan ibu dan
anak,sebagai alat monitor kesehatan oleh petugas atau tenaga kesehatan dan
Secara keseluruhan buku KIA mencakup beberapa hal isu strategis antara lain :
3. Kesehatan Reproduksi
6. Gebrak Malaria,serta Hepatitis Uniject pada saat dilaksanakan kunjungan neonatus (1-7
Menurut (Depkes RI, 2009; h. ii-iii) Pada dasarnya menurut pembagiannya, buku KIA
1) Untuk Ibu
Berisi tentang :
g) Cara ber- KB
2) Untuk Anak
Berisi tentang :
d) Jadwal imunisasi
e) KMS
1) Polindes
2) Posyandu
3) Pustu
4) Puskesmas
5) Bidan
6) Dokter praktek
7) Rumah bersalin
8) Rumah sakit
1) Untuk mencatat dan memantau gizi dan kesehatan ibu dan anak.
2) Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu,
3) Alat untuk menemukan masalah kesehatan ibu dan anak.(Depkes RI, 2009).
Mengembangkan Kelas ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita sebagai salah satu cara
menjaga kesehatan ibu dan anak dengan dasar buku KIA yaitu melalui dibukanya
kelas-kelas:
a. Kelas Ibu Hamil
1) Pengertian
Merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap
persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan
2) Tujuan Umum
3) Manfaat
(a) Bagi ibu dan keluarga: sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh informasi
penting yang harus dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan
(b) Bagi petugas kesehatan: lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan keluarganya serta
menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya serta masyarakat.
(d) Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat
1) Pengertian
Kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun secara bersama-
sama berdiskusi, dan saling tukar pendapat serta pengalaman tentang pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan dibimbing oleh
2) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA dalam
3) Konsep
(e) Supaya efektif, Kelas Ibu Balita perlu diintegrasikan dengan kegiatan terkait kesehatan
anak balita di masyarakat, antara lain PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Bina
(f) Praktek yang dilakukan pada Kelas Ibu Balita antara lain pembuatan dan pemberian
MP-ASI, mencuci tangan, PHBS, cara memantau dan menstimulasi pertumbuhan, dll.
(d) Leaflet KIA: untuk advokasi kepada masyarakat supaya kegiatan Kelas Ibu dapat
4. Balita
a. Definisi Balita
Balita Adalah masa anak usia setelah bayi (post baby) yaitu setelah 12 bulan sampai
dengan masa pra sekolah (preschool) yaitu 6 tahun. (perkumpulan ahli pediatric
makhluk. Pada manusia terutama kanak-kanak proses tumbuh kembang ini terjadi
yang umum namun demikian setiap anak memiliki ciri khas tersendiri.
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak dalam kandungan setiap
teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku
secara umum.
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak
yaitu :
1) Faktor Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun
2) Faktor Luar
b) Keluarga
c) Gizi
d) Budaya
B. Kerangka Teori
Kerangka teori memuat garis besar pemikiran teoritis yang akan menuntun penulis
dalam melakukan penelitian dan menganalisa data, disajikan dalam bentuk bagan.
Gambar 1 Kerangka Teori Pengetahuan Ibu Balita Tentang Pemanfaatan Buku KIA pada Balita
Usia 1 – 5 tahun.
B A B III
METODE PENELITIAN
konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2005; h. 69). Berdasarkan landasan teori diatas, maka kerangka konsep
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007; h. 2). Dalam penelitian ini
terdapat satu variabel yaitu pengetahuan ibu tentang pemanfaatan Buku KIA.
C. Definisi Operasional
variabel-variabel yang diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi
batasan atau “definisi operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
1. Lokasi Penelitian
Tegal.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011.
E. Rancangan Penelitian
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional
ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (point time approach). Artinya,tiap subyek penelitian hanya diobservasi
satu kali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007; h. 80). Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun di Desa Kedokansayang
kecamatan Tarub Kabupaten Tegal tahun 2011 yang berjumlah 287 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006; h.
131).Sedangkan menurut (Sugiono, 2007; h. 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan
seluruh objek, tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh
objek tersebut. Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari objek yang diteliti,
tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2002; h. 79).
c. Teknik Sampel
teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.Ada kalanya banyaknya subyek yang
subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding
dengan banyaknya subyek dalam masing- masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006;
h.139).
atau 20-25% dari populasi (Arikunto, 2006; h. 134). Besarnya sampel dalam penelitian
a. Posyandu Kenanga I
(12 responden)
b. Posyandu Kenanga II
(14 responden)
(14 responden)
d. Posyandu Kenanga IV
(12 responden)
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden.
yang berupa laporan bulanan oleh Bidan Desa dan Koordinator KIA Puskesmas
Kesamiran.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
Jenis kuesioner yang digunakan dengan pertanyaan positif dan negatif berbentuk
pemanfaatan Buku KIA. Cara pengisian kuesioner adalah responden memilih salah
satu jawaban yang sesuai dengan pendapatnya dengan memberi tanda check ( √ )
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur
Alat ukur dalam penelitian ini adalah beberapa pertanyaan yang terdapat dalam
yang terdapat pada kuesioner yang telah disusn mampu mengukur apa yang ingin
diukur,maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap item pertanyaan dengan
rxy ;Koefisien korelasi tiap item dengan skor dengan skor total
N :Banyaknya sampel
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu
dilihat di tabel nilai product moment.Jika dengan r hitung >r tabel maka pertanyaan
product moment dengan taraf kesalahan 5 %,nilai r tabel adalah sebesar 0,632,jika nilai
r hitung < 0,632 mak pertanyaan tidak valid sehingga tidak dipakai untuk penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan.Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
menguji reliabilitas alat ukur dengan teknik belah dua adalah sebagai berikut:
dihitung validitas.
c. Skor masing-masing item pad tiap belahan dijumlahkan sehingga akan menghasilkan
d. Melakukan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment untuk kedua belahan
tersebut.
Keterangan :
reliabel.Uji reabilitas kuesioner pada 10 responden maka r tabel adalah 0,632.Jika nilai
a. Pengolahan Data
Peneliti menyediakan data dari hasil penelitian kuesioner dalam bentuk tabel.
Penyajian dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik daripada data
numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran (Notoatmodjo, 2005 h.194).
1) Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksakan kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data dan atau
2) Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
analisa data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga
daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali
3) Scoring
Pemberian nilai sesuai jawaban responden , yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan
sebagai berikut:
3 kategori yaitu :
a. Baik =>75%
H. Etika Penelitian
a. Informed Consent
responden.
lembar pengukur dan tidak menuliskan nama pada lembar pengumpulan data atau
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
1 comment:
1.
mba mw txa buku tentang konsep buku KIA dicari dmn yah??bsa ksih recomendsi judul
buku n pengarangnya???thanks
Reply
Load more...
Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
JAM
BACA KOMIK ONLINE
Pengikut
Blog Archive
Akon-Lonely
Mengenai Saya
Ario_iriantoro
Baru belajar bikin blog. Bingung mau diapain blog ini? Pinginnya sih bisa diurutan
teratas google search. Mohon bantuannya.
View my complete profile
<a
href="http://s1190.ph
target="_blank"><img
FB Badge
Rio Aja