(Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 – 2014)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Nike Beliza k
NIM. 208082000025
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015 M
PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK, TINGKAT PERSISTENSI LABA,
DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia 2012 – 2014)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nike Beliza k
NIM. 208082000025
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, tanggal 09 Oktober 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas
Mahasiswa:
1. Nama : Nike Beliza
2. NIM : 208082000025
3. Jurusan : Akuntansi Pajak
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Agresivitas Pajak, Tingkat Persistensi
Laba dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 Di
Bursa Efek Indonesia 2012 – 2014).
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, tanggal 22 Desember 2015 telah dilakukan ujian Skripsi atas
Mahasiswa:
1. Nama : Nike Beliza
2. NIM : 208082000025
3. Jurusan : Akuntansi Pajak
4. Judul Skripsi : Pengaruh Agresivitas Pajak, Tingkat Persistensi Laba, dan
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia 2012 – 2014).
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
NIM : 208082000025
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur
dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
(Nike Beliza)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
v
THE INFLUENCE OF TAX AGGRESSIVENESS, EARNINGS
PERSISTENCE AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO FIRM
VALUE
ABSTRACT
vi
PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK, TINGKAT PERSISTENSI LABA,
DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia 2012 – 2014)
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
(Nike Beliza)
ix
DAFTAR ISI
x
Terhadap Nilai Perusahaan .................................................. 38
3. Keterkaitan Antara Variabel Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan .................................................. 40
D. Kerangka Pemikiran ................................................................. 41
xi
terhadap Nilai Perusahaan .................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................... 82
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
periode, karena tingginya nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham,
akan dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham (Ilmiani dan
Sutrisno, 2014). Hal ini memberi dampak para pemegang saham tetap
Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor
privat (perusahaan) ke sektor publik. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber
memiliki implikasi bagi masyarakat dan sosial karena membentuk fungsi yang
transportasi umum, dan penegakan hukum (Friese, dkk, 2008 dalam Lanis dan
Richardson, 2012).
menekan biaya seoptimal mungkin, dalam hal ini beban pajak itu sendiri. Dari
1
mendefinisikan agresivitas pajak sebagai cakupan semua kegiatan perencanaan
pajak yang akan perusahaan tempuh dalam mengurangi tarif pajak efektif.
Definisi tindakan pajak agresif menurut Frank, dkk., (2004), yaitu suatu tindakan
yang bertujuan untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak
baik menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong tax evasion.
triliun setelah perusahaan diduga kurang membayar royalti pada periode 2003-
2008. Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak sendiri tidak tinggal diam. Institusi yang
nilai kerugian negara terjadi karena dalam proses penyidikan yang dilaksanakan,
yang tidak sesuai dengan seharusnya, sehingga menyebabkan besaran pajak yang
dibayarkan menjadi kecil. Itu salah satunya dari biaya bunga pinjaman, yang bila
dari penghasilan bruto dalam rangka penentuan penghasilan kena pajak. Namun,
2
dari penghasilan bruto. Perbedaan asumsi biaya sebagai beban yang dapat
laba akuntansi dan laba perpajakan. Adanya 2 jenis laba tersebut menyebabkan
Laba merupakan salah satu indikator penting dalam laporan keuangan yang
mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang
memperkirakan earnings power, dan untuk memprediksi laba dimasa yang akan
datang. Meningkatkan nilai adalah tujuan utama yang ingin dicapai setiap
perusahaan.
laba (Jonas dan Blanchet, 2000 dalam Suwandika dan Astika, 2013), maka
semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal, persistensi laba
akuntansi dengan laba fiskal, maka semakin tinggi persistensi laba yang dimiliki
oleh perusahaan. Menurut Wijayanti (2006) perbedaan laba akuntansi dengan laba
fiskal secara negatif berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, hal ini
mengindikasikan bahwa semakin besar selisih laba akuntansi dengan laba fiskal
maka persistensi laba perusahaan itu juga akan semakin rendah. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hanlon (2005). Persistensi laba
menjadi pusat perhatian bagi para pengguna laporan keuangan, khususnya bagi
3
mereka yang mengharap persistensi laba yang tinggi karena persistensi laba
dengan tujuan untuk memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu agar
kinerja, dan pembuatan kontrak. Agar dapat memberikan informasi yang handal
kemungkinan laba akuntansi di masa depan yang tercermin dari laba tahun
berjalan, maka laba memiliki persistensi yang tinggi. Laba bersih yang tinggi
menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai
tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat
harganya meningkat lebih besar dan nilai perusahaan juga semakin naik.
yaitu:
4
2) Necessary, bahwa biaya yang dikeluarkan dianggap mampu untuk memberi
yang melekat pada setiap perseroan dan yang tidak melaksanakan akan dikenai
sanksi hukum, serta dalam pasal 15 (b) UU Penanaman Modal mewajibkan setiap
Dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
5
kegiatan tanggung jawab sosialnya baik di dalam laporan tahunan perusahaan atau
etika. Tentu saja dengan adanya ketentuan tentang CSR yang diatur oleh
yang akan dibebankan dalam biaya sebagai pengurang penghasil bruto dan
investor dan pemegang saham ingin memperoleh laba yang besar dengan
proses produksi yang berdampak positif pada komunitas. Dapat pula dikatakan,
sebagai proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan untuk meraih
6
keuntungan, baik internal (pekerja, shareholder), maupun eksternal (kelembagaan
perusahaan lain). Pada dasarnya, bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dapat
beraneka ragam, dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan yang bersifat
lingkungan sosial yang baik serta dapat menumbuhkan citra positif perusahaan,
beberapa diantaranya:
komprehensif.
jawab sosial (CSR) Trakindo. Maka dari itu, perusahaan yang berdiri pada
1970 dan telah memiliki lebih dari 65 cabang di seluruh negeri mulai yang
7
terbentang dari Sumatera hingga ke Papua, ingin mengembangkan model
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Saat ini, lebih dari
13.000 murid dan seribu guru telah merasakan manfaatnya. Tidak hanya itu,
Trakindo juga telah merenovasi lebih dari 500 ruangan kelas sekolah di
Indonesia selama puluhan tahun yang lalu telah banyak berkontribusi dalam
ribu masyarakat Indonesia saat ini menjadi tulang punggung proses produksi
Development Center (Telkom CDC) yang berdiri secara resmi sejak 2001.
Pada posisi sampai dengan Triwulan III 2006, dana yang dikeluarkan untuk
8
bantuan pendidikan dan pelatihan (BPP) mencapai 49% dari seluruh
massal bagi 5.000 anak yang tersebar di 15 lokasi kota besar Indonesia.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Bank Mandiri terhadap anak-
6. Selain bank pemerintah, Bank Danamon sebagai salah satu bank swasta
”Danamon Peduli”. Program Danamon Peduli dimulai tahun 2001, dan terus
Danamon Peduli oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT. Adira
Dinamika Multifinance Tbk untuk memberikan akses yang lebih luas kepada
kesejahteraan.
beranggapan memiliki dua beban yang sama yaitu beban pajak dan beban CSR.
9
Pada dasarnya kedua beban tersebut digunakan untuk mensejahterakan
masyarakat. Namun agar perusahaan tidak memiliki dua beban maka perusahaan
keuntungan dan kerugian (Chen dkk., 2010 dalam Hidayanti, 2013). Keuntungan
yang diperoleh berupa penghematan pajak sehingga jumlah kas yang dinikmati
pajak, dan turunnya harga saham perusahaan. Seperti yang pernah menimpa bank
swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) pada tahun 2014 lalu,
ketika Ketua KPK, Abraham Samad, pada tanggal 21 April 2014, menetapkan
Hadi Poernomo yang menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode
Dalam kasus yang diduga merugikan negara Rp.375 miliar itu, Hadi yang
saat itu menjabat sebagai Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2003,
ND192/PJ/2004/ pada 17 Juni 2004. Nota dinas yang dikeluarkan mendadak ini
dipimpin Sumihar Petrus Tambunan. Menurut salinan nota dinas yang diperoleh
10
Tempo, Hadi menyebutkan sejumlah alasan mengabulkan permohonan keberatan
pajak BCA atas terdapatnya koreksi fiskal pemeriksa pajak senilai Rp.5,5 triliun.
Menurut Hadi, seperti disebut dalam dokumen itu, BCA dianggap masih memiliki
sehingga koreksi Rp.5,5 triliun itu dibatalkan. Karena pembatalan ini, negara
kehilangan pajak penghasilan dari koreksi penghasilan BCA senilai Rp.5,5 triliun
pembayaran pajak PT Bank Central Asia Tbk memberi dampak buruk bagi saham
emiten tersebut. Dikabarkan bahwa pihak Bank BCA sendiri sudah menghubungi
KPK agar tidak mempublikasikan nama-nama dari Bank BCA yang terkait kasus
korupsi pajak Bank BCA. Hal itu dilakukan untuk melindungi saham Bank BCA
agar tidak anjlok akibat terseret kasus korupsi pajak. Namun, KPK menegaskan
bahwa KPK tidak akan menuruti kemauan Bank BCA. Anjloknya nilai saham
BCA akibat terseret kasus korupsi adalah resiko yang harus diterima. Dalam
perdagangan di Bursa Efek Indonesia 22 April 2014, nilai saham emiten berkode
BBCA itu turun 125 poin (1,12 persen) menjadi Rp.11.050 per lembar. Penurunan
berkapitalisasi besar, seperti PT Bank BRI Tbk yang naik 150 poin (1,49 persen)
menjadi Rp.10.200 dan PT Bank Mandiri Tbk yang naik 25 poin (0,25 persen)
menjadi Rp.9.850. Saham BCA yang berpindah tangan sebanyak 226.074 lot atau
jauh di atas rata-rata tiga bulan sebanyak 168.966 lot. Analis dari PT Recapital
11
menggerus kepercayaan pelaku pasar atas emiten bank. Jadi, tak mengherankan
jika pelaku pasar mengurangi kepemilikan saham pada bank itu. “Publik mulai
avoidance terhadap nilai perusahaan pernah dilakukan oleh Juwita (2013) dan
manajemen dan kepemilikan suatu perusahaan. Penelitian yang sama juga pernah
dilakukan oleh Simarmata dan Cahyonowati (2014) dengan hasil bahwa tax
panjang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai Cash ETR tahunan akan
penelitiannya menguji bagaimana reaksi pasar atas tindakan tax avoidance yang
efisiensi pajak, maka pengaruhnya positif terhadap nilai perusahaan. Namun jika
12
dipandang sebagai tindakan non-compliance, hal tersebut akan meningkatkan
melakukan agresivitas pajak dapat betindak sesuai dengan teori legitimasi dengan
memaksimalkan ukuran keuangan untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini
berharap akan direspon positif oleh para pelaku pasar seperti investor dan kreditur
perusahaan.
2012-2014)”.
13
B. Rumusan Masalah
merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan. Apabila
yang lebih besar. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share yang
pajak. Karena adanya pengungkapan CSR pada laporan tahunan akan membuat
keuangan dan berharap akan direspon positif oleh para pelaku pasar seperti
perusahaan?
perusahaan?
nilai perusahaan?
14
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
masyarakat.
15
2. Bagi Direktorat Jendral Pajak, diharapkan mampu mengidentifikasi
penghasilan negara.
menggali ilmu tentang apa yang telah dikemukakan di atas dan dapat
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Nilai Perusahaan
harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Karena tujuan
kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Hal ini memberi dampak
Sutrisno, 2014).
(EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep
Kusumadilaga, 2010).
adalah:
kinerja perusahaan saat ini dan tidak terikat pada harga saham.
2) Q-Tobin
Tobin's Q adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku
total aktiva. Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena
perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan
seluruh aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe
investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur
ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur. Rumus
18
saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan
PBV adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham (harga pasarannya)
yang diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut. Istilah
teknisnya adalah apakah saham tersebut overvalued atau undervalued. Rasio ini
yang dihitung dengan membagi nilai pasar saham perusahaan dengan nilai
buku ekuitas.
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga
19
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :
nilai perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik
sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa
tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham
2. Agresivitas Pajak
Secara bahasa, agresivitas berasal dari kata agresif yang berarti bersifat
20
diartikan sebagai suatu reaksi/tindakan Wajib Pajak yang cenderung ingin
Definisi tindakan pajak agresif menurut Frank dkk., (2004), yaitu suatu
perencanaan pajak baik menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong
tax evasion. Walau tidak semua tindakan yang dilakukan melanggar peraturan,
namun semakin banyak celah yang digunakan untuk menurunkan laba kena
(Supramono, 2010).
tarif pajak efektif, sesuai dengan pengertian tax avoidance yang diungkapkan
2010), diantaranya :
cara membagi total beban pajak perusahaan dengan laba sebelum pajak
penghasilan.
21
b.Cash ETR
c. GAAP ETR
GAAP ETR melihat beban pajak yang dibayarkan dalam tahun berjalan,
sebelum pajak di laporan laba rugi dengan laba kena pajak secara fiskal.
Untuk mengontrol perbedaan dalam skala perusahaan dan juga Book Tax
Differences yang dinaikkan oleh nilai buku aset, maka Book Tax
Differences juga diskala dengan membaginya dengan nilai buku aset, yang
22
Dimana:
- BTD adalah perhitungan untuk mengukur selisih antara laba akuntansi dan
beban pajak kini, atau pendapatan sebelum pajak perusahaan i pada tahun t
3. Persistensi Laba
masa mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada laba tahun
masa depan yang tercermin dari laba tahun berjalan, maka laba memiliki
persistensi yang tinggi. Persistensi laba menjadi pusat perhatian bagi para
untuk memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu agar berguna dalam
pembuatan kontrak. Agar dapat memberikan informasi yang handal maka laba
harus persisten.
23
Karena persistensi merupakan salah satu karakteristik kualitatif
relevansi laba, maka semakin besar perbedaan antara laba akuntansi dengan
semakin kecil perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal, maka semakin
(2006) perbedaan laba akuntansi dengan laba fiskal secara negatif berpengaruh
besar selisih laba akuntansi dengan laba fiskal maka persistensi laba
perusahaan itu juga akan semakin rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan
jika nilai koefisiennya mendekati nol, persistensi labanya rendah atau laba
terbalik, yaitu nilai koefisien yang lebih tinggi menunjukkan kurang persisten,
dan nilai koefisien yang lebih rendah menunjukkan lebih persisten. Persitensi
tahun t
24
Eit-1 = laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i sebelum
tahun t
Dalam ISO 26000 Social Responsibility mencakup 7 aspek utama, yaitu: tata
masyarakat.
tahun 1953. Setelah itu, CSR mengalami pengembangan konsep secara terus
menerus, semula kegiatan CSR berorentasi pada “filantropi”, maka saat ini
25
telah dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan
dilakukan melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,
Menurut Boone dan Kurtz (dikutip oleh Harmoni dan Ade, 2008),
26
mengevaluasi kinerja perusahaan. Achda (2007) mengartikan CSR sebagai
lingkungan hidupnya.
sosial dan lingkungan (Priyanto, 2008). Landasan teori yang mengatur tentang
Menurut Darwin (2006) cakupan CSR sangat luas, tidak hanya terkait
dengan masalah sosial semata (corporate philanthropy). Secara umum isu CSR
27
peningkatan keterampilan dan profesionalisme karyawan, sampai pada
3) Lingkungan hidup
produk dan jasa mulai dari pengadaan bahan baku sampai pada masalah
4) Sosial masyarakat
Apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa
dilarang.
tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai seberapa besar kesadaran
Jika perusahaan hanya menjalankan salah satu komponen saja dari kelima
28
Sebaliknya, jika perusahaan memenuhi kelima komponen tersebut dapat
ketentuan mengenai Bentuk dan Isi Laporan Tahunan poin h(1) bahasan
sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan
29
Aspek-aspek mengenai tanggung jawab sosial yang di atur oleh
(2013) , yaitu: ekonomi, lingkungan dan sosial, dengan total item adalah 91
tanggungjawab produk.
B. Penelitian Terdahulu
nilai perusahaan (FV) telah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain:
Annisa (2015), Ilmiani dan Sutrisno (2014); Octaviana dan Rohman (2014);
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
2.1.
30
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
1. CSR
- Jenis berpengaruh
penelitian: signifikan
Penelitian positif
kausatif. terhadap nilai
- Sumber perusahaan,
data: struktur
Laporan modal tidak
keuangan, berpengaruh
catatan atas terhadap nilai
laporan perusahaan,
keuangan, kepemilikan
dan laporan institusional
“Pengaruh tahunan. tidak
Corporate - Populasi: berpengaruh
Social Perusahaan terhadap nilai
Responsibilit go public perusahaan.
y, Struktur yang
Modal dan terdaftar di
Kepemilikan BEI.
Institusional - Sampel: 56
Terhadap Nilai perusahaan
Perusahaan” – dan 3 tahun
Leni Nur penelitian,
Annisa tahun 2010-
(2015) 2012.
- Metode
analisis
data: Model
Regresi
Panel.
- Variabel
lainnya
yang diteliti:
Struktur
modal dan
kepemilikan
institusional
.
31
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
- Jenis
2. penelitian: Variabel tax
Penelitian avoidance
kuantitatif. berpengaruh
- Sumber signifikan
data: negatif
Laporan terhadap
keuangan nilai
dan laporan perusahaan.
tahunan. Variabel
“Pengaruh - Populasi: transparansi
Tax Perusahaan mampu
Avoidance manufaktur memoderasi
Terhadap yang hubungan
Nilai terdaftar di antara tax
Perusahaan BEI. avoidance
Dengan - Sampel: 25 terhadap
Transparansi perusahaan nilai
Perusahaan dan 3 tahun perusahaan.
Sebagai penelitian,
Variabel tahun 2010-
Moderating” 2012.
- Amalia - Metode
Ilmiani,Catur analisis
Ragil data: Model
Sutrisno Regresi
(2014) Panel.
- Variabel
lainnya
yang diteliti:
Transparans
i perusahaan
sebagai
variabel
moderating.
3. “Pengaruh Tax
Tax - Jenis avoidance
Avoidance penelitian: jangka
Penelitian
Jangka pendek
Panjang kuantitatif. berpengaruh
Terhadap - Sumber positif
Bersambung ke halaman berikutnya
32
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
Nilai data: terhadap tax
Perusahaan Laporan avoidance
Dengan keuangan jangka
Kepemilikan dan laporan panjang.
Institusional tahunan. Tax
Sebagai - Populasi: avoidance
Variabel Perusahaan jangka
Pemoderasi” manufaktur panjang
-Ari Putra yang tidak
Permata terdaftar di memiliki
Simarmata, BEI. pengaruh
Nur - Sampel: 34 yang postitif
Cahyonowati perusahaan terhadap
(2014) dan 2 tahun nilai
penelitian, perusahaan.
tahun 2011- Hal ini
2012. disebabkan
- Metode dampak
analisis yang
data: Model didapat bagi
Regresi perusahaan
linier. ketika
- Variabel melakukan
lainnya penghindara
yang diteliti: n pajak akan
Kepemilika lebih
n berisiko dari
institusional keuntungan
sebagai yang akan
variabel didapat.
moderating. Kepemilika
n
institusional
memiliki
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Secara
- Jenis serempak
4. “Pengaruh penelitian: CSR,
Bersambung ke halaman berikutnya
33
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
Corporate Penelitian prosentase
Social kuantitatif. kepemilikan
Responsibility - Sumber manajemen,
Terhadap Nilai data: ROA,
Perusahaan” - Laporan interaksi
Ira Agustine keuangan antara CSR
(2014) dan laporan dan
tahunan. prosentase
- Populasi: kepemilikan
Perusahaan manajemen,
terbuka dan interaksi
yang antara CSR
terdaftar di dan ROA
BEI. berpengaruh
- Sampel: 40 signifikan
perusahaan terhadap nilai
dan 5 tahun perusahaan,
penelitian, CSR tidak
tahun 2008- memberikan
2012. pengaruh
- Metode signifikan
analisis terhadap nilai
data: Model perusahaan,
Regresi Prosentase
linier kepemilikan
berganda. manajemen
- Variabel berpengaruh
lainnya signifikan
yang diteliti: terhadap nilai
Prosentase perusahaan,
kepemilikan profitabilitas
manajemen (ROA)
dan berpengaruh
profitabilita signifikan
s sebagai terhadap nilai
variabel perusahaan,
moderating. Interaksi
antara CSR
dan
prosentase
kepemilikan
manajemen
berpengaruh
Bersambung ke halaman berikutnya
34
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
interaksi
antara CSR
dan
profitabilitas
(ROA)
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Hasil
5. - Jenis penelitian
penelitian: menunjukkan
Penelitian secara
kuantitatif. simultan arus
- Sumber kas operasi,
data: arus kas
Laporan investasi, arus
keuangan kas pendanaan
dan laporan dan persistensi
tahunan. laba
“Pengaruh - Populasi: mempunyai
Arus Kas Perusahaan pengaruh
Dan yang terhadap harga
Persistensi termasuk saham sebesar
Laba dalam daftar 2,4%. Secara
Terhadap Jakarta parsial,
Harga Islamic variabel
Saham” -
Index di persistensi
Fatkhur BEI. laba
Rochman - Sampel: 36 berpengaruh
(2012)
perusahaan positif
dan 6 tahun signifikan
penelitian, terhadap harga
tahun 2005- saham,
2011. sedangkan
- Metode arus kas
analisis operasi, arus
data: Model kas investasi
Regresi dan arus
linier pendanaan
Bersambung ke halaman berikutnya
35
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
berganda. tidak
Variabel berpengaruh
lainnya yang terhadap harga
diteliti: Arus saham.
kas.
Variabel CSR
6. - Jenis berpengaruh
penelitian: signifikan
Penelitian terhadap nilai
kuantitatif. perusahaan,
- Sumber Variabel
data: profitabilitas
Laporan sebagai
keuangan variabel
dan laporan moderating
tahunan. tidak dapat
“Pengaruh - Populasi: mempengaruh
Corporate Perusahaan i hubungan
Social manufaktur CSR dan nilai
Responsibilit
yang perusahaan,
y Terhadap terdaftar di terdapat
Nilai BEI. perbedaan
Perusahaan - Sampel: 63 luas
Dengan perusahaan, pengungkapan
Profitabilitas tahun CSR periode
Sebagai penelitian sebelum dan
Variabel 2006-2008. sesudah
Moderating” - Metode berlakunya
- Rimba analisis Undang-
Kusumadilag data: Model Undang
a (2010) Regresi Nomor 40
linier Tahun 2007
berganda. tentang
- Variabel Perseroan
lainnya Terbatas.
yang diteliti:
Profitabilita
s sebagai
variabel
moderating.
7. “Pengaruh Variabel
Kepemilikan - Jenis corporate
Manajemen, penelitian: social
Kepemilikan Penelitian responsibilit
Bersambung ke halaman berikutnya
36
Metode Penelitian Hasil
Judul, Peneliti Metode
No TA EP CSR FV Penelitian
(Tahun) Penelitian
(X1) (X2) (X3) (Y)
Institusional, kuantitatif. y memiliki
Dan - Sumber pengaruh
Corporate data: positif dan
Social Laporan siginfikan.
Responsibilit keuangan Variabel
y dan laporan kepemilikan
Terhadap tahunan. institusional
Nilai - Populasi: tidak
Perusahaan” - Perusahaan memiliki
Wien Ika non- berpengaruh
Permanasari keuangan terhadap
(2010) yang nilai
terdaftar di perusahaan.
BEI. Variabel
- Sampel: 68 kepemilikan
perusahaan, manajemen
tahun tidak
penelitian memiliki
2007-2008. berpengaruh
- Metode terhadap
analisis nilai
data: Model perusahaan.
Regresi
linier
berganda.
Variabel
lainnya yang
diteliti:
Kepemilikan
manajemen
dan
kepemilikan
institusional.
Sumber: Penelitian Terdahulu
37
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
dalam upaya untuk mengoptimalkan biaya agar dapat mengecilkan nilai laba
perusahaan mendapatkan sanksi/ penalti dari fiskus pajak, dan turunnya harga
perusahaan juga baik. Jika nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai
Perusahaan
atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang ditetapkan. Baik
38
manajemen, memperkirakan earnings power, dan untuk memprediksi laba
dimasa yang akan datang. Earnings dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila
earnings yang dilaporkan dapat digunakan oleh para pengguna (users) untuk
membuat keputusan yang terbaik, dan dapat digunakan untuk menjelaskan atau
memprediksi harga dan return saham. Atas dasar persistensi, laba yang
berkualitas adalah laba yang persisten yaitu laba yang berkelanjutan, lebih
bersifat permanen dan tidak bersifat transitori. Persistensi sebagai kualitas laba
keuangan, khususnya bagi mereka yang mengharap persistensi laba yang tinggi
informasi yang relevan dan tepat waktu agar berguna dalam pengambilan
Agar dapat memberikan informasi yang handal maka laba harus persisten
mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada laba tahun berjalan
39
mempengaruhi persistensi laba serta dapat membantu investor dalam
yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang
masa depan yang tercermin dari laba tahun berjalan, maka laba memiliki
persistensi yang tinggi (Persada dan Martani, 2010). Laba bersih yang tinggi
Perusahaan
mengatur proses produksi yang berdampak positif pada komunitas. Dapat pula
tanggung jawab sosial perusahaan dapat beraneka ragam, dari yang bersifat
40
charity sampai pada kegiatan yang bersifat pengembangan komunitas
(Community Development).
diuntungkan karena dapat menciptakan lingkungan sosial yang baik serta dapat
menumbuhkan citra positif perusahaan, tentu hal ini dapat meningkatkan iklim
bisnis bagi perusahaan. Menurut Kiroyan (dikutip dari Sayekti dan Wondabio,
waktu yang panjang. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan
CSR berharap akan direspon positif oleh para pelaku pasar seperti investor dan
D. Kerangka Pemikiran
41
telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan Kategori LQ 45
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu
variabel dependen, yaitu nilai perusahaan. Yang menjadi unit analisis pada
penelitian ini yaitu perusahaan yang termasuk dalam kategori LQ45 yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dengan mengumpulkan data per tahun selama 3 tahun
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai tahun 2014.
selalu dipantau oleh BEI berdasarkan pendapat para ahli dari Bapepam-LK,
dimana ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh
43
sampel. Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI dan tetap termasuk dalam golongan
2012-2014.
2014.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan untuk
bersifat kuantitatif. Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara
(2009), data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Penelitian
a. Data laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit untuk periode
tahun 2012 sampai dengan 2014 yang diperoleh dari website BEI
website perusahaan.
dengan bidang yang menjadi topik pembahasan penulis yang dianggap penting
dari berbagai sumber yang resmi, seperti buku, dokumen, artikel, laporan, jurnal,
dll.
terikat (dependent variable), metode analisis data dalam penelitian ini (agresivitas
(Sunyoto, 2013). Tahapan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
variabel terikat (Y), maka perlu digunakan pengujian asumsi klasik. Uji
a) Uji Normalitas
normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
45
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis
Analisis Grafik
Analisis Statistik
b) Uji Multikolinieritas
46
(Ghazali, 2013). Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih
berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas.
tolerance dan Variance Information Factor (VIF) dari hasil analisis dengan
menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau
VIF lebih kecil dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
c) Uji Heteroskedastisitas
sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual satu pengamatan
melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
47
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013).
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
Glejser yaitu dengan meregresikan antara variabel bebas terhadap nilai absolut
koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada
heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi
(Santoso, 2002).
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
48
yang berurutan sepanjang waktu satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data rentet waktu (time series) karena
jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari
individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang
2. Uji Hipotesis
terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2013). Apabila Fhitung > Ftabel,
Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai
variabel dependen.
49
b) Uji Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two
tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan Ho yaitu
terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa
digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak
sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak
1) Apabila - thitung < - ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
50
3. Analisis Regresi Linier Berganda
ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua.
Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5 maka model
(price earning ratio). Model regresi linier berganda penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ɛ = Standar Error
berikut:
nilai buku total aktiva. Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling
baik, karena dalam Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal
saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas
pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga
hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh
Dimana:
Qit = Nilai perusahaan pada tahun t;
52
MVEit = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value) perusahaan i pada tahun t,
price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir
tahun;
BVEit = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value) perusahaan i pada
kewajiban;
Harga saham yang dimaksud disini adalah harga pada saat saham
penutupan atau harga terakhir dan merupakan harga yang tidak mungkin
berubah sampai bursa diaktifkan kembali dan harga terakhir ini mewakili nilai
laba rugi dengan laba kena pajak secara fiskal. Untuk mengontrol perbedaan
dalam skala perusahaan dan juga Book Tax Differences yang dinaikkan oleh
nilai buku aset, maka Book Tax Differences juga diskala dengan membaginya
53
Dimana:
- BTD adalah perhitungan untuk mengukur selisih antara laba akuntansi dan
beban pajak kini, atau pendapatan sebelum pajak perusahaan i pada tahun t
di masa mendatang (expected future earnings) yang tercermin pada laba tahun
periode masa depan dengan laba akuntansi sebelum pajak periode sekarang
sebagai berikut:
tahun t
54
Ei t-1 = laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i sebelum
tahun t
Keterangan :
perusahaan
dan sosial, dengan total item adalah 91 indikator penilaian, yaitu: ekonomi 9
55
BAB IV
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai tahun
yang telah diaudit 31 Desember tahun 2012 - 2014. Sampel perusahaan yang
dimana penelitian dilakukan selama 3 tahun yaitu tahun 2012 hingga tahun
dan laporan keberlanjutan perusahaan, dan harga saham yang terdapat di situs
dimana ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh
56
sampel. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk perusahaan LQ45 tampak dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Proses Seleksi Populasi Perusahaan LQ-45
No. Kriteria Jumlah
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan termasuk dalam 45
golongan perusahaan LQ45.
2. Perusahaan LQ45 yang tidak masuk berturut-turut (17)
selama kurun waktu 2012 - 2014.
3. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan 0
keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan
menerbitkan laporan tahunan (annual report) berurut-
turut selama tahun 2012-2014.
4. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait (1)
informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis data.
Total Sampel Perusahaan 27
Tahun Penelitian 3
Total Sampel 81
Sumber: Data Diolah, 2015
ini adalah nama-nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan LQ 45
No. Kode Nama Perusahaan
1. ALLI Astra Agro Lestari
2. ADRO Adaro Energy
3. AKRA AKR Corporindo
4. ASSI Astra Internasional
5. ASRI Alam Sutra Realty
6. BBCA Bank Central Asia
7. BBNI Bank Negara Indonesia
Bersambung ke halaman berikutnya
57
No. Kode Nama Perusahaan
8. BDMN Bank Danamon
9. BMRI Bank Mandiri
10. CPIN Charoen Pokhand Indonesia
11. EXCL XL Axiata
12. GGRM Gudang Garam
13. HRUM Harum Energy
14. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur
15. INDF Indofood Sukses Makmur
16. INTP Indocement Tunggal Prakasa
17. ITMG Indo Tambangraya Megah
18. JSMR Jasa Marga
19. KLBF Kalbe Farma
20. LPKR Lippo Karawaci
21. LSIP PP London Sumatera
22. PGAS Perusahaan Gas Negara
23. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
24. SMGR Semen Indonesia
25. TLKM Telekomunikasi Indonesia
26. UNTR United Tractors
27. UNVR Unilever Indonesia
Sumber Data: www.idx.co.id dan www.sahamok.co.id
data observasi untuk perusahaan LQ-45 yang berasal dari perkalian antara
periode penelitian 3 tahun, dari tahun 2012 sampai 2014 dengan jumlah
58
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Data
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FV1 17.753801
81 .1816940 17.9354952 2.580730451 2.9539934335
2
TA1 81 .4519599 -.0533244 .3986355 .056301980 .0728879243
Persistensi1 81 2.8803670 -.8627501 2.0176169 1.003968281 .3743461942
CSRI1 81 .7582418 .1648352 .9230769 .436575770 .1799231372
Valid N
81
(listwise)
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
jarak antara nilai minimun dan maksimun tersebut sebesar 17.7538012; rata-
0.3986355 dengan jarak antara nilai minimun dan maksimun tersebut sebesar
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi
analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data
adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Menurut Ghozali (2013) uji
analisis grafik dan statistik, adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini
60
normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali, 2013).
Adapun hasil perhitungan uji normalitas dengan melihat dari segi grafik yang
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik ini
(Ghozali, 2013).
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh
61
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik
Test. Adapun hasil perhitungan uji normalitas secara statistic yang dilihat
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Unstandardized
Residual Residual
N 81 72
a,b
Normal Parameters Mean .0000000 .0000000
Std.
2.92960759 .76541151
Deviation
Most Extreme Absolute .274 .097
Differences Positive .274 .087
Negative -.222 -.097
Test Statistic .274 .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .087
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Dari Tabel 4.4 pada kolom 2 dapat dilihat bahwa residual belum
berdistribusi normal, dimana nilai Asymp. 0.000 < 0,05. Oleh sebab itu
menggunakan log normal (ln) dan data kembali diuji normalitas residualnya
Dengan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan
residual memiliki nilai Asymp. sig. > 0,05, ini mengartikan bahwa semua data
62
b. Hasil Uji Multikolinieritas
tepat. Model regresi yang dinyatakan bebas dari multikolinearitas apabila nilai
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 TA .987 1.013
Persistensi .983 1.017
CSRI .981 1.019
a. Dependent Variable: FV
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala
atas menunjukan bahwa nilai VIF (1.013; 1.017; 1.019) < 10 dan nilai
tolerance (0.987; 0.983; 0.981) > 0,10, keadaan seperti itu membuktikan tidak
terjadinya multikolinearitas.
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.
63
semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara
acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu
yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji heteroskedastisitas adalah
sebagai berikut:
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
2009). Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
Glejser yaitu dengan meregresikan antara variabel bebas terhadap nilai absolut
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji Glejser dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glejser)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .650 .195 3.328 .001
TA .036 .036 .121 1.003 .320
Persistensi .035 .139 .030 .249 .804
CSRI -.030 .161 -.022 -.184 .854
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Berdasarkan uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai Sig. pada ketiga
65
d. Hasil Uji Autokorelasi
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summarya
Model Durbin-Watson
1 1.855
a. Dependent Variable: FV
Sumber: Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Pada tabel di atas diketahui nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,855,
karena nilai DW berada antara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan tidak ada
variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel
di bawah ini, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasil uji
66
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 9.037 3 3.012 4.925 .004b
Residual 41.596 68 .612
Total 50.633 71
a. Dependent Variable: FV
b. Predictors: (Constant), CSRI, TA, Persistensi
Sumber: Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh sebesar
4.925 > Ftabel sebesar 2,723 dengan tingkat signifikansi 0,004 < 0,05. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel bebas agresivitas pajak, tingkat persistensi laba dan CSR terhadap nilai
terikat nilai perusahaan. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa model layak diuji.
sebagai berikut:
67
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 3.435 .001
TA .190 .850
Persistensi 3.329 .001
CSRI 1.541 .128
a. Dependent Variable: FV
Sumber: Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
Variabel agresivitas pajak dengan nilai thitung sebesar 0.190 < 1.992 atau
nilai sig. lebih besar dari 0.05 (0.850 > 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa
68
perusahaan, sehingga tidak akan berdampak pada kemakmuran para pemegang
saham.
Variabel tingkat persistensi laba dengan nilai thitung sebesar 3.329 >
1.992 atau nilai sig. lebih kecil dari 0.05 (0.001 < 0.05), maka dapat
1.541 < 1.992 atau nilai sig. lebih kecil dari 0.05 (0.128 > 0.05), maka dapat
nilai perusahaan.
Adjusted R2.
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .422 .178 .142 .78211
a. Predictors: (Constant), CSRI, TA, Persistensi
b. Dependent Variable: FV
Sumber: Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
69
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda (R),
diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0.422. Ini
sudah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0.142. Hal ini berarti 14.2%
variasi dari nilai perusahaan bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen
14.2% = 85.8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian
antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil uji regresi
70
Tabel 4.11
Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .967 .282 3.435 .001
TA .010 .052 .021 .190 .850
Persistensi .666 .200 .369 3.329 .001
CSRI .358 .232 .171 1.541 .128
a. Dependent Variable: FV
Sumber: Olahan Data SPSS Statistic 22, 2015
0.967. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel agresivitas pajak, persistensi
laba dan corporate social responsibility dianggap konstan atau bernilai 0 (nol),
Koefisien regresi pada variabel agresivitas pajak (TA) sebesar 0.10, hal
ini berarti jika variabel agresivitas pajak bertambah satu satuan maka variabel
nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0.010 satuan, dengan catatan variabel
Koefisien regresi pada variabel persistensi sebesar 0.666, hal ini berarti
jika variabel persistensi bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan
akan bertambah sebesar 0.666 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
71
Koefisien regresi pada variabel corporate social responsibility (CSRI)
sebesar 0.358, hal ini berarti jika variabel CSR bertambah satu satuan maka
variabel nilai perusahaan akan meningkat sebesar 0.358 satuan, dengan catatan
C. Pembahasan
lebih dari 0,05 (0.850 > 0.05). Hal ini dikarenakan tindakan agresivitas pajak
persisten laba perusahaan dari waktu ke waktu maka akan semakin tinggi nilai
tercermin dari laba tahun berjalan, maka laba memiliki persistensi yang tinggi
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0.128 > 0.05). Hal ini membuktikan
menentukan nilai perusahaan baik atau sebaliknya. Karena penerapan CSR itu
sendiri sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan dan telah diatur oleh
73
juga melihat kepada bagaimana perusahaan memanfaatkan modalnya untuk
dirasakan oleh investor, bukan kegiatan sosial yang dampaknya tidak dapat
dirasakan secara langsung. Hasil penelitian ini sejalan dengan Agustine (2014)
nilai perusahaan.
74
BAB V
A. Kesimpulan
perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dari tiga hipotesis yang diajukan, dua hipotesis ditolak dan
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah
pajak tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini
75
perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan semakin tingginya
B. Saran
agresivitas pajak kurang memadai, karena terjadinya selisih nilai buku pajak
76
Dengan demikian untuk penelitian selanjutnya sebaiknya:
77
DAFTAR PUSTAKA
Brolin, Amos Rico dan Abdul Rohman. 2014. “Pengaruh Book Tax Differences
Terhadap Pertumbuhan Laba”. Diponegoro Journal of Accounting Volume
03, No.2. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2015.
Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. “Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage Dan
Persistensi Laba Terhadap Earnings Response Coefficient (ERC)”. Jurnal
Wahana Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 1 April 2013.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/wra/article/view/2317 Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2015.
Dewi, Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri. 2015. “Pengaruh Book-Tax
Difference, Arus Kas Operasi, Arus Kas Akrual, Dan Ukuran Perusahaan
Pada Persistensi Laba”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 10,
No.1, Januari 2015. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015 melalui
http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/9974.
78
Oktober 2015 dari https://www.globalreporting.org/
Gunawan, Barbara dan Suharti Sri Utami. 2008. “Peranan Corporate Social
Responsibility Dalam Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
No.2 Volume 7.
Hanlon, Michelle dan Shane Heitzman. 2010. “A review of tax research”. Journal
of Accounting and Economics 50, 127–178.
Ilmiani, Amalia dan Catur Ragil Sutrisno. 2014. “Pengaruh Tax Avoidance
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Perusahaan Sebagai
Variabel Moderating”. Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 14, No.1.
http://journal.unikal.ac.id/index.php/ekonomi/issue/view/58 Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2015.
Megel, M. Azhar dan Maria Yuniar. 2014. “Investor Ragukan Integritas BCA”.
Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015 melalui
http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/04/23/087572558/investor-ragukan-
integritas-bca.
Meythi. 2006. “Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan
Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening”. Simposium Nasional
Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus 2006.
79
Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)”. Universitas Syiah Kuala.
Octaviana, Natasya Elma dan Abdul Rohman. 2014. “Pengaruh Agresivitas Pajak
Terhadap Corporate Social Responsibility : Untuk Menguji Teori
Legistimasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Dan Properti
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)”. Jurnal
Akuntansi Diponegoro Volume 03, No. 02.
Persada, Aulia Eka dan Dwi Martani. 2010. “Analisis Faktor Yang
Mempengaruhi Book Tax Gap dan Pengaruhnya Terhadap Persistensi Laba”
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 7, No.2.
Rizky, Muhammad. 2014. “KPK Isyaratkan Periksa BCA Terkait Kasus Ketua
BPK”. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015 melalui
http://nasional.tempo.co/read/news/2014/04/21/063572180/kpk-isyaratkan-
periksa-bca-terkait-kasus-ketua-bpk.
Rochman, Fatkhur. 2012. “Pengaruh Arus Kas dan Persistensi Laba Terhadap
Harga Saham”. Skripsi thesis: UIN Sunan Kalijaga.
80
Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. “Mekanisme Corporate
Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional
Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus 2006.
Singgih, Santoso. 2002. “Buku latihan SPSS Statistik Multivariat”. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Simarmata, Ari Putra Permata dan Nur Cahyonowati. 2014. “Pengaruh Tax
Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan
Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi”. Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 3, Nomor 3.
Suandy, Erly. 2013. Perencanaan Pajak Edisi Ke-5. Jakarta: Salemba Empat.
Wahyu. 2014. “KPK Menggeledah, BCA Berkilah, Saham BCA Anjlok: Kasus
Hadi Poernomo”. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015, melalui
http://www.kompasiana.com/oun.samlanh/kpk-menggeledah-bca-berkilah-
saham-bca-anjlok-kasus-hadi-poernomo_54f78096a33311a9738b45d7
81
LAMPIRAN
82
LAMPIRAN
DAFTAR SAMPEL
PERUSAHAAN
Tanggal
No. Kode Nama Website Perusahaan
Pendaftaran
09 Desember http://www.astra-
1 AALI Astra Agro Lestari
1997 agro.co.id
2 ADRO Adaro Energy 16 Juli 2008 http://www.adaro.com
03 Oktober
3 AKRA AKR Corporindo http://www.akr.co.id
1994
4 ASII Astra Internasional 04 April 1990 http://www.astra.co.id
18 Desember http://www.alamsuterareal
5 ASRI Alam Sutra Realty
2007 ty.co.id
6 BBCA Bank Central Asia 31 Mei 2000 http://www.bca.co.id
Bank Negara 25 Desember
7 BBNI http://www.bni.co.id/
Indonesia 1996
06 Desember
8 BDMN Bank Danamon http://www.danamon.co.id
1989
9 BMRI Bank Mandiri 14 Juli 2003 http://ir.bankmandiri.co.id
Charoen Pokhand
10 CPIN 18 Maret 1991 https://cp.co.id
Indonesia
29 September
11 EXCL XL Axiata http://www.xl.co.id
2005
27 Agustus http://www.gudanggaramt
12 GGRM Gudang Garam
1990 bk.com
06 Oktober http://www.harumenergy.c
13 HRUM Harum Energy
2010 om
Indofood CBP 07 Oktober http://www.indofoodcbp.c
14 ICBP
Sukses Makmur 2010 om
Indofood Sukses
15 INDF 14 Juli 1994 http://www.indofood.com
Makmur
Indocement 05 Desember http://www.indocement.co
16 INTP
Tunggal Prakasa 1989 .id
Indo Tambangraya 18 Desember
17 ITMG http://www.itmg.co.id
Megah 2007
12 Nopember
18 JSMR Jasa Marga http://www.jasamarga.com
2007
83
Bersambung ke halaman berikutnya
Tanggal
No. Kode Nama Website Perusahaan
Pendaftaran
19 KLBF Kalbe Farma 30 Juli 1991 http://id.kalbe.co.id
https://www.lippokarawac
20 LPKR Lippo Karawaci 28 Juni 1996
i.co.id
PP London http://www.londonsumatra
21 LSIP 05 Juli 1996
Sumatera .com
Perusahaan Gas 15 Desember
22 PGAS http://ir.pgn.co.id
Negara 2003
Tambang Batubara 23 Desember
23 PTBA http://www.ptba.co.id
Bukit Asam 2002
http://www.semenindonesi
24 SMGR Semen Indonesia 08 Juli 1991
a.com
Telekomunikasi 14 Nopember
25 TLKM http://www.telkom.co.id
Indonesia 1995
19 September http://www.unitedtractors.
26 UNTR United Tractors
1989 com
11 Januari
27 UNVR Unilever Indonesia http://www.unilever.co.id
1982
a. Perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI dan tetap termasuk dalam golongan
2014.
2014.
84
LAMPIRAN DAFTAR
RINCIAN DATA
VARIABEL PENELITIAN
2012-2014
85
Persistensi Indeks CSR
No. Kode
2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 AALI 1.0086854 0.7551139 1.3773798 0.7472527 0.5934066 0.5714286
2 ADRO 0.6942672 0.5981185 0.8005653 0.4945055 0.4945055 0.4945055
3 AKRA 1.0150907 0.9948182 1.2841599 0.5054945 0.5604396 0.5274725
4 ASII 1.0789961 0.9804327 0.9922860 0.7692308 0.5824176 0.5164835
5 ASRI 2.0176169 0.7315046 1.3230509 0.4945055 0.2197802 0.2967033
6 BBCA 1.0832574 1.2165625 1.1582066 0.4835165 0.4065934 0.2747253
7 BBNI 1.2135154 1.2851129 1.1955674 0.5604396 0.2087912 0.2637363
8 BDMN 1.2101396 1.0102430 0.6449761 0.5714286 0.2197802 0.2417582
9 BMRI 1.2636865 1.1736713 1.0969121 0.4065934 0.1648352 0.3736264
10 CPIN 1.1347621 0.9432341 0.6907308 0.5934066 0.5274725 0.3846154
11 EXCL 0.9768722 0.3735801 -0.8627501 0.4945055 0.4065934 0.2857143
12 GGRM 0.8206187 1.0774744 1.2306972 0.6593407 0.4615385 0.2747253
13 HRUM 0.8062678 0.2961656 0.0544255 0.4945055 0.3626374 0.2967033
14 ICBP 1.1045343 0.9784960 1.1336100 0.3846154 0.2307692 0.1868132
15 INDF 0.9770575 0.5908951 1.5583728 0.4065934 0.2747253 0.2087912
16 INTP 1.3226064 1.0522540 1.0522146 0.9230769 0.9230769 0.5164835
17 ITMG 0.7911050 0.4744458 0.9767637 0.3956044 0.3076923 0.3956044
18 JSMR 1.3023284 0.6047535 1.3085140 0.9010989 0.2747253 0.2527473
19 KLBF 1.1655609 1.1100522 1.0764485 0.5604396 0.4175824 0.2857143
20 LPKR 1.6249308 1.2038363 1.9687493 0.3626374 0.2967033 0.2087912
21 LSIP 0.6556159 0.6890167 1.1926427 0.7142857 0.4175824 0.2637363
22 PGAS 1.3039686 0.9153741 0.8924204 0.6263736 0.3516484 0.3956044
23 PTBA 0.9421493 0.6373368 1.0889471 0.7472527 0.6153846 0.5164835
24 SMGR 1.2455880 1.0868053 1.0409538 0.5054945 0.3296703 0.3076923
25 TLKM 1.1869425 1.1049995 1.0569739 0.8571429 0.3626374 0.3076923
26 UNTR 0.9752244 0.8340853 1.0085839 0.3846154 0.2417582 0.2087912
27 UNVR 1.1620537 1.1061097 1.0720951 0.5494505 0.3736264 0.2857143
86
Perhitungan Pengungkapan CSR
Indikator Yang
Diungkapkan Indikator
No. Kode Nama Perusahaan
GRI
2012 2013 2014
1 AALI Astra Agro Lestari 68 54 52 91
2 ADRO Adaro Energy 45 45 45 91
3 AKRA AKR Corporindo 46 51 48 91
4 ASII Astra Internasional 70 53 47 91
5 ASRI Alam Sutra Realty 45 20 27 91
6 BBCA Bank Central Asia 44 37 25 91
7 BBNI Bank Negara Indonesia 51 19 24 91
8 BDMN Bank Danamon 52 20 22 91
9 BMRI Bank Mandiri 37 15 34 91
10 CPIN Charoen Pokhand Indonesia 54 48 35 91
11 EXCL XL Axiata 45 37 26 91
12 GGRM Gudang Garam 60 42 25 91
13 HRUM Harum Energy 45 33 27 91
Indofood CBP Sukses
14 ICBP 35 21 17 91
Makmur
15 INDF Indofood Sukses Makmur 37 25 19 91
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa 84 84 47 91
17 ITMG Indo Tambangraya Megah 36 28 36 91
18 JSMR Jasa Marga 82 25 23 91
19 KLBF Kalbe Farma 51 38 26 91
20 LPKR Lippo Karawaci 33 27 19 91
21 LSIP PP London Sumatera 65 38 24 91
22 PGAS Perusahaan Gas Negara 57 32 36 91
Tambang Batubara Bukit
23 PTBA 68 56 47 91
Asam
24 SMGR Semen Indonesia 46 30 28 91
25 TLKM Telekomunikasi Indonesia 78 33 28 91
26 UNTR United Tractors 35 22 19 91
27 UNVR Unilever Indonesia 50 34 26 91
87
Perhitungan Pengungkapan CSR
Indeks CSR
No. Kode Nama Perusahaan
2012 2013 2014
1 AALI Astra Agro Lestari 0.74725 0.59341 0.57143
2 ADRO Adaro Energy 0.49451 0.49451 0.49451
3 AKRA AKR Corporindo 0.67647 0.94444 0.92308
4 ASII Astra Internasional 0.76923 0.58242 0.51648
5 ASRI Alam Sutra Realty 0.49451 0.21978 0.2967
6 BBCA Bank Central Asia 0.48352 0.40659 0.27473
7 BBNI Bank Negara Indonesia 0.56044 0.20879 0.26374
8 BDMN Bank Danamon 0.57143 0.21978 0.24176
9 BMRI Bank Mandiri 0.40659 0.16484 0.37363
10 CPIN Charoen Pokhand Indonesia 0.59341 0.52747 0.38462
11 EXCL XL Axiata 0.49451 0.40659 0.28571
12 GGRM Gudang Garam 0.65934 0.46154 0.27473
13 HRUM Harum Energy 0.49451 0.36264 0.2967
Indofood CBP Sukses
14 ICBP 0.38462 0.23077 0.18681
Makmur
15 INDF Indofood Sukses Makmur 0.40659 0.27473 0.20879
16 INTP Indocement Tunggal Prakasa 0.92308 0.92308 0.51648
17 ITMG Indo Tambangraya Megah 0.3956 0.30769 0.3956
18 JSMR Jasa Marga 0.9011 0.27473 0.25275
19 KLBF Kalbe Farma 0.56044 0.41758 0.28571
20 LPKR Lippo Karawaci 0.36264 0.2967 0.20879
21 LSIP PP London Sumatera 0.71429 0.41758 0.26374
22 PGAS Perusahaan Gas Negara 0.62637 0.35165 0.3956
Tambang Batubara Bukit
23 PTBA 0.74725 0.61538 0.51648
Asam
24 SMGR Semen Indonesia 0.50549 0.32967 0.30769
25 TLKM Telekomunikasi Indonesia 0.85714 0.36264 0.30769
26 UNTR United Tractors 0.38462 0.24176 0.20879
27 UNVR Unilever Indonesia 0.54945 0.37363 0.28571
88
LAMPIRAN HASIL
OUTPUT SPSS 22
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Data
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FV1 17.753801
81 .1816940 17.9354952 2.580730451 2.9539934335
2
TA1 81 .4519599 -.0533244 .3986355 .056301980 .0728879243
Persistensi1 81 2.8803670 -.8627501 2.0176169 1.003968281 .3743461942
CSRI1 81 .7582418 .1648352 .9230769 .436575770 .1799231372
Valid N
81
(listwise)
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
89
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Unstandardized
Residual Residual
N 81 72
Normal Parametersa,b Mean .0000000 .0000000
Std.
2.92960759 .76541151
Deviation
Most Extreme Absolute .274 .097
Differences Positive .274 .087
Negative -.222 -.097
Test Statistic .274 .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .087
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 TA .987 1.013
Persistensi .983 1.017
CSRI .981 1.019
a. Dependent Variable: FV
90
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glejser)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .650 .195 3.328 .001
TA .036 .036 .121 1.003 .320
Persistensi .035 .139 .030 .249 .804
CSRI -.030 .161 -.022 -.184 .854
a. Dependent Variable: ABS_RES
91
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summarya
Model Durbin-Watson
1 1.855
b.Dependent Variable: FV
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 9.037 3 3.012 4.925 .004b
Residual 41.596 68 .612
Total 50.633 71
a. Dependent Variable: FV
b. Predictors: (Constant), CSRI, TA, Persistensi
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 3.435 .001
TA .190 .850
Persistensi 3.329 .001
CSRI 1.541 .128
a. Dependent Variable: FV
92
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .422 .178 .142 .78211
a. Predictors: (Constant), CSRI, TA, Persistensi
b. Dependent Variable: FV
Tabel 4.11
Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .967 .282 3.435 .001
TA .010 .052 .021 .190 .850
Persistensi .666 .200 .369 3.329 .001
CSRI .358 .232 .171 1.541 .128
a. Dependent Variable: FV
93
LAMPIRAN INDIKATOR
PENGUNGKAPAN CSR
94
pengembangan, dan jenis bantuan lainnya yang relevan, penghargaan,
pembebasan pembayaran royalti, bantuan finansial dari Badan Kredit
Ekspor (Export Credit Agencies - ECAs), insentif finansial, tunjangan
finansial lainnya yang diterima atau dapat diterima dari pemerintah untuk
operasi apapun.
b. Keberadaan Pasar
5. EC5
Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) dibandingkan dengan upah
minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan.
6. EC6
Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal di
lokasi operasi yang signifikan. Memastikan bahwa manajemen senior
diambil dari masyarakat lokal dapat memberi keuntungan bagi masyarakat
lokal. Keberagaman dalam tim manajemen dan penyertaan anggota dari
masyarakat lokal dapat meningkatkan SDM, keuntungan ekonomi untuk
masyarakat setempat, dan kemampuan organisasi untuk memahami
kebutuhan masyarakat lokal.
d. Praktik Pengadaan
9. EC9
Kebijakan, praktek, dan proporsi anggaran untuk dibelanjakan pada
pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.
95
B. Kategori Lingkungan (EN)
a. Bahan
10. EN1
Laporkan berat atau volume total bahan yang digunakan untuk
memproduksi dan mengemas produk dan jasa utama organisasi selama
periode pelaporan, berdasarkan: bahan tak terbarukan yang digunakan,
bahan terbarukan yang digunakan.
11. EN2
Persentase bahan yang digunakan berupa bahan daur ulang yang digunakan
untuk pembuatan produk dan jasa utama perusahaan.
b. Energi
12. EN3
Konsumsi total bahan bakar dari sumber yang tak terbarukan dan sumber
bahan bakar terbarukan, termasuk jenis bahan bakar yang digunakan.
13. EN4
Energi yang dikonsumsi di luar organisasi.
14. EN5
Rasio intensitas energi, jenis energi yang dicakup dalam rasio intensitas
energi, serta apakah rasio memperhitungkan energi yang dikonsumsi di
dalam organisasi, di luar organisasi, atau keduanya.
15. EN6
Pengurangan konsumsi energi.
16. EN7
Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa.
c. Air
17. EN8
Total pengambilan air berdasarkan sumber yaitu: air permukaan, termasuk
air dari rawa, sungai, danau, dan laut, air tanah, air hujan yang dikumpulkan
96
secara langsung dan disimpan oleh organisasi, air limbah dari organisasi
lain, maupun pasokan air kota atau perusahaan air lainnya.
18. EN9
Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air.
19. EN10
Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.
d. Keanekaragaman Hayati
20. EN11
Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola di dalam, atau
yang berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung, termauk jenis
operasi (kantor, pabrik atau produksi, atau pertambangan) dan ukuran lokasi
operasional.
21. EN12
Uraian dampak positif dan negatif, langsung dan tidak langsung, yang
signifikan oleh kegiatan, produk, dan jasa terhadap keanekaragaman hayati
di kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi
di luar kawasan lindung, yang meliputi: spesies yang terkena dampak,
luasan kawasan terkena dampak, durasi dampak, keterpulihan atau
ketidakpulihan dampak.
22. EN13
Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.
23. EN14
Jumlah total spesies dalam IUCN (International Union for Conservation of
Nature) red list dan spesies dalam daftar spesies yang dilindungi nasional
dengan habitat di tempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat
risiko kepunahan: kritis (critically endangered), genting (endangered),
rentan (vulnerable), hampir terancam (near threatened), berisiko rendah
(least concern).
e. Emisi
97
24. EN15
Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan 1) dari energi bruto dalam
satuan metrik ton setara CO2.
25. EN16
Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung (cakupan 2) dari energi
bruto dalam satuan metrik ton setara CO2.
26. EN17
Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung (cakupan 3) dari energi
bruto dalam satuan metrik ton setara CO2.
27. EN18
Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
28. EN19
Jumlah pengurangan emisi GRK yang dicapai sebagai hasil langsung
inisiatif pengurangan emisi, dalam satuan metrik ton setara CO2.
29. EN20
Produksi, impor, dan ekspor bahan perusak ozon (BPO) dalam satuan
metrik ton setara CFC-11.
30. EN21
Jumlah emisi udara yang signifikan, dalam satuan kilogram atau
kelipatannya untuk setiap hal berikut: NOX, SOX, pencemar organik
persisten (POP), senyawa organik volatil (VOC), pencemar udara berbahaya
(HAP), debu (PM), kategori emisi udara standar lainnya yang diidentifikasi
dalam peraturan yang relevan.
98
dalam, tempat pembuangan akhir (TPA), penyimpanan di tempat, lainnya
(ditentukan oleh organisasi).
33. EN24
Jumlah dan volume total tumpahan signifikan, serta bahan yang tumpah,
dikategorikan menurut:
Tumpahan minyak (permukaan tanah atau air)
Tumpahan bahan bakar (permukaan tanah atau air)
Tumpahan limbah (permukaan tanah atau air)
Tumpahan zat kimia (sebagian besar permukaan tanah atau air)
Lainnya (ditentukan oleh organisasi)
34. EN25
Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan konvensi basel2
Lampiran I, II, III, dan VIII yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah,
dan persentase
Limbah yang diangkut untuk pengiriman internasional.
35. EN26
Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati dari
badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari air
buangan dan limpasan dari organisasi.
h. Kepatuhan
38. EN29
Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter karena
ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan.
99
i. Transportasi
39. EN30
Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain
serta bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan tenaga kerja.
j. Lain-Lain
40. EN31
Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan berdasarkan jenis.
100
46. LA3
Jumlah karyawan yanng berhak menerima cuti melahirkan dan yang
mengambil cuti melahirkan, serta tingkat kembali bekerja dan tingkat
retensi setelah cuti melahirkan, menurut gender.
b. Hubungan Industrial
47. LA4
Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasional,
termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.
48. LA5
Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal
manajemen-pekerja yang membantu mengawasi dan memberikan saran
program kesehatan dan keselamatan kerja.
49. LA6
Laporkan jenis dan tingkat cedera, tingkat penyakit akibat kerja, tingkat hari
hilang, tingkat mangkir, dan kematian akibat kerja, untuk total tenaga kerja
(yaitu, jumlah karyawan ditambah pengawas/mandor), serta untuk
kontraktor independen yang bekerja di lokasi kerja yang keselamatan
kerjanya menjadi tanggung jawab organisasi, menurut daerah dan gender.
50. LA7
Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit yang
terkait dengan pekerjaan mereka.
51. LA8
Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian formal
dengan serikat pekerja.
101
bagi karyawan yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan
membantu mereka mengelola purna bakti.
54. LA11
Persentase karyawan total berdasarkan gender dan berdasarkan kategori
karyawan yang mendapat reviu kinerja rutin dan pengembangan karir
selama periode pelaporan.
102
60. HR1
Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang signifikan
yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan
berdasarkan hak asasi manusia.
61. HR2
Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur hak asasi
manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan dengan
operasi, termasuk persentase karyawan yang dilatih.
b. Non-Diskriminasi
62. HR3
Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil
merujuk pada hal-hal berikut:
Insiden yang ditinjau oleh organisasi.
Rencana remediasi yang sedang diterapkan.
Rencana remediasi telah diterapkan dan hasilnya telah ditinjau melalui
proses reviu manajemen rutin.
Insiden yang bukan merupakan hal untuk ditindak.
c. Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Sama
63. HR4
Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau berisiko
tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat dan
perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-
hak tersebut.
d. Pekerja Anak
64. HR5
Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan
eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi
dalam penghapusan pekerja anak yang efektif.
e. Pekerja Paksa atau Wajib Kerja
65. HR6
103
Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan pekerja
paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi dalam penghapusan
segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja.
f. Pengamanan
66. HR7
Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur
hak asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi.
g. Hak Adat
67. HR8
Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adat
dan tindakan yang diambil dengan merujuk pada:
insiden yang ditinjau oleh organisasi
rencana remediasi yang sedang diterapkan
rencana remediasi telah diterapkan dan hasilnya telah ditinjau melalui
proses reviu manajemen rutin
insiden yang bukan merupakan hal untuk ditindak
h. Asesmen
68. HR9
Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu atau
asesmen dampak hak asasi manusia.
i. Asesmen Pemasok Atas Hak Asasi Manusia
69. HR10
Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria hak asasi
manusia.
70. HR11
Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap hak asasi
manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.
j. Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia
71. HR12
Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia yang
104
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan formal.
E. Masyarakat (SO)
a. Masyarakat Lokal
72. SO1
Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak,
dan program pengembangan yang diterapkan.
73. SO2
Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat lokal, termasuk: lokasi operasi serta dampak negatif
aktual dan potensial yang signifikan dari operasi.
b. Anti Korupsi
74. SO3
Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait
dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi.
75. SO4
Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi.
76. SO5
Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil.
c. Kebijakan Publik
77. SO6
Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan penerima/penerima
manfaat.
d. Anti Persaingan
78. SO7
Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta praktik
monopoli dan hasilnya.
e. Kepatuhan
79. SO8
Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter
atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan.
105
f. Asesmen Pemasok Atas Dampak pada Masyarakat
80. SO9
Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak terhadap
masyarakat.
81. SO10
Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat
dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.
g. Mekanisme Pengaduan Dampak Terhadap Masyarakat
82. SO11
Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.
106
Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan.
c. Komunikasi Pemasaran
88. PR6
Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan.
89. PR7
Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela
tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor,
menurut jenis hasil.
d. Privasi Pelanggan
90. PR8
Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data pelanggan.
e. Kepatuhan
91. PR9
Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan terkait penyediaan dan penggunaan produk dan jasa.
107