Hal - 146 154 Isi PDF
Hal - 146 154 Isi PDF
dari praktek sehari – hari. Dalam pidana dengan surat permintaan visum
penyidikan untuk kepentingan peradilan yang datang terlambat, dokter kesulitan
menangani seorang korban yang diduga dalam membuatkan visum karena luka
karena peristiwa tindak pidana, seorang sudah di rawat dan tidak ingat lagi
penyidik berwenang mengajukan deskripsi luka pada saat pertama kali
permintaan keterangan ahli kepada ahli pasien datang, sehingga barang bukti
kedokteran kehakiman atau dokter dan menjadi tidak asli/ hilang.(2,7,12)
atau ahli lainnya. Seorang dokter Beberapa hal yang akan
sebagaimana pasal 179 KUHAP wajib dituangkan dalam visum et repertum
memberikan keterangan yang sebaik- korban hidup adalah :(7,8)
baiknya dan yang sebenarnya menurut 1. Kronologis kejadian
pengetahuan di bidang keahliannya 2. Keadaan umum pasien
demi keadilan.(2,5-7,9) 3. Luka/cedera yang ditemukan
Ketentuan tentang bantuan 4. Tindakan yang dilakukan terhadap
dokter untuk kepentingan peradilan pasien
didalam KUHAP tercantum didalam 5. Keadaan sewaktu dalam perawatan
pasal 133 dan 179 dan 180. Seorang dan keadaan waktu pulang
dokter jika dimintakan kepadanya untuk 6. Pada kesimpulan harus dijelaskan
membutkan visum et repertum, maka luka/cedera, kekerasan penyebab
secara hukum dokter wajib melakukan dan derajat/kwalifikasi luka.
dan tidak ada alasan untuk Kesemua unsur diatas harus dituangkan
(2,5,6,11)
menolak. ke dalam visum et repertum, yang
Pasien yang termasuk kedalam dibuatkan dalam bentuk kalimat dan
lingkup pelayanan forensik klinik dalam bahasa Indonesia yang baku.
adalah pasien datang dengan surat Deskripsi luka merupakan
permintaan visum, pasien korban tindak bagian yang cukup penting dalam
pidana penganiayaan, pasien korban visum et repertum. Tatacara penulisan
kecelakaan lalu lintas, pasien dengan luka adalah dengan urutan : regio,
luka yang tidak jelas penyebabnya, koordinat, jenis luka, deskripsi luka dan
pasien korban kekerasan seksual, pasien ukuran luka.(2,7,8,13,14)
korban kecarunan/peracunan, pasien Pada bagian kesimpulan, per-
datang dengan surat permintaan visum. masalahan sering terjadi dalam
Jika pasien yang diperiksa termasuk ke penentuan derajat luka. Derajat luka
dalam salah satu kriteria diatas, maka sangat berkaitan dengan jenis
dokter mestinya sudah siap dengan penganiayaan yang dilakukan dan berat
pencatatan luka/cedera yang lengkap. ringannya ancaman hukuman terhadap
Dokter baru akan mengelurkan hasil pelaku. Pada umumnya penentuan
visum et repertum jika ada permintaan derajat luka tidaklah sulit bagi dokter
tertulis dari penyidik yaitu berupa surat akan tetapi sampai saat ini belum ada
permintaan visum (SPV). Pada praktek standarisasi dari penentuan derajat luka,
sehari – hari sering SPV datang dokter hanya akan membuat derajat
belakangan. Untuk beberapa hal ini bisa luka berdasarkan pemikiran mereka
dimaklumi, mungkin dengan alasan masing – masing, sehingga derajat luka
kondisi korban yang tidak memung- bisa berbeda antara satu dokter dengan
kinkan untuk lapor ke polisi, kantor dokter yang lainnya. Hal ini tidak
polisi yang jauh atau tidak mengerti menjadi masalah sepanjang apa yang
tatacara pelaporan ke polisi. Sehingga dibuat oleh dokter bisa dipertanggung-
yang sering terjadi adalah korban tindak jawabkan secara ilmiah.(7,13,14)
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012 148
adanya air mani didalam vagina/anus. luar dan pemeriksaan dalam (otopsi).
Pembuktian ini memerlukan waktu Dokter umum, sebenarnya tidak
yang sangat singkat antara kejadian dibebankan untuk bisa melakukan
dengan pemeriksaan/pengambilan pemeriksaan dalam, kalau masih
barang bukti.(2,6,7,16) memungkinkan untuk mendatangkan
Penetrasi penis ke dalam vagina dokter spesialis forensik. Sedangkan
dapat mengakibatkan robekan selaput untuk pemeriksaan luar jenazah
dara atau bila dilakukan dengan kasar merupakan kompetensi dokter umum
dapat merusak selaput lendir daerah untuk melakukannya. Tatacata pemerik-
vulva dan vagina ataupun laserasi, saan dan pencatatan dalam visum et
terutama daerah posterior fourchette. repertum adalah memeriksa semua
Robekan selaput dara akan bermakna bagian tubuh jenazah dengan mencatat
jika masih baru, masih menunjukan ke dalam formulir laporan obduksi.
adanya tanda kemerahan disekitar Prinsipnya tidak ada satu bagian
robekan. Pada beberapa korban ada tubuhpun yang luput dari pemeriksaan.
yang memiliki selaput dara yang elastis Pada bagian kesimpulan dokter hanya
sehingga tidak mudah robek. Pembuk- menulis luka yang ditemukan,
tian persetubuhan akan menghadapi kekerasan penyebab dan sebab
kendala jika : korban dengan selaput kematian. Cara mati bukan kewenangan
dara yang sebelumnya telah robek lama, dokter untuk menyatakan dalam visum
korban diperiksa sudah lama, korban et repertum.(2,6,7)
yang memiliki selaput dara elastis,
penetrasi yang tidak lengkap. PERAN DOKTER DALAM
Pembuktian persetubuhan yang PENANGANAN KASUS DOA
lain adalah dengan memeriksa cairan DOA (Death on Arrival) adalah
mani di dalam liang vagina korban. merupakan keadaan dimana pasien atau
Dari pemeriksaan cairan mani akan korban ditemukan dalam keadaan sudah
diperiksa sel spermatozoa dan cairan meninggal ditempat pelayanan. Biasa-
mani sendiri. Namun kendala dalam nya kasus DOA masuk ke IGD suatu
pemeriksaan cairan mani adalah korban rumah sakit. Jika dokter menemukan
yang sebelumnya berhubungan seksual kasus DOA, yang harus dilakukan
dengan orang lain, korban yang adalah memeriksa pasien, melihat ada
terlambat diperiksa, koitus interuptus, tanda kekerasan/ kemungkinan kasus
pelaku memakai kondom.(2,6,7,16) tindak pidana dan sebelumnya sudah
Sehingga untuk pembuktian korban melakukan wawancara dengan pengan-
tindak pidana kejahatan seksual sangat tar mengenai kondisi terakhir jenazah
diperlukan waktu yang singkat antara dan kronologis kejadian. Jika
kejadian dan pemeriksaan, sehingga ditemukan/dicurigai suatu tindak pidana
pengumpulan barang bukti bisa atas kematian korban, maka dokter
dikumpulkan dengan baik. menganjurkan pengantar atau petugas
rumah sakit untuk melapor ke polisi di
PERAN DOKTER DALAM wilayah tempat kejadian perkara.
PEMERIKSAAN KORBAN Selanjutnya jenazah ditahan di rumah
TINDAK PIDANA MATI sakit sampai penyidik memutuskan
Pemeriksaan korban tindak untuk tindakan forensik selanjutnya.
pidana yang sudah meninggal, per- Sedangkan jika dalam pemeriksaan dan
mintaan visum biasanya meliputi dua wawancara dengan pengantar, disimpul-
jenis pemeriksaan, yaitu pemeriksaan
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012 150
kan kematian wajar maka jenazah boleh Bagian forensik, maka surat keterangan
dibawa pulang. kematian untuk seluruh mayat yang
Untuk kasus DOA, prinsip meninggal di rumah sakit dikeluarkan
utama yang harus diperhatikan dokter oleh dokter spesialis forensik. Jika
adalah memperkirakan cara kematian kematian korban akibat suatu tindak
korban, apakah wajar atau tidak wajar pidana, maka surat keterangan kematian
guna penatalaksanaan selanjutnya. boleh dikeluarkan setelah dilakukan
pemeriksaan forensik terhadap jenazah.
TATACARA PENGELUARAN
SURAT KEMATIAN PERAN DOKTER SEBAGAI SAKSI
Surat keterangan kematian AHLI
termasuk kedalam salah satu dari sekian Saksi ahli diperlukan pada
banyak surat keterangan yang proses pidana/peradilan untuk
dikeluarkan oleh dokter. Surat menjelaskan suatu perkara yang masih
keterangan dokter adalah keterangan diragukan. Saksi ahli akan memberikan
tertulis yang dibuat oleh dokter untuk ketengan yang disebut keterangan ahli.
tujuan tertentu tentang kesehatan atau Keterangan ahli adalah keterangan yang
penyakit pasien, atas permintaan pasien diberikan oleh seorang yang memiliki
atau atas permintaan pihak ketiga keahlian khusus tentang hal yang
dengan persetujuan pasien atau atas diperlukan untuk membuat terang suatu
perintah undang – undang.(2,6) perkara pidana guna kepentingan
Surat keterangan kematian pemeriksan (Pasal1 Butir 28 KUHAP).
adalah surat yang menyatakan bahwa Keterangan saksi berbeda
seseorang sudah meninggal. Surat dengan keterangan ahli, keterangan
keterangan kematian dibuat atas dasar saksi diberikan berdasarkan pada hal
pemeriksaan jenazah, minimal pemerik- yang dilihat, didengar` atau dialami
saan luar. Dalam hal kematian berkaitan sendiri sedangkan pendapat atau
dengan tindak pidana tertentu, pastikan sangkaan yang diperoleh dari hasil
bahwa prosedur hukum telah dilakukan pemeriksaan bukanlah merupakan
sebelum dikeluarkan surat keterangan keterangan saksi. Sedangkan keterangan
kematian. Surat keterangan kematian ahli diberikan berdasarkan
tidak boleh atas seseorang yang mati keilmuan/keahlian yang dimiliki.(2,6)
diduga akibat suatu peristiwa pidana Keterangan ahli harus diberikan
tanpa pemeriksaan kedokteran forenik oleh seorang ahli yang memenuhi
terlebih dahulu. Pembuatan surat persyaratan kualifikasi dan berisikan
keterangan kematian harus dibuat keterangan yang berada dalam lingkup
secara hati-hati, mengingat aspek keahliannya (bukan keterangan yang
hukum yang luas, mulai dari urusan bersifat awam). Ahli tidak perlu harus
pensiun, administrasi sipil, warisan, melihat, memeriksa atau mengalami
santunan asuransi, hingga adanya sendiri, melainkan dapat pula hanya
kemugkinan pidana sebagai penyebab memberikan pendapatnya berdasarkan
kematian.(2) keilmuanya.(2,11)
Surat keterangan kematian mini- Saksi ahli haruslah bersikap
mal berisi, identitas korban, tanggal jujur, obyektif, menyeluruh, ilmiah dan
kematian, jenis pemeriksaan, sebab tidak memihak (imparsial). Saksi ahli
kematian. Pada rumah sakit yang sudah tidak boleh melakukan misrepresentasi
ada dokter spesialis forensik dan sistem keahliannya maupun datanya, dalam
pengeluaran jenazah satu pintu ke arti bahwa data atau fakta yang akan
Rika Susanti, PARADIGMA BARU PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN 151
KEDOKTERAN FORENSIK
PROJUSTITIA
Padang,____________20
VISUM ET REPERTUM
No:_______________
HASIL PEMERIKSAAN
1. Korban datang dalam keadaan___________________ dengan keadaan
umum____________________
2. Korban__________________________________________________________________
____________________________________
3. Pada korban ditemukan :
KESIMPULAN :
Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan
yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan kitab undang-undang hukum acara pidana.
Dokter Pemeriksa
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.36. Juli-Desember 2012 154
VISUM ET REPERTUM
No : ___________________________
Yang bertandatangan di bawah ini adalah _______________________, dokter pada
________________________________, berdasarkan surat permintaan visum et repertum Kepala
Kepolisian Sektor /
Resort__________________________________________________________________________
_________
Nomor____________________tertanggal_____________________________________________
__________________________,dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal
______________________________________________________________pukul____________
________________________ bertempat di ____________________ telah melakukan
pemeriksaan atas korban yang menurut surat permintaan visum et repertum tersebut adalah :
Nama : ___________________________________________________
Tempat / tgl.lahir : ___________________________________________________
Alamat : ___________________________________________________
___________________________________________________
HASIL PEMERIKSAAN :
1. Korban datang dalam keadaan _________ dengan keadaan umum ______________
Penampilan umum / sikap ___________________ pakaian _____________________
2. Korban mengaku diperkosa / _______________ pada tanggal __________________
pukul ________
Pada saat itu ia mengalami (rincian peristiwa):
3. Riwayat haid : normal / _______; riwayat perkembangan seksual : normal / ________
Persetubuhan terakhir tanggal : dengan / tanpa kondom
4. Pada tubuh korban ditemukan luka-luka sebagai berikut :
Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sesungguhnya, berdasarkan keilmuan saya yang
sebaik-baiknya dan dengan mengingat sumpah jabatan, serta sesuai dengan Undang-Undang No 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Dokter pemeriksa