PENDAHULUAN
Peranan uji deskriptif ini dalam bidang industri pangan adalah dapat
digunakan untuk pengembangan mutu produk baru, memperbaiki produk atau
proses serta dapat digunakan dalam pengendalian mutu produk secara rutin
(Meilgaard, 2016).
TINJAUAN PUSTAKA
Atribut sensori adalah karakteristik mutu suatu produk yang akan diuji.
Sebelum memulai analisis sensori, perlu ditentukan terlebih dahulu atribut apa
saja yang menggambarkan mutu produk yang diharapkan. Jenis atribut
sensori adalah bau meliputi odor,aroma, fragrance. Bau sendiri dipengaruhi
oleh komposisi dan jenis bahan yang digunakan sebagai bahan pembuatan
produk pangan. Tekstur meliputi viskositas, konsistensi, dll. Semakin kental
suatu produk pangan maka viskositasnya tinggi. Kenampakan meliputi
bentuk, ukuran warna, dll (Nollet, 2008).
Tekstur merupakan sifat dari bahan yang dapat dirasakan melalui alat
indera. Jenis dasar dari tekstur sendiri ada dua, yaitu tekstur riil dan tekstur
visual. Tekstur riil adalah tekatur yang memang nyata dirasakan dengan
sentuhan. Sedangkan tekstur visual adalah tekstur yang hanya terlihat dengan
mata tanpa mengalami sentuhan langsung. Berdasarkan bentuknya, tekstur
dibedakan menjadi dua yaitu tekstur halus dan tekstur kasar. Tekstur halus
adalah bahan yang permukaannyya terdiri dari elemen-elemen yang halus
atau serupa baik bahan pembuatnya maupun warnanya. Sedangkan tekstur
kasar adalah bahan yang permukaannya terdiri dari bahan dasar yang
elemen-elemennya berbeda begitu juga warnanya (Bourne, 2014).
2.4 Biskuit
2.5 Marshmallow
Permen jelly merupakan jenis permen yang memiliki tekstur yang kenyal
atau elastik. Tingkat kekenyalan =nya pun bervariasi dari agak lembut hingga
agak keras. Permen jelly merupakan produk semi basah denga kandungan air
antara 20-40% (Ayustaningwarno, 2014).
2.7 Keripik
Keripik adalah sejenis makanan ringan yang berupa irisan tipis dari
umbi-umbian, buah-buahan, ataupun sayuran yang digoreng di dalam minyak
nabati hingga kering. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah
biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah
tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada
pula yang hanya melalui penjemuran atau pengeringan. Keripik dapat berasa
dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau paduan dari kesemuanya.
Kualitas pada keripik ditentukan dari teksturnya yang renyah. Keripik
yang baik apabila digigit akan renyah, tidak keras, tidak lembek, dan tidak
mudah hancur. Kerenyahan ditentukan oleh kadar air yang terkandung dalam
bahan. Apabila kadar air bahan tinggi, maka keripik yang dihasilkan kurang
renyah, sebaliknya apabila kadar keripik rendah, maka keripik yang dihasilkan
renyah. Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan, maka
dilakukan proses pengeringan, bisa dengan menggunakan sinar matahari,
oven maupun cabinet dryer (Nofrianti, 2013).
2.8. Snack Beras atau Crakcer Beras
Kerupuk beras atau rice cracker adalah salah satu jenis kerupuk yang
terbuat dari bahan baku beras pecah. Kerupuk beras memiliki tekstur yang
kasar, untuk itu diperlukan adanya formulasi penambahan tepung-tepungan
lokal untuk meningkatkan kualitas kerupuk beras yang dihasilkan. Kerupuk
beras yang baik adalah yang mempunyai tekstur yang renyah, pada kerupuk
beras yang terbuat dari beras pecah mempunyai tingkat kerenyahan yang
tinggi karena memiliki kandungan amilopektin yang tinggi (Sunarti dan
Michael, 2013).
Alat:
1. Wadah
2. Label
3. Alat tulis
4. Tissue
Bahan:
1. Biskuit
2. Marshmallow
3. Permen jeli
4. Keripik
5. Snack beras
6. Hard candy
3.2 Diagram Alir
Preparasi sampel
Sampel
Penyajian sampel
Sampel
Dimulai pencicipan
Hasil
DAFTAR PUSTAKA