Anda di halaman 1dari 9

Makalah Sejarah

Perjanjian Renville

Nama : Ahmad Bagus Kurniawan


Kelas : XI – Bahasa
No. Absen : 05
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas
tentang “Perjanjian Renville”. Saya menyusun makalah ini untuk memenuhi atau
mengganti tugas saya yang belum tuntas.

Menyadari seringnya saya dispensasi ekstra di sekolahan, karena itu saya


mengharapkan dapat mengganti tugas saya yang belum tuntas tersebut untuk diberi
nilai. Dan maafkan saya jika banyak salah dan kurangnya dalam membuat makalah
ini. Saya juga berterima kasih kepada Pak Rio W. Yang telah memberi tugas ini,
sebagai tugas pengganti dari sebelumnya.

Gresik, 30 April 2018

Ahmad Bagus Kurniawan

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

Isi Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Pasca Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

Dampak Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

Tokoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

2
 Latar Belakang

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang


ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika
Serikat sebagai tempat netral USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi
oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for Indonesia, yang
terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Perjanjian ini diadakan untuk
menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946. Perjanjian ini
berisi batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang disebut Garis Van Mook.

Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-


Bangsa mengeluarkan resolusi gencatan sen jata antara Belanda dan Indonesia.
Gubernur Jendral Van Mook dari Belanda memerintahkan gencatan senjata pada
tanggal 5 Agustus. Pada 25 Agustus, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang
diusulkan Amerika Serikat bahwa Dewan Keamanan akan menyelesaikan konflik
Indonesia-Belanda secara damai dengan membentuk Komisi Tiga Negara yang terdiri
dari Belgia yang dipilih oleh Belanda, Australia yang dipilih oleh Indonesia, dan
Amerika Serikat yang disetujui kedua belah pihak.
.

Pada 29 Agustus 1947, Belanda memproklamirkan garis Van Mook yang


membatasi wilayah Indonesia dan Belanda. Republik Indonesia menjadi tinggal
sepertiga Pulau Jawa dan kebanyakan pulau di Sumatra, tetapi Indonesia tidak
mendapatwilayah utama penghasil makanan. Blokade oleh Belanda juga mencegah
masuknya persenjataan, makanan dan pakaian menuju ke wilayah Indonesia.

3
Isi Perjanjian

1) Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia
Serikat.
2) RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni
Indonesia Belanda.
3) Belanda dapat menyerahkan kekuasaanya ke pemerintah federal sementara,
sebelum RIS terbentuk.
4) Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia
Serikat.
5) Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum (pemilu) dalam
pembentukan Konstituante RIS.
6) Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus
berpindah ke daerah Republik Indonesia.

4
Pasca Perjanjian
Sebagai hasil Persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan wilayah-
wilayah yang dikuasai TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangihijrah
ke Jawa Tengah. Divisi ini mendapatkan julukan Pasukan Hijrah oleh
masyarakat Kota Yogyakarta yang menyambut kedatangan mereka.
Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti
Barisan Bambu Runcing dan Laskar Hizbullah/Sabillilah di bawah
pimpinanSekarmaji Marijan Kartosuwiryo, mematuhi hasil Persetujuan Renville
tersebut. Mereka terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda.
Setelah Soekarno dan Hatta ditangkap di Yogyakarta, S.M. Kartosuwiryo, yang
menolak jabatan Menteri Muda Pertahanan dalam Kabinet Amir Syarifuddin,
Menganggap Negara Indonesia telah Kalah dan Bubar, kemudian ia mendirikan
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Hingga pada 7 Agustus 1949, di
wilayah yang masih dikuasai Belanda waktu itu, Kartosuwiryo menyatakan
berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Akibat dari Perjanjian Renville itu pula,
pasukan dari Resimen 40/Damarwulan, bersama batalyon di jajarannya, Batalyon
Gerilya (BG) VIII Batalyon Gerilya (BG) IX, Batalyon Gerilya (BG) X, Depo
Batalyon, EX. ALRI Pangkalan X serta Kesatuan Kelaskaran, dengan total
pengikut sebanyak tidak kurang dari 5000 orang, juga Hijrah ke daerah Blitar dan
sekitarnya. Resimen 40/Damarwulan ini kemudian berubah menjadi Brigade
III/Damarwulan, dan batalyonnyapun berubah menjadi Batalyon 25, Batalyon 26,
Batalyon 27. Setelah keluarnya Surat Perintah Siasat No I, dari PB Sudirman, yang
mengharuskan semua pasukan hijrah pulang dan melanjutkan gerilya di daerah
masing-masing, Pasukan Brigade III/Damarwulan, di bawah pimpinan Letkol
Moch Sroedji ini, melaksanakan Wingate Action, dengan menempuh jarak kurang
lebih 500 kilometer selama 51 hari.

5
Dampak Perjanjian

a) Semakin menyempitnya wilayah Republik Indonesia karena sebagian wilayah


Republik Indonesia telah dikuasai pihak Belanda.

b) Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet Amir


Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda.

c) Diblokadenya perekonomian Indonesia secara ketata oleh Belanda.

d) Republik Indonesia harus memaksa menarik mundur tentara militernya di


daerah gerilya untuk ke wilayah Republik Indonesia.

e) Untuk memecah belah republik Indonesia, Belanda membuat negara Boneka


antara lain negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan
Negara Jawa Timur.

6
Tokoh Yang Hadir Dalam Perjanjian Renville

Pihak Indonesia di wakili oleh Amir syarifudin (ketua), Ali Sastroamijoyo, H. Agus
Salim, Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun.

Pihak Belanda di wakili oleh R.Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H..A.L. Van
Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr.Dr.Chr.Soumokil.

Dan PBB sebagai mediator di wakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland,
dan Richard Kirby.

Sumber : Google

7
Penutup

Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena Saya
hanya mengerjakan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dan nilai dari
bapak guru demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai