Anda di halaman 1dari 7

Tugas Bahasa indonesia

Kalimat Efektif

Disusun oleh:

Eka Mikha Manik

Desta Yesi R

Muthia sofia

Muhammad Alfin

Rizki Indera Permana

Thofa lutfhi

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
POLITEKNIK AKA BOGOR
BOGOR
2016
A.PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas,dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi,kadang-kadang harapan itu
tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.Supaya kalimat yang
dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat,unsur kalimat
yang digunakan harus lengkap dan eksplisit.Artinya,unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan.Sebaliknya,unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya
dengan kaidah.

B.CONTOH KASUS
Misalnya,Anda akan menyatakan “Saya menulis surat buat papa”.Efek yang
dtimbulkan akan sangat lain,bila dikatakan :

1. Buat Papa saya menulis surat saya


2. Surat saya menulis buat papa
3. Menulis saya surat buat papa
4. Papa saya buat menulis surat
5. Saya Papa buat menulis surat
6. Buat Papa surat saya menulis.

Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama,namun terdapat


kesalahan.Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur
kalimat)tidak jelas fugsinya.Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak
jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan
oleh pemakai bahasa. Demikianlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan
terhadap kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya.Akibat
selanjutnya adalah kekacauan pengertian.Agar hal ini tidak terjadi,maka si
pemakai bahasa selalu berusaha mentaati hukum yang sudah dibiasakan.

C.SOLUSI
Harus memenuhi empat syarat utama:

1. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang
tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu
tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

2. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan
predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.
Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya
tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat
diharapkan selalu berada di awal kalimat.

3. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan


kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan
pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang
kalian tuangkan.

4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas,
sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan
mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

Memperthatikan ciri-ciri kalimat efektif seperti:


1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang
digunakan, Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak
dan kepaduan pikiran yang baik.Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat
hendaknya hanya ada satu ide pokok Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide
tunggal,tetapi yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.Beberapa ciri
Kesepadanan:
1.Mempunyai struktur jelas
2.Penjelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata
depan
di,dalam,bagi,untuk,pada,sebagai,tentang,mengenai,menurut,dan sebagainya
3.Tidak terdapat subjek ganda
4.Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
-Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi
subyeknya tidak jelas
-Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani = unsur S-P-O nya
tidak berkaitan erat mestinya
-Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi
- Para petani mendapat keterangan kelangkaan pupuk

2.KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK

Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang


sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang di pakai di dalam
kalimat.Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya
juga harus menggunakan nomina.Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk
lain.
Contoh-contoh Keparalelan atau kesejajaran
-Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecetan tembok, memasang
lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
- Harga minyak di bekukan atau kenaikan secara wajar

3.KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA

Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga


berpengaruhterhadap makna kalimat secara keseluruhan.Ada beberapa cara
penekanan dalam kalimat.
1. Meletakkan kata yang di tonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan(repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas penekanan kata
1.Meletakkan kata yang di tonjolkan di awal kalimat.
-Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecendrungan tidak puas
-Persoalan itu dapat di selesaikan dengan mudah

2.Repetisi
-Saudara-saudara, kita tidak suka di bohongi, kita tidak suka di tipu, kita tidak
suka di bodohi
-Pembangunan di lihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak
dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi
sosial, dan dimensi budaya

3.Pengontrasan kata kunci


-Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap
-Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
-Partikel penegas
-Andalan yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
- Meskipun hujan turun, ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah

4.KEHEMATAN KATA
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu
jadi kata menjadi padat berisi, dapat dilakukan dengan cara:
-Menghilangkan pengulanggan subjek
-Menghindarkan superordinat pada hiponim kata
-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.

Contoh menghilangkan pengulangan subjek


-Karena ia tak di undang, dia tidak datang ke tempat itu. Mestinya menghilangkan
kata ia
-Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata
Mira adalah gadis yang memakai baju warna merah mestinya menghilangkan kata
warna
-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
Jangan naik keatas karena licin,Mestinya menghilangkan kata keatas kehematan
dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

5.KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah
kalimat.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekertaris manajer personalia, akan memberi pengarahan
kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal dan
penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
Karena lama tinggal di asrama putra,anaknya semua laki-laki.

D.PENYEBAB KETIDAK EFEKTIFAN KALIMAT

kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atu pembaca secara
tepat pula. akan tetapai untuk membuat kalimat efektif tidaklah mudah.
menurut Nazar (1991: 44) ketidak efektifan kalimat dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok:

1. ketidak kelengkapan unsur kalimat


kalimat efektif harus memiliki unsur-unsur yang lengkap dan eksplisit. untuk itu
kalimat efektif sekurang-kurangnya harus mengandung unsur subjek dan predikat.
jika salah satu unsur atau kedua unsur itu tidak ada maka kalimat itu dikatakan
tidak sempurna.

2. kalimat dipengaruhi bahasa asing


dalam hal ini yang sering kita jumpai yaitu bahasa inggris, dalam karya ilmiah
sering dijumpai pemakaian bentuk-bentuk di mana, dalam mana, di dalam mana,
dari mana dan yang mana sebagai penghubung. menurut Ramlan (1994: 35)
penggunaan bentuk-bentuk tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh bahsa
asing, khususnya bahasa inggris. bentuk dimana sejajar dengan penggunaan
where, dalam mana dan di dalam mana sejajar dengan pengunaan which.
dikatakan dipengaruhi oleh bahasa inggris karena dalam bahasa inggris bentuk-
bentuk itu lazim digunakan sebagai penghubung.

3. kalimat mengandung makna ganda


yaitu kalimat yang menimbulkan penafsiran makna yang lebih dari satu makna.
agar kalimat tidak menimbulkan tafsiran ganda, kalimat tersebut harus dibuat
selengkap mungkin atau menggunakan tanda baca tertentu.

4. kalimat mengandung pleonasme


kalimat pleonasme merupakan kalimat yang tidak ekonomis karena terdapat kata-
kata yang sebetulnya tidak perlu digunakan. menurut Babudu (1983: 29)
timbulnya gejala pleonasme disebabkan oleh (1) dua kata atau lebih yang sama
maknanya dipakai sekaligus dalam suatu ungkapan; (2) dalam suatu ungkapan
yang terdiri atas dua patah kata, kata kedua sebenarnya tidak diperlukan lagi sebab
maknanya sudah terkandung dalam kata yang pertama; (3) bentuk kata yang
dipakai mengandung makna yang sama sengan kata-kata yang lain yang dipakai
berama-sama dalam ungkapan itu.
contoh: a. para hadirin ( hadirin sudah jamak, tidak perlu kata para lagi)
b. banyak siswa-siswa ( siswa-siswa sudah menunujukan banyak tidak perlu lagi
menggunakan banyak, boleh menggunakan kata banyak apabila hanya
menggunakan kata siswa saja " banyak siswa")

5. kalimat bermakna tidak logis


kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal sehat atau bersifat logis.kalimat
berikut tergolong kalimat yang tidak logis.
" dengan mengucapkan syukur alhamdulillah selesailah makalah ini."
kalau kita perhatikan secara sepintas kalimat diatas tampaknya tidak salah. akan
tetapi, apabila diperhatikan lebih seksama ternyata tidak masuk akal. seseorang
untuk menyelesaikan sebuah makalah dia harus bekerja dulu dan tidak mungkin
makalah itu akan dapat selesai hanya dengan membaca alhamdulilah. jadi supaya
kalimat itu dapat diterima, kalimat itu dapat diubah menjadi " syukur
alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha kuasa karena dengan
ijinnya jualah makalah ini dapat diselesaikan.

6. kalimat dengan struktur rancu


kalimat rancu adalah kalimat yang kacau susunannya. menurut Badudu ( 1983: 21)
timbulnya kalimat rancu disebabkan oleh:
(a) pemakai bahasa tidak menguasai benar-benar strukutur bahasa Indonesia yang baku,
yang baik dan benar.
(b) pemakai bahasa tidak memiliki cita rasa bahasa yang baik sehingga tidak dapat
merasakan kesalahan bahasa yang dibuatnya.
(c) dapat juga kesalahan itu terjadi dengan sengaja
contoh:
"mahasiswa dilarang tidak boleh merokok di ruang kelas"
kalimat di atas terjadi kerancuan karena pemakaian kata dilarang dan tidak boleh
disatukan pemakaiannya.

Anda mungkin juga menyukai