OLEH :
KELOMPOK 2
NI MADE CINTYA SEPTIANI DEWI (16)
NI WAYAN EKA ASTINI NINGSIH (19)
NI WAYAN FEBYANA WULANDARI (23)
NI KADEK MIRA (32)
KARTIKA DEWI (37)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016
2.1 PAJAK NEGARA
Pajak Pusat atau Pajak Negara adalah pajak-pajak yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak - Kementerian keuangan. Segala pengadministrasian yang
berkaitan dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)
dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Pajak.
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak.
Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik
dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka
penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah,
dan lain sebagainya.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia).
Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya,
setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak,
kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
4. Bea Meterai.
1. Apabila suatu pelayanan pada dasarnya merupakan suatu public good yang
disediakan karena keuntungan kolektifnya, tetapi retribusi dikenakan untuk
mendisiplinkan konsumsi. Misalnya retribusi air minum.
2. Apabila suatu pelayanan merupakan bagian dari swasta dan sebagian lagi
merupakan good public. Misalnya tarif kereta api atau bis disubsidi guna
mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum dibandingkan
angkutan swasta, guna mengurangi kemacetan.
3. Pelayanan seluruhnya merupakan privat good yang dapat disubsidi jika hal
ini merupakan permintaan terbanyak dan penguasa enggan menghadapi
masyarakat dengan full cost. Misalnya fasilitas rekreasidari kolam renang.
4. Privat good yang dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia dan group-
group berpenghasilan rendah. Misalnya perumahan untuk tunawisma.